Anda di halaman 1dari 23

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PEDIATRIK
SILOAM HOSPITALS SURABAYA
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
1. DIARE
1 Pengertian ( Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan Diare
2 Assessment Keperawatan 1. Buang air besar dengan konsistensi cair dan
berlendir
2. Suhu tubuh meningkat,nadi cepat
3. Mual
4. Muntah
5. Turgo kulit jelek,mukosa bibir kering
6. Mata cowong
7. Nyeri
8. Badan lemas
3 Diagnose Keperawatan 1. Diare
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Hipertermia berhubungan dengan viremia
4. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan
dengan hipo/hiperperistaltik
5. Kurang pengetahuaan orang tua berhubungan
dengan kurang informasi tentang penyebab diare
6. Kecemasaan berhubungan dengan lingkuangan
yang asing, prosedur tindakan
7. Resiko kerusakan integritas kulit
8. Nyeri
9. Resiko tinggi infeksi
4 Kriteria Evaluasi /Nursing 1. Intake Cukup
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi
Outcome
3. Tidak ada keluhan nyeri perut, mual dan muntah
4. Frekuensi BAB < 3x/hr
5. Suhu ≤ 370 C
6. Nadi ≤ 120x/mt
7. Warna bau dan lemak tinja dalam batas normal
8. Tinja lunak dan berbentuk
9. Ada bising usus
10. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi elastisitas turgo
kulit baik,membran mukosa lembab
11. Tidak ada rasa haus yang berlebihan
12. Tidak ada luka atau lesi pada kulit
13. Menunjukkan berat badan yang stabil
14. Tidak terjadi nyeri kram
15. Tekanan darah ,nadi,suhu dalam batas normal
5 Intervensi 1. Observasi dan catat frekuensi
defekasi,karakteristik dan jumlah keluaran feses
2. Observasi tanda-tanda dehidrasi
3. Monitor status nutrisi pasien
4. Anjurkan pada pasien untuk menghindari
makanan yang asam dan merangsang
5. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
6. Manejem nyeri distraksi relaksasi
7. Observasi turgo kulit,mukosa bibir
8. Observasi tanda-tanda vital
9. Kolaborasi pemberian cairan infuse, anti emetic,
anti piretik
10. Kolaborasi dalam pemberian terapi
11. Kolaborasi dengan ahli gizi
6 Informasi dan Edukasi Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang :
1. Edukasi rencana pengobatan pasien
2. Lama rawat di rumah sakit
3. Kondisi dan penyakit yang di derita pasien
4. Ajarkan tanda-tanda gejala dehidrasi serta
ketidakseimbangan elektrolit
5. Mengajarkan metode pemberian obat anti diare
7 Evaluasi 1. Intake Cukup
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi
3. Tidak ada keluhan nyeri perut, mual dan muntah
4. Frekuensi BAB < 3x/hr
5. Suhu ≤ 370 C
6. Nadi ≤ 120x/mt
7. Pasien memahami / mengetahui alas an di rawat
dan kondisi penyakitnya
8. Rencana pengobatan
9. Lingkungan perawatan, waktu berkunjung dan
visit dokter
9 Kepustakaan 1. Wong dll.2004.Pedoman Klinis Keperawatan
Pediatric edisi 4. EGC: Jakarta
2. Will kj.2006.Buku Saku Diagnosis Keperawatan
dengan Intervensi NIC dan Criteria Hasil
NOC.EGC : Jakarta
3. Ngastiyah .2005. Perawatan Anak Sakit. EGC :
Jakarta
4. Nanda .2006. Panduan Diagnosa Keperawatan .
Prima medika Jakarta
5. Doengoes, M.E.,Moorhause,M.F., Geissler,A.C.
2000. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman
Untuk Pencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien. Edisi 3. EGC: Jakarta
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
2. DENGUE FEVER [CLASSICAL DENGUE]
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam berdarah
dengue (Dengue Hemorrhagic Fever)
2 Asesmen Keperawatan 1. Suhu tubuh
2. Status perdarahan ( tes toniquet)
3. Mual
4. Muntah
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Defisit volume cairan
2. Resiko syok
3. Hipertermia
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB,
Tekanan darah, nadi, suhu tubuh normal
outcome
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi
3. Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang berlebihan
4. Orientasi terhadap waktu dan tempat baik
5. Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal
6. Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
7. Intake oral dan intravena adekuat
5 Intervensi Keperawatan 1. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
2. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik )
3. Berikan kompres pada lipat paha dan aksila
4. Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
(BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein )
5. Monitor vital sign setiap 15 menit – 1 jam
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
7. Monitor status nutrisi
8. Berikan cairan oral
9. Berikan penggantian nasogastrik sesuai output (50 –
100cc/jam)
10. Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul
11. Monitor intake dan urin output setiap 1-3 jam
