Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI CARING MENURUT JEAN WATSON

DOSEN PENGAMPUH:

YOSEPHINA E.S. GUNAWAN, Skep, Ns.MKep

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

YULINDA LIHA LONI JOHNIYANTO U.Y. RANDJAWALI


(PO5303203200747) (PO5303203200725)

JULIA KRISDAYANTI KOMBA DESMIYANTI ROSALIA RINGU


(PO5303203200726) (PO5303203200713)

APLIANA INA KII SATRIA BOBY J. PARALOMI


(PO530320318630)
(PO5303203200707)
SURYANI R. LUBA HUTAR
ANDI RISAL SOLO (PO5303203200740)
(PO5303203200705) YUNIATI ITA LEWA
JEKLIN HAMU BANGU KAHI (PO5303203200746)
(PO5303203200722)

TINGKAT 2-B

P0LITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Mahakuasa karna telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini.atas rahmat dan
hidayahNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah CARING DALAM KEPERAWATAN
dengan judul makalah “TEORI CARING MENURUT JEAN WATSON” tepat pada
waktunya.adapun makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen Ibu YOSEPHINA
E.S. GUNAWAN, Skep, Ns.MKep pada mata kuliah Caring Dalam Keperawatan.

Dalam penulisan makalah ini banyak mengalami kesulitan terutama di sebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang.namun,berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada
waktunya.

Makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna.dengan masih banyaknya
kekurangan dalam makalah ini.oleh karena itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca, dengan harapan kedepan supaya makalah ini dapat lebih
sempurna lagi dan berguna bagi kita semua.

Waingapu 15, September 2021

Penulis
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………2

BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................................6
A. Pengertian..................................................................................................................................6
B. Konsep Sehat Sakit....................................................................................................................6
C. Teori Watson.............................................................................................................................7
D. Asumsi Dasar Tentang Ilmu Keperawatan Watson....................................................................8
E. Grand Theory Menurut Jean Watson.......................................................................................10
BAB III................................................................................................................................................15
PENUTUP...........................................................................................................................................15
A. Kesimpulan..............................................................................................................................15
B. Saran........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk profesi pelayanan kesehatan sebagai
bagianintegral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan yang bersifabiologi-psikologi-sosial-spiritual yangkomprehensif,
ditujukan pada individu siapa pun baik yang sakit maupun yang sehatyang mencakup
seluruh proses kehidupan manusia. Dunia keperawatan memangtidaklah mudah
seperti yang banyak orang kira.Begitu banyak hal yang harusdimengerti dan juga
dipahami untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik sebagaiseorang perawat. Di
dalam keperawatan ada empat konsep utama yaitu manusia,lingkungan, sehat-sakit,
dan keperawatan itu sendiri. Semua itu merupakan buah pikir pakar keperawatan yang
menjadi dasar pengembangan keilmuan keperawatan atau teorimodel konseptual. Dan
dari banyak pakar yang mengungkapkan hal tersebut, disinisaya akan menjelaskan
teori model konseptual yang dikemukakan oleh Jean Watson,seorang theorist
keperawatan dengan model monsep teorinya yaitu Human Caring.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan dengan dasar
adalah “ Human Science and Human Care “. Watson percaya bahwa fokus utama
dalam keperawatan adalah pada careative factor, yang bermula dari prespektif
humanistikyang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu,
perawat perlumengembangkan filosofi humanistik dan sistem nilai, serta seni yang
kuat.

B. Rumusan Masalah
1. Teori Konseptual Dari Jean Watson
2. Pengembangan Dari Teori Keperawatan
3. Mengetahui Apa Itu 10carative Factor Dan Bagaimana Carative Factor
4. Teori Keperawatan Dari Jean Watson Dalamkeperawatan
C. Tujuan
1. Agar Dapat Mengetahui Bagaimana Teori Konseptual Dari Jean Watson
2. Agar Dapat Mengetahui Pengembangan Dari Teori Keperawatan
3. Agar Dapat Mengetahui Apa Itu 10 Carative Factor Dan Bagaimana Carative
Factor
4. Supaya Kita Dapat Mengaplikasikan Teori Keperawatan Dari Jean Watson
Dalamkeperawatan


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
“Human care is the heart of nursing” (Watson: 1985) Keperawatan sebagai
sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa humanscience and human
care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.Sebagai human
science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris denganestetika,
humanities, dan kiat/art (Watson, 1985).Dalam pandangan keperawatan manusia
dilihat sebagai sosok yang utuh. Karena keutuhan inimaka manusia itu unik, berbeda
dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistemterbuka (openned system),
yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secaradinamis, dan
berkesinambungan itu semua penting untuk perkembangan personalnya.
Sebagai pengetahuan tentang human care fokusnya untuk mengembangkan
pengetahuan yangmenjadi inti keperawatan, seperti yang dinyatakan oleh Watson
(1985) “human care is theheart of nursing”. Pandangan tentang keperawatan sebagai
science tentang human careadalah komprehensif. Ini termasuk pengembangan
pengetahuan sebagai basis dalam area:
1) Pengkajian terhadap kondisi manusia.
2) Implikasi dari pengalaman manusia dan responnya terhadap kondisi
sehat sakit.
3) Telah terhadap pengelolaan kondisi-kondisi yang menyertainya.
4) Deskripsi dari atribut-atribut caring relationship
5) Studi tentang sistem bagaimana human care harus diwujudkan.

B. Konsep Sehat Sakit


Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person
as awhole, asa fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat
sebagai kondisi yangutuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaianantara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.

Dari beberapa konsep sehat sakit diatas dapat dikemukakan beberapa hal prinsip,
antara lain:
1) Sehat menggambarkan suatu keutuhan kondisi seseorang yang sifatnya
multidimensional,yang dapat berfluktuasi tergantung dari interrelasi antara
faktor-faktor yangmempengaruhi
2) Kondisi sehat dapat dicapai, karena adanya kemampuan seseorang untuk
beradaptasiterhadap lingkungan baik internal maupun eksternal.
3) Sehat tidak dapat dinyatakan sebagai suatu kondisi yang terhenti pada titik
tertentu, tetapi berubah-ubah tergantung pada kapasitasnya untuk berfungsi
pada lingkungan yang dinamis.

C. Teori Watson
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori
pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini
didasari pada unsure teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami
bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston memahami bahwa manusia
adalah makhluk yang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam perbedaan,
sehingga dalam upaya mencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam keadaan
sejahtera baik fisik, mentaldan spiritual karena sejahtera merupakan keharmonisan
antara pikiran, badan dan jiwasehingga untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan
harus berperan dan meningkatkanstatus kesehatan, mencegah terjadinya penyakit,
mengobati berbagai penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya pada
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakitan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal(kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,
kebutuhan eliminasidan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan istirahat, kebutuhan seksual,
kebutuhan psikososial (kebutuhan untukintegrasi) yang meliputi kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhanintra dan interpersonal (kebutuhan
untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Teori Jean Watson yang telah dipublikasikan dalam keperawatan adalah
“human science and human care”. Watson percaya bahwa fokus utama dalam
keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspektif humanistik
yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah. Oleh karena itu, perawat
perlu mengembangkan filososfi humanistic dan sistem nilai serta seni yang kuat.
Filosofi humanistik dan sistem nilai ini memberi fondasi yang kokoh bagi ilmu
keperawatan, sedangkan dasar seni dapat membantu perawatmengembangkan visi
mereka serta nilai-nilai dunia dan keterampilan berpikir kritis.Pengembangan
keterampilan berpikir kritis dibutuhkan dalam asuhan keperawatan, namunfokusnya
lebih pada peningkatan kesehatan, bukan pengobatan penyakit.

D. Asumsi Dasar Tentang Ilmu Keperawatan Watson


Beberapa asumsi dasar tentang teori Watson adalah sebagai berikut:
1) Asuhan keperawatan dapat dilakukan dan diperaktikkan secara interpersonal.
2) Asuhan keperawatan terlaksana oleh adanya factor Carative yang
menghasilkan kepuasan pada kebutuhan manusia.
3) Asuhan keperawatan yang efektif dapat meningkatkan kesehatan dan
perkembanganindividu dan keluarga.
4) Respons asuhan keperawatan tidak ahanya menerima seseorang sebagaimana
merekasekarang, tetapi juga hal-hal yang mungkin terjadi padanya nantinya.
5) Lingkungan asuhan keperawatan adalah sesuatu yang menawarkan
kemungkinan perkembangan potensi dan member keleluasaan bagi seseorang
untuk memilih kegiatanyang tebaik bagi dirinya dalam waktu yang telah
ditentukan.
6) Asuhan keperawatan lebih bersifat healthgenic (menyehatkan) dari pada
curing (mengobati).
7) Praktik caring merupakan pusat keperawatan.

Watson (1988) dan George (1990) mendefenisikan caring lebih dari sebuah
exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah
ideal moral darikeperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spritualnya
meningkat ditunjukkandengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,
kekuatan dari dalam diri, intuitif.Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga
pertanggung jawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkankesehatan. “Theory of Human Caring”
(Watson), mempertegas jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi
dan penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia
yang mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh.Watson mengemukakan
bahwa caring merupakan inti dari keperawatan. Dalam hal ini caring merupakan
perwujudan dari semua faktor yang digunakan perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan pada klien. Kemudian caring juga menekankan harga diri individu, artinya
dalam melakukan praktik keperawatan, perawat senantiasa selalu menghargai klien
dengan menerima kelebihan maupun kekurangan klien. Watson juga mengemukakan
bahwa respon setiap individu terhadap suatu masalah kesehatan unik, artinya dalam
praktik keperawatan, seorang perawat harus mampu memahami setiap respon yang
berbeda dari klien terhadap penderitaan yang dialaminya dan memberikan pelayanan
kesehatan yang tepat dalam setiap respon yang berbeda baik yang sedang maupun
akan terjadi. Selain itu, caring hanya dapat ditunjukkan dalam hubungan interpersonal
yaitu hubungan yang terjadi antara perawat dengan klien, dimana perawat
menunjukkan caring melalui perhatian, intervensiuntuk mempertahankan kesehatan
klien dan energi positif yang diberikan pada klien. Watson juga berpendapat bahwa
caring meliputi komitmen untuk memberikan pelayanan keperawatan yang didasarkan
pada ilmu pengetahuan. Dalam praktiknya, perawat di tantang untuk tidak ragu dalam
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dalam praktik keperawatan.Jean Watson
dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan Human CaringTheory. Tolak
ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.

JeanWatson, 1985 (dalam B. Talento, 1995) membagi kebutuhan dasar


manusia dalam dua peringkat utama, yaitu kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah
(lower order needs) dankebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi (higher order
needs).Pemenuhan kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah tidak selalu membantu
upaya kompleksmanusia untuk mencapai aktualisasi diri. Tiap kebutuhan dipandang
dalam konteksnyaterhadap kebutuhan lain dan semuanya dianggap penting.
Kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikal
(kebutuhan untuk hidup yang meliputikebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan
eliminasi, kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang
meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebuthanseksualitas; kebutuhan psikososial
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhanintrapersonal dan interpersonal
(kebutuhan aktualisasi diri). Berdasarkan kebutuhan tersebut, Jean Watson memahami
bahwa manusia adalah makhlukyang sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upayamencapai kesehatan, manusia seharusnya dalam
keadaan sejahtera baik fisik, mental, danspiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehinggauntuk mencapai keadaan
tersebut keperawatan harus berperan dalam meningkatkan statuskesehatan, mencegah
terjadinya penyakit, mengobati berbagai penyakit dan penyembuhankesehatan.

E. Grand Theory Menurut Jean Watson


a. Carrative Factor
Elemen-elemen yang terdapat dalam carative factor adalah:
1) Membentuk sistem nilai humanistic-alturistik.
2) Menanamkan keyakinan dan harapan (faith-hope).
3) Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain
4) Membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust).
5) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negative.
6) Menggunakan metode pemecahan masalah yang sistemantis dalam
pengambilankeputusan.
7) Meningkatkan proses belajar-mengajar interpersonal.
8) Menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, dan
memeperbaiki mental,sosialkultural, dan spiritual.
9) Membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
10) Mengembangkan factor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Tetapi kesepuluh carative factors ini sebagai suatu kerangka untuk


memberikan suatu bentuk dan focus terhadap fenomena keperawatan. Watson
menganggap istilah “factors” terlalu standart terhadap sensibilitasnya di masa kini. Ia
pun kemudian menawarkan suatu konsepyang lebih sesuai dengan evolusi teorinya
dan arahnya di masa depan. Konsep tersebut adalah “clinical caritas” dan “caritas
processes”, yang dianggapnya lebih cocok dengan ide-ide danarah perkembangan
teorinya (Watson,2004). Dimana clinical caritas process terdiri dari yaitu.

1) Menerapkan perilaku yang penuh kasih sayang dan kebaikan dan ketenangan
dalamkonteks kesadaran terhadap caring.
2) Hadir dengan sepenuhnya dan mewujudkan serta mempertahankan sistem
kepercayaanyang dalam dan dunia kehidupan subjektif dari dirinya dan orang
dirawat.
3) Memberikan perhatian terhadap praktik-praktik spiritual dan transpersonal diri
orang lain,melebihi ego dirinya.
4) Mengembangkan dan mempertahankan suatu hubungan caring yang
sebenarnya, yangsaling bantu dan saling percaya.
5) Hadir untuk menampung dan mendukung ekspresi perasaan posotif dan
negatif sebagaisuatu hubungan dengan semangat yang dalam dari diri sendiri
dan orang yang dirawat.
6) Menggunakan diri sendiri dan semua cara yang diketahui secara kreatif
sebagai bangiandari proses caring, untuk terlibat dalam penerapan caring-
healing yang artistic.
7) Terlibat dalam pengalaman belajar mengajar yang sebenarnya yang mengakui
keutuhandiri orang lain dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang
lain.
8) Menciptakan lingkungan healing pada seluruh tingkatan, baik fisik maupun
nonfisik,lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran, yang memiliki
keholistikan,keindahan, kenyamanan, martabat, dan kedamaian.
9) Membantu terpenuhinya kebutuhan dasar, dengan kesadaran caring yang
penuh, memberikan “human care essentials“, yang memunculkan penyusuaian
jiwa, raga dan pikiran, keholistikan dan kesatuan diri dalam seluruh aspek
care; dengan melibatkan jiwadan keberadaan secara spiritual.
10) Menelaah dan menghargai misteri spiritual, dan dimensi eksistensial dari
kehidupan dan kematian seseorang, “soul care”

b. Transpersonal Caring Relationship


Menurut Watson (1999), Transpersonal caring relationship berkarakteristikkan
hubungankhusus manusia yang tergantung pada moral perawat yang
berkomitmen, melindungi, danmeningkatkan martabat manusia seperti dirinya
atau lebih tinggi dari dirinya. Perawatmerawat dengan kesadaran yang
dikomunikasikan untuk melestarikan dan menghargaispiritual, oleh karena itu
tidak memperlakukan seseorang sebagai sebuah objek.Perawat sadar bahwa
mempunyai hubungan dan potensi untuk menyembuhkan. Hubungan
inimenjelaskan bagaimana perawat telah melampaui penilain secara objektif,
menunjukkan perhatian kepada subjektifitas seseorang, dan lebih mendalami
situasi kesehatan diri merekasendiri. Kesadaran perawat menjadi perhatian
penting untuk berkelanjutan dan pemahamanterhadap persepsi orang lain.
Pendekatan ini melihat keunikan dari kedua belah pihak, yaitu perawat dan pasien,
dan juga hubungan saling menguntungkan antara dua individu, yang menjadi
dasar dari suatu hubungan.
Oleh karena itu, yang merawat dan yang di rawatkeduanya terhubung dalam
mencari makna dan kesatuan, dan mungkin mampu merasakan penderitaan pasien.
Istilah transpersonal berarti pergi keluar dari diri sendiri danmemungkinkan untuk
menggapai kedalaman spiritual dalam meningkatkan kenyamanan dan
penyembuhan pasien. Pada akhirnya, tujuan dari transpersonal caring relationship
adalah berkaitan dengan melindungi, meningkatkan dan mempertahankan
martabat, kemanusiaan,kesatuan dan keselarasan batindiri sendiri dan orang yang
dirawat.
c. Caring Occation Moment
Caring Occation menurut Watson (1988,1999) adalah kesempatan (mengenai
tempat danwaktu) pada saat perawat dan orang lain datang pada saat human caring
dilaksanakan, dandari keduanya dengan fenomena tempat yang unik mempunyai
kesempatan secara bersamadatang dalam moment interaksi human to human. Bagi
Watson (1988, 1999) bidang yangluar biasa yang sesuai dengan kerangka refensi
seseorang atau perasaan-perasaan yangdialami seseorang, sensasi tubuh, pikiran
atau kepercayaan spiritual, tujuan-tujuan, harapan-harapan pertimbangan dari
lingkungan, arti persepsi seseorang kesemuanya berdasar pada pengalaman hidup
yang dialami seseorang, sekarang atau masa yang akan datang. Watson(1999)
menekankan bahwa perawat dalam hal ini sebagai care giver juga perlu
memahamikesadaan dan kehadiranya dalam moment merawat dengan pasiennya,
lebih lanjut dari kedua belah pihak perawat maupun yang dirawat dapat
dipengaruhi oleh perawatan dan tindakanyang dilakukan keduanya, dengan
demikian akan menjadi bagian dari pengalaman hidupnyasendiri.
Caring occation bisa menjadi transpersonal jika memungkinkan adanya
semangatdari keduanya (perawat dan pasien) kemudian adanya kesempatan yang
memungkinkanketerbukaan dan kemampuan-kemampuan untuk berkembang
(Watson 1999 , pp. 116-117).
F. Paradigma Keperawatan Menurut Watson
1. Keperawatan adalah penerapan artI dan human science melalui transaksi
transpersonal caring untuk membantu manusia mencapai keharmonisan
pikiran, jiwa dan raga yangmenimbulkan self know legde, self-control, self-
care,dan self healing.Salah satu asumsi Watson mengatakan bahwa kondisi
sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi terhadap kondisi
kesehatan manusia dan masyarakat, sehingga perawat perlu berkomitmen
terhadap pemberian asuhan kesehatan yang ideal melalui kajian teori, praktek,
dan riset keperawatan.
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1) Membentuk sistem nilai humanistik altruistik.
2) Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3) Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang
lain.
4) Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping
trust”.
5) Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif,
maupunnegative.
6) Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk
mengambil keputusan
7) Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8) Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki
kondisi mental,fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9) Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10) Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

