Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri Salsabila

Nim : 11911023152

Kelas : 4 B / TIPA

Matkul : Genetika

Resume

Rekayasa genetika adalah kelanjutan dari pemuliaan secara tradisional. Dalam arti paling
luas merupakan penerapan genetika untuk kepentingan manusia akan tetapi masyarakat ilmiah
sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik – teknik
genetika molekuler untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah
system ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
GMO ( Genetically Modified Organism) adalah organisme yang DNAnya sudah di
modifikasi dengan rekayasa genetika. Dibanyak kasus, DNA GMO sudah diubah dengan
organisme lain seperti tanaman, virus, hewan, maupun bakteri. Beberapa produk GMO adalah
kacang kedelai, kapas, jagung, papaya, beras, tomat, kentang, susu, kacang polong dan masih
banyak lagi. Di dunia ini populasi manusia semakin bertambah setiap harinya. Untuk
menyiasati produksi pangan, diadakanlah rekayasa genetika DNA. GMO memiliki sisi positif
maupun negatif. Segi positifnya yaitu dapat mengatasi masalah kedaulatan pangan ,
komoditas lokal yang tidak bisa tumbuh di daerah ekstrem dapat semakin tahan karena ada
genetical enginering, GMO adalah produk yang aman seperti produk produk pertanian yang
lain. Sisi negatifnya adalah GMO dapat memicu permasalahan permasalahan kesehatan,
alergi, mutasi, dan penyakit jangka panjang .
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai GMO, jika manusia dijadikan sebagai produk
GMO tersebut saya tidak setuju, mengapa demikian karena berdasarkan beberapa kasus yang
ditemukan GMO tersebut telah di ubah dengan DNA dari organisme lain seperti tanaman,
virus, hewan, maupun bakteri. yang mana dampak nya tersebut sangat berpengaruh terhadap
manusia yang dapat menyebabkan sebagai pemicu permasahan kesehatan seperti alergi,
mutasi, dan penyakit jangka panjang .
Ada beberapa Teknik yang dapat digunakan dalam rekayasa genetika yaitu :
1. ISOLASI DNA
Semua organisme disusun oleh sel yang mengandung elemen genetik yang sama
yaitu DNA yang terdapat dalam kromosom. Kromosom eukariot berbentuk linear
sedangkan kromosom prokariot berbentuk sirkular. Prinsipnya adalah memisahkan
DNA kromosom atau DNA genom dari komponen-komponen sel lain. Sumber DNA
bisa dari tanaman, kultur mikroorganise, atau sel manusia.
2. PCR (Polimerase Chain Reaction)
PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan suatu teknik perbanyakan
(amplifikasi) potongan DNA secara in vitro pada daerah spesifik yang dibatasi oleh
dua buah primer oligonukleotida.
3. REVERSE TRANSCRIPTION POLYMERASE CHAIN REACTION (RT-PCR)
RT-PCR merupakan singkatan Reverse Transcription Polymerase Chain
Reaction. Seperti namanya, proses RT-PCR merupakan bagian dari proses PCR
biasa. Perbedaanya dengan PCR yang biasa, pada proes ini berlangsung satu siklus
tambahan yaitu adanya perubahan RNA menjadi cDNA complementary DNA)
dengan menggunakan enzim Reverse Transkriptase. Reverse Transcriptase adalah
suatu enzim yang dapat mensintesa molekul DNA secara in vitro menggunakan
template RNA. Seperti halnya PCR biasa, pada pengerjaan RT-PCR ini juga
diperlukan DNA Polimerase, primer, buffer, dan dNTP. Namun berbeda dengan
PCR, templat yang digunakan pada RT- PCR adalah RNA murni.
4. METODA DETEKSI PRODUK PCR
Produk PCR adalah segmen DNA (amplikon) yang berada dalam jumlah jutaan
copy, tetai tidak dapat diliat denan mata telanjang. Oleh karena itu PCR perlu diikuti
dengan suatu tahap akhir yang bertujuan untuk memvisualisasikan produk PCR serta
sekaligus bertujuan untuk mengetahui ukuran produk PCR dan mengetahui apakah
produk yang dihasilkan adalah benar seperti yang diinginkan. Salah satu metoda
deteksi yang umum dilakukan adalah elektroforesis gen agarosa.
5. SEKUENSING DNA
Sekuensing DNA merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui
urutan nukleotida atau basa dalam suatu fragmen DNA. DNA menyimpan informasi
genetik dalam bentuk urutan nukleotida. Metode sekuensing DNA yang paling
banyak digunakan adalah metode dideoksi Sanger. Ada tiga tahapan penting yang
harus dilakukan pada sekuensing, yaitu:
1. pembentukan fragmen-fragmen DNA untai tunggal dengan berbagai ukuran
melalui proses PCR
2. pemisahan fragmen – fragmen DNA dengan gel elektroforesis poliakrilamida.
3. pembacaan hasil elektroforesis.
6. TEKNIK HIBRIDISASI
Teknik ini berdasarkan kemampuan urutan asam nukleat yang kompelmen untuk
berikatan satu sama lain. Dengan hibridisasi fragmen DNA tertentu dapat
diidentifikasi dan dipisahkan dari fragmen lain. Teknik hibridisasi dapat digunakan
untuk mengidentifikasi klon yang mengandung DNA sisipan.
7. ANALISIS RFLP
Teknik lain yang berdasarkan elektroforesis dan hibridisasi adalah analisis
Restriction fragment length polymorphism (RFLP). Sebagian besar DNA eukariot
tidak mengkode protein. Dalam daerah noncoding lebih banyak terdapat mutasi
dibandingkan di dalam gen, karena mutasi ini tidak berpengaruh terhadap sel,
jaringan, organ dan organisme. Karena mutasi pada daerah noncoding tidak
menghasilkan perubahan fenotip, sehingga tidak menunjukkan perbedaan diantara
individu.
Adapun teknik lainnya yaitu :
 Teknik Sekuensing DNA
 Teknik Maxam-Gilbert
 Teknik Sanger-Coulson
Manfaat penggunaan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia yaitu :
 Menghasilkan tanaman dengan hasil yang lebih banyak atau menghasilkan zat
tertentu yang bermanfaat.
Contoh tanaman hasi rekayasa genetika misalnya adalah padi Golden Rice. Padi
ini adalah varietas padi yang telah dimodifikasi gennya dengan gen yang
menghasilkan beta-karoten (provitamin A).
 Menghasilkan tanaman tahan pestisida dan hama.
Dengan rekayasa genetika, tanaman dapat dibuat tahan pestisida, sehingga
pestisida dapat aman digunakan membasmi hama. Contohnya adalah Kedelai
Roundup Ready, yang dimodifikasi gennya sehingga memiliki sifat yang tahan
terhadap herbisida glifosfat. Ini membuat kedelai ini dapat digunakan bersama
herbisida yang memberantas gulma, sehingga dapat meningkatkan produksi kedelai
ini. Sebagian besar kedelai yang ditanam di negara Amerika Serikat adalah kedelai
ini.
 Menghasilkan obat – obatan.
Rekayasa genetika dapat digunakan untuk menghasilkan obat untuk mengatasi
berbagai penyakit pada manusia. Misalnya pembuatan insulin alami untuk para
penderita kekurangan insulin seperti diabetes yang terbuat dari gen domba atau sapi.
 Melakukan cloning.
Kloning adalah proses untuk menghasilkan individu yang sama persis atau yang
identik secara genetik. Prinsip kerja kloning adalah menyalin materi genetik DNA
dari suatu individu dan memasukkannya ke dalam suatu embrio untuk menggantikan
materi genetik embrio tersebut.
 Menghasilkan produk industry.
Rekayasa genetika dilakukan untuk menghasilkan mikroorganisme yang dapat
berperan dalam proses industri. Misalnya bakteri yang mampu mengurai logam hasil
limbah industri, atau bakteri yang mampu menjadi bahan kimia seperti sebagai
pemanis buatan, pewarna buatan dan bahan pengawet buatan.
Kekurangan dari penggunaan rekayasa genetika bagi kehidupan manusia yaitu :
 Terjadinya ketidak seimbangan ekologis disebabkan keseragaman individu hasil
cloning.
 Terjadinya perkembang biakan yang tidak terkendali dari jenis bakteri/organisme
ciptaan baru di laboratorium.
 Rekayasa genetika pada tanaman dapat menurunkan efektifitas pestisida
 Dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti menimbulkan alergi dan
penyakit lainnya.

Anda mungkin juga menyukai