Aspek nutrisi pakan ternak unggas yang baik tidak hanya sekedar ditinjau dari segi teknis
semata, melainkan juga melibatkan segi ekonomis. Pakan unggas yang secara teknis memenuhi
persyaratan, yang membutuhkan biaya mahal, namun jika tidak sebanding dengan hasil produksi
ternak unggas tidak ekonomis. Juga berlaku sebaliknya bila dari segi nutrisi pakan ternak unggas
dapat disusun sangat ekonomis, tetapi tidak dapat memberi imbalan produksi ternak unggas yang
optimal berarti secara teknis tidak memenuhi persyaratan. Oleh karena itu dalam penyusunan
pakan ternak unggas yang baik adalah mengusahakan penyusunan yang dari segi teknis dan
ekonomis memenuhi persyaratan. Dengan demikian, dapat diharapkan kesempatan untuk
memperoleh pengertian yang hakiki tentang nutrisi pakan ternak unggas yang baik.
Pakan ternak unggas bagi kehidupan unggas umumnya antara lain dikonsumsi untuk
memenuhi kegunaan sebagai bahan bakar terhadap zat hidrokarbon dan lemak. Peranan energy
yang diperoleh dari makanan berguna untuk memelihara jaringan tubuh, bila ada kelebihan
dipergunakan untuk produksi.
Pakan ternak membutuhkan lemak dalam jumlah yang cukup, seperti asam lemak tidak
jenuh linoleic, linolenik dan arakhidonik. Dengan demikian pakan menyediakan lemak yang
cukup. Asam lemak tidak jenuh perlu disediakan dalam pakan ternak unggas karena ternak
unggas tidak dapat membuatnya. Oleh karena itu asam lemak demikian disebut asam lemak
esensial.
Protein dalam pakan unggas sangat esensial bagi tubuh unggas. Fungsi protein dalam
tubuh unggas untuk memperbaiki jaringan, pertumbuhan, metabolisme untuk energy, enzim-
enzim fungsi tubuh dan hormone-hormon. Kebutuhan ternak unggas akan protein yang diperoleh
dari pakan ternak unggas, menurut ilmu makanan ternak modern akan bermanfaat lebih
sempurna bila terkandung asam-asam amino esensialyang seimbang seperti : metionin, lisin dan
tryptophan karena ternak unggas tidak dapat membuat asam amino esensial kecuali diperoleh
dari pakan yang dikonsumsi.
Pakan ternak unggas memerlukan mineral organic dalam jumlah yang cukup karena
ternak unggas tidak dapat membuat mineral. Kebutuhan yang mutlak diperlukan dan harus
disedaiakan terutama Kalsium (Ca) dan Fosfor (P). zat-zat mineral yang dibutuhkan kurang lebih
3-5% .
Vitamin adalah zat makanan organic yang sangat dibutuhkan untuk ternak unggas. Meski dalam
jumlah kecil, vitamin mempunyai fungsi penting untuk pertumbuhan dan produksi.
Memahami fungsi energy bagi ternak unggas yang diperoleh dari pakan yang dikonsumsi
dapat kita Tarik suatu pengertian bahwa energy paka dibutuhkan untuk :
1) Mempertahankan suhu badan normal agar dapat melakukan reaksi fisik dan biologis
atau aktivitas mempertahankan tubuh hangat dan menjaga tubuh dari kedinginan
2) Melangsungkan pertumbuhan normal dan produksi seperti membuat daging, lemak,
telur, bulu, kuku, sisik serta gerak
Energy dalam pakan unggas secara umum dikatakan dengan dengan kilo kalori per kg pakan
atau disingkat kcal/kg dan lebih terkenal dengan dengan energy metabolis.
Lemak dalam pakan unggas secara umum dinyatakan dalam gram persen (%) dari seluruh
komposisi pakan
Pakan ternak unggas perlu mengandung mineral kalsium (Ca) dan Fosfor (P) dalam
jumlah yang cukup. Peranan kalsium dalam tubuh ternak unggas tercermin dengan jelas
bahwa 70-80% tubuh terdiri dari kalsium dan fosfor. Sebagian besar kalsium berbentuk an
organis berkisar 99% dalam tubuh terdapat dalam tulang, kerangka sebagai endapan kalsium,
fosfat dalam matriks tulang lunak yang berserabut. Kalsium yang diendapkan dalam matriks
tulang mempunyai susunan yang unik, dan penting untuk klasifikasi normal.
