Anda di halaman 1dari 2

TUGAS PERKULIAHAN KELIMA

Nama : Nurul Huda Nabillah


NIM : 22011205
Prodi : Psikologi
HP/WA : 087819337710
E-mail : dedi27juli@gmail.com

Ketentuan Tugas:
 Jawablah perntanyaan berikut pada lembaran ini secara mandiri.
 Jika teridentifikasi ada plagiarism maka tugas Anda dibatalkan.
 Setelah selai convert file ke PDF format dengan penamaan file sebagai berikut:
NAMA-NIM contoh: AHMAD-202021989
 Upload file PDF tersebut ke halaman asssigment tempat anda mendownloadnya
sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
 Selamat mengerjakan tugas.

Pertanyaan:
1. Jelaskan pengertian ijtihad!
2. Jelaskan kedudukan ijtihad dalam Islam!
3. Carilah Sunnah memotivasi dalam berijtihad dan jelaskan teknis ijtihad yang
dilakukan!
4. Sebutkan contoh-contoh ijtihad dalam persoalan kontemporer?

Jawab :
1.Ijtihad berasal dari bahasa arab yaitu jahada artinya bersungguh-sungguh. Sedangkan
menurut istilah,ijtihad itu adalah mencurahkan segenap tenaga dan pikiran secara sungguh-
sungguh dalam menetapkan suatu hukum.Nah siapa yang melakukan ijtihad, orang yang
melakukan ijtihad itu namanya mujtahid. Ijtihad ini sama dengan prosesnya jodoh,butuh
waktu lama karena persoalannya yang cukup rumit. Lebih-lebih menyangkut persoalan
kontemporer manusia yang menuntut kejelasan dan kepastian hukum Islam sehingga umat
islam tidak terperoosok dan salah jalan dalam menghadapi berbagai macam persoalan
tersebut.

2.Jadi ijtihad itu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan kita nah
kedudukannya itu sebagai sumber hukum Islam setelah Alquran dan hadis.Jadi sumber
hukum Islam yang pertama itu adalah Alquran,setelah Alquran baru hadis,setelah hadits
adalah ijtihad.Ijtihad ini dilakukan dalam kondisi apabila ada suatu persoalan,ada suatu
masalah yang tidak ditemukan hukumnya di dalam Alquran dan hadis maka dari itu
dibutuhkan ijtihad dan hukum yang dihasilkan oleh ijtihad tersebut tidak boleh bertentangan
dengan Alquran dan hadis.Jadi harus berhati-hati.
Berdasarkan pendapat Jumhur Ulama, ijtihad sudah ada sejak zaman Rasullah SAW, sesuai
dengan apa yang ditangkap dari dialog antara Nabi dengan Muaz bin Jabal ketka
mengutusnya ke negeri Yaman untk berdakwah sambil mengumpulkan zakat dari kaum
muslimin setempat. Beliau mengajukan pertanyaan kepada Muaz bin Jabal sebagai berikut:
"Wahai Muaz dengan apa engkau menetapkan hukum? Muaz menjawab; Dengan kitab Allah
SWT (Al-Qur'an). Bila ditemui dalam kitab Allah? Muaz menjawab; maka dengan sunnah
Rasul. Jika tidakdi temui dalam sunnah Rasul? Muaz menjawab; Aku akan menggunakan
segenap kemampuan pikiranku (berijtihad). Kemudian Rasul menepuk pundak Muaz dan
bersabda; "segala puji bagi Allah yang telah menyetujui utusan dari Rasul- Nya.Riwayat
inilah yang menjadi dasar dari kebolehan dalam berijtihad untuk masalah yang tidak
ditemukan secara eksplisit dalam Al-Qur'an.

3.Sunnah memotivasi dalam berijtihad dan jelaskan teknis ijtihad yang dilakukan Beberapa
contoh penyelesaian hukum dengan ijtihad:
1. Pengkatan khalifah setelah rasul wafat
2. Nabi membuat strategi perang yang didiskusikan dengan sahabt
3. Menuliskan dan membukukan Al-Quran dalam satu mushaf 4. Tidak memotong rangan
pencuri saar musim kelaparan (Amir, 1997: 133- 239) 5.Membuat mata uang.
Kemudian juga terdapat beberapa metoda ijtihad, sebagai berikut:
1. Qiyas
Qiyas menurut bahasa adalah menyamakan atau mengukut sesuatu dengan lalu.
mempersamakannya. Sedangkan menurut istilah adalah menetapkan sesuatu
perbuatan yang belum ada ketentuan hukumnya dengan berdasarkan sesuatu hukum
yang sudah ditentukan oleh nash (teks) disebabkan karena sama ilatnya (alasannya).
Contoh zakat padi diqiyaskan pada zakat gandum karena sama-sama mengenyangkan
2. Ijma'
Ijma' menurut bahasa adalah sepakat atau sependapat. Ijma' menurut istilah ialah
kesamaan atau kebulatan pendapat semua ahli ijtihad dalam menetapkan suatu hukum.
Baik dalam bentuk ijtima' qauli melalui ucapan (lisan) dan ijma' sukuti' (diam).
3. Istihsan Istihsan adalah menetapkan suatu hukum terhadap suatu persoalan atas
dasar prinsi-prinsip kebaikan, keadilan, dan kasih saying dan sebagainya dari al-quran
dan hadis.
4. Mashalihul Mursalah Mashalihul musalah ialah menetapkan hukum terhadap
sesuatu persoalan atas dasar pertimbangan kegunaan dan kemanfaatan yang sesuai
dengan syariat Islam sekaliupun tidak ada dalil secara eksplisit dalam al-quran dan
hadis. (Tato, 1997: 68-69).

4.Sistem bunga dalam bank,pencangkokkan bagian organ tubuh,menahan haid karena demi
ibadah haji,akad nikah melalui telepon,penggunaan alat kontrasepsi,bayi tabung,dan masih
banyak lainnya.

Anda mungkin juga menyukai