Zdocs - Tips Laporan Tutorial MKGM Ske 1
Zdocs - Tips Laporan Tutorial MKGM Ske 1
Zdocs - Tips Laporan Tutorial MKGM Ske 1
Skenario 1
TEKNIK SAMPLING
Anggota Kelompok 3:
UNIVERSITAS JEMBER
2016
SKENARIO 1
TEKNIK SAMPLING
drg Lia ngin melakukan penelitian epidemiologi tentang karies gigi pada
masyarakat perkebunan tembakau di desa Sido Makmur. Pekerja perkebunan
tembakau adalah 95% perempuan, usia 30-40 tahun, sebagian besar mereka tidak
lulus SD. Pekerja tembakau tersebut berjumlah 750 orang. Penelitian ini
dilakukan karena laporan mandor perkebunan yang mengatakan bahwa pekerja
sering tidak masuk bekerja karena sakit gigi. Teknik sampling yang sesuai dengan
kondisi masyarakat tersebut adalah?
STEP 1
IDENTIFIKASI KATA SULIT
1. Epidemiologi
Epidemiologi berasal dari bahasa yunani yaitu : epi (upon) yang
berarti pada atau tentang, demosyang berarti (people) penduduk,
dan logia (knowledge) yang berarti ilmu.
Salah satu bagian dari pengetahuan ilmu kesehatan masyarakat
(Public Health) yang menekankan terhadap keberadaan penyakit
dan masalah kesehatan lainya dalam masyarakat.
Ilmu yang mempelajari distribusi atau penyebaran dan faktor-
faktor penentu dari penyakit dalam suatu populasitertentu serta
segala macam persoalan kesehatan, termasuk juga evaluasi
program-program pelayanan kesehatan dimana penerapan dari
hasil-hasil studi tersebut dapat digunakan untuk penanggulagan
masalah-masalah kesehatan atau mencegah penyebaran dari suatu
penyakit.
2. Teknik Sampling
Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel adalah bagian
dari ilmu statistik yang dilakukan untuk pengambilan data dari
suatu lingkup populasi.
upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif
(mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya.
STEP 2
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa teknik pengambilan sampel harus dilakukan?
2. Apa saja macam-macam epidemiologi dan teknik pengambilan sampel?
3. Bagaimana cara yang baik untuk proses pengambilan sampel?
4. Apa saja manfaat dari penelitian epidemiologi?
5. Bagaimana teknik pengambilan sampel yang sesuai dengan skenario?
STEP 3
BRAINSTORMING
1. Alasan perlunya teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
a) Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
b) Lebih cepat dan lebih mudah.
c) Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
d) Dapat ditangani lebih teliti.
e) Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan
yangharus dipilih, (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh
populasi) misalnya:
Meneliti air sungai
Mencicipi rasa makanan didapur
Mencicipi duku yang hendak dibeli
2. Saat ini epidemilogi memiliki pengertian serta cakupan yang semakin luas
yaitu ilmu tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor-faktor
penentu) masalah kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk pembuatan
perencanaan dan pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah
kesehatan.
Macam-macam Epidemiologi
a. Epidemiologi Deskriptif mempelajari tentang frekuensi dan
distribusi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat (who: Siapa,
where; dimana, when: kapan)
b. Epidemiologi Analitis upaya epidemiologi utk menganalisis faktor-
faktor (determinan) masalah kesehatan.
c. Epidemiologi Eksperimental upaya epidemiologi untuk menguji
faktor kebenaran tentang penyakit dengan percobaan atau
eksperimen.
STEP 4
MAPPING
Definisi
Host
Epidemiologi
Kajian Agent
Deskriptif Analitik
Observasional Eksperimenta
l
Teknik Pengambilan
Sampel
Random Non-Random
Analisa Data
Penyajian Data
STEP 5
LEARNING OBJECTIVE
STEP 7
REPORTING
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, macam-
macam dan faktor dari epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit
dan determinannya pada manusia. Distribusi penyakit dapat dideskripsikan
menurut orang (usia, jenis kelamin, ras), tempat (penyebaran geografis), dan
waktu, sedangkan determinan penyakit mencakup penjelasan ola distribusi
penyakit tersebut menurut faktor-faktor penyebabnya.
