Anda di halaman 1dari 19

Perilaku Hewan

(Etologi)
A. PERILAKU AKIBAT PENGARUH GENETIS DAN
FAKTOR LINGKUNGAN
• INNATE
• INSTING
• FIXED ACTION PATTERN / POLA AKSI TETAP
INNATE

Perilaku yang telah ada di dalam individu sebagai bawaan lahir dan berkembang secara tetap atau pasti.
Perilaku ini tidak memerlukan pengalaman atau proses belajar, terjadi saat baru lahir, dan bersifat genetis
(diturunkan)
Contoh:
– Anak mamalia yang baru lahir langsung mencari kelenjar susu induknya
INSTING
• Insting adalah turunan dari innate, hanya saja insting lebih mengandalkan pengalaman, belajar, ataupun
sifat genetis
Contoh:
– Planaria yang menghindar dari cahaya
– Burung membuat model sarang
– Laba-laba merajut jaring 
FIXED ACTION PATTERN
• Perilaku stereotipik disebabkan oleh adanya stimulus (rangsangan) yang spesifik dan tidak perlu adanya
pengalaman atau belajar.
Contoh:
– Anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya, kemudian induknya akan menaruh
makanan di dalam mulut anak burung tersebut.
B. PERILAKU AKIBAT PROSES BELAJAR
• HABITUASI
• IMPRINTING
• ASOSIASI KLASIK
• ASOSIASI OPERAN
• IMITASI

• INOVASI
HABITUASI
• Perilaku stereotipik disebabkan oleh adanya stimulus (rangsangan) yang spesifik dan tidak perlu adanya
pengalaman atau belajar.
Contoh:
– Anak burung baru menetas akan selalu membuka mulutnya, kemudian induknya akan menaruh
makanan di dalam mulut anak burung tersebut.
IMPRINTING
• Perilaku pengenalan terhadap induk pada periode kritis sesaat setelah lahir
• Contoh:
– Angsa baru menetas langsung diberi makanan oleh manusia maka akan menganggap manusia itu
sebagai induknya dan mengikuti kemana saja manusia itu pergi. Perilaku dapat bersifat permanen
namun dapat juga hilang seiring bertambahnya usia dan terlewatinya priode kritis.
ASOSIASI
• Perilaku hewan yang melakukan tindakan tertentu karena orientasi hadiah jika ia melakukan sesuai
dengan perintah atau hukuman jika tidak melaksanakan.
Contoh:
– Lumba-lumba bisa melompati lingkaran api karena akan diberi makan ikan jika melakukan instruksi
tersebut
– Hewan-hewan sirkus umumnya diberi cambuk agar menuruti perintah pawang
• a) PENGKONDISIAN KLASIK / PERILAKU ASOSIATIF
Mengasosiasikan respon secara tidak disengaja berasosiasi dengan perilaku.
contoh:
– Percobaan Ivan Pavlov, menggunakan bel sebagai tanda waktu makan anjing. Sehingga secara tidak
sengaja air liur anjing akan keluar jika mendengar suara bel, meskipun tidak diberi makan.
• b) PENGKONDISIAN OPERANT
Perilaku mencoba-coba/trial and error, semakin dekat individu mendapatkan respon dengan adanya stimulus positif,
maka semakin individu tersebut mudah mengulang keberhasilan respon yang dilakukan
Contoh:
– Memberikan hadiah saat anjing berhasil menangkap bola, maka setiap bola dilempar akan muncul respon mengejar
dan menangkap.
IMITASI
• Perilaku yang diperoleh dengan mengamati perilaku hewan lain lalu menirukannya.
Contoh:
– Anak singa berburu mangsa dengan cara meniru induknya saat berburu
INOVASI
• Perilaku cerdas untuk merespon suatu keadaan baru dan dilakukan dengan tepat dan cepat.
Contoh:
– Kera memakai alat untuk mengambil makanan yang tidak terjangkau dengan tangan
– Burung memakai batu untuk melubangi cangkang telur
C. PERILAKU HASIL REFLEKSI EVOLUSI
• RITME BIOLOGI
• MEKANISME GERAK
• KOMUNIKASI
RITME BIOLOGI
• Ritme berkaitan dengan pola hidup hewan di muka bumi dalam menjalani hidup selama 24 jam yang
berkaitan dengan fungsi fisiologis tubuh (Ritme Sikardian). Ada jenis hewan yang aktif di malam hari
dan tidur di siang hari disebut nokturnal, hewan yang aktif di siang hari dan tidur di malam hari disebut
diurnal, serta aktif di waktu terbit matahari/fajar dan tenggelam matahari/senja serta istirahat di waktu
selain itu atau disebut krepuskular. 
Contoh:
– hewan nokturnal contohnya adalah burung hantu dan kalelawar
– hewan diurnal contohnya adalah serangga penyerbuk dan mamalia herbivora
– hewan krepuskular contohnya adalah kelinci, kucing, hamster
MEKANISME GERAK
• Terjadinya pergerakan khusus karena adanya aksi atau stimulus sehingga suatu organisme bergerak
yaitu:
– Kinetis: Perubahan acak dalam kecepatan dan atau arah dari bagian tubuh suatu organisme sebagai
respon terhadap stimulus.
– Taktis: Pergerakan organisme (keseluruhan) dapat ke arah stimulus maupun menjauhi stimulus
– Migrasi: Pergerakan kelompok/populasi berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya bisa
dikarenakan perubahan cuaca atau musim maupun dalam rangka mencari sumber makanan atau sumber
air. 
KOMUNIKASI
• Komunikasi terjadi diantara spesies, untuk mengenali pasangan kawin, menghindari bahaya,
menemukan makanan, berburu, dan lain sebagainya. Komunikasi dapat terjadi melalui perantara
senyawa kimia menggunakan feromon, senyawa kimia yang disekresikan keluar tubuh organisme dan
dapat dikenali (melalui bau, dimakan, dan lain lain) untuk kawin, tempat berkumpul (agregasi),
menemukan makanan, mengenali koloni, adanya bahaya, dan lain-lain.
D. PERILAKU SOSIAL
• AGONISTIK
• TERITORI
• ALTRUISME
AGONISTIK
• Perilaku agresif yang pada dasarnya dilakukan untuk dapat lulus hidup (survival). Perilaku agonistik ini
pada umumnya merupakan ritual, memperlihatkan kekuatan, dan keindahan (berupa suara, tubuh, dan
lain-lain). Kemudian terjadi pengontrolan melalui dominasi hierarki.
Contoh:
– Gorila memukul mukul dada untuk menunjukkan kekuasaan
– Ayam jantan berkokok untuk menunjukkan dominasi
TERITORI
• Perilaku mempertahankan daerah edar (teritori) merupakan suatu usaha hewan untuk mempertahankan
adanya tempat sumber makanan, tempat untuk aktifitas reproduksi dan kesuksesan dalam memelihara
anak atau keturunannya.
ALTRUISME
• Perilaku ‘non egois’ memberikan keuntungan bagi kelompok dan koloninya, sehingga terjadi
peningkatan kebugaran dari koloni tersebut.
Contoh:
– Pinguin emperor jantang mengerami telur sambil berdiam diri tanpa makan dan minum hingga
beberapa pekan
– Laba-laba Black Widow betina mengorbankan dirinya untuk dimakan oleh anak anaknya agar anak-
anaknya mendapatkan cukup nutrisi sebelum bisa berburu sendiri mencari makan.

Anda mungkin juga menyukai