Disusun oleh :
Irawaty Panjaitan (7203141037)
Beatrice Karolinska (7203341013)
Rizki A Simamora (7203141032)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat-Nya
lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Selain itu, kami ucapkan terima kasih
kepada Ibu Mica Siar Meiriza selaku dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Pembangunan
yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan makalah
ini.
Meskipun demikian, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dengan segala
kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari para
pembaca demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan
datang. Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
penyusun dan para pembaca serta refrensi bagi penyusun makalah yang senada di waktu
yang akan datang.
Penulis
Beatrice Karolinska
Irawaty Panjaitan
Rizki A Simamora
(KELOMPOK 1)
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat dan Tujuan
A. Aliran Klasik
B. Teori Karl Marx
C. Aliran Neo Klasik
D. Teori Schumpeter
E. Analisis Post – Keynesian
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dari zaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami
perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik, namun
dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang diharapkan.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian, hal tersebutlah
yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang lebih bagus. Selain
karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan perekonomian satu daerah kedaerah
lain maupun dari satu negara ke negara lain saling mempengaruhi maka tidak hanya satu
atau dua negara saja yang memikirkan bagaimana cara mengembangkan perekonomian
menuju arah yang lebih baik, bahkan seluruh dunia memikirkannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini antara lain:
1. Teori dan aliran apa saja yang membahas masalah pengembangan ekonomi?
2. Siapa saja tokoh yang memberikan pemikiran di dalam pengembangan ekonomi?
3. Bagaimana pemikiran tokoh-tokoh tersebut?
4. Bagaimana proses pengembangan perekonomian itu sendiri?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi pengembangan ekonomi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ALIRAN KLASIK
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa
revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut alairan klasik
ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan
perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari
pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan
mengalami kemacetan.
Prinsip Adam Smith mengemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan olh tingkat
Investasi G=f (I).
Menunjukkan pentingnya peranan pasar dimana pasar yang sempit akan membatasi
pembagian kerja
b. Invisible hand ( tangan yang tidak kelihatan dan merupakan mekanisme ekonomi pasar).
Invisible hand akan membawa factor produksi menjadi lebih efisien dalam pasar bebas.
c. Akumulasi modal
2. David Ricardo
Tiga golongan masyarakat menurut David Ricardo dalam masyarakat ekonomi antara lain:
a. Golongan Kapitalis
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang peranan penting karena
golongan ini selalu mencari keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya
dalam bentuk akumulasi capital sehingga pendapatan nasional naik.
b. Golongan Buruh
Adalah golongan yang pada umumnya bergantung pada golongan kapitalis, dan golongan
ini merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.
Golongan yang hanya menerima sewa dari golongan kapitalis atas areal tanah yang
disewakan. Golongan tuan tanah ini mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan
kapital atas areal tanah yang di sewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah
penduduk bertambah terus dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang
subur menjadi kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
Jadi, pada teori ini hanya mementingkan peranan sector pertanian dimana tanah
merupakan faktor pembatas bagi distribution of income hal ini lebih cocok ada pada
Negara yang sedang berkembang.
Tahap ini masyarakat masih menggunakan alat yang sifatnya masih sederhana dan bukan
milik perorangan tapi milik bersama (communal). Dalam masyarkat ini tidak ada surplus
produksi karena orang-orang membuat sendiri barang kebutuhannya. tetapi semakin lama,
orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-alat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam
alat-alat produksi menyebabkan adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi
pembagian kerja dalam produksi.