6 Informasi dan Edukasi 1. Prosedur tindakan dan perawatan
2. Penyakit dan perkembangan pasien
3. Perawatan di rumah setelah masa kritis
4. Pemeliharaan lingkungan di rumah
7 Evaluasi 1. Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan
BB, Tekanan darah, nadi, suhu tubuh normal
2. Tidak ada tanda tanda dehidrasi
3. Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab,
tidak ada rasa haus yang berlebihan
4. Orientasi terhadap waktu dan tempat baik
5. Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal
6. Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal
7. Intake oral dan intravena adekuat
8 Kepustakaan 1. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
2. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
3. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
4. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
5. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
3. TYPHOID AND PARATYPHOID FEVERS
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam thypoid dan
parathypoid
2 Asesmen Keperawatan 1. Suhu tubuh
2. Mual
3. Status nutrisi
4. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Hipertermia
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intoleransi aktivitasi
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Suhu 36 – 37 oC
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
outcome
3. Nutritional status: Adequacy of nutrient
4. Nutritional Status : food and Fluid Intake
5. Weight Control
6. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara
mandiri
5 Intervensi Keperawatan 1. Monitor suhu tiap 4 jam
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
4. Berikan kompres pada lipat paha dan aksila
5. Monitor penurunan tingkat kesadaran
6. Kolaborasi pemberian cairan IV
7. Monitor penurunan BB
8. Monitor intake - output cairan dan nutrisi
9. Berikan anti piretik
10. Monitor WBC, Hb, dan Hct
6 Informasi dan Edukasi 1. Kebersihan lingkungan
2. Pengontrolan infeksi dan pantangan
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Suhu 36 – 37 oC
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
3. Nutritional status: Adequacy of nutrient
4. Nutritional Status : food and Fluid Intake
5. Weight Control
6. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara
mandiri
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
4. NEONATAL JAUNDICE
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan Neonatal
Jaundice (Hyperbilirubin)
Hyperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin
dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal
(Suriadi, 2001). Nilai normal bilirubin indirek 0,3 – 1,1
mg/dl, bilirubin direk 0,1 – 0,4 mg/dl.
Hiperbillirubin ialah suatu keadaan dimana kadar
billirubinemia mencapai suatu nilai yang mempunyai
potensi menimbulkan kernikterus kalau tidak
ditanggulangi dengan baik (Prawirohardjo, 1997).
Hiperbilirubinemia (ikterus bayi baru lahir) adalah
meningginya kadar bilirubin di dalam jaringan
ekstravaskuler, sehingga kulit, konjungtiva, mukosa dan
alat tubuh lainnya berwarna kuning (Ngastiyah, 2000).
2 Asesmen Keperawatan 1. Status hidrasi dan balans cairan
2. Status nutrisi
3. Integritas kulit: Perubahan warna kulit
4. Status kecemasan
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Defisit Volume Cairan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Risiko gangguan integritas kulit
4. Kecemasan
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Nutritional status: Adequacy of nutrient
outcome 2. Nutritional Status : food and Fluid Intake
3. Weight Control
4. Fluid balance
5. Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
6. Kecemasan terkontrol
5 Intervensi Keperawatan 1. Monitor adanya penurunan BB
2. Monitor turgor kulit dan intake nuntrisi
3. Informasikan pada keluarga tentang manfaat ASI
eksklusif
4. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
5. Monitor status hidrasi ( kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), jika diperlukan
6. Ubah posisi pasien setiap dua jam sekali
7. Monitor kulit akan adanya kemerahan
8. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
tertekan
9. Jelaskan semua prosedur dan apa yang dirasakan selama
prosedur perawatan neonatus
6 Informasi dan Edukasi 1. Perawatan di rumah
2. Perawatan kulit pada bayi kuning
3. Pemberian ASI eksklusif
4. Kewaspadaan terhadap gejala komplikasi
hiperbilirubinemia.
7 Evaluasi 1. Nutritional status: Adequacy of nutrient
2. Nutritional Status : food and Fluid Intake
3. Weight Control
4. Fluid balance
5. Tissue Integrity : Skin and Mucous Membranes
6. Kecemasan terkontrol
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Dewi, Vivian Nanny Lia, (2010) Asuhan Neonatus Bayi
dan Anak Balita, Jakarta: Salemba Medika.
