Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Al Hamzi

NIM : 2014010082
Jurusan : PAI-C
Matkul : Manajemen dan Supervisi Pendidikan
Dosen : Dr. Hasnawati, M.Pd

MANAJEMEN BERBASIS ORANG

A. PENGERTIAN MANAJEMEN BERBASIS ORANG


Manajemen berbasis orang merupakan suatu konsep manajemen modern
yang mengkaji dimensi prilaku, komponen sistem dalam kaitannya dengan
perubahan dan pengembangan organisasi. Tuntuan perubahan dan
pengembangan yang muncul sebagai akibat tuntutan lingkungan internal dan
eksternal, membawa implikasi terhadap perubahan prilaku dan kelompok dan
wadahnya.
B. HAKEKAT PERUBAHAN
Perubahan adalah suatu proses menjadikan sesuatu yang berbeda dengan yang
sudah ada. Perubahan itu dapat terjadi pada orang, struktur, dan teknologi.
Perubahan memiliki tujuan yang sifatnya penyesuaian diri dengan lingkungan
agar tujuan organisasi sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat.
C. PROSES PERUBAHAN
Dari beberapa studi kasus pada perubahan pendidikan dibeberapa negara
terdapat empat kategori rintangan yang muncul, sebagai berikut:
a. Rintangan nilai. Rintangan ini ada karena setiap individu dan
kelompok memiliki ideologi dan kepercayaan yang berbeda yang
membuat perubahan terlihat berbeda, tergantung perpsektif
pengamatnya.
b. Rintangan kekuasaan. Rintangan tersebut dihasilkan dari redistribusi
kekuasaan dalam sistem, yang sering merupakan hasil dari inovasi
yang signifikan.
c. Rintangan praktis. Terkadang inovasi gagal karena inovasi tidak
diungkapkan dengan baik.
d. Rintangan psikologis. Terkadang orang menolak perubahan walaupun
perubahan tersebut terlalu memengaruhi kekuasaan atau nilai-nilai
mereka.
D. TEKNIK PERUBAHAN
Salah satu Teknik yang sering digunakan dalam manajemen berbasis orang
adalah sensitivity training atau Latihan kepekaan. Latihan kepekaan adalah suatu
interaksi dalam kelompok kecil yang terjadi dalam suasana yang tertekan,
sehingga menuntun setiap orang untuk peka terhadap perasaan orang lain sehingga
usaha untuk menciptakan kegiatan kelompok yang memadai.

MANAJEMEN BERBASIS MUTU TERPADU PENDIDIKAN

A. Manajemen Mutu Terpadu (MMT)


Manajemen Mutu Terpadu (MMT) atau Total Quality Management (TQM)
merupakan suatu sistem nilai yang mendasar dan komperhensip dalam mengelola
organisai dengan tujuan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan dalam jangka
panjang dengan memberikan perhatian secara khusus pada tercapainya kepuasan
pelanggan dengan tetap memperhatikan secara memadai terhadap terpenuhinya
kebutuhan seluruh stakeholders organisasi yang bersangkutan. Masalah kualitas
dalam MMT menuntut adanya keterlibatan dan tanggung jawab semua pihak
dalam organisasi.
Karena itu pendekatan MMT tidak hanya bersifat parsial, tetapi komperhensip
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan dengan produk yang
dihasilkan. Masalah kualitas juga tidak lagi dimaknai dan dipandang sebagai
masalah teknis, tetapi lebih berorientasi pada terwujudnya kepuasan konsumen
atau pelanggan. MMT juga melibatkan faktor fisik dan faktor non fisik, semisal
budaya organisasi, gaya kepemimpinan dan pengikut. Keterpaduan factor-faktor
ini akan mengakibatkan kualitass pelayanan menjadi lebiih meningkat dan
bermakna.

B. Pengertian Mutu
Mutu telah menjadi isu kritis dalam persaingan modern dewasa ini, dan hal itu
telah menjadi beban tugas bagi para manager menengah. Mutu merupakan konsep
yang terus mengalami perlembangan dalam pemaknaannya. Menurut Uhar
Suharsaputra, mutu meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
dan merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap
merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa
mendatang).