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat produksi dengan orang-orang
yang hanya bekerja merupakan dasar terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara
kerja seperti ini keuntungan pemilik alat produksi akan semakin besar karena budak hanya
diberi upah yang sangat rendah namun lama-kelamaan para budak semakin sadar sehingga
terjadi perselisihan antar kedua kelompok masyarakat.
c. Masyarakat Feudal
Hubungan produksi dan system feudal ini akan mengubah cara kehidupan social, sehingga
ada dua golongan kelas yaitu kelas feudal yang terdiri dari tuan tanah yang lebih berkuasa
dalam hubungan social dan kelas buruh.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan keuntungan saja
dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh yang memiliki alat-alat produksi
menghendaki pasaran buruh yang bebas dan hapusnya tarif dan rintangan lainnya dalam
perdagangan yang diciptakan kaum feodal.
d. Masyarakat Capital
Hubungan produksi dalam system kapitalis didasarkan pada pemilikan individu, masing-
masing kapitalis terhadap alat-alat produksi. Hubungan produksi ini memungkinkan
perkembangan yang sangat pesat akan alat produksi karena adanya keuntungan yang
besar.
Kelas kapitalis dan buruh memiliki kepentingan yang saling bertentangan sehingga
perbedaan kepentingan ini makin lama makin menjadi yang akhirnya timbul perjuangan
kelas sehingga terbentuk masyarakat baru yang mana terdapat pemilikan yang bersifat
social terhadap alat produksi. Hal ini merupakan unsur penting dalam masyarakat
kapitalis.
e. Masyarakat Sosialis
Dalam masyarakat ini kepemilikan alat produksi didasarkan atas hak milik social(social
ownership). Hubungan produksi merupakan kerjasama dan saling membantu diantara
buruh bebas dari unsure eksploitasi sehingga dalam masyarakat sosialis ini tidak ada lagi
kelas-kelas masyarakat.
Mengenai perkembangan sitem kapitalis, Karl Mark bersifat pesimis, karena kaptalisme
tidak saja akan mengalami stagnasi tetapi juga akan mengalami keruntuhan yang
disebabkan karma perkembangan kapitalisme itu sendiri. Mark mengemukakan
pendapatnya atas adanya hukum gerak yaitu :
a. Konsentrasi
Dalam masyarakat kapitalis di mana persaingan bebas menjadi cara bekerja, maka sudah
tentu perusahaan-perusahaan yang kuat yang dapat bertahan dan perusahaan kecil akan
bangkrut. Hal ini terjadi karena perusahaan yang satu menggabung dengan perusahaan
yang lain supaya tidak bangktur. Dengan demikian terjadilah pemusatan-pemusatan
(konsentrasi) perusahaan menjadi perusahaan-perusahaan besar yang jumlahnya makin
sedikit.
b. Akumulasi
Perusahaan-perusahaan yang sudah menggabung akan bertambah besar, sehingga
mempunyai kedudukan monopoli. Oleh karena itu kekayaannya akan semakin menumpuk
(berakumulasi),maka perbedaan antara si kaya dan si miskin semakin besar.
c. Kesengsaraan
d. Krisis
Karena upah kerja dapat ditekan akibat semakin besarnya penawaran buruh, maka
produktifitas dapat meningkat dan keuntungan semakin besar. Tetapi hal itu tidak akan
berlangsung lama. Daya beli masyarakat semakin berkurang karena pendapatan buruh
semakin berkurang, sehinngga terjadilah kelebihan produksi atas konsumsi (over
production). Harga barang-barang merosot dan produksi terpaksa ditahan. Akhirnya
pabrik-pabrik banyak yang titup dan terjadilah krisis.
Aliran neo klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang
menghubungkan nilai pada saat ini dan yang akan datang. Pembicaraan mengenai tigkat
bunga akhirnya sampai masalah akumulasi capital. Pada bidang ini kaum neo klasik banyak
menyumbangkan pendapat terhadap teori perkembangan. Pendapat neo klasik mengenai
perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
1. Akumulasi capital
Menurut neo klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingkat tingginya
tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menetukan tingginya tingkat
investasi. Mengenai pembentukan capital adalah penting untuk perkembangan ekonomi.
Karena, investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik yang selanjutnya akan
menaikkan jumlah tabungan.
Marshall yang merupakan tokoh neo klasik mengatakan bahwa dengan tidak mengurangi
pentingnya penemuan-penemuan, baik investasi maupun penggunaan teknik baru
merupakan proses yang gradual dan terus-menerus.
