Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

Aturan Pakai dan Interaksi Obat

DISUSUN OLEH :

MOH. AKMAL AMRAN N014202002

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kuasa sehingga dapat menyelesaikan tugas pembuatan Makalah ini
Penulisan makalah ini bertujuan dapat menjadikan sarana pembelajaran serta
dapat menambah wawasan dan pengetahuan.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang dapat
membangun dan memperbaiki makalah ini sehingga bisa lebih bermanfaat.

Makassar, 07 oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
I.1 Latar Belakang .......................................................................................
I.2 Tujuan ...................................................................................................
BAB II ..............................................................................................................
II.1 Aturan Pakai Khusus ...................................................................................
II.2 Interaksi Obat ..............................................................................................
BAB III PENUTUP ..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pelayanan kefarmasian adalah suatu bentuk pelayanan kepada pasien
yang dilakukan secara langsung dan secara bertanggung jawab, yang
berkaitan dengan sedian farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai,
dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup pasien (Permenkes 58,2014).
Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan
kosmetika (permenkes 73, 2016). Obat adalah suatu bahan atau bahan –
bahan yang dimasudkan untuk dipergunakan dalam menetapkan diagnose,
mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala
penyakit, luka atau kelaianan badaniah dan rohani pada manusia
(Haeria,2017).
Obat adalah salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
Setiap orang pasti pernah merasakan jatuh sakit, misalnya kepala pusing,
batuk, pilek, atau perut mules, dan lan sebagainya (Widjajanti,1988).
Menurut Anief (1997), meskipun obat dapat menyembuhkan tetapi
banyak kejadian bahwa seseorang telah menderita akibat keracunan obat.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat obat dapat juga
bersifat racun. Obat akan bersifat sebagai obat jika digunakan dalam
pengobatan suatu penyakit dengan dosis yant tepat, waktu penggunaan yang
tepat dan tidak adanya interaksi yang merugikan.
Interaksi obat merupakan interaksi yang dapat terjadi apabila efek obat
diubah oleh obat lain, makanan, atau minuman. Interaksi obat ini dapat
menyebabkan beberapa masalah antara lain penurunan efek terapi,
peningkatan toksisitas, atau efek farmakologis yang tidak diharapkan
(Rahmawati,2006).
Mekanisme dari interaksi obat ini sendiri dapat dibagi menjadi tiga :
Interaksi farmasetik dimana interaksi ini terjadi antara dua obat yang
diberikan dalam waktu bersamaan yang biasanya terjadi sebelum obat

1
tersebut dikonsumsi. Interaksi farmakokinetik adalah interaksi yang dapat
terjadi ketika obat mempengaruhi proses absorpsi, distribusi, metabolisme
dan ekskresi (ADME) daripada obat lain, sehingga dampaknya dapat
meningkatkan atau mengurangi efek farmakologis salah satu dari obat yang
dikonsumsi tersebut, sedangkan interaksi farmakodinamik merupakan
interaksi yang dapat terjadi antar obat yang memiliki efek farmakologis,
antagonis, atau efek samping yang hampir sama (Stockley,2006).
I.2 Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan memberikan informasi mengenai
aturan pakai khusus obat dan interaksi obat yang ada di resep apotek Kimia
Farma 38 Hasanuddin.

2
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Aturan Pakai Khusus Obat


1. Obat diabetes dan penguat jantung
Waktu yang terbaik adalah pukul 4:00-5:00 pagi. Tubuh manusia
paling sensitif terhadap insulin pada pukul 4-5 pagi, sehingga jika
diberikan pada saat itu, efeknya paling baik, walaupun dalam dosis
lebih kecil. Efek obat penguat jantung juga lebih tinggi sampai 10-20
kali pada jam tersebut dibandingkan waktu-waktu yang lain. Hal ini
karena tubuh manusia juga paling sensitif terhadap digitalis. Ini secara
teoritis, mungkin pada prakteknya bisa sedikit bergeser waktunya,
misalnya pukul 6 pagi.
2. Obat diuretik (pelancar air seni)
Paling baik digunakan pada pukul 7 pagi. Sangat penting untuk
menggunakan obat pelancar seni pada waktu yang tepat karena itu
terkait dengan fungsi ginjal dan hemodinamik. Selain itu juga pada
umumnya pasien dalam keadaan terjaga, sehingga tidak mengganggu
waktu tidur. Obat seperti hidroklortiazid memiliki efek samping yang
lebih rendah jika dipakai pada pukul 7 pagi.
3. Penurun tekanan darah (anti hipertensi)
Waktu yang paling baik adalah pada pukul 9-11 pagi. Riset
menunjukkan bahwa tekanan darah mencapai angka paling tinggi pada
pukul 9-11 pagi, dan paling rendah pada malam hari setelah tidur.
Sehingga secara umum, sebaiknya obat antihipertensi diminum pada
pagi hari. Jika obat anti hipertensi diminum malam hari karena
mungkin terjadi penurunan tekanan darah yang berlebihan pada saat
tidur.
4. Obat Osteoporisis (Bifosfonat)
Bifosfonat sangat hidrofilik , oleh karena itu mereka kurang diserap
oleh saluran cerna setelah pemberian oral. Hambatan absrobsi ini

3
dapat dikurangi atau diperbaiki dengan cara pasien untuk tetap tegak
selama 30 menit dan menahan diri dari makan makanan baik 2 jam
sebelum dan setidaknya 30 menit setelah pil dikonsumsi.
II.2 Interaksi Obat
A. Interaksi antara metformin dan amlodipine
Amlodipin berinterakasi secara farmakodinamik bila di minum
bersama dengan metformin, yang dapat menurukan efek metformin
oleh sebab itu penggunaan antara ke dua obat harus di

perhatikan(Medscape,2021).
B. Interaksi antara amlodipine dan simvastatin
Amlodipine dapat meningkatkan kadar simvastatin sehingga
kombinasi harus dipertimbangkan secara hati – hati. Dapat
meningkatkan resiko miopati/rhabdomyolisis (Mims,2021).

4
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesempulan
Dapat disimpulkan bahwa :
1. Obat diabetes, penguat jantung, obat diuretic, obat tekanan darah dan obat
osteoporosis ( Bifosfonat ) merupakan salah satu obat yang memiliki
aturan pakai khusus
2. Interaksi obat yang sering terjadi interaksi yaitu pada obat hiperglikemik
dan obat hipertesi, serta obat hipertensi dan kolesterol.

5
DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh., (1997)., Apa Yang Perlu Diketahui Tentang Obat., Yogyakarta.,
UGM Press.
Haeria.,(2017)., Pengantar Ilmu Farmasi.,Fakultas Farmasi.,UIN Alauddin
Makassar.
Medscape. 2021. Drug Interaction Checker. Diakses pada tanggal 10 Oktober
2021.

Mims Indonesia. 2021. Mims Indonesia Research. Diakses pada tanggal 10


Oktober 2021.
Peraturan Menteri Kesehatan.,(2014),. Standar Pelayanan Kefarmasian Di Rumah
Sakit,.Menteri Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan.,(2016),. Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Apotek,.Menteri Kesehatan
Rahmawati F, Handayani R, Gosal V. Kajian Retrospektif Interaksi Obat di
Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta. Maj Farm Indones.
2006;17(4):177–83.
Stockley,I. 2006. Drug Interaction, 7th ed. Care Pharmaceutical Press. London.
Inggris
Widjajanti.,V., Nuraini,1988,.Obat – Obatan, Yogyakarta,.Karnisius.

46

Anda mungkin juga menyukai