Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

“MENGURAIKAN TEORI – TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN”


Dosen Pembimbing : Mica Siar Meiriza

Disusun oleh :
Irawaty Panjaitan (7203141037)
Beatrice Karolinska (7203341013)
Rizki A Simamora (7203141032)

S-1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Selain itu, kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Mica Siar Meiriza selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Pembangunan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah
ini.

Meskipun demikian, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan
datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penyusun dan para pembaca serta refrensi bagi penyusun makalah yang senada di waktu
yang akan datang.

Medan, 15 Februari 2021

Penulis

Beatrice Karolinska

Irawaty Panjaitan

Rizki A Simamora

(KELOMPOK 1)

DAFTAR ISI
COVER

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat dan Tujuan

BAB II PEMBAHASAN “ TEORI – TEORI EKONOMI PEMBANGUNAN ”

A. Aliran Klasik
B. Teori Karl Marx
C. Aliran Neo Klasik
D. Teori Schumpeter
E. Analisis Post – Keynesian

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dari zaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami
perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik, namun
dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang diharapkan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian, hal tersebutlah
yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang lebih bagus. Selain
karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan perekonomian satu daerah kedaerah
lain maupun dari satu negara ke negara lain saling mempengaruhi maka tidak hanya satu
atau dua negara saja yang memikirkan bagaimana cara mengembangkan perekonomian
menuju arah yang lebih baik, bahkan seluruh dunia memikirkannya.

Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke periode berikutnya perkembangan


ekonomian senantiasa menjadi pokok pembicaraan yang menarik. Oleh karena itu
munculah berbagai tokoh-tokoh ekonomi yang mengemukakan berbagai pendapat, dari
generasi ke generasi munculah tokoh-tokoh ekonomi baru yang membawa pemikiran yang
berbeda dengan tokoh-tokoh ekonomi generasi sebelumnya. Pemikiran tersebut biasanya
merupakan penyempurnaan pemikiran tokoh sebelumnya atau pembenahan apabila ada
pemikiran tokoh yang setelah diuji ada suatu kesalahan. Walaupun berbagai pemikiran
bermunculan, namun pada dasarnya pemikiran-pemikiran tersebut merngharapkan
adanya pengembangan perekonomian menuju yang lebih baik. Dan dari berbagai macam
pemikiran dan teori-teori dari para tokoh inilah kita bisa mengambil suatu tindakan
ekonomi yang tepat guna meningkatkan perekonomian. Sebelum kita bisa mengambil
tindakan itu, timbul pertanyaan baru yaitu bagaimana awal dari teori-teori pengembangan
ekonomi itu dan bagaimanakah proses perkembangan teori-teori itu ?

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:

1. Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
2. Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan ekonomi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
4. Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?

C. TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan kami menulis makalah dan mengangkat tema mengenai “TEORI-TEORI
PEMBANGUNAN EKONOMI” ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Teori
Ekonomi.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kami dan
pembaca tentang bagaimana pembahasan Teori - Teori Pembangunan Ekonomi dari
berbagai tokoh ekonomi, aliran-aliran apa saja yang berkaitan dengan
pembangunan ekonomi, serta apa saja kelemahan dan faktor yang mempengaruhi
pengembangan ekonomi.

BAB II
PEMBAHASAN

TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

A. ALIRAN KLASIK

Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut alairan klasik
ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan
perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari
pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan
mengalami kemacetan.

Menurut aliran ini bahwa meningkatnya tingkat keuntungan akan mendorong


perkembangan investasi dan investasi (pembentukan capital ) akan menambah volume
persediaan capital ( capital stock ). Keadaan ini akan memajukan tingkat teknologi dan
memperbesar jumlah barang yang beredar sehingga tingkat upah naik, yang berarti
meningkatnya tingkat kemakmuran penduduk. Tingkat kemakmuran akan mendorong
bertambahnya jumlah penduduk sehingga mengakibatkan berlakunya hukum
pertambahan hasil yang semakin berkurang ( law of diminishing return ).

Pendapat para tokoh teori aliran klasik antara lain :


1. Adam Smith

Menurut beliau bahwa perkembangan ekonomi Diperlukan adanya spesialisasi agar


produktivitas tenaga kerja bertambah karena dengan adanya spesialisasi akan
meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Disamping itu, beliau juga menitik beratkan pada
luasnya pasar. Pasar yang sempit akan membatasi spesialisasi ( devition of labour ) oleh
karena itu pasar harus seluas mungkin supaya dapat menampung hasil produksi sehingga
perdagangan Internasional menarik perhatian. Karena hubungan perdagangan
internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar
dalam negeri.

Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh tingkat
Investasi G=f (I).

Faktor lain yang penting menurut Adam Smith :

a. Divition of Labour/ pembagian kerja

Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi
pembagian kerja

b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi pasar).

Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar bebas.

c. Akumulasi modal

Merupakan fungsi dari tingkat keuntungan.

2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara lain:

a. Golongan Kapitalis

Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting karena
golongan ini selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya
dalam bentuk akumulasi capital sehingga pendapatan nasional naik.

b. Golongan Buruh

Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis, dan golongan
ini merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.

c. Golongan Tuan Tanah

Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal tanah yang
disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan
kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah
penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang
subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.

Jadi, pendapatan nasional dibagi menjadi 3 bagian berdasarkan penggolongan masyarakat


diatas yaitu, upah, sewa dan keuntungan.

Kelemahan dari teori David Ricardo :

1. Tidak dimasukkan adanya perkembangan teknologi


2. Tidak dimasukkan adanya factor substitusi

Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana tanah
merupakan faktor pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada pada
Negara yang sedang berkembang.

3. Thomas Robert Malthus


Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus menerus
merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi kenaikan jumlah
penduduk saja tanpa dibaringi dengan kemajuan faktor-faktor atau unsur-unsur
perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan pendapatan dan tidak akan
menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan memperbesar keuntungan-
keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka untuk terus berproduksi.

Menurut Thomas Robert Malthus, perkembangan ekonomi diperlukan adanya kenaikan


jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus, disamping itu adanya perkembangan
ekonomi dapat diharapkan bila terdapat tabungan yang digunakan untuk investasi.
Sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan bahwa
Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi bertambah maka secara
otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada hakekatnya kebutuhan
manusia tidak terbatas.

Jadi kesimpulannya, bahwa tabungan disamping sebagai pendorong bagi perkembangan


ekonomi yaitu sebagai sumber capital, juga dapat sebagai penghambat perkembangan bagi
perkembangan ekonomi karena hal ini dapat memperkecil jumlah permintaan efektif.

B. TEORI KARL MARX


Sejarah Perkembangan Masyarakat

Dalam teorinya beliau membagi 5 tahap perkembangan masyarakat :

a. Masyarakat Primitive communal

Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana dan bukan
milik perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini tidak ada surplus
produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin lama,
orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam
alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi
pembagian kerja dalam produksi.

b. Masyarakat Perbudakan (slavery)

Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan orang-orang
yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara
kerja seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena budak hanya
diberi upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para budak semakin sadar sehingga
terjadi perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.

c. Masyarakat Feudal

Karena adanya pertentangan tersebut terbentuklah masyarakat feudal dimana kaum


bangsawan memiliki alat produksi yang paling utama yaitu tanah.

Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social, sehingga
ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang lebih berkuasa
dalam hubungan social dan kelas buruh.

Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja
dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi
menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam
perdagangan yang diciptakan kaum feodal.

d. Masyarakat Capital
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu, masing-
masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini memungkinkan
perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang
besar.

Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan sehingga
perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul perjuangan
kelas sehingga terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat
social terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam masyarakat
kapitalis.

e. Masyarakat Sosialis

Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik social(social
ownership). Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu diantara
buruh bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak ada lagi
kelas-kelas masyarakat.

Runtuhnya System Kapitalis

Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena kaptalisme
tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang
disebabkan karma perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark mengemukakan
pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu :

a. Konsentrasi

Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka sudah
tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan kecil akan
bangkrut. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan
yang lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan
(konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya makin
sedikit.

b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar, sehingga
mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan semakin menumpuk
(berakumulasi),maka perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.

c. Kesengsaraan

Adanya persaingan menyebabkan perusahaan kecil bangkrut, sehingga penawaran buruh


menjadi besar. Karena penawaran buruh semakin banyak maka upah dapat ditekan dan
para buruh masih dapat didesak oleh kaum kapitalis. Akibatnya kemelaratan menjadi
semakin besar.

d. Krisis

Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran buruh, maka
produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin besar. Tetapi hal itu tidak akan
berlangsung lama. Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh
semakin berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over
production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan. Akhirnya
pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah krisis.

