TENTANG
BUPATI KETAPANG
Disempurnakan Oleh :
perlu menetapkan Peraturan Bupati Ketapang tentang
Pj. Sekretaris Daerah
Remunerasi Badan Layanan Umum Daerah Rumah
Sakit Dokter Agoesdjam Ketapang;
SUHERMAN, SH.MH
NIP.1970110 200212 1 005
-2-
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN BUPATI KETAPANG TENTANG
REMUNERASI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DOKTER AGOSEDJAM
KETAPANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
8. Honorarium adalah imbalan kerja berupa uang yang bersifat tetap dan
diberikan setiap bulan kepada Dewan Pengawas.
-5-
17. Pegawai Non Aparatur Sipil Negara BLUD RSUD yang selanjutnya
disebut Pegawai Non ASN BLUD adalah pegawai yang berasal dari tenaga
profesional lainnya pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit
-6-
Umum Dokter Agoesdjam Ketapang yang terdiri dari pegawai tetap dan
pegawai kontrak.
BAB II
RUANG LINGKUP, MAKSUD DAN TUJUAN REMUNERASI
Pasal 2
b. Bentuk
Pasal 3
Peraturan Bupati ini ditetapkan dengan maksud :
(1) Sebagai pedoman bagi RSUD dr. Agoesdjam Ketapang dalam pemberian
remunerasi.
(2) Peraturan Bupati bertujuan untuk memberikan kepastian hukum dalam
pemberian remunerasi kepada pegawai RSUD dr. Agoesdjam Ketapang
dalam meningkatkan kinerja pelayanan. Remunerasi bertujuan untuk
memberikan imbalan secara proporsional, setara, patut, wajar dan
berbasis kinerja.
BAB III
ASAS DAN PRINSIP REMUNERASI
Pasal 4
penyimpangan; dan
e. kinerja, yaitu prestasi pelayanan atau hasil kerja yang ditunjukkan
baik secara individu, tim ataupun organisasi, yang berhasil mencapai
target kinerja yang ditetapkan oleh organisasi.
(3) Asas pendistribusian untuk medis dan non medis mendasarkan pada
kinerja pelayanan dan kelas jabatan sebagaimana diatur dalam
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
BAB IV
BENTUK REMUNERASI
Pasal 5
(3) Remunerasi yang bersumber dari pendapatan jasa pelayanan RSUD dr.
Agoesdjam Ketapang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
digunakan untuk:
-8-
a. Insentif bagi Pegawai ASN BLUD dan Pegawai non ASN BLUD; dan
b. honorarium bagi Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan
Pengawas.
BAB VI
PEMBERIAN REMUNERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7
(1) Remunerasi yang diberikan kepada tenaga Medis dan Non Medis ASN
berbentuk:
a. gaji dan tunjangan melekat pada gaji;
b. tunjangan tetap; dan
c. insentif.
(2) Remunerasi yang diberikan kepada tenaga Medis Non ASN dan Non
Medis Non ASN berbentuk:
a. gaji; dan
b. insentif.
(3) Remunerasi yang diberikan kepada Dewan Pengawas dan Sekretaris
Dewan Pengawas berupa honorarium.
Bagian Kedua
Gaji dan Honorarium
Pasal 8
(1) Gaji dan tunjangan melekat pada gaji untuk Pegawai ASN BLUD
diberikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Gaji untuk Tenaga Profesional Non ASN diberikan sesuai dengan
Peraturan Bupati tentang Standar Honorarium.
(3) Besaran honorarium bagi Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan
Pengawas diatur sebagai berikut:
a. Ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40% (empat puluh
persen) dari gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji Direktur;
persen) dari gaji dan tunjangan yang melekat pada gaji Direktur.
Bagian Ketiga
Tunjangan Tetap
Pasal 9
(1) Tunjangan tetap bagi Pegawai ASN BLUD mengacu pada kelas
jabatan dan basic TPP yang telah ditetapkan sesuai dengan
Ketentuan Peraturan Per Undang-Undangan.
(2) Tunjangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dibayarkan berdasarkan kriteria
a. beban kerja;
b. prestasi kerja;
c. kondisi kerja; dan
d. perhitungan objektif lain.
Pasal 10
(1) Tunjangan tetap berdasarkan Beban Kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a, diberikan kepada Pegawai ASN BLUD
yang dalam melaksanakan tugas melampaui beban kerja nomal atau
batas waktu normal, minimal 112,5(Seratus Dua Belas Koma Lima) jam
perbulan atau 6.750 (Enam Ribu Tujuh Ratus Lima Puluh) menit perbulan.
Pemberian TPP berdasarkan beban kerja sebesar 40% (empat puluh per
seratus)dari basic tunjangan tetap.
(2) Tunjangan tetap berdasarkan prestasi kerja sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat (3) huruf b, diberikan kepada Pegawai ASN BLUD
yang memiliki prestasi kerja sesuai bidang keahliannya dan diakui oleh
pimpinan diatasnya, Pemberian tunjangan tetap berdasarkan prestasi
kerja sebesar 60% (Enam Puluh Per Seratus) dari besaran basic
tunjangan tetap.
(3) Besaran alokasi tunjangan tetap berdasarkan beban kerja dan prestasi
kerja dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Pasal 11
(1) Tunjangan tetap berdasarkan kondisi kerja sebagaimana dimaksud
dalam pasal 8 ayat (3) huruf c, diberikan kepada Pegawai ASN BLUD
yang melaksanakan tugas pada kriteria sebagai berikut :
a. Pekerjaan yang berkaitan langsung dengan penyakit menular;
b. Pekerjaan yang berkaitan langsung dengan bahan kimia
berbahaya/radiasi, bahan radioaktif;
c. Pekerjaan yang beresiko dengan keselamatan kerja;
d. Pekerjaan ini beresiko dengan aparat pemeriksa dan penegak hukum;
e. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya dibutuhkan analis atau
jabatan yang setingkat, namun tidak ada jabatan
pelaksananya;dan/atau
f. Pekerjaan ini satu tingkat dibawahnya sudah didukung oleh jabatan
fungsional dan tidak ada jabatan struktural dibawahnya.
Jabatan yang memenuhi kriteria tunjangan tetap berdasarkan kondisi
kerja sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 ayat (3) diatur lebih lanjut
dalam Keputusan Bupati
(2) Besaran alokasi tunjangan tetap berdasarkan kondisi kerja sebesar 10%
(sepuluh per seratus) dari basic TPP
A Tunjangan tetap KK = 10% * B Tunjangan tetap
Keterangan :
A Tunjangan tetap BKPK = lokasi Tunjangan tetap berdasarkan
Kondisi Kerja
B Tunjangan tetap = Basic Tunjangan tetap
Pasal 12
Pasal 13
Total Tunjangan tetap Pegawai ASN BLUD di Rumah Sakit Umum Daerah
dr. Agoesdjam Ketapang dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
- 11 -
Keterangan :
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
(1) Tunjangan tetap diberikan setiap bulan dalam 1 (satu) tahun anggaran
kepada Pegawai ASN BLUD di RSUD dr. Agoesdjam.
(2) Untuk tunjangan tetap bulan 13 (tiga belas) dan ke 14 (empat belas)
dapat diberikan berdasarkan peraturan perundang-undangan, dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan Daerah.
(3) Tunjangan tetap diberikan berdasarkan kelas jabatan.
Pasal 17
b. presensi;
c. kewajiban administrasi;
d. tidak mengembalikan aset Daerah; dan
e. tidak mengikuti apel rutin yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah.
Pasal 18
Pasal 19
(6) Atasan langsung Pegawai ASN BLUD yang tidak melakukan validasi
laporan kinerja harian terhadap bawahannya satu orang atau lebih
dikenakan pemotongan tunjangan tetap sebesar 10 % (sepuluh per
seratus) dalam bulan yang bersangkutan)
(7) Dalam hal laporan kinerja harian yang tidak dilakukan validasi oleh
atasan langsung sampai tanggal 5 (lima) pada bulan berikutnya, maka
laporan kinerja harian dianggap disetujui.
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
(1) Pegawai ASN BLUD yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang
sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf a,
dikenakan pengurangan/pemotongan tunjangan tetap sebesar 5 %
(lima perseratus) untuk tiap 1 (satu) hari.