Maksudnya proses perkembangan yang meliputi berbagai faktor yang faktor-faktor itu
tumbuh secara bersama-sama, yaitu bila ada teknik produksi yang baru akan menaikkan
produksi total atau menaikkan pendapatan total. Selanjutnya di butuhkan tenaga kerja
yang banyak sehingga terjadi kenaikan permintaan. Harmonisnya perkembangan itu
karena adanya :
a. Internal economies
Timbul karena adanya kenaikan skala produksi yang terkandung pada sumber-sumber dan
efisiensi dari pengusaha sendiri yang merupakan hasil dari adanya mesin-mesin yang lebih
baru dan spesialisasi yang lebih jauh dan lebih luas dan managemen yang lebih baik.
b. Eksternal economies
Neo klasik berpendapat dan yakin dengan kemajuan-kemajuan teknik dan perbaikan-
perbaikan dalam kualitas buruh cenderung meningkatkan pendapatan yang lebih tinggi
sehingga permintaan masyarakat akan meningkat dan seterusnya. Bagi neo klasik hal yang
penting untuk pertumbuhan ekonomi iala kemauan untuk menabung. Kalau tidak ada
tabungan maka kemajuan teknologi yang baru belum dapat dipergunakan.
b. Setelah dapat menghasilkan dengan capital tesebut dapat membayar bunga dan deviden
atas pinjam.
d. Tingka ke empat, Negara tersebut sudah dapat menerima deviden dan bunga, sehingga
terjadi surplus, dan piutangnya semakin besar . Negara ini sudah pada tingkat kreditur
yang belum mapan atau immatured creditor.
e. Akhirnya negara tersebut hanya menerima bunga dan deviden saja dari negara lain.
Negara itu sekarang sudah pada tingkat kreditur yang sudah mapan (matured creditor).
Pertambahan tenaga kerja konstan, sedang pertumbuhan kapital bukan merupakan akibat
dari keputusan investasi, tetapi merupakan fungsi dari tabungan dikurangi deprisiasi.
K= f(S-D)
Jadi, Teori neo klasik melihat pentingnya harga relative dari factor produksi dan
produktifitas, ini mempengaruhi pembandingan input dalam proses produksi
“Kaldor keberatan terhadap mekanisme yang otomatis karena adanya kekakuan atau
(regiditi) untuk berubah di dalam teknologi yang melekat pada kapital “
D. TEORI SCHUMPETER
Penemuan (discovery): menemukan suatu hal yang sudah ada tetapi belum
diketahui sebelumnya.
a. mengenalkan barang baru atau barang yang berkualitas baru yang belum
dikenal oleh konsumen.
b. Mengenal metode produksi yang baru
c. Pembukaan pasar baru bagi perusahaan
d. Penemuan sumber ekonomi yang baru
e. Menjalankan organisasi baru dalam industri.
0 = f (L.K.Q.T)
Total output adalah merupakan kerjasama dari keempat factor produksi tersebut : L.K.Q.T
S = F.S(W..R.r)
Saving bergantung pada besar kecilnya wages = upah provit dan tingkat bunga. Hal ini di
tentang oleh Karl Marx, menurt pendapatnya , S ditentukan oleh distribution of income
(spembagian pendapatan masyarakat).
I = (Ia + Ii)
a. Autonomous investment
b. Induced investment
Induced Investment bergantung pada provit dan rate of interest Ii =Ii (R,r)
Autonomous investment bergantung pada penemuan sumber – sumber baru
dan technical progress Ia = Ia (K.T)
Jadi apabila jumlah penduduk bertambah maka pendapatan rill perkapita akan berkurang
kecuali bila pendapat rill juga bertambah.
Harrod dan Damor menekankan pentingnya peranan akumulasi kapital dalam proses
pertumbuhan. Jadi akumulasi kapital itu mempunyai peranan ganda yaitu menimbulkan
mendapat dan disamping itu juga menaikan kapasitas produksi dengan cara memperbesar
jumlah kapital. Maka pertumbuhan alat-alat kapital baru mempunyai beberapa akibat:
a. Kapital yang baru akan tetap belum dapat digunakan, sebab bila digunakan tidak
memberikan hasil karena pendapatan tetap.
b. Kapital baru itu akan digunakan dengan pengorbanan dari kapital yang telah ada
sebelumnya .
Karena investasi menaikan kapasitas produksi dan juga menaikan pendapatan maka
tingkat kenaikan investasi dipertahankan agar supaya kenaikan pendapatan sama dengan
kenaikan kapasitas produksi sehingga pengerjaan penuh dipertahankan.
Jadi perekonomian menghadapi suatu persoalan; bila tidak cukup investasi hari ini, maka
pengangguran akan terjadi sekarang. Tetapi bila ada investasi hari ini, maka besok pagi
dibutuhkan investasi yang lebih banyak dari hari ini untuk menaikkan permintaan
sehingga kapasitas produksi yang bertambah dapat digunakan dan kapasitas mengannggur
yang berlebihan dapat dihindari besok pagi. Sebab bila permintaan tidak dicukupi maka
kapasitas menganggur yang berlebihan akan menyebabkan turunnya investasi dan akan
terjadi depresi hari lusa.
3. Teori Harrod
Harrod beranggapan bahwa tabungan yang diharapkan itu selalu terjadi, sehingga
perbedaan anatara tabungan yang diharapkan dengan investasi yang diharapkan itu akan
berupa investasi yang belum diharapkan (unintended investment). Ini berarti persediaan
(inventory) menumpuk apabila tabungan yang diharapkan melebihi investasi yang
diharapkan. Model Harrod ini dapat dinyatakan sesuai dengan modelnya domar. Kedua
model itu menunjukkan bahwa untuk mempertahankan pengerjaan penuh, tabungan yang
diharapkan dari pendapatan pada tingkat pengerjaan penuh harus diimbangi dengan
jumlah infestasi yang diharapkan, yang sama besarnya dengan tabungan yang diharapkan.
Ikhtisar analisa Harrod dan Domar (roy Harrod dan Evsey Domar) :
a. Investasi adalah pusat dari persoalan pertumbuhan yang mantap sebab proses
investasi mempunyai dua sifat yaitu menciptakan pendapatan dan menaikkan
kapasitas produksi dalam perekonomian.
c. Laju pertumbuhan yang sebenarnya (actual rate of growth) dapat berbeda dengan
laju pertumbuhan yang mantap (waranted rate of growth).
Bila laju pertumbuhan yang sebenarnya lebih besar daripada laju pertumbuhan yang
mantap akan cenderung terjadi inflasi. Sebaliknya bila laju pertumbuhan sebenarnya lebih
kecil dari pada laju peertumbuhan mantap akan cenderung terjadi deflasi.
4. Kelemahan teori Harrod-Domar
Teori ini berdasarkan pada anggapan yang sukar. Faktor-faktor penting seperti hasrat
menabung dan ratio kapital dan output dianggap tetap, sedangkan pada kenyataannya
faktor-faktor tersebut berubah syarat-syarat yang dibutuhkan, untuk adanya pertumbuhan
yang mantap.
Stagnasi sekuler menunjukkan suatu fase perkembangan kapitalis yang telah masuk
dimana tabungan bersih pada pengerjaan penuh cenderung bertambah. Investasi bersih
pada pengerjaan penuh cenderung menurun.
Permintaan total tertinggal dibanding penawaran total sebab stagnasi dirumuskan dalam 3
golongan:
Berdasarkan kelemahan teori Harrod dan Domar, mengundang para ekjonom untuk lebih
menyempurnakan dengan memasukkan variabel lain yaitu unsur-unsur faktor produksi.
Dimana dikemukakan oleh Neo Klasik, yaitu:
Jika perkembangan tenaga kerja lebih cepat dari pada kapital, maka akan terjadi
upah akan turun relatif terhadap suku bunga.
Jika kapital lebih besar daripada tenaga kerja, maka upah relatif lebih tnggi daripada
tngkat bunga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
http://www.abdulkadirsalam.com