C. Manajemen Mutu Pendidikan


Sebagaimana yang terjadi pada dunia produksi pada umumnya, kepedulian
akan mutu produk pendidikanpun didorong oleh persoal-persoalan dasar,
bagaimana mengintegrasikan semua fungsi dan proses dalam suatu organisasi agar
tercapai eningkatan mutu secara berkelanjutan. Konsep Manajemn Mutu Terpadu
(MMT) yang saat ini telah diadaptasi oleh banyak organisasi modern, memang
berorientasi kepada persolan dasar tersebut.
Pola pikir MMT bersifat futuristik dan sistemik. Futuristik, karena
berwawasan kedepan. Sistemik, karena ia menekankan efektivitas sistem daripada
jumlah keluaran-parsial per subsistem. Dalam keseluruhan fungsi organisasi bagi
siklus kehidupan suatu produk, suatu sistem dinilai efektif apabila integrasi dan
sinergisme fungsi-fungsi subsistem desain, perencanaan, produksi, distribusi, dan
pelayanan.

D. Dasar-dasar Program Mutu Pendidikan


Sistem pendidikan nasional sudah mengatur segala proses pendidikan yang
mencakup segala aspek. Salah satunya adalah peningkatan mutu pendidikan
nasional. Hal ini juga dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005, tentang standar nasional pendidikan dalam pasal 91
bahwa:
1. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjamin mutu pendidikan.
2. Penjamin mutu pendidikan sebagiamana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk memenuhi atau melampaui standar nasional
pendidikan.
3. Penjamin mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu
program penjamin mutu yang memiliki target dan kerangka waktu
yang jelas.
E. Prinsip-prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh organisasi dalam
mengimplementasikan manjemen mutu, sehingga dicapai suatu kondisi dimana
produk atau jasa yang diberikan oleh suatu organisasi dapat dikatakan bermutu.
Peningkatan mutu pendidikan bagi sebuah lembaga pendidikan saat ini merupakan
prioritas utama. Hal ini bagian terpenting dalam membangun pendidikan yang
berkelanjutan. Adapun prinsip-prinsip dalam manajemen mutu pendidikan, yaitu
sebagai berikut.
1.Prinsip Pelanggan
Kelangsungan hidup organisasi sangat ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu
organisasi harus memahami kebutuhan saat ini dan yang akan datang dari pelanggan,
dan selalu berusaha untuk dapat melampaui harapan pelanggan. Mutu tidak hanya
bermakna kesesuaian dengan spesifikasi-spesifikasi tertentu, tetapi mutu tersebut
ditentukan oleh pelanggan.
2.Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mengarahkan, membimbing, mempengaruhi
atau mengawasi pikiran, perasaan atau tindakan dan tigkah laku orang lain.

F.Standar Mutu Pendidikan


Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
disebutkan bahwa pendidikan di Indonesia menggunkan delapan standar yang
menjadi acuan dalam membangun dan meningkatkan kualitas pendidikan.
Standar Nasional Pendidikan di seluruh wilayah hukm Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

G.Kebijakan Penjaminan Mutu Pendidikan


Istilah penjaminan mutu (quality assurance) pada awalnya digunakan di lingkungan
dunia bisnis barang dan jasa, dengan maksud untuk menumbuhkan budaya peduli
mutu. Jaminan mutu perlu dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan
kepada kastemer pemakai produk. Dalam perkembangan selanjutnya, penerapan
konsep jaminan mutu ini ternyata tidak hanya terbatas di lingkungan bisnis dan
industri, tetapi juga dalam bidang pelayanan jasa pendidikan sejalan dengan
munculnya gerakan akuntabilitas pendidikan.
Dalam lingkungan sistem pendidikan, khususnya persekolahan, tuntutan akan
penjaminan mutu merupakan gejala yang wajar, karena penyelenggaraan pendidikan
yang bermutu merupakan akuntabilitas publik. Setiap komponen pemangku
kepentingan pendidikan orang tua, masyarakat, dunia kerja, pemerintah) dalam
peranan dan kepentingannya masing-masing memiliki kepentingan terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Mutu dalam pengertian memenuhi
spesifikasi sering disebut sebagai kesesuaian untuk tujuan atau penggunaan, atau
disebut pula sebagai definisi kualitas menurut produsen.
Kualitas menurut produsen ini dicapai bilamana produk atau jasa memenuhi
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya dalam suatu prosedur yang konsisten.
Kualitas didemonstrasikan oleh produsen dalam sebuah sistem yang dikenal sebagai
sistem jaminan kualitas, yang memungkinkan produksi yang konsisten dari produk
dan jasa untuk memenuhi standar atau spesifikasi tertentu.

Anda mungkin juga menyukai