Unsur organic utama tulan terdiri atas Kristal-kristal kalsium fosfat dan kalsium fosfat
amorf non Kristal. Pada umumnya bentuk amorf ini banyak terdapat pada ternak unggas usia
muda dan kemudian pada usia dewasa diganti oleh Kristal apatit. Tulang mempunya struktur
yang sangat kompleks, bahan kering tulang ternak unggas terdiri dari 46% mineral, 36%
protein dan lemak 18% komposisi ini bervariasi sesuai dengan usia ternak unggas dan pakan
yang dikonsumsi. Kalsium dan fosfor bersatu membentuk mineral flour patit. Fungsi kalsium
dalam cairan tubuh yang berbentuk ion sangat penting, khususnnya dalam tugas pembekuan
darah, mempertahankan kepekaan normal jantung, otot syaraf dan dalam aspek permiabilitasi
membrane yang berlainan, membentuk dan mempertahankan struktur dan kerangka tubuh.
Dari pemahaman diatas, dapat ditarik suatu pengertian bahwa kalsium dan fosfor
memegang peranan penting karena tulang bersifat dinamis yang terus menerus dibentuk dan
diserap kembali. Kedaaan demikian lebih nyata terlihat pada ternak unggas usia muda dan
dalam usia dewasa mempunyai peranan dalam aktifitas beberapa ensim. Untuk menjaga
kesinambungan agar kalsium dalam tubuh tetap normal, maka perlu dipenuhi kebutuhan
ternak unggas melalui pakan yang dikonsumsi dalam jumlah yang cukup. Komposisi pakan
ternak unggas yang mengandalkan kadar kalsium dan fosfor dari bahan baku butirandan
tanpa diberikan bahan baku seperti tepung tulang, mempunyai pengaruh negative, karena
ternak akan terserang rakhitis. Keadaan demikian disebabkan bahan baku pakan jenis butiran
terdapat fitin yang sulit di serap ternak unggas.
Efisiensi penyerapan kalsium dipengaruhi beberapa factor seperti jenis pakan yang
diberiakn untuk ternak unggas, perbandingan kalsium dan fosfor dalam pakan, kadar protein
dan asam-asam amino esensial, dan kadara asan vitat, oksalat dan fosfat. Asam-asam ini
menyebabkan pembentukkan garam-garam kalsium yang tidak larut dalam usus, kondisi
traktus digestifus dari ternak, factor metabolic seperti intensitas proses metabolism kalsium
dalam tubuh, fungsi kelenjar pratiroid dan hormone-hormon.
Dalam pembentukkan kulit telur paling tidak diperlukan kalsium 2,2 gr sehingga untuk
dapat berproduksi optimal, minimal ternak unggas membutuhkan 2 kali lebih besar. Sampai
sekarang memang belum ada suatu patokan yang tepat mengenai kebutuhan kalsium ternak
unggas. Hal ini mungkin Karena kebutuhan kalsium dipengaruhi oleh kadar energy pakan,
syhu lingkungan, tingakt produksi telur, tingkat pertumbuhan, usia dan berat badan ternak
unggas. Dari hasil penelitian National Research Council dapat diketahui bahwa ransum
normal yang mengandung vitamin D cukup untuk pertumbuhan ternak unggas. Dan
dibutuhkan 0,8% kalsium dan 0,5% fosfor; untuk ternak unggas petelur produktif dibutuhkan
2,75% kalsium dan 0,6 % fosfor. Adapun dari penelitian lain, pada kondisi lingkungan tidak
normal seperti dilingkungan tropis, kebutuhan kalsium harus lebih tinggi, dan jumlahnya
berkisar 4-4,5% untuk mempertahan kan kualitas kulit telur. Selanjutnya disebutkan bahwa
untuk tingkat yang disarankan kebutuhan kalsim dan fosfor dalam pakan ternak unggas
adalah : untik ternak unggas tipe daging dalam masa pertumbuhan dibutuhkan kalsium 1%
dan fosfor 0,5% dalam masa penggemukkan dibutuhkan 0,8% kalsium dan 0,5% fosfor.
Sedangkan untuk ternak unggas tipe petelur dibutuhkan maupun tipe daging secara umum
diketahui bahwa kebutuhan kalsium dan fosfor selalu memiliki perbandingan 2:1, meski
perbandingan ini tergantung kadar vitamin D yang diperoleh dari pakan. Kekurangan kalsium
dan fosfor yang diperoleh dari pakan akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, produksi
menurun, tulang mudah patah, kulit telut tipis, persendian bengkak. Kalsium dan fosfor
dalam pakan ternak unggas, secara umum dinyatakan dengan gram persen dari seluruh
komposisi pakan.
Pakan ternak unggas hendaknya mengandung vitamin dalam jumlah yang cukup karena
vitamin mempunyai fungsi penting dalam tubuh ternak unggas. Dari berbagai hasil
penelitian, telah terbukti bahwa pakan ternak unggas yang hanya mengandung protein murni,
lemak dan karbohidrat yang dicukupi zat an organic, ternyata jelek hasilnya karena dalam
pakannya tidak disediakan cukup vitamin.
Vitamin merupakan zat organic dan digolongkan bukan pakan karbohodrat, protein, lemak,
air maupun mineral. Dan vitamin mempunyai peran penting dalam reaksi
spesifikmetabolisme tubuh dan proses pertumbuhan, produksi serta kehidupan normal. Bila
kebutuhan vitamin dalam pakan unggas tidak tercukupi akan menyebabkan penyakit
defesiensi vitamin. Secara umum, dalam pakan ternak unggas, klasifikasi vitamin yang harus
dicukupi dalam pakannya digolongkan menjadi dua, yakni :
Jenis vitamin yang larut dalam air adalah vitamin B12, biotin, kohlin, asam folat, asam
nikotinat, asam pantotenat, pridoksin atau vitamin B6, riboflavin atau vitamin B2, tiamin
atau vitamin B1 dan asam askorbat atau vitamin C.
a) Vitamin B12, berfungsi sebagai koensim dari bebarpa system enzim , terutama
yang berhubungan dengan asam folat. Kekurangan vitamin B12 yang diperoleh
dari pakan, akan menyebabkan petumbuhan terhambat dan daya tetas rendah
b) Biotin, berfungsi sebagai komponen dari beberapa system enzim.kekurangan
biotin yang diperoleh dari pakan akan menyebabkan dermatitis, perosis dan daya
tetas rendah.
c) Choline, berfungsi sebagai perangsang syaraf, komponen fosfolipid dan donor
metil. Kekurangan kholin yang diperoleh dari pakan akan menyebabkan
perlemakan pada hati dan perosis
d) Asam folat, berhubungan dengan metabolism vitamin B12 dan reaksi metabolism
dalam penggabungan unit karbon tunggal menjadi molekul yang lebih besar.
Kekurangan asam folat yang diperoleh dari pakan akan menyebabkan
pertumbuhan terhambat dan kekurangan darah
e) Asam nikotinat, berfungsi sebagai unsur dari koenzim dan pengangkut atom
hydrogen. Kekurangan asam nikotinat yang diperoleh dari pakan akan
menyebabkan nafsu makan berkurang, pertumbuhan bulu kasar dan kulit bersisik
f) Asam pantotenat berfungsi untuk komponen dari koenzim vitamin dan
dibutuhkan untuk metabolism energy; kekurangan asam apntotenat dalam pakan
akan menyebabkan pertumbuhan terhambat, enteritis, dermatitis dan kematian
embrio
g) Piridoksin atau vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim dalam metabolism protein
dan nitrogen, berperan dalam pembentukkan sel darah merah dan sangat penting
dalam system endokrin. Kekurangan pridoksin yang diperoleh dari pakan akan
menyebabkan kejang, pertumbuhan lambat dan pertumbuhan bulu abnormal
h) Riboflavin atau vitamin B2 berfungsi untuk merangsang pertumbuhan dan
sebagai unsur dari beberapa system enzim yang penting untuk metabolism
karbohidrat dan asam amino. Kekurangan ribovlafin dalam pakan akan
menyebabkan pertumbuhan terhambat serta adanya perubahan dalam urat syaraf
pangkal paha.
i) Tiamin atau vitamin B1 berfungsi sebagai koenzim dalam metabolism energy,
merangsang nafsu makan dan pertumbuhan untuk metabolism normal karbohidrta
serta membantu dalam reproduksi. Kekurangan tiamin dari pakan akan
menyebabkan nafsu makan berkurang dan produksi telur rendah
j) Vitamin C atau asam askorbat berfungsi untuk meningkatkan daya tahan terhadap
infeksi dan mengurangi stress di lingkungan suhu yang berubah-ubah. Kekuragan
vitamin C baik yang diperoleh dari pakan atau dari air minum akan menyebabkan
ternak unggas mudah terserang penyakit.
Vitamin dalam pakan unggas secara umum untuk ukuran vitamin A dan E digunakan
International Unit permiligram atau disingkat IU/mg. sedangkan untuk vitamin D
dipergunakan International Chick Unit permiligram atau dsingkat ICU/mg dan untuk
vitamin lainnnya dalam milligram perkilogram atau disingkat mg/kg.