Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK II

Pertemuan 6
Isolasi Mikroorganisme dari Sampel Tanah dengan Metode
Streak Plate

Oleh :
Amalia Salma Anindya
J410210165/ G

Pengampu :
Dr. Ambarwati, M.Si

Asisten :
Muhammad Masykuri A
Yanuar Fajrul Falah

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2021
A. JUDUL
Isolasi Mikroorganisme dari Sampel Tanah dengan Metode Streak
Plate

B. ALAT BAHAN
1. Jarum ose
2. Bunsen
3. Tabung reaksi
4. Korek
5. Botol semprot
6. Sampel (tanah)
7. Alkohol
8. Aquades
9. Media agar (Plate Count Agar)

C. CARA KERJA
1. Isolasi pada agar tegak
Metode: Tusuk
- Disterilkan tangan dan meja
- Dengan ose lurus diambil 1 ose sampel
- Ditusukkan ose yang sudah mengandung sampel pada
agar tegak sampai hampir dasar agar
- Dilakukan di dekat buncen
- Diinkubasi biakan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam
2. Isolasi pada agar miring
Metode: Gores
- Disterilkan tangan dan meja
- Dengan ose lurus diambil 1 ose sampel
- Ditusukkan ose yang sudah mengandung sampel pada
lereng agar miring
- Dilakukan di dekat buncen
- Diinkubasi biakan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam
3. Isolasi pada agar cawan
Metode: Pour plate
- Disterilkan tangan dan meja
- Diambil 1 ml sampel cair (untuk sampel padat diambil 1
gr dan diencerkan terlebih dahulu) dan dimasukkan ke
cawan petri kosong yang sudah steril
- Dituangkan agar cair dalam kondisi hangat (50 0C) ke
cawan petri
- Dihomogenkan dengan cara memutar cawan petri
membentuk angka 8, ke kanan dan ke kiri atau ke depan
dan ke belakang
- Ditunggu sampai padat
- Dilakukan di dekat buncen
- Diinkubasi biakan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam
Metode : Streak plate
- Disterilkan tangan dan meja
- Diambil agar cawan yang sudah padat dan steril
- Diambil 1 ose sampel
- Digoreskan di atas agar secara zig zag
- Dilakukan di dekat buncen
- Diinkubasi biakan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam
Metode : Spread plate
- Disterilkan tangan dan meja
- Diambil agar cawan yang sudah padat dan steril
- Diambil 1 ml sampel
- Dituangkan di atas agar
- Diratakan dengan batang L
- Dilakukan didekat buncen
- Diinkubasi biakan pada suhu 370C selama 1 X 24 jam
D. HASIL

No Metode Hasil Ciri Koloni

1. Tusuk Bentuk : Papillate

2. Gores Bentuk : Filiform

3. Streak Bentuk : Circular


Plate Elevasi : Convex
Permukaan : Halus
mengkilap
Margins : Entire

4. Pour Koloni 1
Plate Bentuk : Spindle
Elevasi : Flat
Permukaan : Halus
mengkilap
Margins : Entire
Koloni 2
Bentuk : Circular
Elevasi : Convex
Permukaan : Halus
mengkilap
Margins : Entire

5. Spread Koloni 1
Plate Bentuk : Circular
Elevasi : Convex
Permukaan : Halus
mengkilap
Margins : Entire
Koloni 2
Bentuk : Flamentous
Elevasi : Raised
Permukaan : Berkerut
Margins : Labote

E. PEMBAHASAN

Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan


mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh
biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang lain atau biakan
murni. Tujuan mengisolasi bakteri adalah untuk mendapatkan
bakteri yang diinginkan dengan cara mengambil sampel mikroba
dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian
dikultur/ dibiakkan dengan menggunakan media universal atau
media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai.

Proses pemindahan bakteri dari satu tempat ke tempat


lainnnya harus menggunakan prosedur aseptik. Aseptik berarti
bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karena
mikroorganisme lain. Teknik aseptik ini sanagat penting bila bekerja
dengan bakteri. Beberapa alat yang digunakan untuk menjalankan
prosedur ini adalah Bunsen dan Alkohol 90%. Bila tidak dijalankan
dengan tepat, ada kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme
lain sehingga akan mengganggu hasil yang diharapkan. Teknik
aseptis juga melindungi laboran dari kontaminasi bakteri.

Ada berbagai macam cara mengisolasi mikroba. Isolasi


harus memperhatikan beberapa hal penting :

- sifat spesies mikroba yang akan diisolasi


- tempat hidup atau asal mikroba
- medium untuk pertumbuhan yang sesuai
- cara menanam mikroba tersebut
- cara inkubasi mikroba
- cara menguji bahwa mikroba yang diisolasi telah berupa
biakan murni dan sesuai dengan yang dimaksud
- cara memelihara agar mikroba yang telah diisolasi tetap
merupakan biakan murni

Isolasi dapat dilakukan dengan metode tusuk (agar tegak),


metode gores (agar miring), cara goresan (streak plate method),
cara taburan (pour plate method) dan cara tebar/ sebar (spread
plate method).

Karakterisasi morfologi bakteri dapat berupa pengamatan


makroskopik dan pengamatan mikroskopik. Pengamatan
makroskopik dapat dilakukan pada medium NA miring dan medium
NA dalam cawan petri berupa bentuk morfologinya. Bentuk
pertumbuhan goresan garis tunggal di atas permukaan agar
dikelompokkan menjadi :

- echinulate (bersambungan, seperti benang, dengan


tepian tidak beraturan)
- filiform (bersambungan, seperti benang, dengan tepian
halus)
- effuse (pertumbuhan tipis dan menyebar)
- beaded (pertumbuhan koloni terpisah)
- spreading (pertumbuhan tebal dan menyebar)
- plumose (pertumbuhan seperti pohon)
- rhizoid (pertumbuhan seperti akar)

Bentuk Pertumbuhan Mikroba  pada Agar Miring(metode


gores)
Ciri-ciri koloni diperoleh dengan menggoreskan jarum inokulum
tegak dan lurus. Ciri koloni berdasarkan bentuk :

(http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/morfologi-mikroba.html
diakses pada 24/10/2021)

Bentuk Pertumbuhan Mikroba pada Agar Tegak (metode tusuk)


Cara penanaman adalah dengan menusukkan jarum
inokulum needle ke dalam media agar tegak. Ciri-ciri koloni
berdasar bentuk :
          
(http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/morfologi-mikroba.html
diakses pada 24/10/2021)

Bentuk Pertumbuhan pada Cawan Petri


Biakan agar cawan yaitu media agar yang dituangkan pada
cawan, inokulasi bakteri disebarkan di medium. Isolasi dapat
dilakukan dengan cara goresan (streak plate method), cara taburan
(pour plate method) dan cara tebar/ sebar (spread plate method).
Dengan cara ini bentuk dan warna koloni mudah dilihat.
 Cara goresan (streak plate method) cara ini dasarnya
adalah menggoreskan suspensi bahan yang mengandung
bakteri pada permukaan medium agar yang sesuai dalam
cawan petri. Setelah inkubasi maka pada bekas goresan
akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang mungkin berasal
dari 1 sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.
 Cara taburan (pour plate method) cara ini dasarnya adalah
menginkubasi medium dengan agar yang sedang mencair
pada temperature 50oC dengan suspense bahan yang
mengandung bakteri, kemudian menuangkan ke dalam
cawan petri. Setelah inkubasi akan terlihat koloni-koloni yang
25 tersebar di permukaan agar yang mungkin berasal dari 1
sel bakteri, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut.
 Cara tebar/ sebar (spread plate method) cara ini dasarnya
adalah menginokulasi kultur mikroba secara pulasan/
sebaran di permukaan media agar yang telah memadat.
Metode ini dilakukan dengan mengencerkan biakan kultul
mikroba. Karena konsentrasi sel-sel mikroba pada umumnya
tidak diketahui, maka pengenceran perlu dilakukan beberapa
tahap, sehingga sekurang-kurangnya ada satu dari
pengenceran itu yang mengandung koloni terpisah (30-300)
koloni. Koloni mikrobia yang terpisah memungkinkan koloni
tersebut dapat dihitung.

Ciri-ciri yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :


Ukuran :
pinpoint/punctiform (titik)

Small (kecil)

Moderate (sedang)

Large (besar)

Penampakan makroskopik pada medium NA (Nutrient Agar)


dalam cawan petri meliputi pigmentasi, bentuk, tepian koloni, dan
elevasi. Opaque (tidak dapat ditembus cahaya), Translucent (dapat
ditembus cahaya sebagian), Transparant (bening).
Pigmentasi merupakan mikroorganisme kromogenik sering
memproduksi pigmen intraseluler, beberapa jenis lain memproduksi
pigmen ekstraseluler yang dapat terlarut dalam media/ warna
koloni. Bentuk koloni dibagi menjadi :
Bentuk :

Circular
Irregular

Spindle

Filamentous

Rhizoid

Elevasi :

Flat

Raised

Convex

Umbonate

Permukaan :
- Halus mengkilap
- Kasar
- Berkerut
- Kering seperti bubuk

Margins :

Entire

Lobate
Undulate

Serrate

Felamentous
Curled

(http://biologipedia.blogspot.com/2011/01/morfologi-mikroba.html
diakses pada 24/10/2021)

F. KESIMPULAN
Isolasi adalah suatu cara untuk memisahkan
mikroorganisme tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh
biakan yang tidak tercampur dengan jenis yang lain atau biakan
murni.
Isolasi dapat dilakukan dengan metode tusuk (agar tegak),
metode gores (agar miring), cara goresan (streak plate method),
cara taburan (pour plate method) dan cara tebar/ sebar (spread
plate method).
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa untuk memperoleh bakteri yang benar-benar
terpisah atau satu jenis dapat dilakukan dengan pembiakan bakteri
dengan menggunakan media agar miring, sehingga mempermudah
untuk memperoleh biakan murni yang bisa digunakan untuk
kegiatan praktikum yang lain. Selain itu, tebal tipisnya koloni juga
ditentukan dari cara kita menggores bakteri pada media agar
dengan menggunakan ose, dimana goresan paling awal akan
menghasilkan koloni yang lebih tebal dari pada goresan
selanjutnya.
Pada kultur agar miring didapatkan hasil koloni yang
terbentuk pada Natrium Agar miring yang ada didalam tabung
reaksi berbentuk Filiform.
Pada kultur agar tegak yang dilakukan dengan menusukan
ose lurus yang telah diisi bakteri didapatkan hasil berupa koloni
yang berbentuk Papillate.

G. SARAN
Saran yang dapat diberikan dari praktikum ini adalah :
- Alat-alat yang digunakan harus benar-benar steril, agar bakteri
yang diperoleh hanya satu jenis dan tidak terjadi
kontaminasi oleh bakteri lain.
- Ketika praktikum ini tidak boleh banyak bicara agar tidak terjadi
kontaminasi pada kultur yang dibuat.
- Ketika melakukan pengolesan harus berhati-hati agar NA yang
ada dalam tabung reaksi tidak robek atau rusak.
H. DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir M, Waliyu S. Screening and Isolation of the Soil Bacteria
for Ability to Produce Antibiotics. European Journal of
Applied Sciences 4 (5): 211-215, 2012.
Biotube. (2017). Praktikum Mikrobiologi (Pembuatan Medium Dan
Kulturisasi dari Isolat Murni Mikroba).
https://pengentahubiologi.blogspot.com/2017/05/i.html.
Diakses pada 25 Oktober 2021.
Fitri, Lenni, Yekki Yasmin. Isolasi dan Pengamatan Morfologi Koloni
Bakteri Kitonolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, Biologi
Edukasi Vol. 3, No.2 Desember 2011(20-25).
Prihastuti. Struktur Komunitas Mikroba Tanah Dan Implikasinya
Dalam Mewujudkan Sistem Pertanian Berkelanjutan.
Struktur Komunitas Mikroba : El-Hayah Vol. 1, No.4 Maret
2011 (174-181).
Sari, Nur Indah. (2014). Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Tanah di
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa.
http://repositori.uinalauddin.ac.id/7783/1/Nur%20Indah
%20Sari.pdf. Diakses pada 22 Oktober 2021
Solikah, Ed Lusi. (2019). Teknik-teknik Isolasi dan Penanaman
Mikroba. http://farmasi.unida.gontor.ac.id/2019/03/24/teknik-
teknik-isolasi-atau-penanaman-mikroba/. Diakses pada 22
Oktober 2021

Anda mungkin juga menyukai