Abstrak
Perusahaan minyak dan gas biasanya menggunakan tangki timbun yang berisi bahan
mudah terbakar dan beracun, oleh karena itu risiko untuk terjadinya dispersi gas, kebakaran,
dan ledakan sangat besar apabila terjadi failure pada tangki timbun. Pemodelan yang
dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui konsekuensi dari peristiwa dispersi
gas, kebakaran, dan ledakan akibat kebocoran pada tangki timbun Premium dengan kapasitas
5000 kiloliter di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung yang merupakan
suatu perusahaan minyak dan gas. Penelitian ini merupakan penelitian pemodelan kuantitatif
yang dilakukan menggunakan piranti lunak BREEZE Incident Analyst pada tiga jenis
hidrokarbon komponen Premium, yaitu heksana, heptana, dan pentana. Hasil dari penelitian
ini didapatkan jangkauan dan konsekuensi dispersi gas, kebakaran, dan ledakan untuk tiga
zona berdasarkan level of concern dari setiap skenario. Jangkauan dan konsekuensi dari
pemodelan ini akan dianalisis dengan sistem fire safety dan manajemen tanggap darurat yang
ada di PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang, Lampung.
Kata kunci:
BLEVE; BREEZE Incident Analyst; Dispersi Gas; Heksana; Heptana; Kolam Api;
Konsekuensi; Ledakan; Pentana; Premium; Tangki Timbun
Abstract
Oil and gas industries normally use storage tanks containing flammable and toxic
materials, therefore very risky occurrence of gas dispersion, fire and explosion in the event of
failure staorage tank. Modeling performed in this study aimed to determine the consequences
of the events of gas dispersion, fire and explosion due to leak in the Premium storage tank
with a capacity of 5000 kiloliters at PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Panjang,
Lampung which is an oil and gas industry. This research is a quantitative modeling. Modeling
done using software BREEZE Incident Analyst at three types of hydrocarbons that become
Premium components, hexane, heptane, and pentane. Results of this research are presented
range and consequences of gas dispersion, fire, and explosion for the three zones based on the
level of concern of each scenario. The range and consequences of this modeling will be
analyzed by the system fire safety and emergency management in PT Pertamina (Persero)
Fuel Terminal Lampung, Lampung.
Keywords:
BLEVE; BREEZE Incident Analyst; Consequences; Explosion; Gas Dispersion; Hexane,
Heptane; Storage Tank; Pentane; Premium; Pool Fire
Tinjauan Teoritis
Bahan Bakar Minyak
Bahan bakar minyak merupakan salah satu sumber energi yang kini banyak digunakan.
Produk bahan bakar minyak yaitu Premium, minyak tanah, minyak Solar, minyak diesel
(MDF), dan minyak bakar (MFO). BBM terdiri dari berbagai jenis hirdokarbon yang berasal
dari minyak bumi dan terdiri dari campuran lain[9].
Dispersi Gas
Dispersi atmosferik merupakan pelepasan gas atau uap dari suatu bahan kimia ke udara[10].
Uap atau gas dari suatu bahan kimia ada yang bersifat beracun, tetapi juga ada yang aman,
tergantung pada karakteristik dan komponennya. Dispersi gas secara umum dibedakan
menjadi dua berdasarkan kepadartannya, yaitu bouyant gas dan dense gas[10].
Kebakaran
Api atau kebakaran adalah oksidasi eksotermik secara cepat dari bahan bakar yang mudah
menyala. Bahan bakar dapat berbentuk padat, cair, atau uap, namun umumnya cairan dan uap
lebih mudah untuk menyala[10].
Level of Concern
Level of concern merupakan nilai ambang untuk bahaya toksisitas, kebakaran/radiasi
panas, dan ledakan/kelebihan tekanan[8].
Ledakan
Ledakan merupakan suatu peristiwa yang mengarah kepada peningkatan tekanan dengan
pesat yang disebabkan oleh banyak faktor yaitu rekasi nuklir, bahan yang mudah meledak,
reaksi pelepasan, pembakaran debu, mist, atau gas (termasuk uap) di udara atau bahan
oksidasi lainnya[11].
BREEZE Incident Analyst
BREEZE Incident Analyst merupakan suatu software perencanaan dan respon keadaan
darurat untuk pemodelan efek dari pelepasan suatu zat kimia. Software ini dikembangkan oleh
Trinity Consultant. Penggunaan BREEZE Incident Analyst ditujukan untuk pemodelan
terhadap tiga bahaya primer, yaitu toksik, kebakaran, dan ledakan[12].
Bahan Kimia
Pada awalnya, simulasi akan dilakukan pada bahan kimia gasoline, namun dikarenakan
keterbatasan software, maka simulasi dilakukan menggunakan bahan kimia heksana, heptana,
dan pentana yang merupakan unsur hidrokarbon yang menjadi komponen gasoline. Data
mengenai ketiga bahan kimia tersebut sudah terdapat dalam data bahan kimia dari BREEZE
Incident Analyst.