Triad epidemiologi:
Agen Penular
Suatu faktor penyebab lenyakit dapf berupa unsur mati atau hidup. Agen
adalah suatu faktor seperti mikroorganisme, zat kimja atau radiasi yang ada,
keberadaannya berlebihan atau faktor yang relatif tidak ada dalam menimbulkab
suatu penyakit
Faktor Lingkungan
Pejamu (Host)
Manusia atau hewan yang dapat menjadi temlat berkembang biaknya agen
infeksius sehingga terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit
C. Kohort
Rancangan Kohort adalah rancangan studi epidemiologi yang mempelajari
hubungan antara penyebab dari suatu penyakit dan penyakit yang diteliti dengan
membandingkan kelompok terpajan dan kelompok yang tidak terpajan berdasar status
penyakitnya. Penelitian kohort adalah suatu penelitian yang digunakan untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor resiko dengan faktor efek melalui pendekatan longitudinal
kedepan atau prospektif.
2. Penelitian eksperimen
Penelitian eksperimen atau percobaan (experiment research) adalah
kegiatan percobaan (eksperiment), yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala
atau pengaruh yang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Ciri
khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya trial. Percobaan itu berupa
perlakuan atau intervensi terhadap variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan
terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain. Tujuan utama
penelitian eksperimen adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling sebab akibat
dengan cara mengadakan inervensi atau mengenakan perlakuan kepada satu atau
lebih kelompok eksperimen, kemudian hasil (akibat) dari intervensi tersebut
dibandingkan dengan kelompok yang tidak dikenakan perlakuan (kelompok
kontrol).
Langkah-langkah dalam melakukan penelitian eksperimen yaitu :
a. Melakukan tinjauan literature, terutama yang berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
b. Mengidentifikasi dan membatasi masalah penelitian.
c. Merumuskan hipotesis-hipotesis penelitian.
d. Menyusun rencana eksperimen, yang biasanya mencakup :
1) Menetukan variabel bebas dan variabel terikat
2) Memilih desain eksperimen yang akan digunakan
3) Menentukan sampel
4) Menyusun alat eksperimen dan alat ukur
5) Menyusun outline prosedur pengumpulan data
6) Menyusun hipotesis
e. Melakukan pengumpulan data tahap pertama (pretest)
f. Melakukan eksperimen.
g. Mengumpulkan data tahap kedua (posttest)
h. Mengolah dan menganalisis data.
i. Menyusun laporan.
Pada umumnya penelitian eksperimen ini hanya menggunakan sampel
yang relative kecil, bila dibandingkan dengan besarnya populasi . Oleh Karena itu,
hasil penelitian eksperimen ini diolah dan dianalisis dengan uji statistic yang
cermat, sehingga dapat dilakukan generlisasi yang memadai.
1. Eksperimen sungguhan (true eksperimen)
Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki
kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu
atau lebih kelompok eksperimental dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan
memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak
dikenai kondisi perlakuan.
Ciri utama dari penelitian eksperimen meliputi:
a. Pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib
ketat,baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan randomisasi
(pengaturan secara rambang).
b. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk
dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai perlakuan
eksperimental.
c. Memusatkan usaha pada pengontrolan varians dengan cara: pemilihan subyek
secara acak, penempatan subyek dalam kelompok-kelompok secara rambang, dan
penentuan perlakuan eksperimental kepada kelompok secara rambang.
d. Validitas internal merupakan tujuan pertama metode eksperimental.
e. Tujuan ke dua metode eksperimental adalah validitas eksternal.
f. Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan
agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan atau
dibiarkan bervariasi.
Kelebihan
a. Dapat melakukan kontrol maksimal terhadap situasi terhadap situasi penelitian.
b. Memungkinkan terjadinya penyebaran secara acak penyebaran karakteristik
dasar termasuk faktor perancu dengan sebanding kepada eksperimen dan
kelompok kontrol.
Kekurangan
a. Tidak bias bebas sepenuhnya dari faktor luar, human error, peran peluang.
Untuk mengatasinya dilakukan stratifikasi blok. Blok yang dimaksud adalah
populasi homogen seperti keluarga, kelompok kerja, kelompok pasien atau daerah
geografis.
b. Randomisasi menjadi tidak etis ketika sekelompok subyek tidak mendapatkan
perlakuan sedangkan kelompok lain mendapatkan perlakuan yang dipandang
bermanfaat baik oleh peneliti maupun subyek penelitian.
Macam-macam sampel:
a. Sample yang dikehendaki merupakan bagian populasi target yang akan
diteliti secara langsung. Cerita ini meliputi subjek yang memenuhi kriteria
pemilihan baik inklusi maupun ekskulsi
b. Subjek yang benar diteliti merupakan subjek yang benar ikut serta dan
diteliti, merupakan bagian dari sample yang dikehendaki dikurangi dengan
drop out
Sampel acak sederhana efektif dipakai jika populasi tidak besar. Karena
pada populasi yang kecil umumnya ada kerangka sampel yang memuat
semua nama anggota populasi.
2. Kekurangan
Memiliki kesalahan pengambilan sampel lebih besar dibandingkan
dengan teknik sampling lainnya
Biaya pengumpulan data lebih tinggi apabila populasinya tersebar
Jika sub kelompok populasi memiliki kepentingan tertentu, mereka
mungkin tidak disertakan dalam pengambilan sampel
4. Cluster sampling
Cluster sampling adalah prosedur probability samping dimana elemen populasi
dipilih secara acak dalam kelompok yang terjadi secara alami (cluster). Ada 6
langkah utama dalam memilih sampel dengan menggunakan cluster sampling
yaitu:
1. Tentukan populasi sasaran
2. Tentukan ukuran sampel yang diinginkan
3. Mengidentifikasi kerangka sampling yang ada atau mengembangkan
kerangka sampling baru dari suatu cluster pada target populasi
4. Mengevaluasi cakupan kerangka sampling. Idealnya, cluster akan
heterogen sebagai populasi, saling eksklusif, dan lengkap.
5. Tentukan jumlah cluster yang akan dipilih. Hal ini dapat dilakukan dengan
membagi ukuran sampel dengan perkiraan rata – rata jumlah populasi
6. Memilih cluster yang ditargetkan secara acak
Seringkali cluster sampling dilakukan lebih dari satu tahap “stage” (langkah
dalam proses pengambilan sampel). Ada tiga sub tipe utama dari cluster samping
yaitu: single-stage cluster samping, two-stage cluster sampling, multistage cluster
sampling.
1. Quota Sampling
Metode memilih sampel yang mempunyai cirri-ciri tertentu dalam jumlah
atau quota yang diinginkan. Contoh : akan diteliti mengenai manfaat
penggunaan internet pada peningkatan kualitas proses belajar mengajar
pada mata kuliah tertentu. Peneliti menentukan kuota untuk masing-
masing sampel :
Jumlah mahasiswa : 50 orang
Jumlah dosen : 5 orang
Jumlah mata kuliah : 3 mata kuliah
Sehingga diperoleh 50 mahasiswa dan 5 dosen sebagai sampel penelitian
untuk 3 mata kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar
mengajarnya.
Kelebihan teknik Quota Sampling :
Mudah dan cepat digunakam
Macam-macam kuisioner:
1. Kuisioner tertutup
Setiap pertanyaan telah disertai sejumlah pilihan jawaban, responden hanya
memilih jawaban yang paling sesuai.
2. Kuisioner terbuka
Dimana tidak terdapat pilihan jawaban sehingga responden harus
memformulasikan jawabannya sendiri.
3. Kuisioner kombinasi terbuka dan tertutup
Dimana terdapat pertanyaan tertutup dan disusul dengan pertanyaan terbuka yang
jawabannya berupa pilihan ganda dan uraian.
4. Kuisioner semi terbuka
Pertanyaan yang jawabannya telah tersusun rapi, tetapi masih ada kemungkinan
adanya tambahan jawaban lain.
2. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung objek
yang diteliti tanpa mengajukan pertanyaan
Macam-macamobservasi:
1. Observasi pasrtisipatif
Penelitian dengan cara mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa
yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang di teliti.
