Anda di halaman 1dari 18

EKOLOGI HEWAN

“POLA PERILAKU : REFLEKS, TAKSISM KINESIS, BELAJAR


(HABITUASI, PENGKONDISIAN, DAN LAIN-LAIN). NALURI
DAN PERILAKU NALURIAH”

Septika Yantie (ACD 118 002)


Yuklina Trisnawati(ACD 118 013)
Nita Delina (ACD 118
Sri Debora (ACD 118 028)
Pengertian Perilaku (behavior)

 bertindak, bereaksi, atau berfungsi dalam suatu cara tertentu sbg


respons thdp bbrp stimulus (rangsangan)
 tanggapan ataupun merespon thdp berbagai stimulus, baik yg
berasal dari lingkungan luar maupun yang dari dalam tubuh sendiri
 apa yang dilakukan makhluk hidup dan bagaimana makhluk hidup
tersebut melakukannya
 Reseptor diperlukan untuk mendeteksi stimulus,
 saraf diperlukan untuk mengkoordinasikan respons,
 efektor itulah yang sebenarnya melaksanakan aksi.
 Contoh : Hewan yang merasa lapar akan mencari makanan
sehingga hilanglah laparnya setelah memperoleh makanan
Jenis-jenis pola prilaku hewan

1)   Prilaku bawaan/ alami (Innate Behaviour)


 Prilaku yang dikendalikan secara genetik.
meliputi: gerakan refleks dan insting

2)    Prilaku hasil pembelajaran (Learned Behaviour)


 berdasarkan pengalaman yang didapatkan organisme dan menghasilkan
perubahan prilaku.
 Pembelajaran didapatkan melalui adaptasi pada perubahan 
A. Prilaku alami

1.  Innate :
- merupakan perilaku yang telah ada di dalam individu sebagai
bawaan lahir dan berkembang secara tetap/ pasti.
 Perilaku ini tidak memerlukan proses belajar, sering kali terjadi
pada saat baru lahir dan bersifat genetik
 dikenal adanya istilah insting
 Untuk melakukan perilaku bawaan kadang-kadang diperlukan
suatu isyarat tertentu, isyarat tersebut disebut release atau pelepas.
 dapat berupa:
1. Release berupa warna,?
2. Repease berupa feromon?
3. Release berupa bintang,
2. Pola Aksi Tetap (Fixed Action Patterns/ FAPs): 
merupakan perilaku stereotipik yang merupakan serangkaian
aktivitas oleh adanya stimulus spesifik.
Contoh:
• Saat anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya,
kemudian induknya akan menaruh makanan di dalam mulut anak
burung tersebut.
• Contoh yg lain?
3. Perilaku Agonistik :
 perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk
dapat bertahan hidup (survival) atau memperoleh
pengakuan dalam kelompok tertentu.
4. Perilaku Teritroial : 
 merupakan perilaku mempertahankan suatu area tertentu (home range) dari
kehadiran spesies atau individu pesaing sehingga suatu hewan dapat memiliki
sumber makanan, tempat bereproduksi atau beraktivitas dan memelihara anak
dan keturunannya dengan pesaing yang minimal atau bahkan tanpa adanya
pesaing. 
 contohnya pada perilaku Harimau, Singa, dan hewan-hewan buas lainnya yang
memiliki kawasan tertentu sebagai tempat mencari makanannya.
B. Prilaku belajar

