Anda di halaman 1dari 11

PANDUAN KETAHANAN PANGAN

“ Hidroponik dengan sistem wick”

Di susun oleh :

Kelompok Desa Saka Kajang

KKN-T PERIODE II
DESA SAKA KAJANG, KEC. JABIREN RAYA
KABUPATEN PULANG PISAU
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat, Taufik, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga kami bisa
menyelesaikan buku panduan yang berjudul “Pembuatan Hidroponik Sederhana
dengan system sumbu (System Wick). Diharapkan dengan buku panduan ini warga
desa Saka Kajang dapat membuat hidroponik sendiri.
Kami sadar bahwa penulisan buku ini bukan merupakan buah hasil kerja keras
kami sendiri. Ada banyak pihak yang sudah berjasa dalam membantu kami di dalam
menyelesaikan buku ini. Maka dari itu, kami mengucapkan banyak terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu memberikan wawasan dan bimbingan
kepada kami sebelum maupun ketika menulis buku panduan ini.
Kami juga sadar bahwa buku yang kami buat masih belum bisa dikatakan
sempurna. Maka dari itu, kami meminta dukungan dan masukan dari para pembaca,
agar kedepannya kami bisa lebih baik lagi di dalam menulis sebuah buku.

Palangka Raya, September 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3. Tujuan................................................................................................. 1
1.4. Manfaat............................................................................................... 1

II. PEMBAHASAN........................................................................................ 2
2.1. Bahan dan Alat................................................................................... 2

III. PENUTUP................................................................................................. 5
3.1. Kesimpulan......................................................................................... 5
3.2. Saran................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

Bertanam hidroponik saat ini menjadi alternatif sebagai usaha menyiasati


keterbatasan lahan. Hidroponik dapat dilakukan dengan berbagai teknik, salah
satunya dengan teknik yang sederhana yaitu menggunakan wick system (system
sumbu) dengan memanfaatkan botol air mineral bekas daan arang sekam sebagai
media tanam.
Hidroponik merupakan salah satu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan
media tanah. Biasanya metode ini digunakan untuk mengatasi kekurangan lahan
tanam, terutama di kota-kota besar, dimana lahan pekarangan hampir tidak ada lagi
(Hidayati et al., 2018). Saat ini teknik penanaman secara hidroponik semakin
berkembang, mulai dari sederhana dalam skala kecil hingga menggunakan teknik
yang modern dalam skala besar (Roidah, 2014). Bertanam dengan hidroponik
memiliki beberapa keuntungan, antara lain tanaman lebih bersih, terutama
sayursayuran, tanaman lebih mudah terkontrol, media dapat diganti dengan arang
sekam, sabut kelapa bahkan rock wall (Indrawati et al., 2012). Hal terpenting adalah
ketersediaan nutrisi, karena dengan nutrisi yang cukup, tanaman akan tumbuh subur,
dengan masa panen yang lebih cepat. (Suhardjono & Guntoro, 2013) Dengan
pengembangan teknologi, kombinasi sistem hidroponik dengan membran mampu
mendayagunakan air, nutrisi, pestisida secara nyata lebih efisien (minimalis system)
dibandingkan dengan kultur tanah (terutama untuk tanaman berumur pendek).
Penggunaan sistem hidroponik tidak mengenal musim dan tidak memerlukan lahan
yang luas dibandingkan dengan kultur tanah. Metode yang dipakai dalam bertanam
hidroponik pun bermacammacam (Mas’ud, 2009). Menurut Hidayati et al. (2017),
budidaya secara hidroponik dapat dilakukan dalam ruang yang sempit, media tanam
dapat diatur secara vertikal. Pada tanaman hidroponik juga dapat memberikan kesan
design interior yang bagus dan menarik untuk digunakan sebagai hiasan di rumah.

iv
Banyak sebagian orang tidak mengetahui tentang apa itu hidroponik, dan bagaimana
cara menanamnya.
Beberapa jenis hidroponik, yaitu Wick, Deep Water Culture (DWC), EBB dan
Flow (Flood & Drain), Drip (recovery atau non-recovery), Nutrient Film Technique
(NFT), dan Aeroponik. Ada ratusan variasi pada sistem hidroponik, tetapi semua
metode hidroponik adalah variasi dan kombinasi dari enam jenis dasar. Dalam
kegiatan ini akan digunakan jenis teknologi hidroponik sistem sumbu (wick), yang
merupakan pengembangan dari sistem water culture (Puspasari et al., 2018). Sistem
wick sangat efektif untuk skala rumah tangga, terutama untuk tanaman sayuran
(Asmana et al., 2017).
Sistem sumbu (wick) merupakan salah satu sistem hidroponik. Sistem sumbu
memanfaatkan prinsip kapilaritas larutan nutrisi yang diserap langsung oleh tanaman
melalui sumbu (Lee, et all., 2010). Salah satu bahan yang memiliki daya serap air
terbaik dan dapat digunakan sebagai sumbu pada sistem sumbu adalah bahan kain
flanel (Wesonga, et all., 2014). Kelebihan penggunaan kain flanel sebagai material
untuk sumbu adalah mampu menyerap air dengan baik, namun harganya mahal.
Alternatif lain yang bisa digunakan sebagai sumbu adalah sabut kelapa. Sabut kelapa
ini mudah didapatkan, harganya murah, dan tersedia sangat melimpah. Selain itu,
sabut kelapa banyak mengandung unsur hara yang dapat memicu petumbuhan
tanaman. Salah satu unsur hara yang terkandung dalam sabut kelapa adalah unsur
hara Nitrogen, Fosforus, dan Kalsium (NPK) yang diperlukan oleh tanaman (Mas’ud,
1993). Hal yang perlu diperhatikan pada metode budidaya hidroponik adalah larutan
nutrisi. Larutan nutrisi merupakan sumber pasokan nutrisi bagi tanaman untuk
mendapatkan makanan dalam budidaya hidroponik. Selain larutan nutrisi, faktor lain
yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah media tanam. Fungsi dari media
tanam ini adalah sebagai tempat tumbuh dan penyimpanan unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan tanaman (Aulia, dkk., 2019).

v
1.1.....................................................................................................................Rumusa
n Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana budidaya hidroponik menggunakan
sistem sumbu (Wick System) ?

1.2..................................................................................................................... Tujuan
Adapun tujuan dari budidaya hidroponik menggunakan sistem sumbu (Wick
System) ini adalah cara budidaya hidroponik menggunakan sistem sumbu (Wick
System).

1.3..................................................................................................................... Manfaa
t
Manfaat dari budidaya hidroponik menggunakan sistem sumbu (Wick System)
Ini yaitu sebagai berikut:
1. Ramah lingkungan, bisa menggunakan barang-barang di sekitar seperti sabut
kelapa sebagai media tanam
2. Tanaman lebih sehat bagi manusia, karena tidak menggunakan pestisida.
3. Tekniknya mudah diterapkan, terutama untuk pemula. Sehingga kemungkinan
gagalnya kecil
4. Tanaman Hidroponik sistem wick bebas polusi, bebas tanah dan mudah ditata.
5. Tanaman hidroponik dapat ditinggal pemilikinya dalam waktu yang cukup lama
tanpa harus khawatir tanaman tersebut akan kekurangan air atau nutrisi.
6. Tanaman hidroponik dapat diletakan didalam pekarangan rumah yang memiliki
atap, karena teknik hidroponik tidak terlalu mengandalkan matahari atau
semburan air hujan.
7. Tanaman yang diproses dengan teknik hidroponik wick cenderung tidak
mempunyai hama atau penyakit yang membuat pertumbuhannya terganggu.

vi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Rockwool secukupnya
2. Wadah / nampan secukupnya
3. Pisau / Cutter Secukupnya

2.1.2 Bahan
No Nama Bahan Jumlah
.
1. Benih tanaman Secukupnya
2. Air Secukupnya
3. Nutrisi AB MIX lengkap Secukupnya
4. Kain Flanel Secukupnya
5. Botol bekas Secukupnya
6. Cup Pudding / Netpot Secukupnya

2.1.3 Prosedur Kerja


1. Menyiapkan wadah tempat nutrisi, Ukuran disesuaikan masing-masing.
2. Menyiapkan wadah untuk tanaman, bisa menggunakan net pot, botol bekas
air mineral, mineral gelas, gelas pelastik kopi, atau bekas ice cream dll.
3. Menyiapkan sumbu yang akan digunakan (bisa berupa sumbu kompor, kain
nilon ataupun kain flanel).
4. Menyiapkan media tanam, bisa menggunakan serbuk kelapa, sekam bakar,
arang, kerikil, serbuk kayu, spons ataupun rockwool (pilih salah satu),

vii
5. Jika menggunakan wadah bekas air mineral jangan lupa lubangi bagian
samping dan bawahnya.
6. Menggunakan solder, paku yang dipanasi, atau benda lainnya, yang dapat
digunakan untuk membuat lubang pada botol. Lubang tersebut akan
digunakan sebagai tempat akar tanaman
7. Menggunakan hidroponik AB Mix
8. Memasang sumbu pada bagian bawah wadah, pastikan sumbu menyentuh air
nutrisi hidroponik
9. Mengisi bagian bawah botol dengan media tanam yang sudah dipilih
sebelumnya
10. Kemudian, mengisi air sesuai dengan kadar PH dan PPM tanaman yang akan
ditanam secara hidroponik.

viii
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Hidroponik merupakan salah satu jawaban dalam mengatasi permasalahan akan
keterbatasan lahan, salah satu system yang paling mudah diadaptasi adalah system
wick, system ini sangat cocok bagi pemula dibidang hidroponik. Selain itu alat dan
bahan yang dibutuhkan juga mudah dijumpai, dan biaya yang dibutuhkan tidak begitu
besar karena hanya dengan memanfaatkan barang bekas yang ada disekitar kita.
Dengan adanya tindakan seperti ini maka secara tidak langsung selain menjadikannya
sebagai tempat bertanam , kita juga turut serta menjaga lingkungan dengan
mengurangi sampah yang ada disekitar kita.

3.2 SARAN
Dalam Pembuatan hidroponik ini perlu di gunakan bahan yang tahan panas, tidak
diianjurkan menggunakan bahan besi seperti kaleng atau seng, biasanya
menggunakan bak plastik dan juga bak berbahan stereform. Kemudian jarak tanam
jangan terlalu pendek, jarak pot ke larutan nutrisi usahakan tidak lebih dari 1 cm 4.
pilih tanaman yang kebutuhan air masih bisa terpenuhi oleh daya kapilaritas sumbu
pada system. Dalam megaduk larutan nutrisi minimal 1 x sehari jika anda tidak
menggunakan aerator. Gunakan bak larutan nutrisi yang tidak tembus cahaya
mataharikenapa gunakan bak larutan yang tidak tembus sinar matahari supaya
pertumbuhan lumut tidak banyak. Ganti air 1 minggu sekali untuk antisipasi jentik
nyamuk. Gunakan air baku yang tds dibawah 100 (bisa gunakan air tetesan ac, atau
air RO atau air apa saja yang ppmnya dibawah 100). Jaga suhu larutan nutrisi antara
24-27 celcius.

ix
DAFTAR PUSTAKA

x
LAMPIRAN
1. GAMBAR ALAT DAN BAHAN

2. PROSEDUR KERJA

3. HASIL AKHIR

xi

Anda mungkin juga menyukai