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Lissauer, Avroy (2013) Selayang Neonatalogi, edisi
kedua, Jakarta : Indeks.
6. Lissauer, Tom dan Avroy A.Fanaroff, (2009)
Neonatology at a Glance, diterjemahkan Vidhia Umami,
At Glance Neonatologi, Jakarta : Erlangga.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
5. PNEUMONIA
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan pneumonia yang
disebabkan oleh infeksi bakteri / CAP ( Community-
Acquired Pneumonia).
2 Asesmen Keperawatan 1. Demam atau Hypothermia.
2. Pola pernafasan.
3. Suara nafas tambahan.
4. Perubahan tingkat kesadaran.
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Hipertermia
3. Pola nafas tidak efektif
4. Gangguan pertukaran gas
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Respiratory status : Ventilation
outcome 2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
5 Intervensi Keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Berikan O2
3. Pasang mayo bila perlu
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Keluarkan sekret dengan batuk, suction atau pemasangan
WSD
6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan dan
area penurunan / tidak adanya ventilasi.
7. Pengelolaan antibiotik
8. Berikan bronkodilator dan atau mukolitik
9. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
10. Monitor respirasi dan status O2
11. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
12. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status kesadaran
13. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
6 Informasi dan Edukasi 1. Teknik batuk efektif
2. Pengontrolan infeksi
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
6. ISPA
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan Infeksi saluran
pernafasan akut
2 Asesmen Keperawatan 1. Demam atau Hypothermia.
2. Pola pernafasan.
3. Suara nafas tambahan.
4. Perubahan tingkat kesadaran.
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Hipertermia
3. Pola nafas tidak efektif
4. Gangguan pertukaran gas
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Respiratory status : Ventilation
outcome 2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
5 Intervensi Keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Berikan O2
3. Pengelolaan Antibiotik
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Keluarkan sekret dengan batuk dan suction
6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
7. Berikan bronkodilator
8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
9. Monitor respirasi dan status O2
10. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
11. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status kesadaran
12. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
6 Informasi dan Edukasi 1. Teknik batuk efektif
2. Pengontrolan infeksi
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
7. BRONCHUS OR LUNG, ADENOCARCINOMA OF LUNG
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan kanker dan tumor
pada paru dan saluran nafas.
2 Asesmen Keperawatan 1. Pola pernafasan.
2. Suara nafas tambahan.
3. Perubahan tingkat kesadaran.
4. Status nutrisi.
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Pola nafas tidak efektif
3. Gangguan pertukaran gas
4. Nyeri kronis
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
outcome
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
7. Pain control
5 Intervensi Keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Manajemen nyeri terlaksasi, distraksi
3. Berikan O2
4. Pengelolaan Antibiotik
5. Keluarkan sekret dengan batuk dan suction
6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
7. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
8. Monitor respirasi dan status O2
9. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
10. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status kesadaran
11. Lakukan tehnik nonfarmakologis (relaksasi, masase
punggung)
