Anda di halaman 1dari 6

TINGKAH LAKU [BEHAVIOUR]

Definisi

Tingkah laku ternak adalah suatu bentuk aktivitas ternak yang melibatkan fungsi fisiologis sebagai hasil
dari perpaduan antara aktivitas keturunan dengan pengalaman individu dalam menanggapi atau
menghadapi suatu objek.

Fungsi

Memungkinkan seekor hewan menyesuaikan diri terhadap perubahan keadaan, baik eksternal maupun
internal

2 Penyebab Pola Tingkah Laku Faktor hereditas

Faktor lingkungan (rangsangan) organ inderawi

Proses belajar

Pola Tingkah Laku

Suatu segmen tingkah laku yang diorganisir dan mempunyai fungsi khusus

Berhubungan dengan sistem anatomi dasar dan fisiologis

Dipengaruhi faktor hereditas, dapat diubah dengan proses belajar

Ternak domestikasi lebih stabil

Sekelompok pola tingkah laku yang dengan fungsi-fungsi umum yang sama membentuk sistem tingkah
laku

3 SISTEM INDERA Penglihatan (vision)

Warna yang disukai adalah oranye (kuning) dan ungu, sedangkan warna hijau kurang disukai

Bola mata dapat sedikit bergerak 260, tetapi posisinya tetap pada kedudukan perputaran 3000

Memiliki daya penglihatan yang lebih baik dari unggas lainnya

Mata memberi tanggapan terhadap sinar pada hari ke-17 periode inkubasi

Penglihatan dapat membedakan bentuk, ukuran, warna, pola dan ketajaman dari suatu objek sehingga
mempengaruhi tingkah laku
Daya penglihatan sangat bergantung kepada optic locus dan olfactory lobus

4 Pendengaran (hearing)

Berkembang baik hampir sama dengan manusia dalam membedakan frekuensi dan kemampuan untuk
menentukan arah suara

Frekuensi pendengaran unggas : 15 – Hz

Frekuensi pendengaran ayam : 400 – Hz

Pengecap (taste)

Berkembang dengan baik

Pusat rasa terletak pada dasar lidah dan langit-langit pharinx

Toleran terhadap rasa asam dan basa, sensitif terhadap rasa asin (0,9%)

5 KEMAMPUAN BELAJAR Simple Learning Habituation (kebiasaan)

 Belajar sederhana melalui latihan dan pengalaman dipengaruhi naluri (instinct) dan refleks

Habituation (kebiasaan)

Suatu tingkah laku yang menjadi biasa terhadap rangsangan tertentu atau tingkah laku mengabaikan
rangsangan tertentu

Contoh: ayam yang mendengar suara ventilation pan pada awalnya agak ketakutan dan bersembunyi,
namun lama-lama menjadi terbiasa dan mengabaikan suara tersebut karena tidak adanya bahaya.

6 Conditioning Imprinting

Tipe belajar dari ternak dengan merespon rangsangan tertentu. Ayam sudah bisa memperkirakan suatu
hal yang terjadi karena dikondisikan.

Contoh: ayam jantan ditempatkan disuatu ruangan yang memiliki alat pendengung. Alat tersebut
dibunyikan bersamaan dengan dimasukannya ayam betina, jantan girang dan setelah beberapa kali
dilakukan ayam jantan akan girang jika mendengar bunyi berdengung.

Imprinting
Pemberian atau penanaman kesan pada sesuatu yang menonjol, bisa berupa hewan/benda yang
bergerak maupun berbunyi

Pelajaran sosial dini dari menentas sampai 3 hari

Contoh: ayam yang baru menentas akan mengikuti suatu yang bergerak

7. Complex Learning

Kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan memecahkan masalah  intelegensia

Mencoba melalui pengamatan (observing)

Dipengaruhi oleh otak kecil

Contoh: jika seekor ayam yang celaka akibat sesuatu yang dilakukan maka ayam lain tidak akan
menirunya.

8 SISTEM TINGKAH LAKU

1. Tingkah Laku Makan (ingestive behaviour)

Ayam makan dengan cara mematuk, itik dengan cara menyudu

Anak ayam yang baru menetas akan mematuk setiap objek, kemudian akan belajar dan mematuk
makanan saja

Proses belajar yang paling efektif 30 jam setelah menetas pusat belajar pada serebrum

Ayam menunjukkan pilihan pada warna, bentuk dan rangsangan sentuhan tertentu

Menyukai biji-bijian (crumble)

Ayam yang diasuh oleh induk lebih cepat belajar makan

Konsumsi ransum bergantung kepada kandungan energi

2. Tingkah Laku Seksual (Sexual Behaviour)

Jika pakan sering diganti konsumsi akan turun

Ayam yang tingkat hirarki tinggi akan makan lebih dulu

Suara ketukan akan meningkatkan nafsu makan


Ayam akan ikut makan bila melihat temananya makan

Ayam minum pertama-tama dengan mematuk makanan pertama yang terapung di air, anak ayam
tertarik dengan air yang terkena cahaya dan mematuknya

Sebaiknya ayam diberi minum dulu setelah 24 jam menetas

Ayam sangat membutuhkan air, lebih tahan lapar daripada haus

2. Tingkah Laku Seksual (Sexual Behaviour)

Dikendalikan oleh hormon

Bersifat poligami

Jika beberapa jantan dimasukkan ke dalam kandang betina, jantan yang dominan (peck order tinggi)
paling banyak kawin

Proses kawin didahului oleh beberapa pola tingakh laku pinangan yang mengsingkronkan aktivitas sesual
jantan dan betina

10 Jantan Betina Kloaka bertemu Pinangan diekspresikan melalui :

Tarian Waltz, menggeleparkan sayap atau menari

Memanjangkan kepala dan menegakan jengger dan bulu leher, atau

Mengejar betina sambil menegakkan jengger dan bulu leher

Penunggangan, menegakkan jengger dan bulu leher

Mengangkat dan membuka kloaka

Ejakulasi

Turun ke arah depan

Tarian waltz atau berkeliling

Betina

Respon betina :

Tidak peduli

Negatif, mungkin disertai suara dan pekikan lemah sampai pekikan keras, lalu :

Melangkah ke samping
Berjalan atau berlari

Menyerang

Positif, menundukan badan, seiring dengan merendahkan kepala dan mengembangkan sayap (untuk
keseimbangan menggerakan ekor ke sampai dan membuka kloaka.

Berdiri dan menggetarkan badan atau berlari

Kloaka bertemu

3. Tingkah Laku Induk-Anak (Maternal Behaviour)

Maternal behaviour dimulai dari peneluran, pengeraman merawat anak

Sifat mengeram dipengaruhi oleh hormon prolaktin

Hubungan yang paling penting melalui pendengaran

15 menit setelah menetas ayam akan menciap-ciap mencari induknya karena kedinginan

Saat tidur anak berlindung dibawah induknya

Induk menjaga anak dari musuh dengan cara mengembangkan sayap dan bulu leher

Anak disapih umur minggu, jika tidak mau sapih dipatuk

Anak jantan dewasa dominan terhadap induknya

Pada peternakan modern peran induk diganti oleh mesin tetas dan brooder (induk buatan)

4. Tingkah Bertarung (Agostik Behaviour)

Meliputi tingkah laku menyerang (attack), melarikan diri (escape), menghindar dari bahaya (avoiding)
dan kalah dalam bertarung (submissive)

Tingkah laku menyerang meliputi menyerang (fighting), memimpin kelompok (pecking) dan mengancam
(threatening)

Bila sekelompok ayam dimasukkan ke dalam kandang akan terjadi perkelahian, pemenang berhak
mematuk yang kalah (peck order)

Betina mempunyai dua peck order

Saling mematuk dimulai pada umur 16 hari


Kelompok yang berbeda umur jangan disatukan karena umur yang lebih tua akan dominan

Menjelang disapih anak ayam satu induk akan berkelahi dan yang menang akan dominan, prioritas
dalam setiap kesempatan terutama makan sehingga pertumbuhan tidak seragam

5. Tingkah Laku Meniru (Alellomimetic Behaviour)

Kalau salah satu anggota berbuat sesuatu yang lain cenderung berbuat sama > social facilitation

Tingkah laku mematuk dan makan

6. Tingkah Laku Berlindung (Shelter Behaviour)

Ayam yang belum didomestikasi berlindung dari sinar matahari, angin, hujan, predator dna serangga

Berlindung dengan cara bertengger di dahan-dahan pohon

Anak ayam dan dewasa akan berdesakan bila kedinginan

7. Tingkah Laku Mengamati (Investigative Behaviour)

Proses mengamati melalui suara, mendengan, mengecap

Proses mengamati dengan berjalan perlahan, melihat berhenti pada jarak tertentu dna kembali

8. Tingkah Laku Membuang Kotoran (Eliminative Behaviour)

Ayam membuang kotoran dimana saja secara random

Anda mungkin juga menyukai