Anda di halaman 1dari 3

SELF LEARNING WHOLE OF GOVERNMENT

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS


Anggkatan/Kelompok : LIX (59) - 1
Nama Agenda : Self Learning Whole of Government
Nama Peserta : Dewi Handayani, S.Pd
NIP : 198904032020122003
Mentor : AKBP Dr. Hanjaya Fatah, S.Pd., M.M.Pd.

A. Definisi Whole of Government


Whole of Government menurut United States Institute of Peace (USIP) adalah sebuah
pendekatan yang mengintegrasikan upaya kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan
menuju tujuan bersama (kolaborasi), kerjasama antarinstansi, aktor pelayanan dalam menyelesaikan
suatu masalah pelayanan. Secara umum, WoG pada dasarnya adalah sebuah pendekatan fungsi dalam
ruang lingkup kordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan bersama dan sebagai respon terpadu
pemerintah terhadap isu-isu tertentu.
B. Mengidentifikasi Permasalahan terkait WoG di Instansi Pendidikan (Sekolah)
Salah satu bentuk pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah pendidikan. Dalam hal
ini sekolah berperan sebagai lembaga penyedia jasa tersebut. Pandemi Covid-19 berimbas terhadap
pelayanan jasa pendidikan. Sebagai upaya agar masyarakat tetap menerima layanan jasa pendidikan
maka layanan jasa pendidikan yang semula dilakukan secara langsung dirubah menjadi tidak langsung
sebagai bentuk upaya pencegahan penularan virus di masa pandemi ini. Permasalahan yang muncul
yaitu kurang optimalnya kegiatan pembelajaran jarak jauh.
Peserta didik memiliki hak untuk memperoleh pendidikan meskipun dalam masa pandemi.
Sesuai dengan tanggung jawab tersebut, pemerintah mengambil kebijakan yaitu kegiatan
pembelajaran tatap muka dirubah menjadi pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan internet
sebagai salah satu pola pelayanan elektronik untuk memudahkan pelayanan pada peserta didik.
Bantuan kuota pun digelontorkan baik itu kepada pendidik maupun kepada peserta didik sesuai
dengan data yang diperoleh dari aplikasi Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Upaya tersebut dilakukan
agar tidak terjadi learning loss pada peserta didik.
Akan tetapi, permasalahan muncul pada institusi tempat saya berkerja terkait dengan kegiatan
pembelajaran jarak jauh. Permasalah tersebut diantaranya:
a. Tidak tersedianya jaringan internet di beberapa tempat domisili peserta didik. Hal ini tentu
berimbas pada peserta didik dalam kesempatan memperoleh pembelajaran
b. Terkait sarana dan prasarana yang digunakan dalam pembelajaran jarak jauh, tidak semua
memiliki gadget yang digunakan untuk melaksanakan pembelajaran jarak jauh terkait dengan
kemampuan finansial pada masyarakat yang berbeda-beda.
c. Kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi masih rendah sehingga pembelajran menjadi
kurang optimal
C. Cara Mengatasi Masalah WoG
Menghadapi permasalahan pada bidang pendidikan di masa pandemi Covid-19, dimana timbul
kembali permasalahan ketika pembelajaran jarak jauh diterapkan maka beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk masalah WoG diantaranya:
1. Untuk mengatasi masalah keterbatasan layanan internet dilakukan koordinasi dengan pihak
penyedia layanan internet terkait upaya penguatan jaringan pada domisili yang masih belum
terjangkau layanan
2. Berkoordinasi dengan komite sekolah untuk melaksanakan program guru kunjung (home
visit) bagi peserta didik yang mengalami keterbatasan layanan internet untuk mengakses
pembelajaran tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dan guru yang
diperbolehkan melaksanakan program tersebut harus sudah memperoleh vaksin
3. Berkoordinasi dengan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk melaksanakan piket di
sekolah secara bergiliran untuk tetap memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik
yang memiliki kendala PJJ. Misalnya dengan guru menyediakan modul pembelajaran
(handout) atau sekolah meminjamkan buku melalui perpustakaan sekolah
4. Berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta terkait pengajuan
bantuan afirmasi gadget untuk pelaksanaan PJJ.
D. Kegiatan yang Dapat Dilakukan untuk Mengatasi Permasalahan Terkait WoG
Berikut ini kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan terkait WoG di instansi
(SMP N 2 Maniis) diantaranya:
1. MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) internal di SMP N 2 Maniis bertukar informasi,
pengalaman, solusi dan melaksanakan program In House Training terkait penggunaan
teknologi yang mudah digunakan, mudah diakses dan mudah dipelajari.
2. Berkolaborasi dengan teman sejawat untuk membuat bahan ajar yang mudah dipami, jelas,
rinci mewadahi kemampuan peserta didik dan memberi pengalaman belajar yang bermakna
3. Berkoordinasi dengan komite sekolah terkait langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan keterbatasan akses internet dan keterbatasan gadget yaitu dengan piket untuk
pelayanan pembelajaran dan pelaksanaan program guru kunjung
4. Berkoordinasi dengan pihak penyedia layanan internet untuk penyediaan / penguatan layanan
pada daerah yang belum memiliki akses internet
5. Penggunaan teknologi dan informasi untuk menunjang kualitas pembelajaran bagi siswa
yang mampu melaksanakan PJJ yaitu dengan menggunakan Google Classroom, Zoom
Meeting atau Whatsapp Group
6. Tenaga pendidik dan kependidikan diberi jadwal piket bergiliran untuk hadir ke sekolah
melayani orang tua/wali peserta didik dan peserta didik secara langsung terkait kendala
pembelajaran selama pelaksanaan PJJ
7. Berkoordinasi dengan Dinas Pendidik Kabupaten Purwakarta untuk permohonan bantuan
afirmasi gadget untuk penyelenggaraan PJJ
8. Tetap melaksanakan pelayanan dengan prinsip pelayanan publik yaitu :
a. Partisipatif
Ditunjukkan dengan melalui keterlibatan orang tua/wali siswa dalam melaksanakan
evaluasi PJJ
b. Transparan
Dalam hal ini orang tua mendapatkan informasi secara terbuka terkait materi
pembelajaran, proses pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh
anaknya selama belajar di rumah
c. Responsif
Prinsip ini ditunjukkan oleh sekolah dalam merespon secara tepat dan cepat atas
permasalahan PJJ yang dihadapi oleh peserta didik serta menyediakan solusi terbaik bagi
siswa yang memiliki keterbatasan untuk melaksanakan PJJ seperti keterbatasan akses
internet dan fasilitas
d. Tidak diskriminatif
Pemberian layanan ditujukan bagi siapapun baik itu peserta didik yang mampu
melaksanakan PJJ ataupun yang memiliki kendala dalam melaksanakan PJJ
e. Mudah dan Murah
Pihak sekolah memberikan kemudahan dan bantuan bagi peserta didik yang terkendala
melaksanakan PJJ dengan pelaksanaan guru kunjung dan peminjaman buku perpustakaan
f. Efektif dan Efisien
Menyederhanakan kinerja guru dan peserta didik dalam pelaksanaan PJJ

Anda mungkin juga menyukai