1. Agar sebar
Agar sebar adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di
permukaan agar diperoleh kultur murni. Adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
Ambil suspensi bakterisebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian teteskan diatas
permukaan agar yang telah memadat.
Batang L diambil kemudian disemprot alkohol dan dibakar diatas bunsen beberapa
saat, kemudian didinginkan dan ditunggu beberapa detik.
Suspensi pada media disebarkan merata dengan menggosokkan batang L pada
permukaan agar.
{Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat menyebabkan sel-
sel mikroorganisme dapat mati karena panas}.
halaman| 26
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Gambar.8 Kultur dengan metode sebar (spread plate)
2. Agar Tuang
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45 oC) untuk dituang bersama
suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja
melainkan sel terendam di dalam agar sehingga pada saat pengamatan, terdapat sel yang
tumbuh dipermukaan agar dan ada yang tumbuh di dalam agar.
Cara kerja:
Siapkan media padat yang masih cair (>45oC).
Teteskan 1 ml secara aseptis suspensi bakteri ke dalam cawan kosong.
Tuangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk
menghomogenkan suspensi bakteri.Diinkubasi selama 24 jam.
halaman| 27
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Goresan Sinambung
Cara kerja:
Sentuhkan osa pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan
agar.
Jangan pijarkan osa, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai habis.
***Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
halaman| 28
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi
empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel
mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
PENGAMATAN BAKTERI
halaman| 29
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
o Large (besar)
Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen
intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat
terlarut dalam media
Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni.
o Opaque (tidak dapat ditembus cahaya),
o Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian),
o Transparant (bening)
Bentuk :
o Circular o Filamentous
o Irregular o Rhizoid
o Spindle
Elevasi :
o Rata
o Meninggi
o Cembung
o Umbonate
Permukaan :
o Halus mengkilap
o Kasar
o Berkerut
o Kering seperti bubuk
Margins :
o Entire o Undulate
o Lobate o Serrate
halaman| 30
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
o Felamentous o Curled
halaman| 31
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Pola pertumbuhan berdasarkan kebutuhan O2
Soal latihan
1. Pada media cair, mengapa terdapat perbedaan lokasi kekeruhan yang berbeda?
Jelaskan
2. Apa perbedaan pertumbuhan bekteri pada teknik inokulasi/kultur bakteri
metode tuang dan sebar?
3. Apa manfaat melakukan kultur metode T atau kuadran?
halaman| 32
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017