Anda di halaman 1dari 5

PERBEDAAN ILMU DENGAN PENGETAHUAN

Casimiro Da Assuncao Pires


Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia

A. Pengantar

Manusia diciptakan oleh tuhan dengan panca indera dan suatu keunikan. Keunikan ini
adalah bahwa manusia memiliki akal budi. Akal budi inilah yang membedakan manusia dengan
ciptaan tuhan yang lain yang juga memiliki panca indera. Dengan panca indera dan akal budi ini
manusia memiliki ciri khas tertentu. Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu
ingin tahu tentang sesuatu hal. Rasa ingin tahu tentang apa yang ada pada dirinya, Rasa ingin
tahu tentang lingkungan sekitar, rasa ingin tahu berkembang di dunia luar. Melalui rasa ingin
tahu tentang sesuatu, manusia sadar akan apa yang dialaminya, manusia sadar akan apa yang
dirasakannya dan manusia sadar akan apa yang diketahuinya.
Kesadara manusia (Ading Nashrulloh) secara garis besar terbagi atas tiga dimensi yang
amat penting. Ketiga dimensi tersebut adalah Pengalaman, perasaan dan pengetahuan. Kesadaran
manusia pada pengalamannya tentang apa yang dilakukan tersebut disadari dan diketahui secara
pribadi. Pengalaman ini diawali dengan Rasa ingin tahu yang bersifat sederhana didasari dengan
rasa ingin tahu tentang apa. Kesadaran manusia akan perasaan tentang bagaimana peristiwa
tersebut dapat terjadi dan mengapa peristiwa itu terjadi. Perasaan ini memicuh rasa ingin tahu
manusia yang bersifat secara kompleks. Rasa ingin tahu tentang bagaimana suatu peristiwa dapat
terjadi dan mengapa peristiwa itu terjadi serta untuk apa peristiwa tersebut dipelajari. Kesadaran
manusia tentang hal-hal demikian merupakan ciri spesifik dalam penyusunan pengetahuan.
Penyusunan pengetahuan dilandasi oleh ontologi, epistemologi dan aksiologi. Ketiga
landasan ini saling terkait satu sama lain dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan lainnya.
Berbagai usaha orang untuk dapat mencapai atau memecahkan peristiwa yang terjadi di alam
atau lingkungan sekitarnya. Bila usaha tersebut berhasil dicapai, maka diperoleh apa yang kita
katakan sebagai ketahuan atau pengetahuan. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh
manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi
pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.
Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia beranggapan bahwa semua kejadian di
alam ini dipengaruhi oleh para Dewa. Karenanya para Dewa harus dihormati dan sekaligus
ditakuti kemudian disembah. Adanya perkembangan jaman, maka dalam beberapa hal pola pikir
tergantung pada Dewa berubah menjadi pola pikir berdasarkan rasio. Ketika kopernikus dengan
teori heliosentrisme tata surya dalam bentuk yang terperinci maka Kejadian alam, seperti
gerhana tidak lagi dianggap sebagai bulan dimakan Kala Rau, tetapi merupakan kejadian alam
yang disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang sejajar. Sehingga
bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.
Perubahan pola pikir dari mitosentris ke logosentris membawa implikasi yang sangat
besar. Alam dengan segala-galanya, yang selama ini ditakuti kemudian didekati dan bahkan
dieksploitasi. Perubahan yang mendasar adalah ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-
teori ilmiah yang menjelaskan perubahan yang terjadi, baik di jagat raya (makrokosmos) maupun
alam manusia (mikrokosmos). Melalui pendekatan logosentris ini muncullah berbagai
pengetahuan yang sangat berguna bagi umat manusia maupun alam. Pengetahuan tersebut
merupakan hasil dari proses kehidupan manusia menjadi tahu. Pengetahuan adalah apa yang
diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan
milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.
Berdasarkan atas pengertian yang ada dan berdasarkan atas kebiasaan yang terjadi, sering
ditemukan kerancuan antara pengertian ilmu dengan pengetahuan. Ke dua kata tersebut dianggap
memiliki persamaan arti, bahkan ilmu dan pengetahuan terkadang dirangkum menjadi satu kata
majemuk yang mengandung arti tersendiri. Hal ini sering kita jumpai dalam berbagai karangan
yang membicarakan tentang ilmu pengetahuan. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
ilmu disamakan dengan pengetahuan, sehingga ilmu adalah pengetahuan. Namun jika kata
pengetahuan dan kata ilmu tidak dirangkum menjadi satu kata majemuk atau berdiri sendiri, akan
tampak perbedaan antara keduanya. Berdasarkan asal katanya, pengetahuan diambil dari kata
dalam bahasa Inggris yaitu knowledge. Sedangkan ilmu berasal dari kata Science. Tentunya dari
dua asal kata itu mempunyai makna yang berbeda.

