Anda di halaman 1dari 23

KEHATAN LINGKUNGAN DENGAN RUANG LINGKUP

PENCEMARAN LINGKUNGAN (UDARA, TANAH, DAN AIR)

Di susun oleh :

TRI APRILYANINGRUM RAHMAWATY

(202013007)

STIKES JAYAKARTA

PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga paper ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan paper ini adalah untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah tentang Keperawatan Komunitas II.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam penyusunan paper ini.
Penulis sadar paper ini belum sempurna dan memerlukan berbagai
perbaikan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga paper ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Jakarta, 27 September 2021

Penulis
Table of Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................6
A. Kesehatan Lingkungan..............................................................................................6
1. Pengertian...............................................................................................................6
2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat.................................................................6
B. Pencemarann Lingkungan.........................................................................................7
C. Jenis – Jenis Pencemaran Lingkungan.....................................................................8
1. Pencemaran udara.................................................................................................8
2. Pencemaran air.....................................................................................................12
3. Pencemaran tanah................................................................................................13
D. Indikator Pencemaran Lingkungan........................................................................14
E. Dampak Pencemaran Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat.........15
F. Uapaya – Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan...............................17
BAB III KESIMPULAN..............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan lingkungan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan
dalam kesejahteraan penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat
dibutuhkan bukan hanya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi
juga untuk kenyamanan hidup dan meningkatkan efisiensi kerja dan belajar. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingginya angka kematian bayi pada suatu daerah
disebabkan karena faktor perilaku (perilaku perawatan pada saat hamil dan
perawatan bayi, serta perilaku kesehatan lingkungan) dan faktor kesehatan
lingkungan. 

Pada masa yang datang pemerintah lebih fokus pada pelaksanaan


pembangunan yang berkelanjutan dan pengembangan wilayah yang berkesadaran
lingkungan, sementara pihak pengguna infrastruktur dalam hal ini masyarakat
secara keseluruhan harus disiapkan dengan kesadaran lingkungan yang lebih baik
(tahu sesuatu atau tahu bersikap yang semestinya)  Masa datang kita dihadapkan
dengan penggunaan IPTEK yang lebih maju dan lebih kompleks yang
memerlukan profesionalisme yang lebih baik dengan jenjang pendidikan yang
memadai. 

Di samping itu dalam proses pembangunan masa datang, diperlukan


adanya teknologi kesehatan lingkungan yang menitik beratkan upayanya pada
metodologi mengukur dampak kesehatan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh
adanya pembangunan, Indikator ini harus mudah, murah untuk diukur juga
sensitif menunjukkan adanya perubahan kualitas lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dan Syarat Kesehatan Lingkungan ?
2. Bagaimana Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan dengan Masalah
Pencemaran Lingkungan ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesehatan Lingkungan
1. Pengertian

Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948


menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik,
mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau
kelemahan”.

Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran


kehidupan dibumi, karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal.
Lingkungan yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat
lingkungan yang sehat.

Kesehatan lingkungnan yaitu bagian integral ilmu kesehatan masyarakat yang


khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia dengan lingkungan dalam
keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari ilmu
kesehatan mayarakat.

2. Syarat-syarat Lingkungan Yang Sehat


1. Keadaan Air

Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat
dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak
dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air tersebut mati.

2. Keadaan Udara

Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang


diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat
yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah

Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.

4. Suara/kebisingan

Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak bising


yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.

B. Pencemarann Lingkungan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya


makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau
berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga
kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU
Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan


oleh alam (misal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas
pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat dicegah dan
dikendalikan. Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti terjadi.
Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat dilakukan adalah
mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan meningkatkan kesadaran
dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar tidak mencemari
lingkungan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran di sebut polutan. Syarat-
syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian
terhadap makluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara
berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek
merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.


2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.

Sifat polutan yaitu :

1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama. Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya
rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam
tubuh sampai tingkat yang merusak.

