No BP : 1910532048
Mata Kuliah : Keuangan Negara dan Daerah
Dosen Pengampu : Dr. Suhairi, S.E., M.Si., Akt.
REACTION PAPER
Bagian pertama bab ini menjelaskan definisi dari keuangan negara, yaitu semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.
Penyusunan APBD
APBD merupakan wujud pengelolaan keuangan daerah yang ditetapkan setiap tahun dengan
Peraturan Daerah. APBD terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan.
Pendapatan daerah berasal dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan, dan lain-lain
pendapatan yang sah.
1. Pemerintah Daerah
Menyampaikan kebijakan umum APBD
2. DPRD
Membahas RAPBD
3. SKPD
Menyusun rencana dan anggaran SKPD
Pelaksanaan APBN
Pada bagian kedua bab ini menguraikan Perbendaharaan dan Manajemen Keuangan.
Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk investasi dan kekayaan yang
dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan APBD. Asas Perbendaharaan Negara yaitu,
kesatuan, universalitas, tahunan, dan spesialitas.
Ruang Lingkup Perbendaharaan Negara
• pelaksanaan pendapatan dan belanja negara;
• pelaksanaan pendapatan dan belanja daerah;
• pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran negara;
• pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran daerah
• pengelolaan kas;
• pengelolaan piutang dan utang negara/daerah;
• pengelolaan investasi dan barang milik negara/daerah;
• penyelenggaraan akuntansi dan sistem informasi manajemen keuangan negara/
• daerah;
• penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD;
• penyelesaian kerugian negara/daerah;
• pengelolaan Badan Layanan Umum;
• perumusan standar, kebijakan, serta sistem dan prosedur yang berkaitan dengan
• pengelolaan keuangan negara dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD.
Tujuan Manajemen Anggaran
Kontrol Makro-Fiskal: fiskal keseluruhan ditata dalam tingkat yang stabil namun
berkembang secara dinamis, serta tetap dapat disesuaikan dengan fleksibel bila
menghadapi guncangan external.
Kontrol Mikro-Fiskal: pengeluaran untuk organisasi, program, dan kegiatan
dilakukan dalam batas-batas pagu dan otorisasi yang telah ditentukan, baik dalam
keadaan stabil walaupun dalam kedaan diluar perkiraan
Efisiensi Alokasi: setiap sumber daya diarahkan untuk membiayai sektor/kegiatan yang
memberikaan manfaat paling besar bagi negara, namun masih tetap dapat dialihkan bila
diperlukan.
Efektivitas Biaya: biaya untuk menyediakan barang/jasa pemerintah ditekan seminimal
mungkin, dengan ketentuan biaya-biaya tersebut masih dapat diubah bila diperlukan
Fungsi Perbendaharaan
Perencanaan Keuangan
Perencanaan Keuangan merupakan penghubung antara persiapan dan pelaksanaan
tahunan anggaran. Beberapa negara mempersiapkan rencana keuangannya secara
mendetail, sedang di negara lain ada pula yang hanya menyusun perencanaan secara
garis besar.
Pencairan Anggaran
Pencairan alokasi anggaran dapat dilakukan bertahap maupun sekaligus. Beberapa negara
mencairkan anggarannya secara mingguan ataupun bulanan, sedangkan dinegara lain
langsung dapat mencairkan anggarannya sejak awal tahun anggaran.
Kontrol Komitmen
Kontrol komitmen dilakukan untuk memastikan bahwa komitmen maupun pembayaran
yang dilakukan setiap satuan kerja telah terkontrol, terutama jangan sampai komitmen
maupun pembayaran tersebut melebihi pagu yang telah ditentukan.
Manajemen Kas dan Aset
Menajemen kas dan manajemen asset sangat penting untuk meyakinkan bahwa
pemerintah masih mempunyai likuiditas untuk dapat membuat komitmen ataupun
melakukan pembayaran.
Manajemen Hutang
Manajemen hutang terkait erat dengan manajemen kas dan asset, terutama dalam hal
pinjaman domestik jangka pendek. Fungsi ini dapat dilaksanakan sendiri oleh institusi
bendahara negara, oleh bank sentral, oleh unit khusus yang menangani masalah ini, atau
dapat pula dilimpahkan kepada sektor swasta.
Manajemen Penerimaan
Manajemen penerimaan merupakan elemen penting bagi semua negara. Dalam hal
penerimaan pajak, administrasi dan kewenangan dalam membuat peraturan perpajakan
berada pada institusi perpajakan, sedangkan aliran dana yang masuk dari penerimaan
pajak seringkali dikelola oleh bendahara negara.
Kontrol Pembiayaan
Kontrol pembayaran dilakukan ketika pembayaran akan dibuat. Elemen ini merupakan
fungsi pokok perbendaharaan yang paling sering disorot. Dalam setiap sistem
perbendaharaan sering kali terdapat mekanisme kontrol pembayaran, namun demikian
tingkat kontrol tersebut dapat berbeda-beda.
Akuntansi
Akuntansi dalam sistem perbendaharaan seringkali dilakukan terhadap basis pencatatan
atas penerimaan dan pembayaran. Fungsi ini biasanya merupakan tanggungjawab
bendahara negara atau unit lain yang khusus menangani akuntansi.
Pelaporan Fiskal
Seluruh negara harus menyelenggarakan pelaporan keuangannya. Sumber pelaporan
tersebut dapat diambil dari institusi anggaran, akuntansi, maupun perbendaharaan dalam
lingkungan departemen keuangan.
Sistem Informasi
Secara tradisi, sistim informasi merupakan tanggung jawab dari suatu unit dalam
pemerintahan yang khusus menangani hal ini. Namun demikian, trend yang terjadi di
dunia adalah banyak negara mulai mendelegasikan fungsi sistem informasi ini kepada
pihak swasta.
Internal Audit
Fungsi pengawasan internal biasanya dilakukan unit inspektorat yang ada dalam
departemen keuangan dan juga kementerian-kementerian teknis.
Kerangka Hukum dan Organisasi
Landasan hukum dan lingkup organisasi selalu menjadi tanggung jawab pemerintah.
Aturan-aturan hukum biasanya dibuat oleh institusi anggaran dan perbendaharaan yang
ada dibawah departemen keuangan. Praktek yang sering berlaku, bendahara negara
melayani seluruh permintaan pembayaran pemerintah pusat, namun di sebagian negara
terdapat pula sejumlah pembayaran yang tidak dilakukan dengan menggunakan anggaran
negara.