Anda di halaman 1dari 6

Pada umumnya, ibu bekerja di Indonesia memenuhi syarat untuk cuti melahirkan selama tiga

bulan tanpa harus mengkhawatirkan pekerjaan mereka. Untuk beberapa, bagaimanapun juga,
alasan keuangan atau pilihan pribadi mengharuskan mereka untuk kembali bekerja lebih
awal. Baik Anda kembali ngantor hanya beberapa minggu setelah si kecil lahir atau sebulan-
dua bulan kemudian, Anda mungkin bertanya-tanya apakah Anda masih bisa melanjutkan
menyusui atau tidak.

Jawabannya adalah ya, tentu saja — meskipun sudah pasti lebih sulit dalam situasi tertentu.
Baca terus untuk cari tahu tentang cara mudah meneruskan pemberian ASI eksklusif selama
Anda bekerja.

Tips menyusui ASI Eksklusif untuk ibu bekerja

1. Pahami hak Anda sebagai ibu bekerja

Secara hukum, Anda memiliki hak untuk menyusui (jika Anda membawa bayi Anda ke
kantor) dan/atau memompa di tempat kerja.

Tapi tidak semua bos mungkin menyadari apa hak-hak Anda, sehingga Anda mungkin masih
harus sedikit memperjuangkan hak menyusui Anda.

Bicarakan rencana menyusui Anda dengan atasan Anda jauh-jauh hari sebelum Anda kembali
bekerja, bahkan sebelum bayi Anda lahir, saran para pakar. Jangan takut untuk menyebutkan
bahwa Anda akan membutuhkan area privat dan bersih — dengan pintu yang memiliki kunci
— di mana Anda dapat memompa ASI Anda. Jika Anda tidak memiliki ruang kantor Anda
sendiri, tanyakan apakah Anda dapat menggunakan ruangan supervisor Anda selama waktu-
waktu tertentu, atau jika Anda dapat memiliki akses ke sudut ruangan yang tertutup, bersih ,
dan bebas kekacauan. Serta tanyakan pula di mana Anda bisa menyimpan stok ASI
perahan sementara.

2. Gunakan pompa ASI elektrik

Jika Anda kembali bekerja dengan bayi ASI eksklusif (belum makan makanan padat),
memompa di siang hari cukup penting. Jangan pilih pompa ASI yang asal murah. Beli versi
terbaik yang Anda mampu. Gunakan pompa ASI elektrik yang memungkinkan Anda untuk
memompa kedua payudara pada saat yang sama untuk hemat beberapa menit berharga setiap
kali Anda memompa.

Sekitar dua minggu sebelum Anda berencana untuk kembali bekerja, pelajari setiap fungsi
onderdil dan cara kerja pompa ASI Anda. Baca cara penggunaan dengan hati-hati — sumber
informasi terbaik untuk bagaimana untuk menempatkan pompa bersama-sama, bagaimana
untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari pompaan, dan cara untuk membersihkannya. Anda
juga dapat menemukan tips bermanfaat tentang memaksimalkan jumlah susu yang dapat
Anda memompa.

Setelah Anda punya alat, pastikan Anda membuat rutinitas yang tidak membuat Anda stres
(setidaknya, tidak terlalu).

3. Buat jadwal menyusui/memompa ASI

Jika Anda memiliki Microsoft Outlook atau program kalender lainnya, penting untuk
membuat reminder setiap jadwal memompa. Dengan cara ini, Anda tahu Anda telah “ditagih”
waktu, rekan kerja tahu bahwa Anda sedang sibuk dengan jadwal lain, dan Anda lebih
mungkin untuk menaati jadwal.

Minum beberapa gelas air tepat sebelum memompa. Susui bayi Anda di pagi hari sebelum
Anda berangkat kerja dan pompa segera setelah Anda sampai di kantor. Di pagi hari Anda
akan memiliki lebih banyak susu dan Anda akan cenderung menundanya setelah Anda
terlibat dalam proyek kantor. Karena payudara Anda memproduksi ASI terus menerus, Anda
masih akan memiliki cukup susu untuk makan pagi pertama bayi Anda bahkan jika Anda
memompa beberapa ons sebelum ia terbangun.

Anda mungkin perlu untuk memompa dua sampai tiga kali setiap hari untuk membuat susu
yang cukup untuk bayi Anda sementara dia bersama dengan pengasuh Anda. Penelitian
menunjukkan bahwa bayi menyusui antara 1-6 bulan meminum rata-rata 2-4 ons per satu kali
makan. Ketika bayi Anda bertambah usia, ASI Anda akan berubah mengikuti kebutuhan bayi
Anda. Jadi, bayi Anda akan tetap mendapatkan gizi yang ia butuhkan dari kadar yang sama
dari total ons pada usia 9 bulan seperti yang ia dapatkan di usia 3 bulan.

4. Simpan di freezer
Sebelum berangkat kerja, pompa dan simpan persediaan kecil ASI di freezer. Anda akan
merasa lebih percaya diri dan Anda akan cenderung khawatir tentang memompa ASI yang
cukup untuk bayi Anda saat Anda sedang pergi.

ASI yang telah dibekukan kehilangan beberapa enzim pelindung dan antibodi yang hadir
dalam susu segar. Namun, ASI yang didinginkan masih memiliki lebih banyak antibodi dan
gizi lebih tepat untuk bayi daripada susu formula, sehingga aman dan boleh-boleh saja untuk
memberikan si kecil stok susu simpanan, khususnya jika Anda tidak mampu memompa
banyak dalam beberapa hari. Anda dapat menyimpan susu dalam freezer untuk antara enam
dan 12 bulan, dan bisa secepatnya diberikan ke bayi dalam waktu delapan hari setelah
dipompa. Pastikan untuk melabel botol susu dengan nama Anda serta tanggal dan jam berapa
Anda memompa susu.

ASI juga aman disimpan pada suhu kamar (antara 19 dan 26 derajat Celcius) selama enam
sampai delapan jam. Jika situasi mengharuskan Anda untuk memompa ASI di kantor dan
memberikannya segera untuk bayi Anda di rumah, Anda bisa mengirim botol susu yang
disimpan dalam kotak pendingin kecil ke rumah dengan bantuan kurir online.

5. Kenakan pakaian yang mudah untuk dibuka

Kenakan pakaian yang mudah untuk dibuka atau dilepas karena Anda akan sibuk membuka-
tutup baju beberapa kali sehari. Hindari kain yang mudah menunjukkan noda seperti sutra;
atasan gelap atau bermotif adalah ide yang baik. Siap sedia selendang atau scarf di tangan
untuk menutupi dada jika kantor Anda terasa dingin.

6. Siapkan di malam sebelumnya

Persiapkan dan kemas semua perlengkapan memompa ASI yang Anda butuhkan di malam
sebelumnya: alat pompa bersih, kotak pendingin untuk menyimpan stok ASI perah, sikat
untuk mencuci botol dan pompa, botol susu bersih, bra menyusui cadangan, tisu basah dan
kering, dan suplemen menyusui (opsional). Anda juga ingin membawa pompa tangan manual
untuk cadangan.

Jangan lupa juga untuk menyiapkan tas bayi terpisah untuk perlengkapan bayi Anda jika
Anda membawanya ke kantor, ke tempat penitipan anak, atau untuk bawaan pengasuhnya.
Siap sedia stok ASI perah di kulkas untuk makan bayi di rumah sementara Anda bekerja di
kantor.
Masalah yang biasa dialami oleh busui
1. Puting susu terbenam
ADVERTISEMENT
Terdapat berbagai bentuk puting. Selama masa kehamilan puting akan menjadi lentur. Pada
kondisi puting susu terbenam/terbalik, bayi tidak menghisap dari puting. Akan tetapi setelah
bayi lahir, dapat dibantu dengan nipple puller atau spuit yang dibalik serta posisi menyusui
dan perlekatan yang baik.
2. Puting lecet
Puting lecet disebabkan oleh posisi dan pelekatan yang salah. Melepaskan penghisapan pada
bayi juga dapat menyebabkan puting lecet, serta membersihkan puting dengan menggunakan
sabun/alkohol bisa jadi salah satu penyebab juga. Cara mencegah terjadinya puting lecet yaitu
dengan memperbaiki posisi menyusui, tetap mengeluarkan ASI dari payudara, oleskan ASI
ke puting yang lecet, boleh minum obat bila sangat sakit.
3. Payudara bengkak
Payudara bengkak disebabkan bendungan pada pembuluh darah dan limfe, sekresi ASI mulai
banyak, dan ASI tidak dikeluarkan dengan sempurna. Cara mencegahnya dapat melakukan
pemberian ASI segera setelah lahir, susukan bayi tanpa jadwal, jangan memberi minuman
lain pada bayi, lakukan massage dan keluarkan ASI.
ADVERTISEMENT
4. Saluran ASI tersumbat
Pada kasus saluran ASI yang tersumbat disebabkan oleh penggunaan BH yang ketat, jari
yang menekan saluran ASI, dan ASI di dalam saluran tidak dikeluarkan. Cara mencegahnya
yaitu dengan cara menghilangkan sumbatan dengan lebih sering menyusui dan melakukan
pengurutan, cukup istirahat, dan BH yang menyangga tetapi tidak ketat.
5. Radang/Abses Payudara
Penyebab dari radang/abses payudara adalah bila puting lecet, saluran ASI tersumbat dan
tidak ditatalaksana yang baik. Cara pencegahan bisa dilakukan dengan istirahat yang cukup
untuk ibu yang menyusui, ASI tetap harus dikeluarkan, minum antibiotika, dan kompres atau
minum obat pengurang rasa sakit.
6. Ibu melahirkan dengan bedah sesar (SC)
Dahulu bedah sesar dilakukan dengan pembiusan umum, ibu dapat menyusui setelah sadar
dari pengaruh obat bius. Sekarang dilakukan dengan pembiusan epidural dan dapat langsung
menyusui tetapi harus dibantu oleh karena ibu belum boleh bangun selama 24 jam.
7. Sindrom ASI kurang
Tanda dari sindrom ASI kurang yaitu bila berat bayi tidak naik sesuai umur dan bila kencing
kurang dari 6 kali sehari. Penyebabnya dikarenakan faktor menyusui (cara menyusui yang
salah), faktor psikologis ibu (kurang percaya diri), faktor fisik ibu (perokok, kelelahan,
kurang gizi, KB hormon), faktor bayi (sakit, kelainan kongenital).
8. Ibu bekerja
Masalah yang dihapai oleh ibu yang bekerja atau working Mom yaitu melatih bayi minum
dari botol. Anjuran yang harus dilakukan antara lain:
· Selama cuti hanya menyusui
· Sebelum memulai bekerja ubah pola minum bayi
· Sebelum berangkat kerja susui bayi
· Selama di kantor perah ASI setiap 3-4 jam
· Simpan di lemari es dan dibawa pulang
· Setelah dihangatkan diberikan dengan cangkir
9. Ibu hamil masih menyusui
Bila bayi masih berusia kurang dari 12 bulan dianjurkan tetap menyusui. Perlu
diinformasikan ibu akan mengalami:
· Puting lecet
· Keletihan
· Rasa ASI berubah
· Volume ASI berkurang
· Kontraksi uterus

DAPUS

Roesli, Utami. 2000. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta. Diva Press.

Depkes, RI, 2005. Kebijaksanaan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan Pemberian Air
Susu Ibu (ASI) Pekerja Wanita. Pusat Kesehatan Kerja, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai