Anda di halaman 1dari 4

Tugas ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan


Dosen Pengampu : I Gusti Bagus Mandika, Amd.Kep

OLEH :
I Wayan Agus Adi Suyadnya
C1120046
3B Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES BINA USADA BALI

2020
Soal

1. Bagaimana cara anda menghormati hak Orang lain?


2. Apakah pembatasan menyatakan pendapat termasuk bentuk pelanggaran hak warga
Negara?
3. Sebutkan dasar hukum kewajiban warga negara menjunjung hukum dan
pemerintahan!
4. Apakah melanggar hukum bisa dikategorikan pengingkaran kewajiban?
5. Menurut Anda, apakah pelaksanaan hak warga negara perlu dibatasi? Mengapa?
6. Apakah hak dan kewajiban dapat dipisahkan? Mengapa?
7. Bagaimana cara kita mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban?
8. Sebutkan contoh kewajiban warga negara!
9. Sebutkan dasar hukum kewajiban warga negara membayar pajak untuk negara!
Jawab
1. Menghormati hak orang lain
a. Tidak merebut dan mengingini haknya secara paksa.
b. Jangan suka mengatur hak orang lain. Jika itu haknya, biarkan dia melakukan
haknya.
c. Hormati dan hargai hak yang dia miliki. Jangan membeda-bedakan haknya
dengan hak kita sendiri.
d. Ajari dia untuk mensyukuri haknya sendiri.
2. Menyatakan pendapat termasuk bentuk pelanggaran hak warga Negara
Ya ,karena hak menyatakan pendapat dimiliki oleh setiap warga negara dan sudah di
atur oleh UUD atau setiap warga negara berhak mengeluarkan pendapat atau
menyatakan pendapat.
3. Dasar hukum kewajiban warga negara menjunjung hukum dan pemerintahan
Hak dan Kewajiban Warga Negara yang Diatur Dalam UUD 1945 Hak dan kewajiban
warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi :
a. Hak dan kewajiban dalam bidang politik• Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa
“Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada
kecualinya”. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban, yaitu :1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan
pemerintahan.2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.• Pasal 28
menyatakan, bahwa “Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang”.Arti pesannya :1. Hak berserikat dan berkumpul.2. Hak mengeluarkan
pikiran (berpendapat).Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan
melaksanakan aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus
berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan
pikiran.
b. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya• Pasal 31 ayat (1) menyatakan,
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Pasal 31 ayat (2)
menyatakan bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang”.• Pasal 32
menyatakan bahwa “Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia”.Arti
pesan yang terkandung adalah :Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada
segala tingkat, baik umum maupun kejuruan.Hak menikmati dan mengembangkan
kebudayaan nasional dan daerah.Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam
bidang kependidikan.Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan
ketertibannya.Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.Kewajiban
memelihara kebudayaan nasional dan daerah
4. Melanggar hukum bisa dikategorikan pengingkaran kewajiban
Tentu tidak. kewajiban merupakan hal yang mutlak kita penuhi, sementara melanggar
hukum bukanlah hal yang mutlak kita lakukan
5. Pelaksanaan hak warga negara perlu dibatasi
Tentu hak perlu dbatasi krn kalau tdk dbatasi bnyk org yg menindas org lain dan
mengatasnamakan itu adalah haknya jdi hak perlu dbatasi dan dilakukan dgn hal2
positif atau karena jikalau tidak dibatasi Penuntutan hak – hak yang berlebih – lebihan
atau tanpa batas akan merugikan orang lain yang memiliki hak yang sama. oleh sebab
itu, pelaksanaan hak – hak warga negara perlu dibatasi, akan tetapi tidak dihilangkan
atau dihapuskan.
6. Hak dan kewajiban dapat dipisahkan
Hak dan Kewajiban tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi pertentangan karena
hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak dan
kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani
kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih
banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu
tidak cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk
memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan
antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan
sosial yang berkepanjangan.
7. Cara kita mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban
a. Caranya dengan melengkapi suatu hal yang sudah menjadi milik kita (hak) dan menjalani
suatu hal (kewajiban). Semua orang memiliki hak yang berbeda yang harus di jalankna
dengan kewajiban yang kita milki.
b. Perlu.
hak yang bernilai positif yang meski di jalankan sebagai warga negara. hal yang bernilai
negatif tidak selayaknya di lakukan oleh warga negara.
c. Hak dan kewajiban dapat di pisahkan.
sebab hak yaitu hal yang kita miliki dan kewajiban yaitu hal yang harus dijalani atau di
laksanakan.
8. Contoh kewajiban warga negara
a. Wajib menaati hukumdan pemerintahan
b. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
c. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain
d. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang
9. Dasar hukum kewajiban warga negara membayar pajak untuk negara
a. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23A
b. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000
d. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000
e. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2000
f. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000
g. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002
h. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994

Anda mungkin juga menyukai