Proses Perkembangan Ekonomi

Analisis mengenai proses perkembangan ekonomi pada pokoknya yang memegang


peranan adalah adanya nilai tambah ( surplus value ). Jadi, ada nilai lebih perekonomian
akan berkembang, maka perkembangan ekonomi disebabkan karena keadaan
perekonomian mampu menghasilkan nilai yang lebih tinggi diatas nilai tenaga kerja, nilai
bahan dasar, dan bahan produksi.

C. ALIRAN NEO KLASIK

Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai tigkat
bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo klasik banyak
menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai
perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:

1. Akumulasi capital

Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat tingginya
tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan tingginya tingkat
investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk perkembangan ekonomi.
Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik yang selanjutnya akan
menaikkan jumlah tabungan.

2. Perkembangan sebagai proses gradual

Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak mengurangi
pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan teknik baru
merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.

3. Perkembangan sebagai proses yang harmonis dan komulatif

Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang faktor-faktor itu
tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan menaikkan
produksi total atau menaikkan pendapatan total. Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja
yang banyak sehingga terjadi kenaikan permintaan. Harmonisnya perkembangan itu
karena adanya :

a. Internal economies

Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada sumber-sumber dan
efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih
baru dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.

b. Eksternal economies

Bergantung pada perkembangan industri, pada umumnya menyediakan kebutuhan antara


industri itu sendiri.
4. Optimis terhadap perkembangan ekonomi

Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan perbaikan-
perbaikan dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan pendapatan yang lebih tinggi
sehingga permintaan masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi neo klasik hal yang
penting untuk pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk menabung. Kalau tidak ada
tabungan maka kemajuan teknologi yang baru belum dapat dipergunakan.

5. Aspek internasional perkembangan ekonomi suatu Negara pada umumnya dapat


mengalami lima tingkat perkembangan ekonomi yaitu:

a. Mula-mula Negara meminjam modal/capital. Negara itu merupakan Negara peminjam


yang masih muda atau immature dan debitor.

b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar bunga dan deviden
atas pinjam.

c. Setelah penghasilan Negara meningkat terus, seagian di gunakan unuk melunasi


hutangnya dan sebagian dipinjamkan ke Negara lain yang membutuhkan.

d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan bunga, sehingga
terjadi surplus, dan piutangnya semakin besar . Negara ini sudah pada tingkat kreditur
yang belum mapan atau immatured creditor.

e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja dari negara lain.
Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang sudah mapan (matured creditor).

Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan akibat
dari keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi deprisiasi.

K= f(S-D)
Jadi, Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan
produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi

Komentar Nicolas Kaldor tentang teori neo klasik

“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis karena adanya kekakuan atau
(regiditi) untuk berubah di dalam teknologi yang melekat pada kapital “

D. TEORI SCHUMPETER

1. Jalannya perkembangan ekonomi


Menurut Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis
ataupun gradual tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus. Kunci dari
teori Schumpeter adalah bahwa untuk perkembangan dari ekonomi factor terpenting ialah
entrepreneur. Kenaikan [roduksi nasional itu tidak gradual dan tidak continue disebabkan
inovasi, hal ini juga tidak teratur terjadinya.

Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum
diketahui sebelumnya.

Invention( invensi) : penemuan akal guna menggunakan baru itu.

Inovasi ( invention) : menurut Schumpeter pengertian inovasi dapat meliputi :

a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum
dikenal oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.

Jadi kesimpulannya, teori perkembangan Schumpeter menitik beratkan pada


entrepenaur yang memimpin perkembangan ekonomi, sepanjang berlakunya
kapitalis.Sedangkan Entrepenaurship adalah orang yang dapat melihat adanya kesempatan
untuk memperkenalkan teknik baru, produksi baru, organisasi baru yang lebih baik
sehingga mampu memperkenalan perkembangan “new resources”.

Untuk menjadikan innovation dan discovery mempunyai pengaruh yang besar


dalam perkembangan ekonomi diperlukan orang yang mempunyai kecakapan yang dapat
mengembangkan aspek ekonomi (orangnya disebut “create innovating entrepenaur”).

