MEMPERTAHANKAN KEJUJURAN
1. Pengertian Jujur
Dalam bahasa Arab, kata jujur semakna dengan “aś-śidqu” atau “śiddiq” yang
berarti benar, nyata, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam
Berdusta adalah adalah dosa, tetapi berdusta dalam islam diperbolehkan hanya
dalam 3 hal :
2. Ketika seseorang yang akan mencelakai orang yang tidak bersalah, dengan
3. Ketika ucapan dusta untuk mendamaikan dua orang yang sedang bertikai agar
Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (śiddiq) sebagai berikut.
a. Jujur dalam niat atau berkehendak, yaitu : tiada dorongan bagi seseorang
dalam segala tindakan dan gerakannya selain dorongan karena Allah Swt.
Di riwayatkan dari ibnu Abbas, dari Nabi, Nabi riwayatkan dari Rabbinya Allah
kemudian menerangkan hal tersebut. Maka barang siapa yang ingi melakukan
suatu kebaikan akan tetapi ia tidak melaksanakannya, Allah menulis disisi-Nya
sebagai suatu kebaikan yang sempurnah. Jika ia ingin melakukan nya kemudian
kebaikan hinggan tujuh ratus kali lipat, hinggah berlipat-lipat lagi . dan barang
mencatat disisi-Nya sebagai satu kebaikan yang sempurnah. Dan jika ia ingin
b. Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu: sesuainya berita yang diterima dengan
berkata kecuali dengan jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan cara
termasuk jujur jenis ini. Menepati janji termasuk jujur jenis ini.
perbuatan sahirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinnya dan
Artinya :" Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan
Pesan moral ayat tersebut tidak lain memerintahkan satunya perkataan dengan
perbuatan. Dosa besar di sisi Allah Swt., mengucapkan sesuatu yang tidak
menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Bahkan, sifat jujur adalah sifat yang
wajib dimiliki oleh setiap nabi dan rasul. Artinya, orang-orang yang selalu
Ketika Nabi Muhammad hendak memulai dakwah secara terbuka dan terang-
“Wahai kaum Quraisy, kemarilah kalian semua. Aku akan memberikan sebuah
saudaraku, jika aku memberi kabar kepadamu, jika di balik bukit ini ada musuh
yang sudah siaga hendak menyerang kalian, apakah kalian semua percaya?”
Tanpa ragu semuanya menjawab mantap, “Percaya!” Kemudian, Rasulullah
terlebih dahulu?” Tanpa ragu-ragu orang yang hadir di sana kembali menjawab
4. Memiliki banyak teman, serta terbebas dari rasa saling mencurigai dan
waswas
6. Mendapat pahala
7. Disayangi Allah swt
TTD