Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL KEGIATAN

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)I


PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TANGGAL 21 OKTOBER-28 NOVEMBER 2021

KELOMPOK II
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKUKTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
2021
PROPOSAL KEGIATAN
MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) I
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TANGGAL 21 OKTOBER-28 NOVEMBER 2021

A. Latar Belakang
Keperawatan Komunitas merupakan pelayanan keperawatan profesional
yang ditujukan pada masyarakat dengan risiko tinggi agar mampu mencapai
status derajat kesehatan yang optimal melalui upaya peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan dan rehabilitasi dengan menjamin
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien
sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan (CHN, 1977). Menurut American Nurses Association ANA
(1973) Community Health Nursing (CHN) is a synthesis of nursing practice
and public health practice applied to promoting and preserving the health of
population.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahlian nya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
kesehatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Perawat sebagai
orang pertama dalam tatanan pelayanan kesehatan, melaksanakan fungsi-
fungsi yang sangat relevan dengan kebutuhan individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat. Sehat secara sosial meupakan hasil dari interaksi positif di
dalam komunitas. Kesehatan manusia berubah-ubah bergantung pada stressor
yang ada dan kemampuannya untuk mengatasi masalah serta memelihara
homeostasis. Setiap manusia mempunyai rentang yang terdiri dari dua kutub
yaitu keadaan sehat optimal dan keadaan sakit.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu Indonesia Sehat dimana
dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat melalui desa siaga. Desa
siaga bertujuan untuk mengembangkan kepedulian serta kesiapsiagaan
masyarakat desa dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana
dan kegawatdaruratan secara mandiri. Salah satu bentuk pemberdayaan
masyarakat untuk mencapai desa siaga adalah melibatkan masyarakat dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) (Kemenkes RI, 2010).
Pada saat ini seluruh masyarakat sedang berjuang bersama-sama
melawan pandemi Covid-19 ini, jenis virus ini termasuk dalam golongan
SARS (Severe Acut Respiratory Syndrome), MERS (Middle East Respiratory
Syndrome), dan COVID-19 (WHO, 2020). Wabah Covid-19merupakan jenis
penyakit baru dan sangat mudah menular, melalui percikan batuk atau bersin.
Percikan tersebut dapat menempel pada permukaan benda-benda kemudian
dapat menular ke orang lain yang menyentuh permukaan yang terkontaminasi
tersebut. Gejala utama para penderita yang terjangkit Covid-19 yaitu demam,
batuk dan kesulitan bernapas (WHO, 2020). Angka kejadian Covid-19
pertanggal 18 Agustus 2021 kasus yang terkonfirmasi sebanyak 4.219.284
(Kemenkes RI, 2021).
Akibat dari pandemi ini seluruh mahasiswa digiring untuk mengikuti
pperkuliahan daring, dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-
19. Semua elemen mulai dari dosen, ketenagaan, dan mahasiswa harus
beradaptasi terhadap kondisi ini. Perubahan yang terjadi secara tibatiba ini
tentu dapat menimbulkan stres tersediri bagi mahasiswa. Pembelajaran daring
adalah kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet, local
area network sebagai metode berinteraksi dalam pembelajaran seperti
penyampaian materi dengan menggunakan menggunakan platform seperti
whatsApp, telegram, zoom, meets, google classroom (Neviyarni, 2021)
Berbagai kesulitan yang dialami oleh mahasiswa pada pembelajar
daring sinyal yang kurang mendukung, sebagian mahasiswa kekurangan
kuota, banyak gangguan ketika belajar di rumah, mahasiswa merasa kurang
fokus belajar tanpa adanya interaksi langsung dengan dosen maupun
mahasiswa lain, materi yang disampaikan sulit dipahami, kurangnya kesiapan
dosen dalam menyiapkan materi. Hal ini lah menjadi pemicu utama stress
bagi mahasiswa, Kecemasan, stres, dan depresi adalah gangguan mental
yang umum terjadi dengan prevalensi 10-40 % di negara berkembang. Stres
saat menjadi atribut kehidupan modern karena stress telah menjadi bagian
kehidupan yang umum dan tidak dapat terelakkan. Stres dapat dialami oleh
seseorang dimanapun berada seperti keluarga, sekolah, pekerjaan, dan
masyarakat. Stres dapat dirasakan oleh semua orang dari berbagai usia, mulai
anak- anak, remaja, dewasa ataupun lanjut usia. Stres dapat membahayakan
fisik maupun mental seseorang (Kupriyanov, 2014 (dalam Neviyarni, 2021)
stress ditandai dengan gejala fisik, emosional, intelektual dan interpersonal.
Sulit tidur, mudah lelah, sering terasa letih, ketegangan otot bahkan sampai
diare merupakan gejala fisik dari stres ( Nurmaliyah, 2014).
Sehubungan dengan hal tersebut ITEKES Bali melaksanakan praktek
keperawatan komunitas yang merupakan implementasi mata ajar keperawatan
komunitas. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa mampu memberikan
asuhan keperawatan baik kepada individu, keluarga dan masyarakat yang
sedang melaksanakan pembelajaran daring agar dapat meminimalisir kondisi
stress siswa tersebut untuk membuat proses belajar menjadi efektif. Karena
saat ini pandemi COVID-19 masih berlangsung, maka atas kebijakan
institusi segala hal yang berkaitan dengan PKL diadakan secara online.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menggambarkan secara umum dari hasil pengkajian adanya masalah
kesehatan masyarkat yang khusunya pada remaja yaitu stress
pembelajaran daring yang diakibatkan covid-19
2. Tujuan Khusus
a. Masyarakat khususnya remaja mengenal pembelajaran atau mata
pelajaran yang dapat menyebabkan stress akademik selama covid-
19
b. Masyarakat ksususnya remaja mengenal tingkat stres akademik
selama covid-19
c. Masyarakat khususnya remaja dapat mencegah stres akademik
selama covid-19
d. Masyrakat khusunya remaja dapat menyusun rencana pembelajaran
untuk mencegah stres akademik yang selama covid-19

C. Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) I” dengan membahas masalah stres pembelajaran daring akibat
Covid-19 yang sedang dialami masyarakat khususnya remaja. Pelaksanaan
MMD I akan dilaksanakan secara daring/online ( zoom, bandicam, skype,
webbex, googleclass, whatsapp grup ).

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


1. Waktu
Kegiatan MMDI akan dilaksanakan pada 21 Oktober 2021
Pukul 09.00 WITA
2. Tempat
Kegiatan ini dilaksanakan secara online melalui aplikasi WA
(Whatsapp Group) atau zoom.

E. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan komunitas sesuai dengan
rencana yang ditetapkan pada 21 Oktober 2021. MMD I dilakukan oleh
Kelompok II, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners- Institut
Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali yang melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) secara online ( zoom, bandicam, skype, webbex,
googleclass, whatsapp grup ) yang berada di tinggal masing-masing.
F. Peserta
1. Undangan. (Terlampir).
2. Perwakilan masyarakat (remaja) .
3. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners ITEKES Bali.
G. Anggaran Kegiatan
Pendanaan di dapatkan dari anggaran mahasiswa PKL Program Studi
Pendidikan Profesi Ners 2021.
H. Susunan Kepanitiaan
(Terlampir).
I. Susunan Acara
(Terlampir).
J. Penutup
Demikianlah Proposal MMD I ini akan kami ajukan untuk dapat
menjadi pertimbangan bagi pihak yang terkait. Atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

Denpasar, 11 Oktober 2021


Sekretaris MMD I
Ketua Pelaksana MMD I

(I Gusti Ayu Inten Meliani)


(Ni Kadek Dina Febriani)
NIM. 2114901158
NIM. 2114901131

Mengetahui,
Perwakilan Remaja, Dosen Pembimbing Akademik,

(Ni Kadek Katarina Ayu Damayanti) ( Ns. I Kadek Nuryanto,S.Kep.,MNS)


NIM. 18C10036 NIDN. 0823077901
Lampiran 1

DAFTAR UNDANGAN MMD I


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI

NO INSTITUSI JUMLAH
Pembimbing Akademik ITEKES
1 10
Bali
Mahasiswa Program Studi
2 Pendidikan Profesi Ners 30
ITEKES Bali
7. Remaja di Kabupaten Badung 128

Total 168
Lampiran 2

SUSUNAN KEPANITIAAN MMD I

Pelindung : Pembimbing Akademik


Penanggung Jawab : Kelompok II
Ketua : Ni Kadek Dina Febriani, S.Kep

Wakil Ketua : Ni Putu Ayu Krisnayanti, S.Kep

Sekretaris : I Gusti Ayu Inten Meliani, S.Kep


Ni Made Melandari, S.Kep

Bendahara : Putu Diah Purnamawati, S.Kep


Made Mega Ayunda Sari, S.Kep
SEKSI – SEKSI
1. SIE ACARA
a. Kadek Ayu Kristina Damayanti, S.Kep
b. Ni Putu Ayu Thesya Julyastini, S.Kep
c. Ni Luh Putu Diah Meinayanti, S.Kep
d. Ni Komang Wina Wartini, S.Kep
e. Ni Wayan Arindani, S.Kep
f. Ni Made Wahyu Aryani, S.Kep

2. SIE ADMINISTRASI
a. Ni Putu Vina Nilaswari, S.Kep
b. Desak Putu Dewi Lestari, S.Kep
c. Kadek Ayu Riska Citra Pratiwi, S.Kep

3. SIE DOKUMENTASI
a. Dwi Ariati, S.Kep
b. Ni Made Rai Sri Widari, S.Kep
c. Ni Ketut Tari Widiastuti, S.Kep
d. Ni Putu Rita Yunita Putri, S.Kep
4. SIE PERLENGKAPAN
a. A.A Yoga Mahendra Putra, S.Kep
b. Kadek Cintia Widyasari, S.Kep
c. Kadek Yuni Kartika, S.Kep
d. Ni Kadek Oki Krisnayanthi, S.Kep
e. Ni Kadek Diah Rastika Dewi, S.Kep
f. Ni Putu Asri Ernadi, S.Kep

5. FASILITATOR
a. Desak Yunitha Dewi, S.Kep
b. Ni Putu Devi Indrayanti, S.Kep
c. Ni Kadek Riska Kurnia Dewi, S.Kep
d. Ni Kadek Indah Juliawati, S.Kep
e. Ni Luh Ayu Deviana Sari Budaya, S.Kep
Lampiran 3

SUSUNAN ACARA MMD I ONLINE/DARING

 Pembukaan
 Doa
 Sambutan dari dosen pembimbing kelompok II stase keperawatan komunitas
ITEKES Bali.
 Penyajian data hasil survey
 Diskusi terkait rencana tindak lanjut yang akan dilakukan
 Penyajian hasil diskusi
 Pengesahan Musyawarah Masyarakat Kelurahan (MMD) I oleh:
1) Ketua MMD I
2) Perwakilan remaja
3) Dosen pembimbing kelompok II stase keperawatan komunitas ITEKES
Bali.
4) Penutup.
Lampiran 4

LEMPIRAN ANALISA DATA RESPONDEN REMAJA TERHADAP STRES


PADA SAAT PEMBELAJARAN SECARA DARING DI MASA PANDEMI
COVID – 19
TANGGAL 11 OKTOBER 2021

Analisa Data Remaja 18 – 22 Tahun Terhadap Stres Pada Saat Pembelajaran


Secara Daring di Masa Pandemi Covid – 19

Tabel 1.1 Distrbusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur (n=


128)
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
responden
18 Tahun 3 2,3 %
19 Tahun 26 20,3%
20 Tahun 51 39,8%
21 Tahun 42 32,8%
22 Tahun 6 4,7%
Total 128 100,0%

Berdasarkan tabel di atas 1.1 dapat dijelaskan bahwa diperoleh


responden 128 responden. Didapat hasil bahwa responden paling tinggi
berumur 20 tahun sejumalah 51 orang dengan persentase 39,8% dan
respoden yang paling rendah berumur 18 tahun dengan jumlah 3 orang
dengan persentase 2,3%.
Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran
Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Fisiologi
(n = 128)
No. Pertanyaan SL SR CS KK TP
n n n n n
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Saya merasa diri saya 11 22 23 61 11
penuh dengan (8,6) (17,) (18,) (47,) (8,6)
tekanan
2 Saya sering merasa 11 21 16 69 11
sakit kepala (8,6) (16,4) (12,5 ) (53,9) (8,6,)

3 Saya merasa lemas 7 7 3 35 76


seperti mau pingsan (5,5) (5,5) (2,3) (27,3) (59,4)

4 Saya merasa bibir 9 22 17 52 28


saya sering kering (7,0) (17,2) (13,3) (40,6) (21,9)

5 Saya menyadari 7 11 15 58 37
kegiatan jantung. (5,5) (8,6) (11,7) (45,3) (28,9)
Walaupun saya tiak
habis melakukan
aktivitas fisik
(misalnya : merasa
detak jantung
meningkat atau
lemah)