(2) Pegawai ASN BLUD yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang
sah sebanyak 5 (lima) hari secara kumulatif untuk bulan berkenan
tunjangan tetap tidak dibayarkan.
(3) Pegawai ASN BLUD yang tidak masuk kerja karena cuti sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf b, dikenakan
- 14 -
(6) Pegawai ASN BLUD yang tidak melakukan presensi masuk kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) huruf e, dikenakan
pengurangan/pemotongan tunjangan tetap sebsar 1,5 % (satu koma
lima per seratus) untuk tiap 1 (satu) hari.
(7) Pegawai ASN BLUD yang tidak melakukan presensi pulang kerja
sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat (3) huruf f, dikenakan
pengurangan/pemotongan tunjangan tetap sebesar 1,5 % (satu koma
lima per seratus) untuk tiap 1 (satu) hari.
Pasal 23
- 15 -
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
(1) Bagi Pegawai ASN BLUD yang dimutasi dan belum mengembalikan
aset Daerah/barang milik Daerah yang dipegang kepada Perangkat
daerah asal maka dikenakan pengurangan/pemotongan tunjangan
tetap sebesar 50 % (lima puluh per seratus).
(2) Pengurangan/pemotongan mulai dilakukan sesuai dengan tanggal
SPMT jabatan baru.
(3) Pengurangan/pemotongan dilakukan sampai dengan Pegawai ASN
BLUD mengembalikan aset Daerah/barang milik daerah kepada
Perangkat Daerah asal.
Pasal 28
PNS dengan jabatan Fungsional yang belum diangkat dalam jabatan
tersebut maka tunjangan tetap dibayarkan sebesar 50 % (lima puluh per
seratus) dari nilai Tunjangan tetap kelas Jabatan Fungsional
bersangkutan.
Pasal 29
(1) Pegawai ASN BLUD yang tidak mengikuti Apel rutin yang dilaksanakan
oleh Perangkat Daerah dikenakan pemotongan tunjangan tetap
sebesar 2% (dua per seratus) untuk tiap 1 (satu) kali kegiatan.
(2) Dalam hal Pegawai ASN BLUD tidak mengikuti Apel rutin yang
- 17 -
Pasal 32
(1) Bagi Pegawai ASN BLUD yang ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt)
diberikan tunjangan tetap Pegawai ASN BLUD tambahan, yang
menjabat dalam jangka waktu paling singkat 1 (satu) bulan kalender.
(2) Ketentuan mengenai tunjangan tetap Pegawai ASN BLUD tambahan
yaitu :
Pasal 34
Bagian Kelima
Insentif
Pasal 35
(1) Insentif Jasa Pelayanan merupakan hasil imbalan kerja yang diperoleh
rumah sakit dari pengguna jasa layanan setelah mendapatkan
pelayanan kesehatan yang sudah termasuk dalam komponen tarif
rumah sakit dengan besarannya sesuai ketentuan Peraturan per
Undang-Undangan yang berlaku.
(2) Besaran jasa sarana dan prasarana dalam komponen tarif rumah sakit
sebagai pengganti biaya operasional rumah sakit ditetapkan sebesar 58%
(lima puluh delapan persen) dari pendapatan yang bersumber dari jasa
layanan, hasil kerjasama dengan pihak lain, dan lain-lain pendapatan
yang sah.
- 19 -
(3) Besaran jasa pelayanan dalam komponen tarif rumah sakit sebagai
imbalan kerja berupa insentif ditetapkan sebesar 42% (empat puluh dua
persen) dari pendapatan yang bersumber dari jasa layanan, hasil
kerjasama dengan pihak lain, dan lain-lain pendapatan yang sah.
(4) Insentif pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang terdiri
dari:
a. insentif langsung; dan
b. insentif tidak langsung.
(5) Insentif langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
ditentukan sebesar 55% (lima puluh lima persen) yang didistribusikan
kepada individu dan/atau kelompok yang menghasilkan jasa pelayanan;
dan
(6) Insentif tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
ditentukan sebesar 45% (empat puluh lima persen), yang didistribusikan
kepada pejabat struktural dan kepada seluruh pegawai di lingkungan
BLU RSUD dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang;
Pasal 36
(1) Komponen tarif rumah sakit terdiri dari jasa sarana dan prasarana dan
jasa pelayanan.
(2) Jasa sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pengganti biaya fasilitas rumah sakit, biaya operasional
rumah sakit, dan biaya tetap rumah sakit berdasarkan harga satuan
(unit cost).
(3) Jasa pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari jasa
medis, jasa keperawatan, jasa administrasi, jasa kefarmasian, jasa
tenaga kesehatan lain, dan jasa pelaksana teknis.
Pasal 37
(1) Insentif termasuk tunjangan tetap tidak diberikan kepada pegawai
Rumah Sakit dr. Agoesdjam Kabupaten Ketapang, apabila yang
bersangkutan:
Pasal 38
(1) Imbalan kerja berupa insentif bagi pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam
Kabupaten Ketapang, dihitung berdasarkan indikator penilaian sebagai
berikut:
a. pengalaman dan masa kerja (basic index);
b. keterampilan, ilmu pengetahuan dan perilaku (competency index);
c. resiko tinggi keterpaparan pekerjaan (risk index);
d. tingkat kegawatdaruratan (emergency index);
e. jabatan yang disandang (position index); dan
f. hasil/capaian kinerja (performance index).
Pasal 39
(1) Pengalaman dan masa kerja (basic index) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 huruf a, merupakan indek dasar untuk penghargaan sebagai
insentif bagi Pegawai ASN BLUD RSUD dr. Agoesdjam dan standarnya
diadopsi dari gaji pokok pegawai yang bersangkutan dengan ketentuan
setiap Rp500.000,00 gaji pokok sama dengan 1 (satu) nilai indeks.
(2) Pengalaman dan masa kerja (basic index) sebagai dasar penghargaan
untuk insentif bagi pegawai non ASN BLUD RSUD dr. Agoesdjam, gaji
pokoknya disetarakan dengan gaji pokok Pegawai ASN BLUD terendah
sesuai dengan tingkat pendidikannya.
(3) Bagi pejabat pengelola dan Pegawai ASN BLUD RSUD dr. Agoesdjam
yang berstatus ASN, gaji pokok mengikuti peraturan perundang-
undangan tentang gaji dan tunjangan Aparatur Sipil Negara
Pasal 40
- 21 -
(2) Nilai resiko sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 4 (empat)
tingkatan (grade) yaitu:
a. grade 1 (satu) dengan nilai indeks 1 (satu) adalah kemungkinan
terjadi resiko kerja yang bersifat fisik apabila Pegawai ASN dan Non
ASN BLUD RSUD dr. Agoesdjam yang bersangkutan bekerja sesuai
dengan prosedur tetap (protap) dan prosedur kerja (SOP) yaitu
pegawai yang bekerja dibidang administrasi perkantoran, petugas
klaim jasa, petugas loket, petugas kebun, kasir penerimaan, dan
- 22 -
supir;
b. grade 2 (dua) dengan nilai indeks 2 (dua) adalah kemungkinan
terjadi resiko kerja yang bersifat kimiawi apabila pegawai
bersangkutan bekerja sesuai dengan prosedur tetap dan prosedur
kerja (SOP) yaitu pegawai yang bekerja di rawat jalan, Gizi, IPSRS,
rehabilitasi medik, diagnostik, cleaning service, ambulance,
hemodialisa, dan farmasi;
c. grade 3 (tiga) dengan nilai indeks 4 (empat) adalah kemungkinan
terjadi resiko kerja yang bersifat radiasi apabila pegawai
bersangkutan bekerja sesuai dengan prosedur tetap dan prosedur
kerja (SOP) yaitu pegawai yang bekerja di rawat inap, poli paru,
radiologi, laboratorium, dan bedah sentral;
d. grade 4 (empat) dengan nilai indeks 6 (enam) adalah kemungkinan
terjadi resiko kerja yang bersifat infeksius walaupun pegawai
bersangkutan bekerja sesuai dengan prosedur tetap dan prosedur
kerja (SOP) yaitu pegawai yang bekerja di IGD, ICU/NICU/PICU,
isolasi, laundry, forensik, dan IPAL.
Pasal 42
(1) Tingkat kegawatdaruratan (emergency index) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 huruf d, merupakan indeks dasar untuk penghargaan
sebagai insentif bagi Pegawai ASN dan Non ASN BLUD RSUD
dr. Agoesdjam yang bekerja pada daerah emergency yang setiap saat
harus siap melaksanakan tugas tanpa mengenal batas waktu.
(2) Tingkat kegawatdaruratan (emergency index) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri dari 4 (empat) tingkatan (grade) yaitu:
a. grade 1 (satu) dengan nilai indeks 1 (satu) yaitu pegawai yang
bekerja dibidang administrasi perkantoran, petugas loket, supir,
dan petugas kebun;
Pasal 43
(1) Jabatan yang disandang (position index) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 huruf e, merupakan indeks dasar untuk penilaian sebagai
insentif bagi Pegawai ASN BLUD RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, yang
memiliki beban jabatan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. nilai indeks 1 (satu) untuk pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam
Ketapang yang tidak memilki jabatan;
b. nilai indeks 2 (dua) untuk pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam
Ketapang yang menduduki jabatan sebagai kepala ruangan;
c. nilai indeks 4 (empat) untuk pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam
yang menduduki jabatan sebagai kepala sub bidang, kepala seksi,
dan kepala instalasi;
d. nilai indeks 6 (enam) untuk pegawai Rumah Sakit dr. Agoesdjam
Ketapang yang menduduki jabatan sebagai kepala bidang, kepala
bagian, dan ketua komite medik; dan
e. nilai indeks 8 (delapan) untuk kepala rumah sakit.
Pasal 44
(1) Hasil/capaian kinerja (performance index) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 38 huruf f, merupakan indeks dasar untuk memberikan
penghargaan sebagai insentif bagi Pegawai ASN BLUD RSUD dr.
Agoesdjam yang memiliki capaian kinerja sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja.
(2) Nilai indekhasil/capaian kinerja (performance index) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yaitu dua kali nilai indeks berdasarkan
pengalaman dan masa kerja (basic index).
Pasal 45
(1) Penilaian (rating) berdasarkan nilai indeks Pegawai ASN BLUD RSUD dr.
Agoesdjam ditentukan sebagai berikut :
a. rate 1 (satu) adalah basic index dengan nilai 1 (satu);
b. rate 2 (dua) adalah competency index dengan nilai 3 (tiga);
c. rate 3 (tiga) adalah risk index dengan nilai 3 (tiga);
d. rate 4 (empat) adalah emergency index dengan nilai 3 (tiga);
e. rate 5 (lima) adalah position index dengan nilai 3 (tiga); dan
- 24 -
Pasal 46
Perhitungan besaran insentif sebagaimana dimaksud pada pasal 38 ayat
(1) tercantum dalam lampiran IV.
Pasal 47
(1) Pemberian Remunerasi dan Insentif dapat ditinjau dan dievaluasi paling
sedikit 1 (satu) tahun sekali.
(2) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada
Bupati melalui Kepala Dinas Kesehatan.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 47
(1) Tunjangan tetap berupa tambahan penghasilan ASN BLUD RSUD dr.
Agoesdjam Ketapang dibayarkan terhitung sejak bulan Januari 2021.
(2) Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati
Ketapang Nomor 5 Tahun 2016 tentang Sistem Pembagian Jasa
Pelayanan pada BLUD dr. Agoesdjam Ketapang masih tetap berlaku
sampai dengan ditetapkannya hasil evaluasi jasa pelayanan baru dengan
Keputusan Bupati yang diusulkan oleh Pimpinan BLUD dr. Agoesdjam
Ketapang.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 48
Kabupaten Ketapang.
Ditetapkan di Ketapang
pada tanggal
BUPATI KETAPANG,
MARTIN RANTAN
- 26 -
LAMPIRAN I
PERATURANBUPATI KETAPANG
NOMOR TAHUN 2021
TENTANG
REMUNERASI BADAN LAYANAN
UMUM DAERAH RUMAH SAKIT
DOKTER AGOESDJAM KETAPANG
2. Jumlah TPP yang diterima ASN pada bulan bejalan adalah sebesar
(Rp. 3.580.820,- + Rp. 2.276.459,-) – 5 % (Pph21) = Rp. 5.564.415,-
BUPATI KETAPANG
MARTIN RANTAN