Anda di halaman 1dari 59

Klasifikasi perilaku dan

pola perilaku
Ethology
• Salah satu pendekatan dalam mempelajari perilaku
binatang, yang diturunkan dari penemuan
pergerakan secara insting.
• Berdasarkan percobaannya terhadap burung
layang-layang Spalding (1873) menyatakan bahwa
– perilaku ada yang dipelajari dan ada yang berasal
dari dalam , yaitu insting (perilaku innate – berasal
dari dalam)
Klasifikasi Craig
• Perilaku Appetitive
• Fleksibel, untuk mencapai suatu tujuan
• Perilaku Consummatory
• Urutan perilaku yang bersifat stereotip
• Metode yang digunakan dalam ilmu etologi:
• Mulai dengan deskripsi bentuk-bentuk perilaku
• Secara sistematis menyusun katalog bentuk-bentuk
perilaku tersebut
• Melakukan analisis (sebab akibat) fisiologis
• Metode penjelasan melalui perbandingan
morfologi dan fisiologi
• Tujuan akhir adalah untuk memahami penyebab
keteraturan; tetapi penekanan pada evolusi,
ontogeny dan nilai survival dari perilaku
Ada berbagai spesies satwa liar yang
• Walaupun demikian, ada pola-pola umum perilaku
yang dilakukan oleh semua satwaliar tersebut.
• Misalnya, karena semua spesies perlu bertahan hidup,
maka mereka satwa perlu makan Dengan dmeikian
semua spesies memperlihatkan pola perilaku makan
• Semua spesies perlu menghasilkan keturunan, maka
semua spesies memperlihatkan pola-pola perilaku
reproduksi,
• Sejalan dengan waktu maka seleksi alam akan memilih
pola-pola perilaku yang akan membantu spesies
mencapai tujuan-tujuan tersebut, meliputi perilaku
komunikasi, perilaku territorial, dispersal dan perilaku
sosial
9 tipe perilaku adaptif (Scott
(1958) :
1. Ingestive (makan dan minum)
2. Shelter-seeking (mencari tempat
berlindung)
3. Agonistik (“struggle”)
4. Seksual
5. Epimeletik (memelihara)
6. Et-epimeletik (“meminta
dipelihara”)
7. Eliminatif (membuang kotoran)
8. Allelomimetik (meniru)
9. Investigatif (memeriksa
lingkungan)
Perilaku Ingestive
• Fungsi mendapatkan energi untuk hidup dan
berkembang biak
• Mencakup perilaku makan dan minum (konsumsi)
• Mencakup aktivitas mencari mangsa (makanan),
mengambil dan memasukkan ke dalam mulut dan
mengolahnya
Perilaku ingestive
• Satwa harus dapat mendapatkan makanan
sementara menghindar dari “dimakan” oleh satwa
lainnya
• Terkait dengan proses dasar kehidupan satwa
• Universal (dilakukan semua satwa)
PERILAKU MAKAN
PERILAKU MAKAN
MENCAKUP:
•DIET: apa yang dimakan?
•LOKASI: dimana mencari makan?
•WAKTU: kapan dan berapa lama?
•CARA: bagaimana?
• Pada umumnya satwa
pemilih, dan efisien dalam
memilih makanannya
• Satwa “generalis”
• Satwa “spesialis”
Bagaimana satwa mengenali
makanannya?
• Satwa spesialis → mekanisma dari dalam (innate
mechanism)
• Satwa generalis → kombinasi innate mechanism
dan learning.

Masa pemeliharaan anak penting


dalam proses pembelajaran
PERILAKU MAKAN DIPENGARUHI
OLEH
• Deteksi mangsa
• Kemampuan mengenali mangsa
• Search image
Deteksi mangsa
• Kebanyakan satwa memiliki teknik mencari makan
yang khas dalam mencari dan menemukan mangsa
(misalnya kelelawar dan dolphin menggunakan
ekolokasi; platypus menggunakan impuls elektrik)
Deteksi mangsa
• Fringe-lipped Bat (Ryan & Tuttle 1983)
• Mendeteksi lokasi pakan (berupa katak) dengan cara
mendengarkan suara katak → dapat membedakan suara
katak beracun dan tidak beracun
Bagaimana?
• Menangkap mangsa
• Pianka (1966) : 2 cara utama berburu:
• Duduk dan menunggu/sit-and-wait (ambush)
predators; dan
• pencari aktif/ pemburu/ pengejar.
• Perilaku makan dengan menggunakan suatu obyek
untuk mengambil mangsa.
Contoh:
• Mengorek celah: memasukkan ranting ke celah
sempit untuk mengambil larva pengebor batang
(contoh. Chimpanzee, Galapagos Woodpecker
Finch).
Tool-using Foraging behaviour that
involves the use of an
object to extract prey.
Examples:
1. Dropping rocks on eggs
to break open (Egyptian
Vulture, Black-breasted
Buzzard) or using rock as
anvil to break open
snails (pittas)
Perburuan bersama (Cooperative hunting)

• 3 kelompok mamalia ordo Carnivora: bangsa


kucing/Felidae (singa), anjing/Canidae (kebanyakan
jenis), hyaena/Hyeanidae (Spotted).
• Cooperative hunting sering terkait dengan mangsa
yang besar atau berbahaya ; pada ketiga taksa di
atas kelompok mendapatkan mangsa yang beratnya
mencapai 12 x berat badan individu pemburu
Perilaku menyimpan makanan
(Caching behavior)
• https://www.youtube.com/watch?v=FmgcpEC3Dw
4
Perilaku antipredator
Bagaimana satwa dapat memperoleh makanan tanpa
menjadi makanan (mangsa)?
Perilaku Antipredator
• Menghindari terdeteksi (anti-detection)
• Menghindari tertangkap (anti-capture)
• Pertahanan secara sosial (social defense)
• Tanda peringatan
• Pemangsaan sarang
• Pengenalan musuh (enemy recognition)
Macam perilaku anti-predator:

• anti-detection - crypsis, menghilangkan bukti


• pencegahan – pewarnaan yang menyesatkan,
mimikri, stotting, mendesis, kimiawi
• taktik anti-capture (escape) - autotomy, startling,
physical.
(a) Crypsis

• Bentuk umum menghindari terdeteksi adalah


penyamaran; banyak binatang memiliki pola warna
kamuflase
(b) Menghilangkan bukti/jejak/tanda

• If you can't make yourself look invisible, get rid of


any clues.
• eg (1) Dara laut yang bersarang di daratan
memusnahkan cangkang telur setelah anak
menetas.
eg (2) Pembuangan kotoran anakan oleh induk

• Banyak anak burung membuang kotoran dalam


kantung gelatin; induk mematuk tungging dan anak
mengeluarkan feses yang diambil oleh induk.
Perilaku Anti-capture (escape)
• 1. Pengalihan perhatian/menyesatkan predator
(1) Autotomy, terutama cecak dan skink.
(2) Burung pantai :
broken wing display
untuk mengalihkan perhatian
predator dari sarang
2. Pertahanan kimiawi
• (a) terhadap predator dari mangsa dewasa
• (b) terhadap predator sarang
• Burung memanfaatkan serangga yang berbahaya
(yang menyerang, misalnya lebah) untuk
melindungi sarangnya:
• Oropendola dari wilayah Neotropika membangun
sarangnya berdampingan dengan sarang wasp
(lebah penyengat) sehingga apabila predator
mencoba meraih sraang lebah akan menyerang
• Lebah tersebut tidak atau jarang sekali menyerang
Oropendola, mungkin karena burung-burung
tersebut memiliki bau yang tidak enak.
• Lebah tersebut mungkin juga mendapat
keuntungan perlindungan terhadap predator
burung lain atau semut karena Oropendola
mengusir burung lain yang mendekati sarang.
• Rainbow Pittas menaruh kotoran wallaby di depan
pintu sarang di Top End vine forests (Zimmermann
1996, & dalam Attenborough 1998).
3. Warning coloration (Pewarnaan)

• Pewarnaan yang mencolok atau display menjadi


peringatan bagi predator bahwa pemilik
dilengkapi dengan persenjataan yang kuat.
• Sekali mengalaminya, predator akan terus ingat
pengalaman yang tidak menyenangkan.
• Eg: Wasps, kepik dan kodok beracun memberi
peringatan bahwa mereka tidak enak dimakan
Batesian mimicry
• Kemampuan predator untuk belajar menghindari
makan mangsa yang tidak enak dimanfaatkan oleh
beberapa spesies prey untuk mengecoh
predatornya
4. Mengejutkan Predator

• Cara lain untuk mengulur waktu agar dapat


melarikan diri adalah dengan cara mengejutkan
predator dengan memamerkan secara mendadak
pola-pola/pewarnaan tubuh..
stotting
• https://www.youtube.com/watch?v=qr5Sru8gGSk
hipotesis
• (i) Anti-ambush
• Gazelle melompat untuk mengamati lingkungannya
secara cepat untuk melihat apakah ada predator
yang sedang mengintai di balik rerumputan yang
tinggi
• Prediksi: perilaku ini tidak akan dijumpai di habitat
dengan rerumputan pendek --- tetapi ternyata
dilakukan juga
• (ii) Memberikan tanda peringatan kepada Gazelle
lain bahwa ada predator di sekitarnya.
• (iii) Membingungkan predator (banyaknya
individu yang berloncat-loncatan akan
membingungkan predator)-
• tetapi pada kenyataan perilaku ini dilakukan juga
oleh Gazelle yang soliter (jadi hipotesis (ii) dan (iii)
tidak terbukti)
• Mungkinkah gazelle berkomunikasi dengan
predator?
(iv) Predator communication
• Memberitahu predator bahwa prey telah melihat
predator dan akan segera kabur jika dikejar. Pada
kenyataannya gazelle mengarahkan pantatnya yang
putih kearah predator!
• Untuk menguji hipotesis ini diamati perilaku cheetah
yang mengintai gazelle. Ternyata cheetah cenderung
meninggalkan calon mangsa yang memberikan
perilaku stotting ini.
Perilaku anti-predator dalam kelompok (group
anti-predator behaviour)

• Keuntungan utama berkelompok:


• Meningkatkan kewaspadaan (predator detection) =
sentinel behaviour
• Meningkatkan keberhasilan perilaku makan (karena
lebih sedikit waktu yang digunakan untuk berjaga-
jaga)
• Meningkatkan pemeliharaan anak/keturunan .
Pertahanan langsung terhadap predator

• Satwa meningkatkan peluang survival dengan cara


mengelompok dengan individu lain untuk
mencegah mendekatnya predator
• Meningkatkan kewaspadaan (anti-detection)
• Individu-individu mengambil keuntungan dari
berkelompok karena lebih banyak mata yang bisa
mengawasi
• Terhadap predator yang memangsa individu
dewasa:
• eg (1) Jalak dan model burung pemangsa (Powell
1974)
• Jalak soliter lebih lambat bereaksi terhadap
kemunculan pemangsa dibanding jalak dalam
kelompok
• Terhadap predator sarang
• Eg (1) Koloni sarang Guillemot
• Sarang yang lebih rapat memberikan perlindungan
lebih besar

Anda mungkin juga menyukai