Semua hewan bersifat heterotrof dalam arti tidak
mampu untuk menyusun makanan sendiri sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya akan nutrisi mereka harus makan organisme lainnya. Hewan mendapatkan karbon melalui proses mencerna organisme lain yang kemudian diserap dalam bentuk senyawa sederhana untuk digunakan dalam berbagai proses dalam tubuhnya termasuk energi untuk berbagai aktivitas hewan. MAKANAN HEWAN
Kemampuan hewan dalam mencari makanan sangat
ditentukan secara genetik serta ditentukan melalui proses belajar hewan selama hidupnya (ontogeni). Analisis - Aspek kuantitatif kelimpahan atau kuantitas jumlah makanan yang dibutuhkan dan yang tersidia di alam - Aspek kualitatif palatibilitas, nilai gizi, daya cerna dan ukuran makanan. KEBIASAAN MAKAN
Berdasarkan macam makanan yang dimakan:
Herbivora makanan utama berupa rumbuh- tumbuhan atau bagian tumbuhan. Karnivora makanan utamanya hewan-hewan lain. Omnivora memakan tumbuhan maupun hewan dengan proporsi yang simbang. Saprovor makanann utamanya berupa tumbuhan dan hewan mati ataupun feses hewan yang telah mengalami pembusuka Herbivore Carnivore
Saprovore KEBIASAAN MAKAN
Berdasarkan jumlah spesies yang dimakan oleh hewan:
Monofag hewan yang memiliki memangsa atau makanan yang terdiri dari satu spesies organisme saja. Oligofag hewan yang memiliki mangsa atau makanan yang terdiri dari 2 – 3 spesies. Poligofag hewan yang memiliki mangsa atau makanan yang lebih dari tiga jenis makanan atau lebih dari tiga spesies. OPTIMALISASI MENCARI MAKAN
Mencari makan proses dimana organisme
memperoleh energi dan nutrisi, apakah makanan secara langsung dikonsumsi (dimakan), disimpan untuk dimakan diwaktu yang akan datang (ditimbun) atau diberikan pada individu lainnya (Provisioning). Mencari makan suatu siklus aktifitas dimana sejumlah perilaku terjadi yang menimbulkan perilaku konsumsi pada setiap unit makanan. OPTIMALISASI MENCARI MAKAN
Pencarian makan memberikan kesempatan dalam menilai
setiap faktor yang mempangaruhi perilaku penentuan keputusan karena keuntungan dan biaya secara relatif mudah untuk di definisikan, dihitung dan dimanipulasi. Jika hewan melibatkan proses optimalisasi pencarian makan maka suatu jenis hewan akan mencari makan secara preferensi di suatu lokasi dengan perbedaan yang sangat tinggi antara keuntungan dengan biaya mencari makan. Keuntungan mencari makan dapat diukur sebagai sejumlah makanan yang diperoleh pada setiap lokasi dan biaya dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk mencari makan atau probabilitas pemangsaan oleh predator. STRATEGI MENCARI MAKAN
Teori mencari makan optimal (optimal foraging theory)
R. H. MacArthur dan E. R. Pianka (1966) menyatakan: Seleksi alam mendukung hewan yang mampu menerapkan strategi perilaku untuk memaksimalkan energi yang dikeluarkan perunit waktu untuk mendapatkan makanan. Waktu tersebut mencakup waktu untuk mencari mangsa dan untuk menangkap mangsa (membunuh dan memakannya). Contoh: Burung predator yang memakan kura-kura akan membawa kura-kura yang ditangkapnya yang kemudian menjatuhkannya di bebatuan. Pertanyaannya ialah strategi yang mana yang akan dipilih oleh burung: membawa kurakura pada ketinggian tertentu yang menyebabkan kura-kura hancur pada saat dijatuhkan atau dijatuhkan berkali-kali dari ketinggian yang lebih rendah. STRATEGI MENCARI MAKAN
Contoh lainnya seperti yang dinyatakan oleh Saroyo Tallei (2011),
mana yang akan dipilih oleh kelompok monyet hitam Sulawesi (Macaca niga): kelompok besar tapi tidak efisien atau kelompok lebih kecil tapi efisien, walaupun ada variabel lain dalam mempertahankan ukuran kelompok ini, yaitu kemampuan berkompetisi dengan kelompok lain. Semakin besar ukuran kelompok relatif semakin dominan terhadap kelompok lain yang lebih kecil ukurannya. PERILAKU MENCARI MAKAN
Strategi mencari makan foraging strategy
