Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM IV

KULTUR DAN ISOLASI BAKTERI

Kultur bakteri adalah upaya menumbuhkan bakteri pada media pertumbuhan


dengan tujuan memperbanyak koloni bakteri untuk tujuan selanjutnya seperti identifikasi
dan penghitungan. Kultur bakteri pada media pertumbuhan dapat dilakukan dengan
beberapa tergantung pada media yang digunakan misalnya media cair atau media padat.
Pada media cair, sampel langsung di masukan ke dalam media pertumbuhan dan
diinkubasikan. Metode Kultur pada media padat disesuaikan dengan tujuan melakukan
kultur bakteri tersebut. Beberapa metode kultur yang biasa dilakukan adalah metode agar
sebar, agar tuang, dan teknik gores.
Alat dan Bahan:
 Media agar
 Isolat bakteri pada media padat dan media cair
 Batang L
Cara kerja:

1. Agar sebar
Agar sebar adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di
permukaan agar diperoleh kultur murni. Adapun prosedur kerja yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :
 Ambil suspensi bakterisebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian teteskan diatas
permukaan agar yang telah memadat.
 Batang L diambil kemudian disemprot alkohol dan dibakar diatas bunsen beberapa
saat, kemudian didinginkan dan ditunggu beberapa detik.
 Suspensi pada media disebarkan merata dengan menggosokkan batang L pada
permukaan agar.
 {Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat menyebabkan sel-
sel mikroorganisme dapat mati karena panas}.

halaman| 26
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Gambar.8 Kultur dengan metode sebar (spread plate)

2. Agar Tuang
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45 oC) untuk dituang bersama
suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan
memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja
melainkan sel terendam di dalam agar sehingga pada saat pengamatan, terdapat sel yang
tumbuh dipermukaan agar dan ada yang tumbuh di dalam agar.
Cara kerja:
 Siapkan media padat yang masih cair (>45oC).
 Teteskan 1 ml secara aseptis suspensi bakteri ke dalam cawan kosong.
 Tuangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk
menghomogenkan suspensi bakteri.Diinkubasi selama 24 jam.

Gambar.9 Teknik kultur dengan metode tuang (pour plate)

Gambar.10 Perbedaan tampilan pertumbuhan bakteri dengan metode sebar dan


metode tuang

b. Teknik Goresan (Streak)

halaman| 27
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Goresan Sinambung
Cara kerja:
 Sentuhkan osa pada koloni dan gores secara kontinyu sampai setengah permukaan
agar.
 Jangan pijarkan osa, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai habis.
***Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.

Gambar.11 Contoh metode gores sinambung


Goresan T
Cara kerja :
 Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker
 Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag
 Panaskan osa dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak zig-zag pada daerah 2
(streak pada gambar). Cawan diputar untuk memperoleh goresan yang
sempurna.Lakukan hal yang sama pada daerah 3

Gambar.12 Contoh metode gores T

Goresan Kuadran (Streakquadrant)

halaman| 28
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda yaitu dibagi
empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih mengandung banyak sel
mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan atau disilangkan dari goresan pertama
sehingga jumlah semakin sedikit dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.

Gambar.13 Contoh metode gores kuadran

PENGAMATAN BAKTERI

A. Mengamati Morfologi Koloni Bakteri


Kegiatan ini merupakan tindakan pertama kali jika ingin mempelajari suatu
jenis bakteri lebih lanjut, khususnya untuk tujuan identifikasi. Setelah mendapatkan
kultur murni maka biakan yang diinginkan ditumbuhkan ke berbagai bentuk media untuk
dikenali ciri koloninya.
Alat dan Bahan:
 Kultur bakteri
 Kaca pembesar
 Pensil
 Lembaran evaluasi
Cara kerja:

Amati karakteristik koloni bakteri menggunakan loop dibandingkan dan dicatatat


berdasarkan keterangan dibawah ini.

1. Pertumbuhan pada agar plat


Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
 Ukuran; pinpoint/punctiform (titik)
o Small (kecil)
o Moderate (sedang)

halaman| 29
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
o Large (besar)
 Pigmentasi : mikroorganisme kromogenik sering memproduksi pigmen
intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi pigmen ekstraseluler yang dapat
terlarut dalam media
 Karakteristik optik : diamati berdasarkan jumlah cahaya yang melewati koloni.
o Opaque (tidak dapat ditembus cahaya),
o Translucent (dapat ditembus cahaya sebagian),
o Transparant (bening)
 Bentuk :

o Circular o Filamentous
o Irregular o Rhizoid
o Spindle

 Elevasi :
o Rata
o Meninggi
o Cembung
o Umbonate

 Permukaan :
o Halus mengkilap
o Kasar
o Berkerut
o Kering seperti bubuk
 Margins :
o Entire o Undulate
o Lobate o Serrate

halaman| 30
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
o Felamentous o Curled

2. Pertumbuhan pada Agar Miring


Ciri-ciri koloni diperoleh dengan menggoreskan jarum inokulum tegak dan lurus
Ciri koloni berdasarkan bentuk:

3. Pertumbuhan pada Agar Tegak


Cara penanaman adalah dengan menusukkan jarum inokulum needle ke dalam media agar
tegak.

Ciri-ciri koloni berdasar bentuk :

Ciri koloni berdasar kebutuhan O2 :

4. Pertumbuhan pada Media Cair

halaman| 31
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017
Pola pertumbuhan berdasarkan kebutuhan O2

Soal latihan

1. Pada media cair, mengapa terdapat perbedaan lokasi kekeruhan yang berbeda?
Jelaskan
2. Apa perbedaan pertumbuhan bekteri pada teknik inokulasi/kultur bakteri
metode tuang dan sebar?
3. Apa manfaat melakukan kultur metode T atau kuadran?

halaman| 32
PenuntunPraktikumBakteriologidanMikologi 2017

Anda mungkin juga menyukai