6 Saya berkeringat 9 13 6 40 60
secara berlebih (7,0) (10,3) (4,7) (31,3) (46,9)
(misalnya : tangan
berkeringat), padahal
temperatur tidak
panas atau tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya
7 Saya mengalami 8 9 4 36 71
kesulitan bernafas (6,3) (7,0) (3,1) (28,1) (55,5)
(misalnya : seringkali
terengah – engah atau
tidak dapat bernafas
padahal tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya
8 Saya mengalami 9 10 3 31 75
kesulitan bernafas (7,0) (7,8) (2,3) (24,2) (58,6)
(misalnya : seringkali
terengah – engah atau
tidak dapat bernafas
padahal tidak
melakukan aktivitas
fisik sebelumnya

Berdasarkan tabel di atas 1.2 menunjukkakn tentang stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi
covid- 19 pada gejala fisiologi yang mana dibuktikan oleh tingginya
responden yang menjawab selalu paling tinggi yaitu pernyataan pertama
“Saya merasa diri saya penuh dengan tekanan” sebanyak 11 orang
dengan persentase (8,6%) dan pertanyaan yang kedua selalu paling
tinggi “Saya sering merasa sakit kepala” sebanyak 11 orang dengan
persentase (8,6%). Responden yang menjawab pertanyaan selalu paling
rendah yaitu pertanyaan nomber tiga “Saya merasa lemas seperti mau
pingsan sebanyak 7 dengan persentase (5,5%) dan pertanyaan kedua
yang selalu paling rendah pada nomber lima “Saya menyadari kegiatan
jantung. Walaupun saya tiak habis melakukan aktivitas fisik ( misalnya :
merasa detak jantung meningkat atau lemah)” sebanyak 7 dengan
persentase (5,5%)
Tabel 1.3 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran
Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Fisiologi (n
= 128)
Tingkat Stres n %
Tidak Stres 39 30.5
Stres Ringan 51 39.8
Stres Sedang 20 15.6
Stres Berat 18 14.1

Berdasarkan tabel di atas 1.3 menunjukkakn hasil stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid-
19 pada gejala fisiologi yaitu di dominasi oleh hasil stress ringan sebanyak
51 responden dengan 39,8% , tidak stress dengan jumlah responden 39
yaitu 30,5% , stress sedang dengan 20 responden yaitu 15,6% dan terdapat
18 responden yang memiliki gejala stress pada fisiologinya yaitu sebanyak
14,1%

Tabel 1.4 Statistik Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Secara Daring
Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Fisiologi (n = 128)

N Keterangan Nilai
O
1 Median 2,00
2 Mean 2,13
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1

Pada table 1.4 di atas menunjukkan bahwa pada stres mahasiswa


terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid- 19 pada
gejala Fisiologi memiliki nilai tengah 2,00 dengan rata-rata (mean) 2,13
dan nilai maksimal 4 sedangkan nilai minimal 1.
Tabel 1.5 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran
Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Psikologis
(n=128)
No. Pertanyaan SL SR CS KK TP
n n n n n
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Saya merasa diri saya 11 23 21 60 13
menjadi marah karena hal (8,6) (18,0) (16,4) (46,9) (10,3)
– hal sepele

2 Saya cenderung bereaksi 8 16 27 55 22


berlebih terhadap suatu (6,3) (12,5) (21,1) (43,0) (17,2)
situasi
3 Saya menemukan diri saya 12 30 25 49 12
berada dalam situasi yang (9,4) (23,4) (19,5) (38,3) (9,4)
membuat saya merasa
sangat cemas dan saya
akan merasa sangat lega
jika semua ini berakhir
4 Saya merasa tidak ada hal 12 5 11 37 63
yang diharapkan dimasa (9,4) (3,9) (8,6) (28,9) (49,2)
depan

5 Saya menemukan diri saya 14 19 21 59 24


mudah merasa kesal (10,9) (14,8) (16,4) (46,1) (18,8)

6 Saya merasa sedih dan 9 16 23 56 24


tertekan (7,0) (12,5) (18,0) (43,8) (18,8)

7 Saya merasa bahwa saya 11 18 19 64 16


mudah tersinggung (8,6) (14,1) (14,8) (50,0) (12,5)

8 Saya merasa takut tanpa 13 14 18 54 16


alasan yang jelas (10,3) (10,9) (14,1) (42,2) (12,5)