Dalam foraging strategy ini hewan akan menerapkan strategi mendapatkan makanan secara efektif dan efisien, konsep yang dikenal dengan istilah mencari makan secara optimal (optimal foraging) yang landasannya ialah efisiensi. Dalam kaitannya dengan mencari makan ini, hukum ekonomi akan berlaku, dalam arti hewan akan menerapkan strategi untuk mendapatkan makanan sebanyak-banyaknya dengan mengeluarkan energi seminimal mungkin. SPESIALIS DAN GENERALIS
Berdasarkan jumlah jenis pakan, hewan
dibedakan menjadi generalis jika mengonsumsi banyak jenis pakan, misalnya Macaca; atau spesialis jika mengonsumsi jenis pakan tertentu, misalnya bekantan (Nasalis larvatus) yang hanya makan daun-daun tumbuhan mangrove. METODE YANG DIGUNAKAN HEWAN UNTUK MEMPEROLEH MAKANAN PENGEMBALAAN
Pemakan rumput (grazer) memanen rumput dan
tanaman lain di daratan atau alga sertaorganisme lain dipermukaan air. Biasanya mamalia yang mencari makanan melalui pengembalaan cenderung untuk membentuk kelompok. MENJELAJAH (BROWSER)
Pemakan daun di darat (browser) memakan
daun-daunan dari pohon dan semak belukar. Contoh: ulat bulu, kura-kura darat, burung belibis, jerapah, kambing, dan lain- lain. Hewan penjelajah tergantung pada makan yang tidak berlimpali dan tersebar luas dibandingkan dengan rumput, sehingga mereka cenderung untuk membentuk kelompok lebih kecil atau menjadi soliter atau introvert MAKAN NECTAR: BUAH-BUAHAN, TEPUNG, DAN BIJI
Madu yang manis merupakan makanan dari lebah ngengat,
burung, kupu-kupu, dan kelelawar yang sekaligus menyebarkan tepung sari dari bunga satu ke bunga yang lainnya. Sedangkan tumbuhan yang memiliki buah-buahan yang mengandung gula memikat burung, monyet, kelelawar buah, beruang, gajah, dan manusia untuk makanan mereka, kemudian menyebarkan benih yang sukar dicerna di daerah pedesaan • Tepung sari dan biji adalah alat untuk reproduksi makanan. jadi tidak dimaksudkan untuk dimakan oleh hewan atau manusia. Akan tetapi banyak lebah, dan kumbang mengkonsumsi tepung sari, sementara burung, tupai, dan semut mengumpulkan biji-biji untuk makanan dan sekaaligus untuk penyebaran benih. MENGGALI
Undur-undur adalah larva sejenis serangga myrmeleon
sp yang hidup mencari mangsa dengan cara menggali lubang jebakan (pit trap), Lubang yang dibauang harus sesuai dengan proporsional dengan ukuran tubuh undur-undur, serta konstuksi lubang benar-benar tepat agar mangsa (kebanyakan semut) yang masuk ke dalam lubang jebakan tidak dapat keluar lagi. MENYARING MAKANAN
Menyaring makan adalah strategi umum yang
digunakan hewan-hewan yang hidup di habitat air, terutama samudra. Kegiatan menyaring dilakukan dengan menggunakan alat anatomis yang bertindak sebagai saringan untuk menyaring makanan kecil dari air PEMAKAN SISA DAN DEPOSIT
Hewan-hewan ini umumnya adalah hewan laut yang relatif
tidak bergerak, berbagai jenis bintang laut berbentuk bunga, cacing laut, dan chrinoids Lengan-lengan ini menjulur ke atas untuk menangkap makanan apapun yang melintas di atasnya. Timun laut dan bunga laut menempelkan tangan-tangan mereka ke substrat yang ditempatinya. Makanan ditangkap oleh bulu-bulu halus (cilliata) kemudian dengan mantap menggerakkan makanan- makanan tersebut masuk ke dalam mulutnya. PEMANGSAAN Beberapa hewan berburu secara soliter (misalnya kucing), beberapa hewan berburu secara berkelompok dengan menggunakan strategi yang rapi. Beberapa jenis hewan bekerja sama dengan menjebak mangsa agar lebih mudah dimangia, dan beberapa jenis hewan mencari makan dengan cara menggoda untuk menarik perhatian agar mangsa tidak menaruh curiga (kura-kura). Sementara itu, hewan jenis lain melakukan penyamaran untuk menarik perhatian mangsa, sedangkan hewan lain membuat jaring-jaring perangkap (laba-laba). SIMBIOSIS
Simbiosis adalah usaha binatang untuk mempertahankan hidup
dengan memanfaatkan binatang lain. Simbiosis dapat terjadi saling menguntungkan, salah satu untung atau merugikan REFERENSI
Ilhamdi, M. L., & Gito, H. (2020). Ekologi Hewan. FKIP
Universitas Mataram: Mataram. Sumarto, S., & Roni, K. (2016). Ekologi Hewan. CV. Patra Media Grafindo Bandung: Bandung. THANK YOU