6 Informasi dan Edukasi 1. Teknik batuk efektif
2. Pengontrolan infeksi
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
7. Pain control
8 Kepustakaan 1. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
2. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
3. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
4. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
5. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
8. CHRONIC DISEASES OF TONSILS AND ADENOIDS
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan tonsilitis dan
radang kelenjar adenoid kronis
2 Asesmen Keperawatan 1. Nyeri telan
2. Suhu tubuh
3. Mual
4. Status nutrisi
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Nyeri akut
2. Hipertermia
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
4. Risiko intoleransi aktivitasi
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Suhu 36 – 37 oC
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
outcome
3. Nutritional status: Adequacy of nutrient
4. Nutritional Status : food and Fluid Intake
5. Weight Control
6. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara
mandiri
5 Intervensi Keperawatan 1. Manajemen nyeri terlaksasi, distraksi
2. Monitor suhu tiap 4 jam
3. Monitor warna dan suhu kulit
4. Monitor tekanan darah, nadi dan RR
5. Monitor penurunan tingkat kesadaran
6. Monitor WBC, Hb, dan Hct
7. Monitor intake - output cairan dan nutrisi
8. Berikan anti piretik
6 Informasi dan Edukasi 1. Cara menurunkan nyeri
2. Pengontrolan infeksi dan pantangan
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Suhu 36 – 37 oC
2. Nadi dan RR dalam rentang normal
3. Nutritional status: Adequacy of nutrient
4. Nutritional Status : food and Fluid Intake
5. Weight Control
6. Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara
mandiri
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
9. ACUTE BRONCHITIS
1 Pengertian (Definisi) Asuhan keperawatan pada pasien dengan bronkitisakut
2 Asesmen Keperawatan 1. Demam atau Hypothermia.
2. Pola pernafasan.
3. Suara nafas tambahan.
4. Perubahan tingkat kesadaran.
5. Pengkajian lain : bio, psiko, sosial, spiritual, budaya
3 Diagnosis Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Hipertermia
3. Pola nafas tidak efektif
4. Gangguan pertukaran gas
4 Kriteria Evaluasi/Nursing 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
outcome
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
5 Intervensi Keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Berikan O2
3. Pengelolaan Antibiotik
4. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
5. Keluarkan sekret dengan batuk dan suction
6. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
7. Berikan bronkodilator
8. Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
9. Monitor respirasi dan status O2
10. Monitor pola nafas : bradipena, takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
11. Monitor TTV, AGD, elektrolit dan status kesadaran
12. Kompres pasien pada lipat paha dan aksila
6 Informasi dan Edukasi 1. Teknik batuk efektif
2. Pengontrolan infeksi
3. Mobilisasi bertahap
4. Aktivitas di rumah
7 Evaluasi 1. Respiratory status : Ventilation
2. Respiratory status : Airway patency
3. Aspiration Control
4. Respiratory Status : Gas exchange
5. Keseimbangan asam Basa dan Elektrolit
6. Normal Vital Sign Status
8 Kepustakaan 1. Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (Eds), (2014) NANDA
International Nursing Diagnoses Definitions &
classification, 2015-2017, Oxford Wiley Blackwell
2. Aulawi, K, (2014) Keperawatan Medikal Bedah,
Yogyakarta: Rapha Publishing
3. Nurarif .A.H. dan Kusuma. H, (2015) APLIKASI Asuhan
Keperawatan Berdasarkan. Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC, Jogjakarta: MediAction.
4. Brunner & Suddarth, (2013) Buku Ajar Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8 volume 2, Jakarta EGC.
5. Doenges, M. E., Moorhouse, M. F., & Geissler, A.,
C,(2014) Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk
Perencanaan Keperawatan Pasien, Edisi:3, Jakarta:EGC
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
10. BACTERIAL INFECTION
1 Pengertian Bacterial infection adalah gangguan kesehatan pada
tubuh manusia yang disebabkan oleh berbagai jenis
bakteri. Biasanya disebabkan karena system
kekebalan tubuh yang menurun.
2 Asesmen keperawatan 1. Peningkatan suhu tubuh.
2. Sesak nafas
3. Diare
4. Batuk
5. Kerusakan integritas kulit
3 Diagnosa Keperawatan 1. Hipertermia
2. Gangguan pola nafas
3. Diare
4 Kriteria Evaluasi 1. Suhu tubuh dalam batas normal 36,5 – 37
2. Tekanan darah dalam batas normal 120/80mmHg
3. Tidak Diare
4. RR dalam batas normal
5. Intervensi Keperawatan 1. Observasi peningkatan suhu tubuh, denyut nadi.
2. Berikan baju yang tipis, selimut tipis
3. Motivasi minum banyak.
4. Berikan kompres.
5. Kolaborasi dengan dokter pemberian cairan IV
dan Antipiretik.
6. Observasi RR
7. Berikan O2
8. Observasi Diare
9. Kolaborasi dalam pemberian cairan infuse dan
antibiotic
6 Informasi dan Edukasi 1. Cara menurunkan suhu tubuh
2. Pencegahan infeksi

7 Evaluasi 1. Suhu Tubuh Normal


2. Wajah tampak Rileks
3. TTV dalam batas normal
4. Tidak Diare.
8 Kepustakaan 1. Burnnner & Suddarth.(2002).Keperawatan
Medikal Bedah (Edisi 8 ) Jakarta EGC
2. Wilkinson,J.M & Ahern,N.R ( 2011 ).
Diagonosis Keperawatan Diagnosis
NANDA,NIC Intervensi NOC Outcome Jakarta
EGC
3. Taylor, Cynthia.M. & Sheila S.R. ( 2010 )
Diagnosis Keperawatan Jakarta EGC

Anda mungkin juga menyukai