1. Periaku Habituasi (Habituation) 


merupakan jenis perilaku hewan yang mengabaikan suatu stimulus yang
berulang-ulang dan tidak membahayakan dirinya.
 Contoh
 anjing atau kucing yang saat awal dipelihara akan segera menyerang pemiliknya
jika ditepuk punggungnya tetapi setelah sekian lama kebiasaan menepuk
punggung tersebut ternyata tidak menimbulkan rasa sakit atau cidera maka
anjing atau kucing akan mengabaikan saja tindakan itu yang pada akhirnya ia
tidak akan merespon apapun ketika punggungnya ditepuk berulang kali.
2. Imprinting : 
merupakan suatu perilaku berupa pengenalan atau persepsi
terhadap suatu objek seperti induk yang berlangsung pada
periode kritis setelah lahir (periode kritis ini berbeda
masing-masing hewan).
contohnya: Contohnya yaitu anak ayam akan mengikuti
“ibu” kemana saja. Peneliti membuat anak ayam mencap
mereka sebagai “ibu”, maka anak ayam akan mengikuti
mereka kemana-mana.
3.Perilaku Asosiasi Pengkondisian Klasik (Clasical
conditioning)
  merupakan perilaku dimana hewan akan terbiasa untuk melakukan
tindakan tertentu karena adanya orientasi hadiah (reward) dan adanya
hukuman (punishment)
 Contohnya, pada percobaan Skinner, tikus yang menginjak pedal bel
untuk lampu hijau akan mendapat makanan (reward), sebaliknya
tikus yang mendapat menginjak pedal untuk lampu merah akan
mendapat kejutan listrik (punishment). Setelah mengalami beberapa
reward dan punishment, tikus akan belajar untuk menginjak pedal
lampu hijau dan menghindari pedal lampu merah.
4. Perilaku Asosiasi Pengkondisian Operan (Operant Conditioning) :
merupakan perilaku yang diperoleh dari tindakan coba-coba atau trial and
error.
contohnya: anjing yang diberi makan setiap kali disertai bunyi bel akan
mengeluarkan air liur untuk makanannya. Setelah beberapa kali
perlakuan demikian, maka bunyi bel saja tetap akan akan menghasilkan
pengeluaran air liur walaupun makanan tidak ada. Di sini pemberian
stimulus normal (makanan) yang berulang kali disertai stimulus
abnormal (bunyi bel) dengan respons pengeluaran air liur, lama
kelamaan menyebabkan stimulus abnormal saja (bunyi bel) akhirnya
dapat menghasilkan respons (air liur).
5.  Imitasi : 
 merupakan perilaku hewan yang diperolehnya dengan mengamati perilaku hewan lain lalu
menirukannya tetapi peniruan ini terjadi setelah melewati periode kritis perkembangannya.
6. Perilaku Inovasi (Insight Learning atau Reasoning) :
 merupakan perilaku paling cerdas dimana suatu hewan dapat merespon sesuatu stimulus pada
kondisi tertentu dalam memecahkan permasalahannya secara cepat dan spontan kendati tid
 tidak ada pembelajaran yang identik dengan kondisi tersebut sebelumnya.
 Subjek dari inovasi adalah penyelesaian masalah (problem solving).
MENGHINDARI PREDATOR
 Ada sekelompok kecil hewan yang termasuk super predator yang tidak takut pada
predator yang lain, tetapi pada akhirnya musuhnya adalah manusia.
 Pada umumnya cara utama hewan menghindari musuh adalah dengan berlari atau
terbang.
 Pada hewan tingkat tinggi, melarikan diri dari predator adalah merupakan perilaku
belajar, mis : kucing dengan anjing.
 Tetapi pada lalat rumah merupakan perilaku bawaan, mis : bila lalat akan dipukul dapat
menghindar, karena adanya perubahan udara di sekitarnya.
 Tanda adanya bahaya itu diterima berbeda antara satu spesies dengan spesies yang lain.
 Pada sejenis burung gelatik mempunyai naluri takut terhadap burung hantu tetapi tidak
takut terhadap ular, tetapi pada spesies burung yang lain sejak lahir sudah takut terhadap
ular, tetapi tidak takut terhadap predator yang lain.
 Juga respon terhadap predator bervariasi, karena meskipun predatornya sama akan
memberikan tanda yang berbeda pada waktu yang tidak sama.
 Misalnya antelop tidak akan melarikan diri bila melihat singa yang berjalan ke arahnya,
tetapi antelop baru bereaksi kalau singa mengendap-endap pada semak-semak.
Cara menghindari predator

1. Perilaku Alturistik :
 merupakan perilaku sosial non egois pada hewan yang berkoloni dimana salah satu
individu mengorbankan diri sendiri untuk menyelamatkan anggota lain yang lebih
banyak dalam koloni tersebut.
2.  Kamuflase (penyamaran)
 Yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3.      Mimikri
 Yaitu menyerupai hewan yang lain, dapat dibagi menjadi mimikri Miller, mimikri Bates dan mimikri agresif.
4. Aposematik
 Bila hewan telah mempunyai senjata tetapi tidak ada pemangsa yang tahu, maka hewan tersebut berevolusi
sehingga mempunyai warna yang mencolok tanpa penyamaran sedikitpun
Thanks

Anda mungkin juga menyukai