9 Saya merasa putus asa dan 9 12 16 53 38


sedih (7,0) (9,4) (12,5 ) (41,4) (29,7)
10 Saya merasa bahwa saya 14 16 19 62 17
mudah marah (10,9) (12,5) (14,8) (48,4) (13,3)

11 Saya merasa saya hampir 11 21 20 55 21


panik (8,6) (16,4) (15,6) (43,0) (16,4)

12 Saya merasa sulit untuk 9 19 22 50 28


tenang setelah sesuatu (7,0) (14,8) (17,2) (39,1) (21,9)
membuat saya kesal

13 Saya takut bahwa saya 10 17 20 51 30


akan “ terhambat” oleh (7,8) (13,3) (15,6) (39,8) (23,4)
tugas – tugas sepele yang
tidak bisa saya lakukan
14 Saya sedang merasa 11 10 21 58 28
gelisah (8,6) (7,8) (16,4) (45,3) (21,9)

15 Saya merasa sangat 9 8 (6,3) 17 56 38


ketakutan (7,0) (13,3) (43,8) (29,7)
16 Saya melihat tidak ada 9 5 14 33 67
harapan unutk masa depan (7,0) (3,9) (10,9) (25,) (52,3)

17 Saya menemukan diri saya 8 10 21 61 28


mudah gelisah (6,3) (7,8) (16,4) (47,7) (21,9)

18 Saya merasa khawatir 10 12 12 60 34


dengan situasi dimana (7,8) (9,4) (9,4) (46,9) (26,6)
saya mungkin menjadi
panik dan mempermalukan
diri saya

Berdasarkan tabel di atas 1.5 menunjukkakn tentang stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi
covid- 19 pada gejala psikologis yang mana dibuktikan oleh tingginya
responden yang menjawab selalu paling tinggi yaitu pernyataan nomber
kelima “Saya menemukan diri saya mudah merasa kesal” sebanyak 14
orang dengan persentase (10,9%) dan pertanyaan yang kedua selalu
paling tinggi pada nomber sepuluh “Saya merasa bahwa saya mudah
marah” sebanyak 14 orang dengan persentase (10,9%). Responden yang
menjawab pertanyaan selalu paling rendah yaitu pertanyaan momber dua
“Saya cenderung bereaksi berlebih terhadap suatu situasi” sebanyak 8
orang dengan persentase (6,3%) dan pertanyaan kedua yang selalu paling
rendah pada nomber tujuh belas “Saya menemukan diri saya mudah
gelisah” sebanyak 8 orang dengan persentase (6,3%)

Tabel 1.6 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran


Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Psikologi
(n = 128)
Tingkat Stres n %
Tidak Stres 23 18.0
Stres Ringan 52 40.6
Stres Sedang 30 23.4
Stres Berat 23 18.0

Berdasarkan tabel di atas 1.6 menunjukkakn hasil stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid-
19 pada gejala psikologi yaitu di dominasi oleh hasil stress ringan sebanyak
52 responden dengan 40,6% , tidak stress dengan jumlah responden 23
yaitu 18% , stress sedang dengan 30 responden yaitu 23,4% dan terdapat 23
responden yang memiliki gejala stress pada fisiologinya yaitu sebanyak
18%.

Tabel 1.7 Statistik Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Secara Daring
Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Psikologis (n=128)
N Keterangan Nilai
O
1 Median 2,00
2 Mean 2,41
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1

Pada table 1.7 di atas menunjukkan bahwa pada stres mahasiswa


terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid- 19 pada
gejala psikologis memiliki nilai tengah 2,00 dengan rata-rata (mean) 2,13
dan nilai maksimal 4 sedangkan nilai minimal 1

Tabel 1.8 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran


Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Prilaku
(n=128)
No. Pertanyaan SL SR CS KK TP
n n n n n
(%) (%) (%) (%) (%)
1 Saya tidak dapat 8 7 10 37 66
merasakan perasaan (6,3) (5,5) (7,8) (28,9) (51,6)
positif sama sekali
2 Saya sepertinya tidak 8 9 5 43 63
kuat lagi untuk (6,3) (7,0) (3,9) (33,6) (49,2)
melakukan suatu
kegiatan
3 Saya sulit untuk 11 9 15 57 36
bersantai (8,6) (7,0) (11,7) (44,5) (28,1)
4 Saya menemukan diri 9 10 18 70 21
saya menjadi tidak (7,0) (7,8) (14,1) (54,7) (16,4)
sabar ketika mengalami
penundaan ( misalnya :
kemacetan lalu lintas,
menunggu sesuatu)

5 Saya kehilangan minat 8 7 12 53 48


akan segaala hal (6,3) (5,5) (9,4) (41,4) (37,5)

6 Saya saya merasa tidak 9 7 10 41 61


berharga ebagai seorang (7,0) (5,5) (7,8) (32,0) (47,7)
manusia

7 Saya merasa bahwa 9 8 13 36 63


hidup tidak bermanfaat (7,0) (6,3) (10,3) (28,1) (49,2)

8 Saya merasa sulit unutk 11 15 16 52 34


beristirahat (8,6) (11, (12,5 (40,6) (26,6)
7) )
9 Saya tiak dapt 9 8 16 54 41
merasakan kenikmatan (7,0) (6,3) (12,5) (42,2) (32,0)
dari berbagai hal yang
saya lakukan

10 Saya merasa tidak 9 8 11 59 41


antusial dalam segala (7,0) (6,3) (8,6) (46,1) (32,0)
hal

11 Saya merasa bahwa 11 7 8 43 59


tidak berharga (8,6) (5,5) (6,3) (33,6) (46,1)

12 Saya tidak dapat 9 5 14 52 47


memaklumi hl apapun (7,0) (3,9) (10,9) (40,6) (36,7)
yang menghlangi saya
untuk menyelesaikan
hal yang sedang saya
lakukan
13 Saya merasa hidup 9 4 10 39 66
tidak berarti (7,0) (3,1) (7,8) (30,5) (51,5)

14 Saya sulit untuk 9 8 14 69 28


meningkatkan inisiatif (7,0) (6,3) (10,9) (53,9) (21,9)
dalam melakukan
sesuatu

Berdasarkan tabel di atas 1.8 menunjukkakn tentang stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi
covid- 19 pada gejala prilaku yang mana dibuktikan oleh tingginya
responden yang menjawab selalu paling tinggi yaitu pernyataan nomber
tiga “Saya sulit untuk bersantai” sebanyak 11 orang dengan (8,6%),
responden yang menjawab selalu paling tinggi yang kedua pada
pernyataan nomber delapan “Saya merasa sulit unutk beristirahat”
sebanyak 11 orang dengan (8,6%) dan pertanyaan yang ketiga selalu
paling tinggi pada nomber sebelas “Saya merasa bahwa tidak berharga”
sebanyak 11 orang dengan (8,6%). Responden yang menjawab
pertanyaan selalu paling rendah yaitu pertanyaan nomber satu “Saya tidak
dapat merasakan perasaan positif sama sekali” sebanyak 8 orang dengan
persentase (6,3%), responden yang menjawab pertanyaan selalu paling
rendah yang kedua pada pertanyaan nomber dua “Saya sepertinya tidak
kuat lagi untuk melakukan suatu kegiatan” sebanyak 8 orang dengan
persentase (6,3%) dan pertanyaan ketiga yang selalu paling rendah pada
nomber lima “Saya kehilangan minat akan segaala hal” sebanyak 8 orang
dengan persentase (6,3%)
Tabel 1.9 Distribusi Frekuensi Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran
Secara Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Prilaku
(n=128)
Tingkat Stres n %
Tidak Stres 46 35.9
Stres Ringan 47 36.7
Stres Sedang 19 14.8
Stres Berat 16 12.5

Berdasarkan tabel di atas 1.9 menunjukkakn hasil stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi covid-
19 pada gejala prilaku yaitu di dominasi oleh hasil stress ringan sebanyak
47 responden dengan 36,7% , tidak stress dengan jumlah responden 46
yaitu 35,9% , stress sedang dengan 19 responden yaitu 14,8% dan terdapat
16 responden yang memiliki gejala stress pada fisiologinya yaitu sebanyak
12,5%

Tabel 1.10 Statistik Hasil Stres Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Secara


Daring Pada Masa Pandemi Covid- 19 Pada Gejala Prilaku (n=128)

N Keterangan Nilai
O
1 Median 2,00
2 Mean 2,04
3 Nilai maksimal 4
4 Nilai Minimal 1

Pada table 1.10 di atas menunjukkan bahwa pada stres


mahasiswa terhadap pembelajaran secara daring pada masa pandemi
covid- 19 pada gejala prilaku memiliki nilai tengah 2,00 dengan rata-
rata (mean) 2,41 dan nilai maksimal 4 sedangkan nilai minimal 1.

Anda mungkin juga menyukai