2. Observasi terus terang atau tersamar
Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
Keuntungan
- Dapat dicatat hal-hal perilaku, pertumbuhan, respkn terhadap suatu
perlakuan tertentu
- Dapat memperoleh data dari lbjek yang diteliti tanpa melakukan
konmmunikasi verbal
Kelemahan
- Waktu menunggu lama
- Pengamatan terhadap suatu fenomena lama tidak dapat dilakukab secara
langsung
3. Wawancara
Metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu pada
responden secafa tatap muka
Kelebihan metode wawancara
Mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertabyaan yang diajukan, jika
mereka tidak mengerti bisa diantisipasi interviewer dengan memberikan
penjelasan
- Fleksibel, pelaksanaannya dapat direncanakan dengab masing-masing
individu
- Menjadi satu-satubya hal yang dapat dilakukab di saat teknik lain sudah
tidak dapat dilakukan
3 kelemahan metode wawancara
- Rentan terhadap bias atau menyimpang yang ditimbulkan oleh kontruksi
pertanyaan yang penyusunnya kurang baik
- Rentan terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan analisa data dan
penyajian data
1. Analisis data
Adalah proses menyusun data secara sistematis yang diperoleh dari
observasi melalui pengorganisasian data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan hipotesa sampai membuat kesimpulan yang dapat
dimengerti oleh pengamat sendiri dan orang lain.
Beberapa fungsi dari analisis data sebagai berikut:
Untuk mengindentifikasi ada tidaknya masalah sebagai bahan masukan
Untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan, pengawasan,
penyusunan laporan, penyusunan statistik
Jenis-Jenis Analisis Data
Dalam rangka analisis dan interpretasi data, perlu dipahami tentang
keberadaan data itu sendiri. Secara garis besar, keberadaan data dapat digolongkan
ke dalam dua jenis, yaitu :
1. Data bermuatan kualitatif
Analisis kualitatif adalah suatu proses dalam mengidentifikasi keberadaan
suatu senyawa kimia dalam suatu larutan/sampel yang tidak diketahui. Analisis
kualitatifdisebut juga analisa jenis yaitu suatu cara yang dilakukan untuk
menentukan macam, jenis zat atau komponen-komponen bahan yang dianalisa.
2. Penyajian Data
Pada laporan penelitian, bagian hasil penelitian terdapat bahasa mengenai
deskripsi data, analisis data dan pembahasan. Deskripsi data adalah kegiatan
menyajikan data dari data yang dikumpulkan. Data yang dikumpulkan dalam
prosses pengumpulan data merupakan data yang berserakan, tidak beraturan dan
sulit dibaca, agar tersusun dalam bentuk yang teratur dan mudah dibaca maka
dilakukan penyajian data atau penyusunan data.
Dengan demikian, penyajian data adalah kegiatan menyusun data mentah yang
berserakan menjadi lebih teratur sehingga mudah dibaca, dipahami dan dianalisis.
A. Tujuan Penyajian Data
Penyajian data mempunyai dua tujuan yaitu:
1. Pertama, penyajian data memudahkan dalam membaca dan memahami data.
Data mentah yang tidak beraturan sulit dibaca dan dipahami. Dengan
menyajikannya dalam bentuk tabel atau gambar maka penampilan dan gambaran
data lebih mudah dibaca dan dipahami.
2. Kedua, penyajian data memudahkan dalam menganalisis data.
Data mentah yang belum tersusun dengan baik memerlukan waktu yang lama dan
sulit untuk dianalisis. Dengan menyusunnya dalam bentuk yang lebih teratur
maka data lebih mudah dianalisis.
B. Bentuk Data yang Disajikan
Penyajian data dilakukan untuk menyusun atau mengatur data. Data yang
disajikan dapat berbentuk skor, persentase atau indeks. Bentuk data sangat
tergantung pada bentuk mana yang memberikan manfaat maksimal kepada
pembaca dalam memahami data.
1. Skor
Data berbentuk skor merupakan data asli hasil pengukuran. Data ini langsung
diambil berdasarkan hasil pengukuran variabel tertentu atau responden.
Pengukuran dilakukan dengan mengubah respons yang diberikan oleh responden
atas instrumen menggunakan aturan skoring.
2. Persentase
Data dapat disajikan dalam bentuk persentase. Skor diubah menjadi persentase
dengan cara membagi suatu skor dengan totalnya dan mengalikan 100. Misalnya:
Siswa yang tidak lulus ujian adlah 15 orang dari 50 orang peserta ujian. Data
siswa yang tidak lulus adalah (15/50) x 100 = 30 %.
Data bentuk persentase biasanya dipilih bila ingin mengetahui posisi data diantara
total keseluruhan.
3. Indeks
Data yang disajikan juga dapat diubah ke dalam bentuk indeks. Seperti juga
penyajian data menggunakan persentase, pengubahan ke dalam angka indeks juga
dapat dimaksudkan untuk mengetahui nilai suatu skor di antara keseluruhan data.
Bedanya, presentase disajikan dalam bentuk persen, sedang angka indeks
disajikan dalam bentuk angka desimal. Misalnya:
Terdapat sebanyak 15 orang siswa yang tidak lulus dalam sebuah tes yanng diikuti
oleh 20 orang, maka angka ketidaklulusan adalah 15/20 = 0,75.
C. Macam-Macam Teknik Penyajian Data
Setiap peneliti harus dapat menyajikan data telah diperoleh, baik yang
diperoleh melalui observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun
dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam
arti data yang disajikan dapat menarik pihak lain untuk membacanya dan mudah
memahami isinya. Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan:
penyajian data dibuat berwarna, dan bila data yang disajikan cukup banyak maka
perlu bervariasi penyajiannya.
Teknik penyajian data dapat dilakukan dengan dua cara yaitu membuat
tabel atau daftar dan grafik atau diagram.
1. Tabel
Tabel merupakan kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori
(misalnya: jumlah pegawai menurut pendidikan dan masa kerja) sehingga
memudahkan dalam pembuatan analisis data.
Penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah
data dalam menganalisis data tersebut.
Tabel mempunyai beberapa komponen. Berikut contoh sebuah tabel sebagai
bahan untuk menjelaskan komponen tabel.
a) Nomor Tabel, diatas judul tabel terdapat nomor tabel yaitu 2.1. bila tabel
yang disajikan lebih dari satu maka hendaknya diberi nomor agar mudah untuk
mencari kembali bila dibutuhkan.
b) Judul Tabel, di atas tabel dituliskan judul tabel. Judul tabel memuat
informasi mengenai: data serta tempat dan waktu pengumpulannya.
c) Baris, tabel tersebut mempunyai baris 2007 – 115, 2008 – 121, 2009 – 132
dan jumlah – 368.
d) Kolom, tabel di atas mempunyai kolom tahun dan frekuensi penduduk putus
SD/MI.
e) Sel adalah data yang menjadi pertemuan baris dan kolom, yaitu 155, 121,
132 dan 368.
f) Sumber adalah asal darimana data dikutip. Sumber merupakan pihak yang
melakukan pengumpulan data. Jika tabel tidak memuat sumber berarti data
dikumpulkan dan ditabulasikan sendiri oleh pembuat tabel.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
a. Tabel Baris Kolom
Sebagaimana namanya, tabel ini memuat keterangan yang terdiri dari baris dan
kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari
beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi
beberapa kelompok. Contoh: (fiktif)
b. Tabel Distribusi Frekuensi
Tabel distribusi frekuensi adalah tabel yang menyusun distribusi datanya dalam
frekuensi. Tabel ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
3) Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang menyajikan data dalam sebuah garis, biasanya
dibuat untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan dari waktu ke waktu.
Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual
melalui garis dalam grafik.
Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar
menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang
perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada
garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. Contoh :
(fiktif)
4) Grafik Lingkaran
Cara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan grafik lingkaran.
Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai
kelompok.
1) Grafik Histogram merupakan grafik batang yang disusun secara teratur dan
berimpitan satu dengan yang lainnya tanpa ruang antara.
2) Grafik Poligon
Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu
variable. Tampilan poligon berupa garis-garis patah yang menghubungkan nilai
tengah dari setiap interval kelas. Poligon juga disebut grafik untuk
menggambarkan data dengan menghubungkan titik – titik tengah batang
histogram sehingga sering disebut dengan frekuensi histogram.
3) Grafik Kurva
Kurva merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis poligon. Gambar
poligon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data
skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan
dengan meratakan garis gambar poligon yang tidak rata dan terlihat tidak
beraturan sehingga menjadi rata.
DAFTAR PUSTAKA