2. Runtuhnya sistem kapitalis

a. Usangnya fungsi wiraswasta


b. Runtuhnya rangka kehyidupan masyarakat kapitalis

c. Runtuhnya golongan-golongan politikus

Dalil-dalil schumeter dalam teori ekonomi pembangunan:

 0 = f (L.K.Q.T)

Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi tersebut : L.K.Q.T

 S = F.S(W..R.r)

Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat bunga. Hal ini di
tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan oleh distribution of income
(spembagian pendapatan masyarakat).

 I = (Ia + Ii)

Investasi bergantung pada Ia ( Autonomous Investment), Ii (Induced Iivestment)

a. Autonomous Investment adalah merupakan tambahan O.

b. Induced Ivesment adalah merupakan tambahan investasi sebagai akibat dari


tambahan effective demand ( ermintaan yang evektive)

Jadi , pada hakekatnya investasi terdiri ata 2 komponen yaitu :

a. Autonomous investment

b. Induced investment

 Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
 Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru
dan technical progress Ia = Ia (K.T)

E. ANALISIS POST – KEYNESIAN


Ahli-ahli post-keynesian ialah mereka yang mencoba untuk merumuskan perluasan
teori keynes. Teory keynes itu terbatas pada analisis jangka pendek. Untuk analisisnya
keynes mennggunakan anggapan-anggapan berdasar atas keadaan waktu sekarang.
Misalnya mengenai tingkat teknik, tenaga kerja, selera, dianalisis dengan tidak
memperhatikan keadaan jangka panjang. Sedangkan analisis post-keynes memperhatikan
keadaan jangka panjangnya.

Dalam analisis ini persoalan yang penting adalah sebagai berikut:

 Syarat apakah yang diperlukan ntuk mempertahankan perkembangan yang mantap


(Steady growth) dari pendapatan pada tingkat full employment income tanpa
mengalami deflasi ataupun inflasi.
 Apakah pendapatan benar-benar bertambah pada tingkat sedemikian rupa sehingga
dapat mencegah terjadinya kemacetan yang lama atau inflasi yang terus-menerus.

Jadi apabila jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapita akan berkurang
kecuali bila pendapat rill juga bertambah.

1. Analisis Harrod dan Domor Mengenai Pertumbuhan yang mantap (Steady


Growth)

Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses
pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan
mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan cara memperbesar
jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat:

a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak
memberikan hasil karena pendapatan tetap.

b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada
sebelumnya .

c. Kapital yang baru akan menggantikan tenaga kerja.


Jadi pembentukan kapital bila tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan yang sudah
ada akan membuat kapital dan tenaga menganggur.

2. Teori Evsey D. Domor

Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka
tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan
kenaikan kapasitas produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.

Angapan-anggapan yang dipakai untuk teorinya :

a. Perekonomian sudah ada dalam tingkat pengerjaan penuh (Full Employment


incoml).

b. Tidak ada pemerintah dan perdagangan luar negeri .

c. Tidak ada keterlambatan penyesuaan (Log of Adjustmen) atau ada penyesuaan


yang cepat.

d. Hasrat menabung marjinal (Marginal Propensity to Save) dan hasrat menabung


rata-rata (Average Propensity to Save) sama.

e. Marginal (Marginal Propensity to Save) dan capital coefficient (Perbandingan


antara capital dan Output) adalah tetap.

Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup investasi hari ini, maka
pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka besok pagi
dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan permintaan
sehingga kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas mengannggur
yang berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila permintaan tidak dicukupi maka
kapasitas menganggur yang berlebihan akan menyebabkan turunnya investasi dan akan
terjadi depresi hari lusa.
3. Teori Harrod

Harrod juga menyelidiki keadaan-keadaan untuk perkembangan ekonomi yang


terus menerus, dan menunjukkan cara yang mungkin dapat ditempuh untuk mencapai
perkembangan ekonomi itu. Ia memulai dengan mengatakan bahwa tabungan sama dengan
investasi.

Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga
perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu akan
berupa investasi yang belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti persediaan
(inventory) menumpuk apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang
diharapkan. Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan modelnya domar. Kedua
model itu menunjukkan bahwa untuk mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang
diharapkan dari pendapatan pada tingkat pengerjaan penuh harus diimbangi dengan
jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama besarnya dengan tabungan yang diharapkan.

Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar) :

a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses
investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan
kapasitas produksi dalam perekonomian.

b. Naiknya kapasitas produksi dapat menghasilkan out-put yang lebih banyak.

c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat berbeda dengan
laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).

Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang
mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih
kecil dari pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar

Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti hasrat
menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada kenyataannya
faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk adanya pertumbuhan
yang mantap.

5. Teori Stagnasi Sekuler (Secular Stagnation)

Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masuk
dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah. Investasi bersih
pada pengerjaan penuh cenderung menurun.

Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan dalam 3
golongan:

a. Menitik beratkan pada faktor-faktor eksogen, seperti tegnologi, perkembangan


penduduk, pembukaan dan perkembangan daerah baru.

b. Menitikberatkan pada perubahan-perubahan dasar dalam lembaga-lembaga


sosial, seperti meningkatnya pengawasan pemerintah terhadap perusahaan-
perusahaan dan perkembangan dalam organisasi buruh.

c. Menitikberatkan pada faktor-faktor endogen, seperti perkembangan persaingan


dan konsentrasi industri.

Sebab-sebab Stagnasi (menurut A. Hansen)

a. Faktor eksogen, menyatakan bahwa perkembangan yang cepat dari penduduk,


pembukuan daerah baru dan kemajuan tegnologi akan mendorong investasi dan
menaikkan pendapatan. Sebaliknya pendapatan berkurang akan mengalami
pengangguran.
b. Perubahan-perubahan dalam lembaga-lembaga social, perubahan-perubahan
lembaga-lembaga sosial dan faktor-faktor endogen dalam perkembangan
kapitalis dapat membantu teori stagnasi itu.
c. Peranan faktor endogen, pandangan ke tiga dari stagnasi ini menunjukkan pada
perubahan struktural dalam faktor-faktor endogen yang mengembangkan
monopoli dan oligopoli. Domar menekankan bahwa monopoli dapat
menghambat investasi dengan dihalang-halangi penerapan investasi yang baru.
Selanjutnya, inovasi menyebabkan hilangnya kepentingan-kepentingan yang
telah ada.

Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para ekjonom untuk lebih
menyempurnakan dengan memasukkan variabel lain yaitu unsur-unsur faktor produksi.
Dimana dikemukakan oleh Neo Klasik, yaitu:

 Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital, maka akan terjadi
upah akan turun relatif terhadap suku bunga.
 Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah relatif lebih tnggi daripada
tngkat bunga.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemikiran para ekomon dalam teori-teorinya maka dapat


dikemukakan, Klasik : Adam Smith menunjukkan pentingnya faktor Divition of labour
(pembagian tenaga kerja atau spesialisasi) dalam pengembangan ekonomi. D. Ricardo,
menunjukkan pentingnya faktor tanah. Thomas Robert Malthus menunjukkan pentingnya
faktor pertambahan penduduk, dan pengaruh terhadap penambahan jumlah permintaan.
Sedangkan Karl Marx, menunjukkan pentingnya tersedia adanya nilai lebih (surplus value)
bagi perkembangan ekonomi. Post Keynesia, khususnya Roy Harrod dan Evsey Domar
mengemukakan pentingnya peranan kapital di mana investasi lebih penting untuk
perkembangan ekonomi, sedang Neo Klasik melihat peranan dari teknologi. Schumpeter,
dalam masalah perkembangan ekonomi ini melihat pentingnya para entrepreneur. Apabila
entrepreneur banyak tersedia, maka perkembangan ekonomi akan dapat tercapai dengan
pesat. Dari teori-teori tersebut, akhirnya dapat ditarik kesimpulan bahwa sebetulnya
pertumbuhan ekonomi itu tidak hanya tergantung pada satu faktor, tetapi bergantung pada
semua faktor.

Y = f (L, K, R, T, dan S), S yaitu faktor sosial (social climate)


L.K = direct input
R,T,S = indirect input
L = labour
K = capital / modal
R = resources / sumber alam
T = technological skill
S = social climate / faktor social
B. SARAN
Menurut kami, bahwa untuk meningkatkan pengembangan ekonomi perlu
memperhatikan faktor-faktornya secara seimbang, karena antara faktor yang satu
dengan yang lain saling berkaitan.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta

Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press

http://www.abdulkadirsalam.com

Anda mungkin juga menyukai