B. Permasalahan
Permasalahannya adalah “apa perbedaan antara ilmu dan pengetahuan?” untuk menjawab
pertanyaan tersebut perlu saya menyelidiki pengertian ilmu dan pengetahuan terlebih dahulu.
Pengertian ilmu yang terdapat dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk
menerangkan gejala-gejala tertentu (Admojo, 1998). Mulyadhi Kartanegara mengatakan ilmu
adalah any organized knowledge. Ilmu dan sains menurutnya tidak berbeda, terutama sebelum
abad ke-19, tetapi setelah itu sains lebih terbatas pada bidang-bidang fisik atau inderawi,
sedangkan ilmu melampauinya pada bidang-bidang non fisik, seperti metafisika.

C. Pengertian Ilmu
Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan
dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan kepada yang
gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi.Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah
mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh
kesatuan ide yang mengacu ke obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara
logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan hubungan-
hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa
prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek
menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada
sifat khusus intelek kita yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh
berpikir. Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran
perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-
teori yang belum sepenuhnya dimantapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, terbitan Balai Pustaka, Jakarta,
2001, ilmu artinya adalah pengetahuan atau kepandaian. Dari penjelasan dan beberapa
contohnya, maka yang dimaksud pengetahuan atau kepandaian tersebut tidak saja berkenaan
dengan masalah keadaan alam, tapi juga termasuk “kebatinan” dan persoalan-persoalan lainnya.
Sebagaimana yang sudah kita kenal mengenai beberapa macam nama ilmu, maka tampak dengan
jelas bahwa cakupan ilmu sangatlah luas, misalnya ilmu ukur, ilmu bumi, ilmu dagang, ilmu
hitung, ilmu silat, ilmu tauhid, ilmu mantek, ilmu batin (kebatinan), ilmu hitam, dan sebagainya.

D. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini terjadi setelah  orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu yang mana penginderaan ini terjadi
melalui panca indera manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa
dan raba yang sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga .
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang.
Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan
prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
            Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh
manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan
indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya,
ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
            Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal
sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan
dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.
Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila
seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada
objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi
manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin
organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang
kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang
bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman.

E. Persamaan dan Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan


1. Persamaan:
 Ilmu dan Pengetahuan pada dasarnya memiliki arti yang sama yaitu analisa terhadap
suatu hal berdasarkan metode ilmiah hanya saja penggunaannya tergantung dari sifat
dan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan keilmuan tersebut.
 Keduanya sangat sulit untuk dipisahkan karena merupakan pengetahuan tentang
sesuatu hal atau fenomena, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan
masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berfikir. Itu artinya bahwa setiap
ilmu merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang menjadi objek kajian dari ilmu
terkait.

2. Perbedaan:

 ilmu adalah kerangka konseptual atau teori yang saling berkaitan yang memberi
tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli lain
dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan universal.
Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak
memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain,
dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
 Ilmu adalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut pembelajaran
atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan Pengetahuan yang dapat
kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.
 Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan
kumpulan pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek
material dan objek formal

F. Referensi:
1. Cholichul H. Materi perkuliahan Filsafat Ilmu, PPT.
2. Suriasumatri. Jujun S. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Cetakan Pertama,
Jakarta: Sinar Harapan, 1984.
3. https://www.scribd.com/doc/114698193/Perbedaan-Antara-Ilmu-Dan-Pengetahuan.
4. http://rachmatkriyantono.lecture.ub.ac.id/files/2014/08/4.-ILMU-
PENGETAHUAN.pdf.
5. https://www.anekamakalah.com/2012/12/perbedaan-ilmu-dengan-pengetahuan.html.

Anda mungkin juga menyukai