Anda di halaman 1dari 14

KAN-R-LI 01

PERSYARATAN KAN UNTUK AKREDITASI


INSPEKSI
BADAN-BADAN DI LINGKUP
PRODUK PERTANIAN

Nomor Masalah: 2
Januari 2008

Komite Akreditasi Nasional


Badan Akreditasi Nasional Gedung Manggala
Wanabakti, Blok IV, Lt. 4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270 - Indonesia Telp.
: 62 21 5747043, 5747044
Fax. : 62 21 57902948, 5747045
Surel : laboratorium@bsn.or.id
Situs web : http://www.bsn.or.id
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

LEMBAR PERSETUJUAN

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh:

Direktur Akreditasi Komite Akreditasi Nasional


(KAN)

saya
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

DAFTAR PERUBAHAN

Bagian
Nomor bagian
Tidak. Tanggal Deskripsi singkat tentang perubahan revisi
diperbaiki
jumlah

1. 12/06/08 Identifikasi Dokumen identifikasi diubah menjadi KAN- R-LI 01 2


dokumen DPLI
03

ii
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

PERSYARATAN KAN UNTUK AKREDITASI

BADAN INSPEKSI DI LINGKUP

PRODUK PERTANIAN

1. PENGANTAR

1.1 Persyaratan khusus ini menjelaskan persyaratan yang harus dipatuhi oleh lembaga inspeksi yang

bekerja di lingkup Produk Pertanian sebelum dapat diakreditasi.

1.2 Persyaratan khusus ini harus dipelajari sehubungan dengan persyaratan dalam standar SNI

19-17020-1999 (adopsi ISO / IEC 17020 -1998) - Kriteria Umum untuk Operasi Berbagai Jenis Badan

yang Melakukan Inspeksi

1.3 Dokumen persyaratan khusus ini mencakup pemeriksaan Produk pertanian, termasuk:

Sebuah)
Sereal, didefinisikan sebagai biji-bijian yang dapat dimakan dan produk sampingannya, seperti gandum, jagung atau jagung, oat,

beras, sorgum, barley, gandum hitam, tepung, dedak, dll.

b) Kacang-kacangan, didefinisikan sebagai biji tanaman polongan yang dapat dimakan dan produk sampingannya seperti

kacang-kacangan, lentil, buncis, dan lain-lain.

c) Biji minyak, didefinisikan sebagai biji yang menghasilkan minyak, dan produk sampingannya, seperti biji rami, biji rami, biji

sawit, rapeseed, kedelai, biji bunga matahari, dll. Minyak dan lemak nabati dan hewani, baik yang dapat dimakan maupun

d) teknis, didefinisikan sebagai minyak dan lemak yang diperoleh dari minyak sayur atau hewan seperti minyak kelapa, jagung

atau minyak jagung, kacang tanah atau minyak kacang tanah, minyak biji rami, minyak zaitun, minyak sawit dan produk sawit,

minyak lobak, minyak kedelai, minyak biji bunga matahari, lemak, minyak tung, minyak ikan, dll.

1
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

e) Gula, didefinisikan sebagai produk kristal manis dari jus tanaman, terutama dari tebu atau bit

gula

f) Buah-buahan dari pupuk, yang diartikan sebagai hasil tanaman dan pohon yang dapat dimakan, dan hasil sampingannya

sayuran, yang diartikan sebagai tumbuhan atau akar yang dibudidayakan untuk pangan dan hasil sampingnya jamu,

diartikan sebagai tumbuhan yang batangnya tidak menjadi kayu dan digunakan untuk makanan atau bumbu obat,

didefinisikan sebagai zat aromatik yang berasal dari nabati yang diperoleh dari tanaman seperti: teh, kopi, kakao, dan

produk sampingan, anggur, alkohol yang berasal dari pertanian,

kalengan, f ood beku, makanan, daging,

didefinisikan sebagai daging hewan atau burung yang digunakan untuk makanan, produk susu, produk, kayu, karet,

kapas, Ikan dan krustasea dan produk sampingannya

2. LINGKUP AKREDITASI

2.1 Ruang lingkup akreditasi adalah pernyataan formal tingkat kegiatan yang telah diakreditasi oleh lembaga

inspeksi;

2.2 Ruang lingkup dicatat pada jadwal akreditasi, yang diterbitkan bersama dengan sertifikat akreditasi.

2.3 Ruang lingkup harus didefinisikan setepat mungkin sehingga semua pihak yang berkepentingan

mengetahui secara akurat dan jelas berbagai metode inspeksi dan jenis produk yang dicakup oleh

akreditasi lembaga inspeksi.

2.4 KAN hanya akan mengakreditasi badan inspeksi untuk inspeksi yang telah didokumentasikan dan divalidasi

secara lengkap. Ini mungkin termasuk metode standar nasional dan internasional, metode klien dan

in-house.

2
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

2.5 Validasi metode tidak boleh dianggap remeh dan lembaga inspeksi harus yakin bahwa tingkat validasi

teknik tertentu sudah memadai untuk tujuannya.

3. PERSYARATAN INSPEKTOR

3.1 Manajemen lembaga inspeksi harus memastikan integritas inspektur dan bahwa inspektur bebas dari semua tekanan,

yang mungkin mempengaruhi ketidakberpihakan mereka dan mempengaruhi penilaian mereka.

3.2 Manajemen lembaga inspeksi harus memiliki peraturan, kebijakan atau prosedur untuk: kode etik

inspektur, pengawasan atau pemantauan inspektur di lokasi inspeksi, mengambil sanksi hukum untuk

malpraktek inspektur, pemeliharaan catatan inspeksi rinci di lokasi oleh inspektur. Supervisi personel

badan inspeksi, umpan balik Klien dan atau Pengaduan untuk inspektur kinerja. Review tahunan

kinerja inspektur dalam melakukan inspeksi oleh lembaga inspeksi Inspektur harus memiliki kualifikasi

akademik formal minimal sarjana atau diploma di bidang pertanian, biologi atau ilmu pengetahuan

3.3 atau sederajat dari universitas, institusi atau perguruan tinggi yang terakreditasi.

3.4 Persetujuan penandatangan untuk sertifikat inspeksi yang disahkan KAN harus memiliki pengalaman minimal

dalam inspeksi produk pertanian tidak kurang dari 3 tahun dan persetujuan oleh KAN berdasarkan

rekomendasi dari penilai KAN.

3.5 Inspektur harus memiliki keahlian teknis dan profesional yang diperlukan untuk melaksanakan inspeksi.

Per sonnel yang digunakan mungkin inspektur penuh atau paruh waktu atau freelance.

3.6 Inspektur harus memiliki pengetahuan yang baik tentang:

3
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

• dasar-dasar pemeriksaan

• teknik inspeksi untuk penimbangan, pengukuran, pengambilan sampel, kebersihan, analisis,

pengujian, dll.

• pemeriksaan karakteristik produk dan penggunaan pemeriksaan

• bahaya dan peraturan keselamatan pemeriksaan penggunaan yang

• aman dan benar dari sertifikasi dan pelaporan peralatan

3.4 Saat melakukan inspeksi lapangan, inspektur harus membawa Kartu Identitas Inspektur. Kartu

identitas tersebut biasanya akan memuat nama Badan Inspeksi dan logonya, nama inspektur, foto

dan tanda tangannya, tanggal penerbitan dan tanggal kedaluwarsa kartu.

4. SISTEM DAN MANAJEMEN MUTU

4.1 Badan Inspeksi harus melaksanakan layanan yang diberikan dengan hati-hati dan keterampilan serta harus

menerapkan standar teknis dan profesional yang sesuai untuk semua aspek pekerjaannya.

4.2 Badan Inspeksi harus melakukan layanan yang disepakati dengan Kliennya secara independen

dan tidak memihak.

4.3 Badan Inspeksi akan memberi tahu Kliennya pada waktu yang tepat tentang pelaksanaan instruksi.

4.4 Badan Inspeksi biasanya akan memberi tahu Klien tentang observasi yang telah dilakukan melalui

sertifikat, laporan atau dokumen serupa lainnya.

4.5 Badan Inspeksi akan memberi tahu Kliennya secara tepat waktu jika ada bagian dari layanan yang

disepakati tidak dapat dilakukan karena alasan apa pun. Inspeksi

4
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

Badan harus menetapkan prosedur untuk menangani keluhan yang diterima dari Klien dan dari pihak

ketiga.

4.6 Badan Inspeksi harus memperhatikan peraturan kesehatan dan keselamatan yang relevan.

4.7 Badan Inspeksi harus menyimpan catatan inspeksi

5. PERALATAN DAN PEMELIHARAAN

Sebuah. Badan Inspeksi memiliki peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan inspeksi pertanian

b. Badan Inspeksi akan menyediakan peralatan yang diidentifikasi dengan benar dan membatasi akses

dan penggunaan peralatan khusus untuk Personil terlatih. Menjaga peralatannya agar berfungsi

c. dengan baik sesuai dengan prosedur dan peraturan yang relevan.

d. Lakukan kalibrasi ulang secara berkala untuk peralatan yang dikalibrasi sesuai dengan jadwal yang

direkomendasikan atau diatur dan peraturan nasional dan / atau internasional jika ada.

e. Pastikan di mana peralatan terkomputerisasi atau otomatisnya digunakan, perangkat lunak

komputer memadai dan integritas data dilindungi.

f. Hapus peralatan yang rusak dari layanan, yang harus dipisahkan sampai perawatan peralatannya sendiri

sebagai berikut:

g. diperbaiki atau dihancurkan.

5
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

6. METODE / PROSEDUR INSPEKSI

6.1 prosedur inspeksi harus berisi, atau mengacu pada, dokumen lain yang berisi hal-hal berikut ini, dan dilengkapi dengan

informasi lebih lanjut yang diperlukan untuk menjelaskan pemeriksaan secara lengkap:

a) judul, nomor referensi unik, status masalah atau revisi, dan tanggal penerbitan;

b) identifikasi unik dari lembaga Inspeksi yang memproduksi prosedur;

c) pada setiap halaman, nomor halaman, jumlah halaman dalam prosedur dan nomor referensi unik;

d) tanda tangan persiapan dan persetujuan, sehingga penulis dan otoritas pproval dapat segera

diidentifikasi;

6.2 Badan Inspeksi akan melakukan inspeksi sesuai dengan prosedur, metode, aturan dan regulasi dari

asosiasi tersebut jika diminta oleh Klien dalam instruksi.

6.3 Metode prosedur dan standar yang diterbitkan oleh organisasi nasional, internasional, atau perdagangan

dan yang sering dijumpai di bidang pertanian dapat digunakan, seperti: Standar Nasional Indonesia (SNI),

International Organization for Standardization (ISO), Federation of Oils, Seeds and Fats Association

(FOSFA), Asosiasi Produsen Biji Minyak Nasional (NOPA), Institut Produk Biji Minyak Nasional (NIOP),

Asosiasi Produsen Biji Kapas Nasional (NCPA), Asosiasi Perdagangan Biji-bijian dan Pakan (GAFTA), dll.

6.4 Untuk inspeksi pemuatan / pembuangan

6
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

Pemeriksa
Sebuah. harus memeriksa kebersihan wadah, kebersihan peralatan bongkar / muat, pengumpulan

dan pemindahan muatan sebelumnya sesuai dengan Pemeriksaan Kebersihan produk pertanian.

b. Inspektur harus memverifikasi secara visual sejauh mungkin bahwa semua barang dimuat / dibongkar, bahwa

pengangkut / peralatan pengangkut kosong dan harus memeriksa secara visual tumpahan atau kerugian

selama operasi dan kelainan dalam pengepakan.

6.5 Untuk Pemeriksaan Kebersihan

Sebuah. Tujuan dari inspeksi kebersihan adalah agar Inspektur menilai dengan menggunakan sarana

visual apakah wadah atau alat angkut transmisi dalam kondisi bersih.

b. Inspektur harus melaporkan kondisi wadah, dindingnya, keberadaan residu dan harus melaporkan

adanya bau asing jika diketahui.

c. Seorang Inspektur yang inspeksi untuk inspeksi visualnya dibatasi secara ketat pada penentuan bahwa

kapal yang ditunjuk, wadah atau alat angkut transmisi, seperti yang dilihat dengan mata telanjang dari

tempat-tempat yang dapat diakses dan aman, tampak bersih. Inspeksi tersebut tidak dimaksudkan untuk

dan tidak termasuk saran atau penentuan seperti, kesesuaian kargo atau lapisan tangki sebelumnya,

kesesuaian metode pembersihan atau penyimpanan kargo yang berdekatan, ada atau tidak adanya residu

jejak, atau kesesuaian umum atau kesesuaian untuk menampung atau membawa kargo tertentu.

d. Jika instruksi meminta pemeriksaan buku catatan kapal untuk kargo sebelumnya, Badan Inspeksi harus

menyatakan apakah buku catatan tersebut telah mendesah dan apakah itu disajikan dalam bahasa

yang dapat dimengerti oleh inspektur Badan Inspeksi.

7
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

e. Badan Inspeksi tidak boleh menilai atau mengesahkan kesesuaian wadah untuk menampung atau membawa barang

kecuali berkaitan dengan fakta bahwa wadah tersebut bersih secara visual.

6.6 Untuk inspeksi pengepakan

Ketika diminta untuk memeriksa pengepakan, Inspektur akan melaporkan kondisi dan tanda pengepakan.

6.7 Untuk pengambilan stok dan inspeksi penghitungan

Inspektur harus memeriksa stok yang ada dari sudut pandang kualitatif atau kuantitatif atau mencatat

jumlah paket hanya berdasarkan informasi pada saat intervensi.

6.8 Untuk inspeksi pemantauan

Ketika Inspektur diminta untuk memantau pemuatan, pelepasan, pengangkutan, penanganan atau operasi lain

semacam itu, Inspektur harus mengamati proses dengan cara yang wajar untuk melindungi kepentingan Klien,

melaporkan kepada Klien sebagaimana mestinya.

6.9 Untuk Disinfestasi, pemeriksaan fumigasi dan pengendalian hama

Sebuah. Ketika diminta oleh Klien, Badan Inspeksi akan hadir selama pemuatan atau pembongkaran dan

melaporkan tindakan yang diambil, oleh siapa tindakan ini diambil dan keadaan seputar intervensi

sehubungan dengan disinfestasi dan pengendalian hama.

b. Dalam kasus fumigasi, inspektur Badan Inspeksi akan menghadiri penerapan pemeriksaan fumigan

dan / atau gas setelah selesai memuat atau sebelum dibuang dan akan melaporkan tindakan yang

diambil, oleh siapa tindakan tersebut diambil dan keadaan seputar intervensi.

8
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

6.10 Untuk Denaturasi inspeksi

Badan Inspeksi akan, jika diminta, menghadiri pewarnaan biji-bijian atau penerapan minyak ikan ke biji-bijian, akan

mengambil sampel yang sama dan akan melaporkan hasil yang diperoleh tetapi tidak akan bertanggung jawab atas

pelaksanaan operasi atau keefektifannya.

6.11 Untuk inspeksi penentuan berat

Sebuah. Ketika Badan Inspeksi diminta untuk melaporkan penentuan kuantitas, inspektur harus

memeriksa penentuan berat dan memverifikasi dokumentasi yang relevan.

b. Badan Inspeksi harus mencatat metode yang digunakan untuk memastikan kuantitas, pihak-pihak yang

berpartisipasi dalam penentuan, peralatan yang digunakan, tanggal kalibrasi, serta hal-hal khusus atau

faktor-faktor yang mempengaruhi yang mungkin diamati.

c. Pilihan metode yang digunakan dalam penentuan bobot harus ditentukan dalam instruksi yang

dikirimkan oleh Klien, jika gagal metode tersebut harus sesuai dengan kebiasaan atau praktik

setempat.

6.12 Untuk pengambilan sampel dan inspeksi sampel

Objek
Sebuah. pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan jumlah kecil dari semua atau sebagian perwakilan

parsel yang lebih besar dari keseluruhan atau bagian yang ditunjuk dan dari properti yang sesuai atau

informatif dari suatu kondisi, status atau karakteristik tertentu.

b. Instruksi yang diberikan oleh Klien harus menentukan tujuan pengambilan sampel (seperti, untuk

penentuan kualitas, kondisi, kontaminasi, kepadatan, massa per volume, contoh, dll).

9
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

c. Metode dan cara menggambar sampel harus juga ditentukan dalam instruksi. Distribusi dan

konservasi sampel harus ditentukan dengan instruksi atau kode perdagangan yang relevan.

d. Sampel harus diberi label sedemikian rupa untuk memberikan keterangan mengenai perusahaan yang

mengambil sampel, di mana dan kapan sampel diambil, serta tujuan pengambilan sampel.

e. Sampel harus disegel dan segel diidentifikasi untuk mencegah pembukaan sampel kecuali jika membuka atau

membuka segel mendapatkan pembukaan tersebut.

f. Jika pengambilan sampel akan dilakukan secara join tly, penyegelan sampel harus memiliki segel identitas dari semua pihak

yang berkepentingan. Jika pihak yang berkepentingan tidak dilengkapi untuk melakukan penyegelan seperti itu, tanda

tangannya pada label dapat diterima.

g. Jika tidak ada instruksi khusus, sampel yang diambil oleh Badan Pengawas biasanya akan disimpan

selama tiga bulan.

7 SERTIFIKAT / LAPORAN

Sebuah. Kecuali ditentukan lain, sertifikat dan laporan dikeluarkan atas perintah Klien dan sesuai

dengan instruksinya.

b. Setiap data atau materi yang diperoleh dari pihak ketiga harus ditunjukkan dan akan direproduksi

untuk tujuan informasi saja.

c. Temuan dan pengamatan Badan Inspeksi hanya berlaku untuk waktu dan tempat inspeksi.

d. Badan Inspeksi tidak berkewajiban untuk merujuk atau melaporkan fakta atau keadaan apa pun,

yang berada di luar instruksi khusus yang diterima. Dimana Badan Inspeksi diminta untuk

mereproduksi pernyataan atau

10
KAN-R-LI 01 Nomor Masalah: 2 Januari 2008

pernyataan yang dibuat oleh pihak ketiga, seperti badan resmi, laboratorium, kapal dll, reproduksi

tersebut hanya untuk tujuan informasi tanpa tanggung jawab Badan Inspeksi.

e. Informasi standar pada sertifikat atau laporan apa pun adalah:

saya. Nama, alamat dan logo Badan Inspeksi, jika berlaku Sertifikat atau

ii. nomor laporan atau identifikasi lain Tanggal dan tempat penerbitan

aku aku aku.

iv. Jenis laporan atau sertifikat (mis. Sertifikat bobot, laporan kualitas, dll) Nama dan

v. alamat Klien

vi. Ringkasan instruksi Klien dalam hal ada layanan khusus Deskripsi

vii.

viii. sarana transportasi

ix. asal / tujuan (jika diketahui)

x. komoditas

xi. pengepakan

xii. kuantitas yang dinyatakan

xiii. standar yang berlaku, jika ada

xiv. temuan dan observasi

xv. tanggal dan tempat intervensi

xvi. tanda tangan resmi

xvii. penggabungan kondisi bisnis yang berlaku

11

Anda mungkin juga menyukai