2. Klien adalah individu atau kelompok yang mengalami ketidak harmonisan


pikiran, jiwa danraga, yang membutuhkan bantuan terhadap pengambilan
keputusan tentang kondisi sehat-sakitnya untuk meningkatkan
harmonisasi,self-control , pilihan dan selfdetermination
3. KesehatanKesehatan adalah kesatuan dan keharmonisan didalam pikiran, jiwa
dan raga antara diridengan orang lain dan antara diri dengan lingkungan.
4. Lingkungan adalah dimana interaksI transpersonal caring terjadi antara klien
dan perawat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
“Human care is the heart of nursing” (Watson: 1985) Keperawatan sebagai
sains tentang human care didasarkam pada asumsi bahwa humanscience and human
care merupakan domain utama dan menyatukan tujuan keperawatan.Sebagai human
science keperawatan berupaya mengintegrasikan pengetahuan empiris denganestetika,
humanities, dan kiat/art (Watson, 1985).Dalam pandangan keperawatan manusia
dilihat sebagai sosok yang utuh. Karena keutuhan inimaka manusia itu unik, berbeda
dari manusia lain. Manusia juga diyakini sebagai sistemterbuka (openned system),
yang berinteraksi dengan manusia lain dan lingkungannya secaradinamis, dan
berkesinambungan itu semua penting untuk perkembangan personalnya.
Dalam pandangan keperawatan Jean Watson, manusia diyakini sebagai person
as awhole, asa fully functional integrated self. Jean Watson mendefinisikan sehat
sebagai kondisi yangutuh dan selaras antara badan, pikiran, dan jiwa, ini berkaitan
dengan tingkat kesesuaianantara diri yang dipersepsikan dan diri yang diwujudkan.

B. Saran
Dengan di buatnya makalah ini, kami mengharapkan agar makala ini dapat
menjadi referensi untuk teman-teman sesame mahasiswa maupun perawat
professional yang ada di rumah sakit dan di lambaga kesehatan lainnya.
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna,
maka dari itu kami mengharapkan teman-teman dan pembaca memberikan saran dan
kritik yang membangun, agar kami lainnya waktu dapat membuat makalah yang lebih
baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. Azizah Alimul.(2009). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Ed 2.

Jakarta: Salemba Medika.

S, Asmadi N. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.

Perry dan potte. (2009). Fundamental Keperawatan Ed 7. Jakarta Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai