Anda di halaman 1dari 5

Laporan Pendahuluan

“Distres Spiritual”

A. Definisi
Distress spiritual adalah suatu keadaan menderita yang berhubungan dengan hambatan
kemampuan untuk mengalami makna hidup melalui hubungan diri sendiri, dunia atau
kekuatan yang Maha tinggi.

B. Etiologi
1. Kehilangan
2. Kematian orang terdekat
3. Menerima berita buruk tentang kesehatan, hubungan social
4. Perubahan kehidupan

C. Pohon masalah
D. Tanda Gejala

Mayor:
Subjektif: Objektif:
- mengeluh menderita - Insomnia
- Mempertanyakan makna hidup - Menangis
- Merasa tidak dicintai - Ketakutan
- Merasa bersalah - Menolak bertemu dengan
- Kurang pasrah pemuka agama dan orang
terdekat
- Ritual religious berubah

Minor:

Subjektif: Objektif:
- Perasaan diabaikan - Tidak dapat melakukan kegiatan
- Perasaan asing ibadah
- Mengisolasi diri

E. Tujuan asuhan keperawatan


1. Kognitif, klien mampu:
- Menyampaikan penderitaan yang dialami
- Mengenali makna hidup dan kekuatan yang maha tinggi
2. Psikomotor, klien mampu:
- Membuat daftar makna hidup
- Melakukan kegiatan hidup yang berguna
- Melakukam ritual spiritual dan merasakan maknanya
3. Afektif, Klien mampu:
- Merasakan kekuatan yang Mahakuasa
- Merasakan diperhatikan dan dicintai oleh orang terdekat
- Merasakan kebahagiaan hidup.
F. Tindakan Keperawatan
1. Tindakan Pada Klien
a. Tindakan keperawatan Ners
- Kaji tanda dan gejala distress spiritual
- jelaskan proses terjadinya distress spiritual
- Diskusikan dengan klien tentang penderitaan yang dihadapi, kekuatan yang
Mahatinggi, makna hidup.
- Latih kegiatan hidup sehari-hari dan mekmanainya
- Berikan pujian dan motivasi dalam melakukan kegiatan sehari-hari dan ritual
spiritual.
b. Tindakan keperawatan spesialis
- Terapi Kognitif perilaku
Sesi 1: Mengidentifikasi pengalaman yang tidak menyenangkan dan menimbulkan
pikiran otomatis negative dan perilaku negative.
Sesi 2: Melawan pikiran otomatis negative
Sesi 3: Mengubah perilaku negative
Sesi 4: Memanfaatkan system pendukung
Sesi 5: Mengevaluasi manfaat melawan pikiran negative dan mengubah perilaku
negative.
- Logo terapi: Medical Misnistry
Sesi 1: Identifikasi masalah yang dihadapi, perubahan yang terjadi, dan masalah yang
dialami.
Sesi 2: Identifikasi respon terhadap masalah psikososial dan cara mengatasinya
tambahkan respon bio dan social
Sesi 3: Logoterapi dengan teknik medical ministry
Sesi 4: Evaluasi
2. Tindakan pada keluarga
a. Tindakan keperawatan Ners
- Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
- Jelaskan pengertian, tanda, gejala, serta proses terjadinya distress spiritual serta
memutuskan cara merawat
- Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien meningkatkan ritual spiritual dan
manfattnya sesuai dengan asuhan yang telah diberikan klien.
- Latih keluarga untuk menciptakan suasana yang mendukung klien melakukan
kegiatan bermakna.
- Diskusikan tanda dan gejala distress spiritual yang memerlukan rujukan segera serta
menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
b. Tindakan keperawatan spesialis: Psikoedukasi keluarga ( family psychoeducation)
Sesi 1: Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami klien dan masalah
kesehatan keluarga (care giver) dalam merawat klien
Sesi 2: Merawat masalah kesehatan klien
Sesi 3: Manajemen stress untuk keluarga
Sesi 4: Manajemen beban untuk keluarga
Sesi 5: Memanfaatkan system pendukung
Sesi 6: Mengevaluasi manfaat psikoedukasi keluarga
3. tindakan pada kelompok klien
Sesi 1: Identifikasi masalah dan sumber pendukung didalam dan diluar keluarga
Sesi 2: Latihan menggunakan system pendukung dalam keluarga
Sesi 3: Latihan menggunakan system pendukung dan keluarga
Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung
4. Tindakan kolaborasi

Tindakan kolaborasi diperlukan jika masalah kesehatan yang mengakibatkan distress


spiritual atau sebaliknya distress spiritual mengakibatkan masalah distress spiritual.

a. Melakukan kolaborasi dengan dokter menggunakan ISBAR dan TBaK


b. Memberikan terapi dokter (obat); Edukasi 8 benar prinsip pemebrian obat
menggunakan konsep safety pemberian obat
c. Mengobservasi manfaat dan efek samping.
5. Dischage Planning
a. Menjelaskan rencana persiapan pasca-rawat dirumah untuk memandirikan klien.
b. Menjelaskan rencana tindak-lanjut perawatan dan pengobatan.
c. Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan
G. Evaluasi
1. Penurunan tanda dan gejala distress spiritual
2. Peningkatan kemampuan klien melakukan ritual spiritual
3. Peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat klien dengan distress spiritual.

H. Rencana tindak lanjut


1. Rujuk klien dan keluarga ke fasilitas praktik mandiri perawat spesialis keperawatan
jiwa.
2. Rujuk klien dan keluarga ke case manager di fasilitas pelayanan kesehatan primer di
puskesmas, pelayanan kesehatan sekunder, dan tersier di rumah sakit.
3. Rujuk klien dan keluarga ke kelompok pendukung, kader kesehatan jiwa, kelompok
swabantu, dan fasilitas rehabilitasi psikososial yang tersedia di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai