Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MEGA LUISA ITO

NIM : 139602719

KELAS/SEMESTER : A/V

MATKUL : KPERAWATAN NEONATAL ESENSIAL

PENGARUH DEVELOPMENTAL CARE TERHADAP FUNGSI FISIOLOGIS DAN


PERILAKU TIDUR-TERJAGA BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RSUP FATMAWATI JAKARTA

Seperti diketahui bahwa bayi berat lahir rendah memiliki ketidakmampuan meregulasi
stimulus yang berlebihan yang bersumber dari lingkungan dan aktivitas perawatan
(Westrup et al., 2000; Maguire et al., 2008). Konsekuensinya adalah bayi menjadi sering
terpapar dengan rangsang yang tidak perlu yang justru berbahaya bagi sistem organ
mereka yang belum matang terutama sistem persarafan (Wong et al., 2009; Kosim et al.,
2006). Paparan terhadap stimulus yang berlebihan ini menyebabkan bayi berat lahir
rendah sangat mudah mengalami stres. Stres yang dialami ini dapat diamati diantaranya
melalui terjadinya peningkatan denyut nadi dan penurunan saturasi oksigen; perilaku
tidur-terjaga yang irregular; disorganisasi perilaku seperti pergerakan tubuh tersentak dan
tidak teratur, sulit untuk ditenangkan, dan memalingkan wajah; serta adanya peningkatan
hormon stres atau kortisol (Als et al., 1986, dalam Symington & Pinelli, 2006; Westrup et
al., 2000; Maguire et al., 2008; DePaul & Chamber, 1995, dalam Blatz, 2001; Kenner &
McGrath, 2004). Respon stres digerakkan oleh suatu area yang terletak pada bagian otak
depan yaitu amigdala. Respon stres ini menstimulasi pelepasan hormon adrenokortikoid
dari hipotalamus yang menyebabkan peningkatan pelepasan kortisol, menstimulasi
aktivitas sistem saraf simpatis, meningkatkan curah jantung, meningkatkan glikolisis dan
glukoneogenesis di hati, mengurangi transpor glukosa ke jaringan
penyimpanan,meningkatkan katabolisme protein sehingga terjadi pelepasan asam amino
dari semua jaringan selain hati, serta dapat menekan aktivitas sel imun untuk
memproduksi efek anti inflamasi (Ward, Clarke, & Linden, 2009). Hal ini
menggambarkan bahwa kondisi stres menyebabkan penggunaan energi yang berlebihan
pada bayi berat lahir rendah. Kondisi demikian menyebabkan hambatan dalam konservasi
energi yang sejatinya dibutuhkan bayi berat lahir rendah untuk tumbuh dan berkembang
(Wong et al., 2009).

Perawat memiliki peran yang bermakna dalam menciptakan lingkungan perawatan tanpa
stres. Lingkungan perawatan tersebut dapat diciptakan melalui asuhan perkembangan atau
developmental care. Pada penelitian ini, aspek developmental care yang diberikan
meliputi meredupkan lampu ruang rawat dan menutup inkubator untuk menurunkan
pencahayaan; penggunaan penutup telinga untuk meredam kebisingan suara inkubator
dan ruang rawat; pemasangan nesting dan posisi fleksi untuk menopang tubuh bayi agar
tetap dalam posisi fleksi, memberikan rasa nyaman, mempertahankan normalitas batang
tubuh, dan mendukung regulasi diri. Adapun tujuan developmental care ini adalah untuk
memfasilitasi bayi berat lahir rendah dalam beradaptasi dengan lingkungan perawatan
melalui pencapaian keteraturan fungsi fisiologis yaitu saturasi oksigen dan denyut nadi
serta perilaku tidur-terjaga, dalam hal ini pencapaian tidur tenang yang lebih banyak.

Anda mungkin juga menyukai