Anda di halaman 1dari 15

TUGAS RUTIN 5

PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN


Dosen Pengampu : Eni Yuniastuti, S.Pd.,M.Sc

DISUSUN OLEH :
Nama : Tika Fridawati S
Nim : 3191131021
Kelas : Geografi C 2019

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
PETA KONSEP
“Standar Sarana Dan Prasarana & Standar Pengelolaan”

Aplikasi Edit : Mindmaple Lite


“STANDAR SARANA DAN PRASARANA & STANDAR PENGELOLAAN”
A. Standar Sarana Dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang
sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan isi dan proses pembelajaran dalam
rangka mencapai pencapaian pembelajaran lulusan. Setiap perguruan tinggi juga harus
menyediakan sarana dan prasarana yang dapat diakses oleh mahasiswa yang
berkebutuhan khusus. Standar sarana paling sedikit terdiri atas perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku, buku elektronik dan repositori, sarana teknologi
informasi dan komunikasi, instrument eksperimen, sarana olahraga, sarana berkesenian,
sarana fasilitas umum, bahan habis pakai serta sarana pemeliharaan, keselamatan, dan
keamanan. Jumlah, jenis, dan spesifikasi sarana yang ditetapkan berdasarkan rasio
penggunaan sarana sesuai dengan karakteristik dan bentuk pembelajaran serta harus
menjamin terselenggaranya proses pembelajaran dan pelayanan administrasi akademik.
Standar prasarana pembelajaran meliputi lahan, ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium atau sejenisnya, tempat berolahraga, ruang untuk berkesenian, ruang unit
kegiatan mahasiswa, ruang pimpinan perguruan tinggi, ruang dosen, ruang tata, dan
fasilitas umum. Bangunan perguruan tinggi harus memiliki standar kualitas minimal
kelas A atau setara dengan persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
keamanan serta dilengkapi dengan instalasi listrik yang memadai dan instalasi limbah
serta limbah khusus jika diperlukan.
1. Isi standar sarana dan prasarana berdasarkan jenjang pendidikan

Berdasarkan Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007, standar sarana


dan prasarana untuk jenis pendidikan umum jenjang pendidikan dasar dan menengah
mencakup dua hal berikut :
- Kriteria minimum sarana, meliputi perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lain, teknologi informasi dan komunikasi,
serta perlengkapan lain.
- Kriteria minimum prasarana, meliputi lahan, bangunan, ruang, dan instalasi daya
dan jasa yang dimiliki sekolah/madrasah.

Secara umum untuk setiap jenjang pendidikan adalah sebagai berikut.


1) Sekolah Dasar (SD/MI)
Pada tingkat satuan pendidikan SD/MI harus mengikuti ketentuan berikut.
 Sarana dan prasarana yang terdapat di setiap SD/MI setidaknya harus
bisa digunakan untuk melayani minimal 6 rombel (rombongan belajar)
dan maksimal 24 rombel. Tiap SD/MI yang memiliki 6 rombel,
diperuntukkan bagi 2.000 penduduk di satu desa/kelurahan.
 Satu SD/MI sekurang-kurangnya harus memiliki prasarana berikut.
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Laboratorium IPA
 Ruang kepala sekolah
 Ruang guru
 Tempat ibadah
 Ruang UKS
 Kamar mandi, meliputi jamban/toilet/WC
 Gudang
 Ruang sirkulasi
 Tempat bermain/berolahraga

2) Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs)


Pada tingkat satuan pendidikan SMP/MTs harus mengikuti ketentuan berikut.
 Setiap SMP/MTs harus bisa digunakan untuk menampung dan melayani
minimal 3 rombel dan maksimal 27 rombel.
 Dalam satu kecamatan, minimal harus ada satu SMP/MTs.
 Setiap SMP/MTs di lingkup kecamatan harus mampu menampung
lulusan SD/MI di kecamatan tersebut.
 Setiap SMP/MTs harus bisa dijangkau maksimal 6 km dengan berjalan
kaki dan jalan tidak membahayakan.
 Prasarana minimal yang harus ada di satu SMP/MTs adalah sebagai
berikut.
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Laboratorium IPA
 Ruang kepala sekolah
 Ruang guru
 Ruang tata usaha (TU)
 Tempat ibadah
 Ruang bimbingan dan konseling
 Ruang UKS
 Ruang kesiswaan
 Kamar mandi meliputi jamban/toilet/WC
 Gudang
 Ruang sirkulasi
 Tempat bermain/berolahraga

3) Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)


Pada tingkat satuan pendidikan SMA/MA harus mengikuti ketentuan berikut.
 Sarana dan prasarana tiap SMA/MA harus mampu menampung dan
melayani minimal 3 rombel dan maksimal 27 rombel.
 Satu SMA/MA ditujukan bagi satu kecamatan.
 Prasarana yang harus ada di tiap SMA/MA adalah sebagai berikut.
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Laboratorium biologi
 Laboratorium fisika
 Laboratorium kimia
 Laboratorium komputer
 Laboratorium bahasa
 Ruang kepala sekolah
 Ruang guru
 Ruang tata usaha
 Ruang ibadah
 Ruang bimbingan dan konseling
 Ruang UKS
 Ruang kesiswaan
 Kamar mandi meliputi jamban
 Gudang
 Ruang sirkulasi
 Tempat olahraga
4) Tingkat Standar Sarana dan Prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMA/MAK)
Pada tingkat satuan pendidikan SMK/MAK harus mengikuti ketentuan
berikut.
 Sarana dan prasarana tiap satu SMK/MAK harus mampu menampung
dan melayani minimal 3 rombel dan maksimal 48 rombel.
 Kelompok ruang pembelajaran khusus yang disesuaikan dengan praktik
program keahlian yang ada.
 Prasarana yang harus ada di tiap SMK/MAK adalah sebagai berikut.
 Kelompok ruang pembelajaran umum
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Laboratorium biologi
 Laboratorium fisika
 Laboratorium kimia
 Laboratorium IPA
 Laboratorium komputer
 Laboratorium bahasa
 Ruang praktik gambar teknik
 Kelompok ruang penunjang
 Ruang kepala sekolah selaku pimpinan
 Ruang guru
 Ruang tata usaha
 Tempat ibadah
 Ruang bimbingan dan konseling
 Ruang UKS
 Ruang organisasi kesiswaan
 Kamar mandi/jamban
 Gudang
 Ruang sirkulasi
 Tempat olahraga
5) Sekolah Luar Biasa (SDLB/SMPLB/SMALB)
Pada tingkat satuan pendidikan SDLB/SMPLB/SMALB harus mengikuti
ketentuan berikut.
 Sarana dan prasarana tiap satu SDLB harus mampu menampung dan
melayani minimal 6 rombel untuk satu atau beberapa ketunaan.
 Sarana dan prasarana tiap satu SMPLB harus mampu menampung dan
melayani minimal 3 rombel untuk satu atau beberapa ketunaan.
 Sarana dan prasarana tiap satu SMALB harus mampu menampung dan
melayani minimal 3 rombel untuk satu atau beberapa ketunaan.
 Satu kabupaten/kota minimal ada satu SDLB dan satu SMPLB.
 Prasarana yang harus ada di tiap satu SDLB, SMPLB, dan SMALB
adalah sebagai berikut.
 Ruang pembelajaran umum
 Ruang kelas
 Ruang perpustakaan
 Ruang pembelajaran khusus
 Ruang OM
 Ruang BKPBI
 Ruang Bina Wicara
 Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama
 Ruang Bina Diri
 Ruang Bina Diri dan Bina Gerak
 Ruang Bina Pribadi dan Sosial
 Ruang keterampilan
 Ruang penunjang
 Ruang kepala sekolah selaku pimpinan
 Ruang guru
 Ruang tata usaha
 Tempat ibadah
 Ruang UKS
 Ruang konseling/asesmen
 Ruang kesiswaan
 Kamar mandi/jamban
 Gudang
 Tempat bermain/berolahraga
B. Standar Pengelolaan Pendidikan
Standar pengelolaan pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan perencanaan, pelaksanan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat
satuan pendidikan, kabupaten/kota, atau nasional agar tercapai efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan satuan pendidikan menjadi tanggung jawab
kepala satuan pendidikan.
1. Dasar hukum standar pengelolaan pendidikan
a) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
b) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
c) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
d) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496).
2. Isi standar pengelolaan pendidikan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 19 Tahun 2007
Tanggal 23 Mei 2007, Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah meliputi :
1) Perencanaan Program
Dipastikan setiap sekolah mempunyai visi dan misi untuk mencapai
tujuan yang diharapkan. Visi dan misi itu tentunya disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah tersebut, tapi tentunya harus sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sehingga perkembangan disekolah
tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman.
- Visi sekolah dijadikan sebagai cita-cita bersama setiap warga sekolah dan
segenap pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang. Visi
tersebut harus mampu memberikan inspirasi, motivasi dan kekuatan pada
warga sekolah. Visi dapat dirumuskan oleh semua warga sekolah dan
diputuskan dalam rapat sekolah serta memperhatikan masukan -masukan
dari dewan komite sekolah. Setelah sepaham atas visi tersebut kemudian
disosialisasikan kepada warga sekolah kemudian ditinjau secara berkala
sesuai dengan perkembangan dan tantangan masyarakat.
- Misi sekolah dapat memberikah arah dalam mewujudkan visi sekolahsesuai
dengan tujuan pendidikan sekolah.misi merupakan dasar dari program
sekolah serta menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu
lulusan yang diharapkan. Misi dapat memberikan keluwesandan ruang gerak
pengembangan kegiatan satuan pendidikan unit sekolah yang terlibat.

Dari visi dan misi itu lalu di tuangkan dalam rencana kerja sekolah.
Rencana kerja bisa dalam jangka menengah danjangka tahunan. Rencana
kerja menengah biasanya 4 tahun sekali dan diputuskan dalam rapat dewan
pendidik dan komite sekolah. Rencana kerja tahunan dijadikan dasar
pengelolahan sekolah yang ditunjukan dengan kemandirian, kemitraan,
partisipasi, keterbukaan dan akuntabilitas.

2) Pelaksanaan Rencana Kerja


Pelaksanaan Rencana kerja di masing-masing sekolah meliputi :
a. Pedoman sekolah/madrasah
Pedoman pengelolaan sekolah/madrasah meliputi hal-hal berikut.
 Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
 Kalender pendidikan/akademik
 Struktur organisasi
 Pembagian tugas di antara guru
 Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan
 Peraturan akademik
 Tata tertib sekolah/madrasah
 Kode etik sekolah/madrasah
 Biaya operasional sekolah/madrasah

b. Struktur organisasi sekolah/madrasah


Struktur organisasi sekolah terdiri dari pimpinan, pendidik, dan tenaga
kependidikan. Semua jabatan tersebut memiliki tugas dan wewenangnya
masing-masing.
c. Pelaksanaan kegiatan sekolah/madrasah
Pihak yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan di
lingkungan sekolah/madrasah adalah kepala sekolah. Setiap kegiatan di
sekolah dilaksanakan berdasarkan agenda pada rencana kerja tahunan.
d. Bidang kesiswaan
Bidang kesiswaan berperan untuk melakukan seleksi atau penjaringan
peserta didik baru. Penerimaan peserta didik dilaksanakan secara transparan,
objektif, akuntabel, tanpa diskriminasi, dan disesuaikan dengan kuota/daya
tampung sekolah/madrasah.

e. Bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran


Penyusunan kurikulum harus berpedoman pada Standar Kompetensi
Lulusan, Standar Isi, dan Standar Pendidikan lainnya. Pengembangan
kurikulum ini bisa disesuaikan dengan lingkungan sekolah/madrasah.
Sebagai pimpinan suatu sekolah/madrasah, kepala sekolah bertanggung
jawab untuk menyusun kurikulum. Sementara itu, wakil kepala sekolah
bidang kurikulum bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan
kurikulum. Hal-hal lain menyangkut kurikulum dan pembelajaran adalah
sebagai berikut.
- Kalender pendidikan
Kalender pendidikan meliputi jadwal pembelajaran, ulangan ujian,
kegiatan ekstrakurikuler, dan hari libur.
- Program pembelajaran
Program pembelajaran dijamin sepenuhnya oleh pihak
sekolah/madrasah. Pelaksanaan pembelajaran harus mengacu pada
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar
Penilaian.
- Penilaian hasil belajar peserta didik
Penilaian peserta didik harus mencakup tiga aspek, yaitu aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Program penilaian yang disusun oleh
sekolah/madrasah harus mengedepankan nilai keadilan, tanggung
jawab, dan berkesinambungan.
- Peraturan akademik
Peraturan akademik dirumuskan untuk menciptakan lingkungan sekolah
yang teratur, sistematis, tertib, dan disiplin. Peraturan akademik
meliputi persyaratan minimal kehadiran, aturan saat ulangan, remedia,
ujian, kenaikan kelas, dan sebagainya, serta ketentuan lain berkaitan
dengan kedisiplinan seluruh warga sekolah.
f. Bidang pendidik dan tenaga kependidikan
Program pendayagunaan pendidik dan tenaga kependidikan disusun oleh
sekolah/madrasah dengan mengacu pada Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang telah dirumuskan oleh pemerintah. Adapun tugas dan
peran pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah adalah
sebagai berikut:
- Kepala sekolah berperan sebagai pimpinan sekolah/madrasah, sehingga
harus bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di sekolah.
- Wakil kepala SMP/MTs berperan untuk membantu kepala sekolah
dalam mengemban tugasnya.
- Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kurikulum berperan untuk
membantu kepala sekolah dalam mengelola kurikulum.
- Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang sarana prasarana berperan
untuk membantu kepala sekolah dalam mengelola sarana prasarana di
sekolah.
- Wakil kepala SMA/SMK, MA/MAK bidang kesiswaan berperan untuk
membantu kepala sekolah dalam mengelola peserta didik.
- Wakil kepala SMK bidang indutri berperan untuk membantu kepala
sekolah dalam membangun mitra dengan dunia usaha dan dunia
industri.
- Guru berperan untuk melaksanakan pembelajaran, memotivasi,
memfasilitasi, mendidik, membimbing, dan melatih peserta didik agar
menjadi insan yang berpendidikan, bermartabat, dan berkualitas.
- Konselor berperan untuk melaksanakan bimbingan dan konseling pada
peserta didik.
- Pelatih/instruktur berperan untuk melaksanakan pelatihan teknis pada
peserta didik.
- Tenaga perpustakaan berperan untuk mengelola sumber belajar di
perpustakaan.
- Tenaga laboratorium berperan untuk mengelola kegiatan praktikum di
laboratorium.
- Teknisi sumber belajar berperan untuk menyiapkan, merawat,
memperbaiki sarana dan prasarana pembelajaran.
- Tenaga administrasi berperan untuk menyelenggarakan dan mengelola
administrasi sekolah.
- Tenaga kebersihan berperan untuk menjaga kebersihan sekolah.

g. Bidang sarana dan prasarana


Seluruh pengelolaan sarana dan prasarana di lingkungan
sekolah/madrasah harus mengacu pada Standar Sarana dan Prasarana yang
sudah dirumuskan oleh pemerintah. Kebijakan program yang berkaitan
dengan sarana dan prasarana ditetapkan oleh sekolah. Pengelolaan sarana
dan prasarana meliputi empat hal, yaitu sebagai berikut.
- Pengelolaan sarana dan prasarana sekolah/madrasah.
- Pengelolaan sarana dan prasarana perpustakaan.
- Pengelolaan sarana dan prasarana laboratorium.
- Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan ekstrakurikuler.

h. Bidang keuangan dan pembiayaan


Pengelolaan keuangan dan pembiayaan di sekolah/madrasah harus
berpedoman pada Standar Pembiayaan yang dirumuskan oleh pemerintah.
Pedoman tersebut mengatur hal-hal berikut.
- Sumber pemasukan, pengeluaran, dan banyaknya dana yang dikelola oleh
sekolah/madrasah.
- Penyusunan dan pencairan anggaran dan kegiatan galang dana di luar
dana investasi dan operasional.
- Kewenangan dan tanggung jawab kepala sekolah/madrasah saat
menggunakan anggaran untuk belanja kebutuhan pendidikan.
- Kegiatan pembukuan anggaran, baik saat penerimaan maupun
pengeluaran dan untuk apa anggaran itu digunakan.
- Laporan anggaran pada komite sekolah/madrasah dan instansi lain di
atasnya.

i. Budaya dan lingkungan sekolah/madrasah


Prosedur pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah harus berjalan
secara kondusif dan efisien. Pihak yang bertanggung jawab untuk
menciptakan iklim dan suasana tersebut adalah pihak sekolah/madrasah.
Pengelolaan budaya dan lingkungan di sekolah/madrasah meliputi hal-hal
berikut.
- Pembuatan prosedur pelaksanaan untuk menciptakan iklim dan suasana
kondusif di sekolah/madrasah.
- Pembuatan pedoman tata tertib.
- Penetapan kode etik bagi seluruh warga sekolah/madrasah.

j. Peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah/madrasah


Pengelolaan pendidikan di lingkungan sekolah/madrasah harus
melibatkan peran serta masyarakat, warga sekolah/madrasah, dan pihak lain
yang relevan.
- Masyarakat bisa dilibatkan untuk mendukung proses pembelajaran.
- Warga sekolah berperan serta dalam kegiatan akademik.
- Pihak lain yang relevan meliputi mitra sekolah, misal untuk SD/MI
bermitra dengan TK/RA, SMP/MTs bermitra dengan SD/MI, dan
seterusnya.

3) Pengawasan dan Evaluasi


Sekolah menyusun program pengawasan secara obyektif, bertanggung
jawab dan berkelanjutan. Penyusunan program pengawasan ini didasarkan
pada Standar Pendidikan Nasional kemudian disosialisasikan keseluruh
pendidik dan tenaga kependidikan. Pengawasan pengelolaan sekolah
meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut hasil
pengawasan. Pengawasan melaporkan hasil pengawasan di sekolah kepada
bupati atau walikota melalui dinas pendidikan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab dibidang pendidikan dan sekolah yang bersangkutan,
setelah dikonfirmasikan pada sekolah yang terkait.
Sekolah juga melakukan evaluasi diri terhadap kinerja sekolah.
Evaluasi kinerja pendidik harus memperhatikan pencapaian prestasi dan
perubahan-perubahan peserta didik. Selain itu sekolah juga harus
menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengikuti akreditasi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut
untuk meningkatkan kualitas kelembagaan secara holistikdengan
menindaklanjuti saran-saran hasil akreditasi.
4) Kepemimpinan Sekolah/ Madrasah
Setiap sekolah dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Criteria untuk
menjadi seorang kepala sekolah berdasarkan ketentuan dalam standar
pendidik dan tenaga kependidikan. Kepala sekolah SMP/MTs minimal
dibantu oleh wakil kepala sekolah, dan SMA/MA minimal dibantu oleh
tiga wakil kepala sekolah. Wakil kepala sekolah dipilih oleh dewan
pendidik dan proses pengangkatan serta keputusannya dilaporkan secara
tertulis oleh kepala sekolah kepada institusi diatasnya. Kepala dan wakil
sekolah memiliki kemampuan memimpin yaitu seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan prilaku yang dimiliki, dihayati, dikuasai dan
diwujudkannya dalam melaksanakan tugas keprofesionalan sesuai dengan
standar pengelolaan satuan pendidikan.
Kepala sekolah menjabarkan visi kedalam misi target mutu,
merumuskan tujuan yang akan dicapai menganalisis, membuat rencana
kerja strategis, bertanggung jawab dalam membuat keputusan anggaran
sekolah. Selain itu kepala sekolah mampu memfasilitasi pengembangan,
penyebarluasan visi pembelajaran yang dikomunikasikan dengan baik.
Kepala sekolah juga menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik
dan masyarakat dan komite sekolah menanggapi kepentingan dan
kebutuhan komunikasi yang beragam dan memobilisasi sumber daya
masyarakat. Kepala sekolah dapat mendelegasikan sebagian tugas dan
kewenangan kepada wakil kepala sekolah sesuai dengan bidangnya.
5) Sistem Informasi Manajemen
Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadaiuntuk
mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel.
Sekolah juga menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif dan
mudah diakses. Selain itu sekolah juga menugaskan seorang guru atau
tenaga kependidikan untuk melayani permintaan informasi maupun
pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan
pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya
direkan dan didokumentasikan. Pihak sekolah juga berkomunikasi antar
warga sekolah dilingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan
efektif.

6) Penilaian Khusus
Keberadaan sekolah/madrasah yang pengelolaannya tidak mengacu
kepada Standar Nasional Pendidikan dapat memperoleh pengakuan
Pemerintah atas dasar rekomendasi BSNP.

Referensi :

Depdiknas. 2007. Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, Jakarta: Permendiknas No. 19 tahun 2007

https://samplingkuliah.blogspot.com/2017/04/manajemen-sarana-dan-prasarana.html

https://jurnalimprovement.wordpress.com/2016/07/13/perencanaan-pengadaan-sarana-
danprasarana-pendidikan/

http://fip.um.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/7_Pemeliharaan-Sarpras.pdf

http://kaizercadllelfirdaus.blogspot.com/2016/04/makalah-standar-pengelolaan-
pendidikan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai