Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

PENGAJARAN MIKRO

“Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dan Aspek-Aspek yang Terkandung”

Disusun Oleh :

Wilda Ayu Ernanda (19005150)

Dosen Pengampu :

Dr. Irmawati, M.Si

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

I. Identitas
Nama Sekolah : SMA PERTIWI I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah)
Kelas / Semester : XI/I
Standar Kompetensi : Menganalisis perjalanan bangsa pada masa negara-negara
kerajaan
II. Kompetensi Dasar
Menganalisis perkembangan kehidupan negara-negara kerajaan Hindu-Budha di
Indonesia
III. Indikator
Setelah mempelajari materi siswa diharapkan dapat menjelaskan nama-nama prasasti
dan lokasi penemuannya.
IV. Alokasi waktu
1 x 15 menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran
Mendeskripsikan proses perkembangan kerajaan-kerajaan masa Hindu-Budha di
Indonesia.
B. Materi Pembelajaran
Kerajaan tertua ke-2 di Indonesia : Kerajaan Tarumanegara
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Penugasan
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu


Pendahuluan a. Guru membaca salam sebelum
memulai pelajaran 2 menit
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
sebelum memulai pembelajaran
Inti a. Guru menjelaskan materi
pembelajaran tentang Kerajaan 10 menit
Tarumanegara
b. Guru memberikan waktu kepada
siswa untuk bertanya.
Penutup a. Guru menyimpulkan materi
pembelajaran 3 menit
b. Guru memberikan tugas kepada
siswa berupa pertanyaan-
pertanyaan mengani Kerajaan
Tarumanegara.
c. Guru menutup pembelajaran
dengan mengucapkan salam

E. Media Pembelajaran / Sumber


a. Media
1. Spidol
2. Penghapus
3. Papan tulis
4. Buku Panduan Mengajar
b. Sumber
1. Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
2. Mustafa, Shoding. 2007. Wawasan Sejarah 2A Indonesia dan Dunia. Solo : PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


1. Teknik : Test, Non Test
2. Bentuk : Test tertulis
3. Instrument Test Tertulis : 3 soal essay
4. Tugas : Membuat resume mengenai pembelajaran yang diajarkan
dan dikumpulkan sebelum memulai pembelajaran.

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

(Sri Astuti, S.Pd. M.Si) ( Wilda Ayu Ernanda )

1. Penjabaran Materi

Rencana pelaksanaan pembelajaran ini menjelaskan mengenai perjalanan bangsa


pada masa negara-negara kerajaan , khususnya kerajaan Tarumanegara.

A. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara berasal dari dua kata, yaitu Taruma, diambil dari nama sungai yang
membelah Jawa Barat. Serta Negara yang artinya kerajaan atau negara. Keberadaan
Kerajaan Tarumanegara juga diperkuat dari berita Tiongkok yang menyebut Tolomo
untuk Kerajaan Tarumanegara. Selain itu juga dari kisah Gulawarman, pendeta dari
Khasmir yang mengatakan bahwa agama yang dianut rakyat Tarumanegara adalah
Hindu.

Masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara mulai tumbuh saat dipegang oleh


cucunya, yaitu Purnawarman. Purnawarman memerintah pada 395-434 Masehi dan
bergelar Sri Maharaja Purnawarman Sang Iswara Digwijaya Bhima Prakarma Suryamaha
Purusa Jagatpati. Kemasyhuran Kerajaan Tarumanegara dicatat oleh prasasti zaman
Purnawarman, di antaranya pembangunan pelabuhan dan beberapa sungai sebagai sarana
perekonomian. Dirinya juga memperluas kekuasaan dengan menaklukkan beberapa
kerajaan kecil di Jawa Barat. Selain itu pemerintahan Purnawarman sangat
memperhatikan aliran sungai. Sungai-sungai diperbaiki, seperti tahun 410 Masehi
Purnawarman memperbaiki Kali Gangga hingga Sungai Cisuba yang terletak di daerah
Cirebon. Pada 412 Masehi, dirinya juga memperindah alur Kali Cupu yang mengalir
hingga istana raja. Tahun 413 Masehi membangun Sungai Cimanuk dan pada 417
Masehi, Kali Gomati dan Cakrabaga diperbaiki. Terakhir pada 419 Masehi, dirinya
memperintahkan untuk memperdalam Sungai Citarum yang dinilai sebagai sungai
terbesar di wilayah Kerajaan Tarumanegara. Sungai menjadi sarana perekonomian
penting sehingga pembangunan sungai membangkitkan perekonomian pertanian dan
perdagangan. Setelah itu beberapa raja tercatat memerintah Kerajaan Tarumanegara,
seperti:

1. Wisnuwarman (434-455 Masehi)


2. Indrawarman (455-515 Masehi)
3. Candrawarman (515-535 Masehi)
4. Suryawarman (535-561 Masehi)
5. Kertawarman (561-628 Masehi)
6. Sudhawarman (628-639 Masehi)
7. Hariwangsawarman (639-640 Masehi)
8. Nagajayawarman (640-666 Masehi)
9. Linggawarman (666-669 Masehi)
B. Masa Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara mengalami kemunduran setelah dipegang oleh
Sudhawarman. Saat itu dirinya memberikan kebijakan otonomi daerah kepada raja-raja di
bawahnya. Namun kebijakan tersebut tanpa pengawasan. Karena tidak diwasi, terjadilah
perpecahan di Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan tersebut pecah menjadi dua, yaitu
Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.
C. Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Adapun bukti-bukti yang meyakinkan akan adanya kerajaan tarumanegara adalah
sebagai berikut :
a) Prasasti Ciaruten
Prasasti ini terdapat gambar sepasang telapak kaki, lukisan laba-laba, dan huruf
ikal melingkar. Dalam prasasti tersebut berisi:
Vikkrantasyavanipateh
Srimatah purnnavarmmanah
Tarumanagarendrasya
Visnoriva padadvayam
Yang artinya: Inilah sepasang telapak kaki yang seperti kaki dewa wisnu ialah
kaki yang mulya sang purnawarman raja di negeri taruma yang gagah berani di
dunia.

Gambar Prasasti Ciaruten

b) Prasasti Kebon Kopi


Prasasti ini ditemukan di Kebon Kopi di Kampung Muara Hilir, Bogor. Isi dari
prasasti ditulis dengan aksara pallawa dengan bahasa Sansekerta. Isi kalimat
tersebut adalah Jayavisalasyya tarumendrasya hastinah... Airwaytabhasya
vibatidampadadvayam yang artinya di sini nampak sepasang kaki gajah seperti
airawat. Gajah penguasa taruma yang agung dan bijaksana.

Gambar Prasasti Kebon Kopi


c) Prasasti Jambu
Prasasti Jambu ditemukan di Pemukiman Jambu di Bukit Pasit Koleyangkak,
Bogor. Isi dari prasasti tersebut jika diterjemahkan menjadi: Telapak kaki ini
milik Sri Purnawarman, Raja Tarumanegara. Baginda termasyhur gagah berani
jujur dan setia dalam menjalankan tugasnya.

Gambar Prasasti Jambu

d) Prasasti Cidanghiyang
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Cidanghiang di Desa Lebak, Kecanatan
Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten pada 1947. Prasasti tersebut bertuliskan
dua baris kalimat puisi yang ditulis dengan huruf palawa bahasa sansekerta. Isi
prasati ini mengangung-agungkan keberanian Raja Purnawarman.

Gambar Prasasti Cidanghiyang

e) Prasasti Pasir Awi


Ditemukan di lereng selatan Bukit Pasir Awi, Bogor. Namun, sampai saat ini
belum ada sejarawan atau peneliti yang bisa mengartikan isi dari prasasti tersebut.

Gambar Prasasti Pasir Awi


f) Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini sama dengan prasasti Pasir Awi. Di mana belum ada sejarawan yang
bisa mengartikan isi dari prasasti tersebut. Prasasti Muara Cianten ditemukan di
tepi Sungai Cisadane dan masih terdapat di pinggir sungai hingga saat ini.

Gambar Prasasti Muara Cianten

2. Aspek-Aspek yang Terkandung Dalam RPP


a) Aspek kognitif
Dengan mempelajari materi ini dapat mengembangkan pengetahuan anak
mengenai perkembangan kerajaan pada massa Hindu-Budha . Sehingga anak
dapat mengenal kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Budha.
b) Aspek keterampilan
Membantu mengembangkan keterampilan dengan cara mencari tahu tentang
bagimana bentuk-bentuk prasasti peninggalan kerajaan pada masa Hindu-Budha.

LINK VIDEO MENGAJAR : https://youtu.be/kPLsrT4zVeM

Anda mungkin juga menyukai