Terlihat pada grafik bahwa penyebaran gas heksana tidak terlalu berefek terhadap
kesehatan, karena konsentrasi gas yang terdispersi berada di bawah nilai LoC, baik untuk LoC
AEGL maupun IDLH. Pada grafik dengan LoC AEGL menunjukkan bahwa konsentrasi gas
akan terus naik dari sumber kebocoran dan mencapai konsentrasi tertinggi yaitu ± 1100 ppm
pada jarak 24 – 36 meter, kemudian secara perlahan konsentrasi gas bergerak turun hingga
konsentrasi 50 ppm pada jarak 62 meter dari sumber kebocoran. Pada grafik dengan LoC
IDLH menunjukkan bahwa konsentrasi gas akan terus naik dari sumber kebocoran dan
mencapai konsentrasi tertinggi yaitu 20 ppm pada jarak 4,7 meter.
Jangkauan dari radiasi panas yang termasuk dalam LoC level tertinggi (zona merah) yaitu
10 kW/m2 mencapai jarak sejauh 180,1 meter. Jangkauan radiasi panas dari LoC level
menengah (zona oranye) yaitu 5 kW/m2 mencapai jarak sejauh 207.4 meter. Level terendah
LoC (zona kuning) yaitu 2 kW/m2 jangkauan radiasinya mencapai jarak 261,8 meter dari
sumber kebakaran.
BLEVE
Peristiwa pool fire dapat memicu terjadinya BLEVE. Jumlah flammable mass yaitu
4708,23 kiloliter sesuai dengan jumlah volume tangki saat terjadinya kebakaran.
Ledakan
BREEZE Incident Analyst merekomendasikan simulasi ledakan berupa single vapor cloud
U.S. Army TNT Equvalency. Hasil simulasi ledakan berupa surface explosion overpressure
dan free air explosion overpressure.
Pada saat terjadi ledakan, volume tangki berisi 4708,23 kiloliter cairan yang merupakan
flammable mass. Ledakan disimulasikan menggunakan % yield of TNT sebesar 3% dari
kisaran 3 – 5% [14]. Tinggi ledakan yaitu 13 meter. Berdasarkan data tersebut, didapatkan area
jangkuan dari ledakan di permukaan (surface explosion overpressure) untuk zona LoC level
tertinggi (8 psi) mencapai jarak 50,7 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi) mencapai
jarak 86,9 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 197,1 meter. Area
jangkauan dari ledakan ke udara bebas (free air explosion overpressure) untuk zona LoC
level tertinggi (8 psi) mencapai jarak 42,1 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi)
mencapai jarak 62,8 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 194,8
meter.
Terlihat pada grafik bahwa penyebaran gas heptana tidak terlalu berefek terhadap
kesehatan, karena konsentrasi gas yang terdispersi berada di bawah nilai LoC, baik untuk LoC
PAC maupun IDLH. Pada grafik dengan LoC PAC menunjukkan bahwa konsentrasi gas akan
terus naik dari sumber kebocoran dan mencapai konsentrasi tertinggi yaitu ± 100 ppm pada
jarak 12,5 – 14,5 meter, kemudian secara perlahan konsentrasi gas bergerak turun hingga
konsentrasi 80 ppm pada jarak 24,5 meter dari sumber kebocoran. Pada grafik dengan LoC
IDLH menunjukkan bahwa konsentrasi gas akan terus naik dari sumber kebocoran dan
mencapai konsentrasi tertinggi yaitu ± 700 ppm pada jarak 26 – 34 meter, kemudian secara
perlahan konsentrasi gas bergerak turun hingga konsentrasi 10 ppm pada jarak 62 meter dari
sumber kebocoran.
Jangkauan dari radiasi panas yang termasuk dalam LoC level tertinggi (zona merah) yaitu
10 kW/m2 mencapai jarak sejauh 167,2 meter. Jangkauan radiasi panas dari LoC level
menengah (zona oranye) yaitu 5 kW/m2 mencapai jarak sejauh 191,2 meter dari sumber
kebakaran. Level terendah LoC (zona kuning) yaitu 2 kW/m2 jangkauan radiasinya mencapai
jarak 238,8 meter.
BLEVE
Peristiwa pool fire dapat memicu terjadinya BLEVE. Jumlah flammable mass yaitu
4708,23 kiloliter sesuai dengan jumlah volume tangki saat terjadinya kebakaran.
