Tingkah laku ternak adalah suatu bentuk aktivitas ternak yang melibatkan fungsi
fisiologis sebagai hasil dari perpaduan antara aktivitas keturunan dengan
pengalaman individu dalam menanggapi atau menghadapi suatu objek.
Fungsi
Memungkinkan seekor hewan menyesuaikan diri terhadap perubahan keadaan,
baik eksternal maupun internal
Penyebab
Faktor hereditas
Faktor lingkungan (rangsangan) organ inderawi
Proses belajar
Penglihatan (vision)
Warna yang disukai adalah oranye (kuning) dan ungu, sedangkan warna hijau
kurang disukai
Bola mata dapat sedikit bergerak 260, tetapi posisinya tetap pada kedudukan
perputaran 3000
Memiliki daya penglihatan yang lebih baik dari unggas lainnya
Mata memberi tanggapan terhadap sinar pada hari ke-17 periode inkubasi
Penglihatan dapat membedakan bentuk, ukuran, warna, pola dan ketajaman dari
suatu objek sehingga mempengaruhi tingkah laku
Daya penglihatan sangat bergantung kepada optic locus dan olfactory lobus
Pendengaran (hearing)
Berkembang baik hampir sama dengan manusia dalam membedakan frekuensi dan
kemampuan untuk menentukan arah suara
Frekuensi pendengaran unggas : 15 – 10.000 Hz
Frekuensi pendengaran ayam : 400 – 6.000 Hz
Pengecap (taste)
1.Simple Learning
Belajar sederhana melalui latihan dan pengalaman dipengaruhi
naluri (instinct) dan refleks
Habituation (kebiasaan)
Suatu tingkah laku yang menjadi biasa terhadap rangsangan tertentu atau tingkah laku
mengabaikan rangsangan tertentu
Contoh: ayam yang mendengar suara ventilation pan pada awalnya agak
ketakutan dan bersembunyi, namun lama-lama menjadi terbiasa dan
mengabaikan suara tersebut karena tidak adanya bahaya.
Conditioning
Tipe belajar dari ternak dengan merespon rangsangan tertentu. Ayam sudah bisa
memperkirakan suatu hal yang terjadi karena dikondisikan.
Imprinting
Pemberian atau penanaman kesan pada sesuatu yang menonjol, bisa berupa
hewan/benda yang bergerak maupun berbunyi
Pelajaran sosial dini dari menentas sampai 3 hari
Contoh: jika seekor ayam yang celaka akibat sesuatu yang dilakukan maka ayam
lain tidak akan menirunya.
SISTEM TINGKAH LAKU
•Ejakulasi
•Turun ke arah depan Kloaka bertemuBerdiri dan menggetarkan badan atau
•Tarian waltz atau berkeliling berlari
3. Tingkah Laku Induk-Anak (Maternal Behaviour)
- Meliputi tingkah laku menyerang (attack), melarikan diri (escape), menghindar dari
bahaya (avoiding) dan kalah dalam bertarung (submissive)
- Tingkah laku menyerang meliputi menyerang (fighting), memimpin kelompok
(pecking) dan mengancam (threatening)
- Bila sekelompok ayam dimasukkan ke dalam kandang akan terjadi perkelahian,
pemenang berhak mematuk yang kalah (peck order)
- Betina mempunyai dua peck order
- Saling mematuk dimulai pada umur 16 hari
- Kelompok yang berbeda umur jangan disatukan karena umur yang lebih tua akan
dominan
- Menjelang disapih anak ayam satu induk akan berkelahi dan yang menang akan
dominan, prioritas dalam setiap kesempatan terutama makan sehingga pertumbuhan
tidak seragam
5. Tingkah Laku Meniru (Alellomimetic Behaviour)
- Kalau salah satu anggota berbuat sesuatu yang lain cenderung berbuat sama > social
facilitation
- Tingkah laku mematuk dan makan