Anda di halaman 1dari 2

Nama : St. E.

Sururiyatul Mu’aziyah
NIM : 2105378
Tanggal : Tugas 1 (03 September 2021)

KAITAN FILSAFAT DAN FILSAFAT ILMU

 Kata “filsafat” bersumber pada istilah Yunani yaitu philosophia yang berarti
“mencintai”. Selanjutnya sophos yang berarti “bijaksana” sedangkan sophia yang berarti
“kebijaksanaan”. Sehingga philosophia dapat diartikan “pecinta kebijaksanaan” (Ihsan,
2005).

 Menurut pengertian umum, filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat segala sesuatu
untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu
tentang hakikat menanyakan apa hakikat atau esensi segala sesuatu.

 Tiga pengetahuan manusia :


Jenis Pengetahuan Paradigma Ukuran Kebenaran
Pengetahuan Sains Scientific Logis dan empiris
Pengetahuan Filosofis Logis dan tidak perlu empiris
Filsafat
Pengetahuan Mistik mistical Tidak perlu logis dan tidap perlu
empiris, cukup dengan kepercayaan

 Pengertian Filsafat menurut KBBI, Pusat Bahasa Edisi keempat (2008) :


(1) Filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat
segala yang ada, sebabnya, asalnya, hukumnya;
(2) Teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan;
(3) Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan epistomoiogi;
(4) Falsafah : kumpulan anggapan, gagasan, dan sikap batin yg dimiliki orang
atau masyarakat.

 Pengertian Filsafat menurut para filsuf :


(1) Plato (427-348 SM) : filsafat adalah pengetahuan yang bersifat untuk mencapai
kebenaran yang asli.
(2) Aristoteles (382-322 SM) : filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran
yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu metafisika, logika,
retorika etika, ekonomi, politik dan estetika.
(3) Cicero (106-043 SM) : filsafat adalah ibu dari semua ilmu pengetahuan lainnya
karena pemikiran akan menghasilkan banyak ilmu.

 Pada intinya, filsafat adalah mencari kebenaran dengan logika.


 Contoh : ada sebuah dialog

A : apakah dunia ada penyangganya? Siapa yang menyangga dunia ini?


B : ada, dunia ini disangga di dalam tempurung kura-kura.
A : lalu yang menyangga tempurung kura-kura siapa?
B : kura-kura yang lainnya.
A : kura-kura yang lainnya disangga siapa?
B : kura-kura yang lainnya lagi, dan seterusnya.

Percakapan di atas adalah tentang Tuhan yang mengatur dunia ini. Mereka percaya
bahwa ada banyak Tuhan dengan fungsi masing-masing, seperti dewa atlas yang
berperan menyangga dunia, dalam hal ini, mereka hanya berpikir dan mengasumsikan
tanpa adanya bukti tapi dengan kepercayaan.

Referensi :
Ihsan, Fuad. 2005. Filsafat Ilmu. Rineka Cipta : Jakarta.
KBBI Edisi Keempat. 2008. Diakses secara Online pada 18 September 2021 di laman chrome-
extension://oemmndcbldboiebfnladdacbdfmadadm/https://oldi.lipi.go.id/public/Kamus
%20Indonesia.pdf.

Anda mungkin juga menyukai