Ledakan
BREEZE Incident Analyst merekomendasikan simulasi ledakan berupa single vapor cloud
U.S. Army TNT Equvalency. Hasil simulasi ledakan berupa surface explosion overpressure
dan free air explosion overpressure:
Pada saat terjadi ledakan volume tangki berisi 4708,23 kiloliter cairan yang merupakan
flammable mass. Ledakan disimulasikan menggunakan % yield of TNT sebesar 3% dari
kisaran 3 – 5% [14]. Tinggi ledakan yaitu 13 meter. Berdasarkan data tersebut, didapatkan area
jangkuan dari ledakan di permukaan (surface explosion overpressure) untuk zona LoC level
tertinggi (8 psi) mencapai jarak 50,6 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi) mencapai
jarak 86,9 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 197 meter. Area
jangkauan dari ledakan ke udara bebas (free air explosion overpressure) untuk zona LoC
level tertinggi (8 psi) mencapai jarak 42,1 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi)
mencapai jarak 62,8 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 194,7
meter.
Terlihat pada grafik bahwa penyebaran gas pentana tidak terlalu berefek terhadap
kesehatan, karena konsentrasi gas yang terdispersi berada di bawah nilai LoC, baik untuk LoC
PAC maupun IDLH. Pada grafik dengan LoC PAC menunjukkan bahwa konsentrasi gas akan
terus naik dari sumber kebocoran dan mencapai konsentrasi tertinggi pada batas LoC terendah
yaitu 120 ppm pada jarak 8,5 – 12,5 meter, kemudian secara perlahan konsentrasi gas
bergerak turun hingga konsentrasi 40 ppm pada jarak mendekati 60 meter dari sumber
kebocoran. Pada grafik dengan LoC IDLH menunjukkan bahwa konsentrasi gas akan terus
naik dari sumber kebocoran dan mencapai konsentrasi tertinggi yaitu 110 ppm pada jarak 8,25
meter, kemudian secara perlahan konsentrasi gas bergerak turun hingga konsentrasi 100 ppm
pada jarak 15,3 meter.
Gambar 10. Hasil Pemodelan Pool Fire Tangki Pentana 5000 kiloliter
dalam Bentuk Map
Jangkauan dari radiasi panas yang termasuk dalam LoC level tertinggi (zona merah) yaitu
10 kW/m2 mencapai jarak sejauh 167,2 meter. Jangkauan radiasi panas dari LoC level
menengah (zona oranye) yaitu 5 kW/m2 mencapai jarak sejauh 191,2 meter dari sumber
kebakaran. Level terendah LoC (zona kuning) yaitu 2 kW/m2 jangkauan radiasinya mencapai
jarak 238,8 meter.
BLEVE
Peristiwa pool fire dapat memicu terjadinya BLEVE. Jumlah flammable mass yaitu
4708,23 kiloliter sesuai dengan jumlah volume tangki saat terjadinya kebakaran.
Ledakan
BREEZE Incident Analyst merekomendasikan simulasi ledakan berupa single vapor cloud
U.S. Army TNT Equvalency. Hasil simulasi ledakan berupa surface explosion overpressure
dan free air explosion overpressure:
Gambar 12. Hasil Pemodelan Surface dan Free Air Explosion Overpressure
Tangki Heptana 5000 kiloliter dalam Bentuk Map
Pada saat terjadi ledakan, volume tangki berisi 4708,23 kiloliter cairan yang merupakan
flammable mass. Ledakan disimulasikan menggunakan % yield of TNT sebesar 3% dari
kisaran 3 – 5%[14]. Tinggi ledakan yaitu 13 meter. Berdasarkan data tersebut didapatkan area
jangkuan dari ledakan di permukaan (surface explosion overpressure) untuk zona LoC level
tertinggi (8 psi) mencapai jarak 50,7 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi) mencapai
jarak 87 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 197,1 meter. Area
jangkauan dari ledakan ke udara bebas (free air explosion overpressure) untuk zona LoC
level tertinggi (8 psi) mencapai jarak 42,1 meter, zona LoC level menengah (3,5 psi)
mencapai jarak 62,9 meter, dan untuk zona LoC level terendah (1 psi) mencapai jarak 194,8
meter.
Saran
Berdasarkan hasil simulasi dan observasi, adapun saran yang dapat penulis berikan,
antara lain:
1. Mengestimasi jarak aman minimal antar tangki timbun.
2. Melakukan peninjauan ulang mengenai penempatan atau jumlah untuk sistem peringatan
keadaan darurat berupa alarm yang disesuaikan dengan hasil simulasi dampak.
3. Menyusun rencana evakuasi untuk kejadian dispersi gas, kebakaran besar, dan ledakan
akibat kebocoran tangki timbun sesuai dengan hasil simulasi dampak.
4. Mengadakan simulasi penanganan keadaan darurat untuk peristiwa darurat selain
kebakaran, misalnya simulasi peristiwa kebocoran bahan bakar minyak dan penyebaran
gas mudah terbakar.
5. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, misalnya pemerintah dalam upaya
sosialisasi mengenai risiko dan dampak dari peristiwa kebocoran tangki timbun BBM
mengingat lokasi Terminal BBM PT Pertamina (Persero) Panjang, Lampung berada
dekat area perusahaan lain dan pemukiman penduduk.