C. Jenis – Jenis Pencemaran Lingkungan


Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran udara,
air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemaran udara adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara
baik oleh kegiatan manusia secara langsung atau secara tidak langsung maupun
akibat proses alam sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
peruntukannya
Sumber pencemaran udara dibagi menjadi dua yaitu :
a) Sumber pencemaran yang berasal dari kegiatan alam, contohnya kebakaran
hutan dan kegiatan gunung berapi.
b) Sumber pencemaran yang berasal dari kegiatan manusia, contohnya sisa
pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor berupa gas CO 2,
CO, NO dll, limbah industry, sisa pembakaran gas alam, dan pembakaran
sampah.
Dari beberapa macam komponen pencemar udara, maka yang paling banyak
berpengaruh dalam pencemaran udara adalah komponen berikut:
1) Karbon Monoksida (CO)
2) Nitrogen Oksida (NO2)
3) Belerang Oksida (SO2)
4) Hidrokarbon (HC)
5) Partikel

a) CO2
Pencemaran udara yang paling menonjol adalah semakin meningkatnya
kadar CO2 di udara. Karbon dioksida itu berasal dari pabrik, mesin-mesin
yang menggunakan bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi), juga dari
mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Meningkatnya kadar
CO2 di udara tidak segera diubah menjadi oksigen oleh tumbuhan karena
banyak hutan di seluruh dunia yang ditebang. Sebagaimana diuraikan
diatas, hal demikian dapat mengakibatkan efek rumah kaca.
b) CO
Di lingkungan rumah dapat pula terjadi pencemaran. Misalnya,
menghidupkan mesin mobil di dalam garasi tertutup. Jika proses
pembakaran di mesin tidak sempurna, maka proses pembakaran itu
menghasilkan gas CO (karbon monoksida) yang keluar memenuhi ruangan.
Hal ini dapat membahayakan orang yang ada di garasi tersebut. Selain itu,
menghidupkan AC ketika tidur di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga
berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot akan masuk ke dalam mobil,
sehingga dapat menyebabkan kamatian.
c) CFC
Pencemara dara yang berbahaya lainnya adalah gas khloro fluoro karbon
(disingkat CFC). Gas CFC digunakan sebagai gas pengembang, karena
tidak beraksi, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak berbahaya. Gas ini dapat
digunakan misalnya untuk mengembangkan busa (busa kursi), untuk AC
(freon), pendingin pada almari es, dan penyemprot rambut (hair spray).

Gas CFC yang membumbung tinggi dapat mencapai stratosfer terdapat


lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung bumi dari
pengaruh cahaya ultraviolet. Kalau tidak ada lapisan ozon, radiasi cahaya
ultraviolet mencapai permukaan bumi, menyebabkan kematian organisme,
tumbuhan menjadi kerdil, menimbulkan mutasi genetik, menyebebkan
kanker kulit atau kanker retina mata. Jika gas CFC mencapai ozon, akan
terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut
“berlubang” yang disebut sebagai “lubang” ozon. Menurut pengamatan
melalui pesawat luar angkasa, lubang ozon di kutub Selatan semakin lebar.
Saat ini luasnya telah melebihi tiga kali luas benua Eropa. Karena itu
penggunaan AC harus dibatasi.

d) SO, SO2
Gas belerang oksida (SO, SO2) di udara juga dihasilkan oleh pembakaran
fosil (minyak, batubara). Gas tersebut dapat beraksi dengan gas nitrogen
oksida dan air hujan, yang menyebabkan air hujan menjadi asam. Maka
terjadilah hujan asam.

Hujan asam mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati.


Produksi pertanian merosot. Besi dan logam mudah berkarat. Bangunan-
bangunan kuno, seperti candi, menjadi cepat aus dan rusak. Demikian pula
bangunan gedung dan jembatan.

e) Asap Rokok
Polutan udara yang lain yang berbahaya bagi kesehatan adalah asap rokok.
Asap rokok mengandung berbagai bahan pencemar yang dapat
menyababkan batuk kronis, kanker patu-paru, mempengaruhi janin dalam
kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

Perokok dapat di bedakan menjadi dua yaitu perokok aktif dan perokok
pasif. Perokok aktif adalah mereka yang merokok. Perokok pasif adalah
orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok di suatu ruangan.
Menurut penelitian, perokok pasif memiliki risiko yang lebih besar di
bandingkan perokok aktif. Jadi, merokok di dalam ruangan bersama orang
lain yang tidak merokok dapat mengganggu kesehatan orang lain.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :


 Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit
pernapasan (bronkhitis, emfisema), dan kemungkinan kanker
paruparu.
 Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan
memudarnya warna cat.
 Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun
atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas
yang bersifat asam.
 Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat
menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola
iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka
permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan
ekologi.
 Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida
nitrogen

2. Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau,sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Perubahan ini mengakibatkan menurunnya kualitas
air hingga ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa
digunakan sesuai peruntukannya.Danau, sungai,lautan dan air tanah
adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan
salah satu dari siklus hidrologi.
Komponen pencemar air tersebut dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a) Bahan buangan padat
Bahan buangan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat,
baik yang kasar (butiran besar) maupun yang halus (butiran kecil).
Jika kedua macam bahan buangan padat tersebut dibuang ke air
lingkungan (sungai) maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah
pelarutan bahan buangan padat oleh air, pengendapan bahan buangan
padat di dasar air dan pembentukan kooloidal yang melayang di
dalam air.
b) Bahan buangan organic
Pada umumnya bahan buangan organic berupa limbah yang dapat
membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme.
c) Bahan buangan anorganik
d) Bahan buangan anorganik pada umumnyaa berupa limbah yang tidak
dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh mikroorganisme.
e) Bahan buangan olahan bahan makanan
Air lingkungan yang mengandung bahan buangan makanan akan
mengandung banyak mikroorganisme, termasuk pula di dalamnya
bakteri patogen.
f) Bahan buangan cairan berminyak
Minyak tidak dapat larut di dalam air, melainkan akan mengapung di
atas permukaan air. Bahan buangan cairan berminyak yang dibuang
ke air lingkungan akan mengapung menutupi permukaan air. Kalau
bahan buangan cairan berminyak mengandung senyawa yang volatile
maka akan terjadi penguapan dan luasan permukaan minyak yang
menutupi permukaan air akan menyusut.
g) Bahan buangan zat kimia
Bahan pencemar air berupa sabun (deterjen, sampo, dan bahan
pembersih lainnya), bahan pemberantas hama, zat warna kimia,
larutan penyamak kulit dan zat radioaktif .

3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran biasanya
terjadi karena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya permukaan air tanah tercemar
kedalam lapisan sub permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak;
zat kimia atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi
syarat (ilegal dumping).
Kerusakan pada tanah berarti menurunnya kualitas tanah sehingga
menyebabkan hilang atau berkurangnya kemampuan tanah dalam menunjang
kehidupan manusia, baik sebagai media tumbuhnya tanaman maupun fungsi
lainnya, baik yang disebabkan oleh bencana alam terutama hasil aktivitas
manusia. Menurut PP. No. 150 Tahun 2000, bahwa kerusakan tanah untuk
produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui
kriteria baku kerusakan tanah.

D. Indikator Pencemaran Lingkungan

Indikator biologis dalam hal ini merupakan petunjuk ada tidaknya


kenaikan keadaan lingkungan dari keadaan garis dasar, melalui analisis
kandungan logam atau kandungan senyawa kimia tertentu yang terdapat di
dalam hewan maupun tanaman, atau suati hasil dari hewan (susu, keju) atau
tanaman. Indikator biologis dapat ditentukan dari hewan atau tanaman yang
terletak pada daur pencemaran lingkungan sampai kepada manusia.
Indikator biologis dapat terjadi karena ada beberapa organisme atau
bagian organisme yang dapat berlaku sebagai biokonsentrasi logam atau
senyawa kimia tertentu. Contohnya hewan pemakan rumput merupakan
organisme yang bersifat biokonsentrasi terhadap iodium. Analisis iodium
dapat dilakukan melalui analisis darah hewan atau akan jauh lebih mudah bila
dilakukan melalui analisis kelenjar gondok hewan karena kelenjar gondok
merupakan biokonsentrasi tertinggi untuk iodium, dapat pula dilakukan
analisis melalui anlisis susu hewan tersebut.
Apabila pencemaran lingkungan diperkirakan melaui jalur air maka
indicator biologisnya dapat ditentukan melaui hewan atau tanaman yang
tumbuh di air. Indikator biologis yang ada pada jalur air adalah Phytoplankton
(plankton tanaman), Zooplankton (plankton hewan), Mollusca,Crustacea
(udang – uadangan), dan ikan. Unsur kimia atau jenis logam ynag pernah
dijumpai sebagai pencemar lingkungan perairan yang terdeteksi melalui
indicator biologis tersebut antara lain : Fe, Co, Ni, (indicator biologis
phytoplankton ), Mn, Sr, Y (indiaktor biologis zooplankton), Zn, Ni, Cu
(indicator biologis mollusca), Zn, Mn, H3 (indicator biologis crustacean) dan
Pu, Cs, Zr ( indicator biologis ikan).
Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya
perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :

1) Adanya perubahan suhu air


2) Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen.
3) Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air.
4) Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
5) Adanya mikroorganisme.
6) Meningkatnya radioaktivitas air lingkungan (2).

