Love You
Love You
Oleh :
Wa Ode Riski Ekwati, S.Ked
K1A1 11 023
Pembimbing :
dr. Mohammad Rizal Alisi, M.Kes, Sp.OT
FAKULTAS KEDOKTERAN
KENDARI
2021
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. SA
Umur : 25 tahun
Alamat : Morosi
Pekerjaan : Wirausaha
D. STATUS LOKALIS
Regio Klavicula dextra
I : Deformitas (+), edema (+), luka (-), hematom (-)
P : Nyeri tekan (+)
ROM : Gerakan aktif dan pasif shoulder join seperti ekstensi, flexi, adduksi
dan abduksi terbatas karena nyeri
NVD : Sensibilitas baik, pulsasi arteri Radialis (+), CRT < 2 detik
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Darah Rutin (02/08/2021)
WBC 12,65 x 10^3/uL
RBC 5,02 x 10^3/uL
HB 14,07 g/dL
PLT 368x 10^3/uL
2. Radiologi
Foto X-Ray toraks posisi AP (02/08/2021)
Gambar Rdiologi
Gambar 1. Kesan : Dislokasi Anterio Shoulder dextra
F. RESUME
Pasien Tn.SA 26 tahun, datang keluhan nyeri pada shoulder dextra yang
dirasakan sejak 1 hari yang yang lalu akibat terjatu dari tangga. Pasien terjatuh dari
tangga ketika memperbaiki genteng, ekstremitas bawah pasien tergelincir sehingga
terjatuh dan ekstremitas superior dextra pasien tertumpu pada salah satu anak
tangga. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, VAS 5/10
(nyeri sedang). Pada regio clavicula dextra ditemukan deformitas (+), edema (+),
luka (-), hematom (-) dan Nyeri tekan (+). Gerakan aktif dan pasif shoulder join
seperti ekstensi, flexi, adduksi dan abduksi terbatas karena nyeri. NVD dalam
batas normal. Pemeriksaan darah rutin didapatkan peningkatan WBC 12.65 x
10^3/uL, Radiologi X-Ray foto Sholder dextra posisi AP didapatkan Dislokasi
Anterio Shoulder dextra.
G. DIAGNOSA KERJA
Dislokasi Anterio Shoulder dextra
H. DIAGNOSA BANDING
1. Dislokasi Shoulder dextra posterior
2. Fractur kaput Humerus dextra
3. Fraktur Clavicula
I. TERAPI
1. Non Farmakologi
a Rest
Anjurkan pasien untuk beristirahat (bed rest)
b Immobilization
Tindakan imobilisasi dapat berupa pembatasan gerak pada extremitas
superior dextra agar tidak terjadi nyeri dan kerusakan yang lebih lanjut.
c Education
Pasien diedukasi untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang,
serta menjaga higinitas.
2. Farmakologi
a Cairan isotonis (IVFD RL 28 tpm)
b Antibiotik golongan cephalosporin generasi II (Ceftriaxon 1 gram/ 12 jam/
IV)
c Analgetik NSAID (Ketorolac 30 mg/ 8 jam/ IV)
d H2 Reseptor (Ranitidin 50 mg/8 jam/IV)
3. Konsul dokter ortopedi