Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Tempat Praktik : Ruang Mawar RSUD Sawerigading Kota Palopo


Tanggal : Jumat, 11 Juni 2021

A. Pokok Pembahasan : TB Paru dan Etika Batuk


B. Sasaran : Pasien dan Keluarga
C. Tempat : Ruang Mawar RSUD Sawerigading Kota
Palopo
D. Tanggal Pelaksanaan : Jumat, 11 Juni 2021
E. Waktu : 10.00 – Selesai

F. Tujuan Instruksional Umum : Setelah dilakukan penyuluhan tentang


pencegahan TB Paru dan Etika Batuk pada pasien dan keluarga dapat mengetahui cara
pencegahan penyakit TB Paru.

G. Tujuan Instruksional Khusus : Setelah dilakukan penyuluhuan tentang


penyakit TB Paru pada pasien dan kelurga dapat:
1. Menjelaskan pengertian TB Paru
2. Menjelaskan penyebab penyakit TB Paru
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit TB Paru
4. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit TB Paru
5. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit TB Paru
6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit TB Paru
7. Menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar

H. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
2. Media
a. Leaflet

1
3. Langkah-Langkah

Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audience Media


5 menit 1. Memperkenalkan diri 1. Mendengarkan Leaflet
(Pembukaan) 2. Menjelaskan tujuan 2. Mendengarkan
8 menit 1. Menjelaskan pengertian TB Paru 1. Mendengarkan
(Pengembangan) 2. Menjelaskan penyebab penyakit TB Paru 2. Mendengarkan Leaflet
3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit TB Paru 3. Mendengarkan
4. Menjelaskan bagaimana cara penularan penyakit TB Paru 4. Mendengarkan
5. Menjelaskan bagaimana pengobatan dari penyakit TB Paru. 5. Mendengarkan
6. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan dari penyakit TB Paru. 6. Mendengarkan
7. Menjelaskan bagaimana etika batuk yang baik dan benar 7. Mendengarkan

5 menit 1. Tanya Jawab peserta 1. Menjawab Pertanyaan Leaflet


(Evaluasi) 2. Melakukan post test 2. Bertanya
2 menit 1. Menyimpulkan hasil bersama 1. Mendengarkan
(Penutup) 2. Mengucapkan salam 2. Mendengar dan Menjawab

2
I. EVALUASI
1. Apakah pengertian dari penyakit TB Paru?
2. Apakah penyebab penyakit TB Paru?
3. Apakah tanda dan gejala TB Paru?
4. Bagaimana cara penularan penyakit TB Paru?
5. Bagaimana pengobatan dari penyakit TB Paru?
6. Bagaimana cara pencegahan dari penyakit TB Paru?
7. Bagaimana etika batuk yang baik dan benar?

3
Lampiran Materi

A. Pengertian
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis yang dapat menyerang pada berbagai organ tubuh mulai dari paru dan
organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendian, selaput otak, usus serta ginjal yang
sering disebut dengan ekstrapulmonal TB PARU.

B. Faktor Penyebabnya
Penyebab Tuberkulosis adalah Mycobacterium Tuberkulosis dengan ukuran
panjang 1-4/mm dan tebal 0.3-0.6/mm. Kuman mycobacterium tuberculosis adalah
kuman terdiri dari asam lemak, sehingga kuman leih tahan asam dan tahan terhadap
gangguan kimia dan fisis.
Kuman TB PARU menyebar melalui udara (batuk, tertawa dan bersin dan
melepaskan droplet. Sinar matahari langsung dapat mematikan kuman, akan tetapi
kuman dapat hidup beberapa jam dalam suhu kamar.

C. Cara Penularan
Penyakit tuberculosis (TB) bisa ditularkan melalui kontak langsung dengan
pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan apabila
menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.

D. Tanda dan Gejala


Gejala-gejala TB Paru yang muncul dapat berupa:
1. Batuk yang berlangsung lama (3 minggu atau lebih), biasanya berdahak.
2. Batuk mengeluarkan darah
3. Berkeringat pada malam hari.
4. Penurunan berat badan.
5. Demam dan menggigil.
6. Lemas.
7. Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
8. Tidak nafsu makan.

4
9. Lemas

E. Pengobatan
Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, terutama
di daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan berupa foto rontgen
dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes tuberkulin (mantoux/PPD).
Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka panjang, biasanya selama 6 – 9 bulan.
Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk
meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi biasanya
setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang sehingga pasien
menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter.
Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya karena
sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak mempan pada kuman
TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan obat-obat lain yang lebih mahal dan
"keras". Hal ini harus dihindari dengan pengobatan TBC sampai tuntas.
Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya akan
menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang biasanya terjadi
pada pengobatan TBC adalah nyeri perut, penglihatan/pendengaran terganggu,
kencing seperti air kopi, demam tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa
panas di kaki/tangan, lemas, sampai mata/kulit kuning.
Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang timbul
pada dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan dosis, mengganti
obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.
Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun
sebaiknya harus diatur dokter untuk mencegah efek samping yang lebih
serius/berbahaya. Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:
1. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
2. Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi, lingkungan yang
sehat, dan berolahraga.
3. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat). Vaksin ini
secara rutin diberikan pada semua balita.

5
Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan diobati,
dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak mencegahnya dan menjaga
kesehatan tubuhnya.

F. Cara Pencegahan
1. Untuk Pasien
a. Minum obat sampai habis sesuai petunjuk
2. Untuk Keluarga
a. Jemur kasur seminggu sekali
b. Buka jendela lebar-lebar agar udara dan sinar matahari bisa langsung masuk 
c. Menggunakan masker saat berbicara dengan pasien
3. Pencegahan Lain
a. Imunisasi BCG pada bayi
b. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi

G. Etika Batuk
Sering kali pada saat batuk kita mengabaikan etika batuk, sehingga
menyebabkan virus yang dikeluarkan saat batuk dapat menyebar dan terhirup oleh
orang lain. Berikut beberapa kebiasaan batuk yang salah dan sering kita lakukan.
1. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum
2. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung saat
batuk dan bersin
3. Membuang ludah atau batuk disembarangan tempat.
4. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarangan tempat.
5. Tidak menggunakan masker saat flu atau bersin.

Seperti hal lainnya, batuk dan bersin juga memiliki etika. Banyak orang yang
salah langkah saat mengalami batuk dan bersin, kebanyakan malah menutup mulut
dan hidungnya dengan telapak tangan, meskipun tujuan nya baik namun hal ini belum
tentu benar, karena kuman dapat berpindah ke tangan dan menyebar tanpa kita sadari
melalui sentuhan atau bersalaman. Lalu, bagaimana etika batuk dan bersin yang
benar? Berikut caranya :
1. Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju anda bila batuk atau
bersin

6
2. Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah
3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan
berbasis alcohol
4. Saat anda flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular. Tidak
meletakkan masker bekas dipakai pada leher Karena bisa menyebar kembali virus
dan bakteri ketika digunakan kembali.

Anda mungkin juga menyukai