E. Dampak Pencemaran Terhadap Lingkungan dan Kesehatan Masyarakat


1. Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara yang disebabkan industri dapat menimbulkan
asphyxia dimana darah kekurangan oksigen dan tidak mampu melepas
CO2 disebabkan gas beracun besar konsentrasinya di dalam atmosfir
seperti CO2, H2S, CO, NH3, dan CH4. Kekurangan ini bersifat akurat dan
keracunan bersifat sistemik penyebab adalah timah hitam, Cadmium,Flour
dan insektisida . Beberapa jenis penyakit yang disebabkan pencemaran
partikel di udara adalah silikosis, asbestosis, bisinosis, antrakosis, dan
beriliosis.
2. Dampak Pencemaran Air
Pengaruh pencemaran air terhadap kesehatan dapat menyebabkan
penyakit menular dan tidak menular. Perkembangan epidemiologi
menggambarkan secara spesifik peran lingkungan dalam terjadinya
penyakit dan wabah. Lingkungan berpengaruh pada terjadinya penyakit
penyakit umpama penyakit malaria karena udara jelek dan tinggal disekitar
rawa-rawa. Orang beranggapan bahwa penyakit malaria terjadi karena
tinggal pada rawa-rawa padahal nyamuk yang bersarang di rawa. Penyakit
yang disebabkan pencemaran air antara lain hepatitis A, kolera, polio,
typus, dysentri amoeba, ascarisis, keracunan cadmium, keracunan kobalt,
dan keracunan air raksa.
Akibat penambangan menimbulkan dampak negatif yang signifikan
adalah terjadinya pencemaran air asam tambang yang dapat mengakibatkan
penurunan terhadap nilai fungsi lingkungan dan bahkan merusak fungsi
lingkungan hidup dan ekosistem sekitarnya seperti komponen air dan tanah
(Down, dan Stocks, 1978).
3. Dampak Pencemaran Tanah
Dampak langsung dari pembuangan limbah padat organic yang berasal
dari kegiatan rumah tangga dan juga kegiatan industri olahan makanan
dapat dirasakan secara langsung. Limbah padat organic akan ddegradasu
oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
penguraian limbah tersebut menjadi bagian – bagian yang lebih kecilyang
disertai pelepasan gas yang berbau tidak sedap. Timbunan limbah padat
yang banyak dan menggunung karena belum diolah menyebabkan
pemandangan disekitar menjadi kotor,kesan kotor akan mempengaruhi
psikis penduduk disekitarnya.
Dampak tak langsung akibat pencemaran tanah adalah dampak yang
dirasakan oleh manusia melalui media lain yang ditimbulkan akibat
pencemaran tanah. Contohnya, lalat pada umumnya berkembang biak di
tempat di mana banyak terdapat limbah padat organic, terlebih lagi limbah
padat sisa olahan makanan yang banyak mengandung protein, limbah
organik yang mengandung protein merupakan sumber makanan bagi lalat,
sedangkan proses degradasi limbah akan memberikan panas yang cukup
untuk menetaskan telur – telur. Oleh karena itu tidak meherankan bila
tempat sampah organic yang berasal dari rumah tangga selalu banyak lalat.
Penyakit menular bagi manusia yang ditimbulkan oleh perantara lalat,
tikus, dan nyamuk adalah penyakit pes, kaki gajah, malaria dan demam
berdarah.

F. Uapaya – Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan


1. Penyajian informasi lingkungan
Penyajian informasi lingkungan merupakan gambaran awal tentang
kegiatan yang akan didiskusikan. PIL diberikan sebelum Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan(AMDAL) dilaksankan. Berdasarkan
penyajian informasi lingkungan ini akan diketahui secara cepat apakah
AMDAL yang diusulkan perlu segera dilaksanakan (2).
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
AMDAL adalah suatu studi beberapa masalah yang berkaitan dengan
rencana kegiatan yang diusulkan. Dalam hal ini studi yang dilakuakn
meliputi kemungkinan terjadinya berbagai macam perubahan, baik
perubahan social-ekonomi maupun perubahan biofisik lingkungan
sebagai akibat adanya kegiatan yang diusulkan tersebut. AMDAL
bertujuan untuk menduga atau memperkirakan dampak yang mungkin
timbul sebagai akibat suatu kegiatan atau suatu proyek pembangunan
yang direncanakan (2).
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
Perencanaan kawasan kegiatan industry dan teknologi dimaksudkan
agar jika terjadi pencemaran lingkungan dari kegiatan tersebut dapat
dipantau dengan mudah dan cepat sehingga penanggulangannya dapat
dilakukann secara terpadu, dan daya dukung alam lingkungan sekitarnya
tetap terjamin bagi kelangsungan hidup manusia. Contohnya pemerintah
menyediakan kawasan Pulo Gadung untuk kegiatan industry dan kawasan
Serpong untuk kegiatan teknologi (2).
4. Pengaturan dan penwasan kegiatan
Pengaturan dan pengawasan ini dimaksudkan agar segala persyaratan
keselamatan kerja dan keselamatan lingkungan dapat dipenuhi dengan
baik sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran lingkungan dapat
ditekan sekecil – kecilnya. Contoh, ditetapkan UU No. 4 Tahun 1982
tentang ketentuan – ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup (2).
5. Mengubah proses
Apabila dalam suatu proses industry dan teknologi terdapat bahan
buangan (limbah) yang berupa zat –zat kimia, baik melalui pencemaram
udara, air maupun tanah. Keadaan ini harus dihindari, yaitu dengan
mengubah proses yang ada dan memenuhi kriteria yang ada.
Upaya lainnya adalah dengan mengganti sumber enrgi, mengelola
limbah, menambah alat bantu untuk mengurangi pencemaran seperti filter
udara dan pengendap silicon (2).
Upaya pencegahan maupun penanggu-langan pemcemaran laut telah
diatur oleh pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Repu-blik Indonesia
nomor 19 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran dan/atau
perusakan laut. Adapun beberapa upaya pencegahan pencemaran laut
antara lain :
1. Tidak membuang sampah ke laut
2. Penggunaan pestisida secukupnya
3. Pembiasaan tidak membuang puntung rokok di sekitar laut
4. Mengurangi penggunaan plastic.
5. Tidak meninggalkan tali pancing, jala, atau sisa sampah dari
kegiatan memancing di laut.
6. Setiap industri atau pabrik menyediakan In-stalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL).
7. Menggunakan pertambangan ramah lingkungan, yaitu
pertambangan ter-tutup.
8. Pendaurulangan sampah organic.
9. Tidak menggunakan deterjen fosfat karena senyawa fosfat
merupakan ma-kanan bagi tanaman air seperti enceng gondok yang
dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air.
10. Penegakan hukum serta pembenahan kebi-jakan pemerintah
(Choirun, 2013).
BAB III
KESIMPULAN

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :

1. Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan


(bronkhitis, emfisema), dan kemungkinan kanker paruparu.
2. Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya
warna cat.
3. Terganggunya oertumbuhan tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya
tanaman akibat konsentrasi SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
4. Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan
suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan
es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga
mempengaruhi keseimbangan ekologi.
5. Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen

Akibat yang dtimbulkan oleh pencemaran air antara lain

1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan


oksigen.
2. Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi) serta
pendangkalan Dasar perairan.
3. Punahnya biota air, misalnya ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
4. Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
5. Menjalarnya wabah muntaber.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :

1. Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).


2. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk
pertumbuhan tanaman, dan
3. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.

Uapaya – Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

1. Penyajian informasi lingkungan


2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi
4. Pengaturan dan penwasan kegiatan
5. Mengubah proses
DAFTAR PUSTAKA

Chandra.B. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran


EGC. 2014.

Wardhana.W.A. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : CV Andi Offset.


2004.

Arief.M. Pemetaan Muatan Padatan Tersuspensi Menggunakan Data Satelit Landsat


(Studi Kasus : Teluk Semangka) ( Total Suspenden Matter Mapping Using
Landsat Satelite Data ( Case Study : Semangka Gulf ). Jurnal Pengindraan
Jauh. 2012. 9(1) : 67-75.

Hernawati.D.,Istiqomah.I. Analisis Kandungan Kromium Pada Biji Padi (Oryza


Sativa l) Yang Ditanam Di Daerah Sukaregang Garut. Jurnal Pendidikan
Biologi. 2014. 1(1) : 1-9.

Wijaya .R.A.E. Sistem Pengolahan Air Asam Tambang Pada Water Pond dan
Aplikasi Model Encapsulation In – Pit Disposal Pada Waste Dump Tambang
Batubara. Jurnala Manusia dan Lingkungan. 2010. 17(1): 1-10.

Siregar.C.N. Partisipasi Masyarakat dan Nelayan Dalam Nebgurangi Pencemaran


Air Laut di Kawasan Pantai Manado – Sulawesi Utara. Jurnla Sosiotaknologi.
2014. 13(1): 25 – 33.

Agus.C,dkk. Dampak Limbah Cair Hasil Pengolahan Emas Terhadap Kualitas Air
Sungai dan Cara Mengurangi Dampak Dengan Menggunakan Zeolit : Studi
Kasus Penambangan Emas Tradisional di Desa Jendi Kecamatan Selogiri
Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Manusia dan Lingkungan.
2005. 12(1) : 13 – 19.
Handajani. Kandungan Logam Berat Pada Contoh Air dan Ikan Budidaya di Perairan
Situbondo. E-Journal UMM. 2011. 6(2) : 95-100.

Anda mungkin juga menyukai