Anda di halaman 1dari 4

UJIAN Mid SEMESTER URINALISA DAN CAIRAN TUBUH

Mata Kuliah : Urinalisa dan cairan tubuh Nama :Alisa Rizkika Putria Azhari
Dosen : Togar Manalu SKM, Mkes Nim :P07534020003
Waktu : 50 Menit Kelas :2A

1. Urine Post Prandial berguna untuk pemeriksaan terhadap


A. Sediment B. Berat Jenis Urine C. Glukosuria D. Proteniuria
E. PH Urine

2. Untuk mengetahui adanya bilirubin dalam urine dipergunakan pemeriksaan dengan


metoda
A. Benedict B. Harrison C. Rothera D. Schlesinger E. Gerhard

3. Warna kuning pada urine normal dapat disebabkan oleh


A. Bilirubin B. Urochome C. Hemoglobin D. Porfirin E. Protein

4.Penyakit dibawah ini tidak ada kemungkinan menyebabkan poliuri


A. Diabetes Melitus B. Oedema yang menyembuh C. Sirrosis Hepatitis
D. Diabetes Insipidus E. Nefrotik Sindrom

5. Oligouria terdapat pada kelainan


A. Penyakit ginjal akut B. Penyakit hati C. Penyakit infeksi
D. Penyakit kronis E. Penyakit kulit

6. Jumlah keton dalam urin akan meningkat pada keadaan


A. Kehamilan B. Keracunan C. Diabetes Melitus
D. Hipertensi E. Kelainan jantung

7. Protein uria ditemukan pada penderita


A. Hipertensi B. Penyakit jantung C. Sirosis hepatitis
D. Diabetes Melitus E. Nephrotic Syndrom

8. Gambaran protein urine ++ adalah


A. Jernih B. Keruh C. Berbutir butir
D. Berkeping keping E. Menggumpal

9. Kadar Protein Urine +++ adalah


A. < 1 G/L B. 1-3 G/L C. 3-5 G/L D. 5-6 G/L E. >6 G/L

10. PH normal urine orang dewasa adalah


A. 4,6 – 6,0 B. 4,6 – 7,0 C. 4,6 – 8,0 D. 6,6 – 8,0 E. 6,6 – 8,6

11. Pada pemeriksaan berat jenis urine pada alat didapat hasil : 1,018 temperature urine
290C dan temperatur alat 200C maka berat jenis sebenarnya
A. 1,021 B. 1,027 C. 1,038 D. 1,047 E. 1,067
12. Nilai normal berat jenis adalah
A. 1,001 – 1,030 B. 1,003 – 1,030 C. 1,030 – 1,050
D. 1,033 – 1,055 E. 1,033 – 1,060

13. Keadaan dibawah ini yang tida memungkinkan terjadinya peningkatan kadar glucosa
darah adalah
A. Renal glicosuria D. Emotional glucosuria
B. Hiperthiroidism E. Anestesi dengan ether
C. Hepatitis
14. Pemeriksaan urobilinogen pada urine membantu mendiagnosa
A. Diabetes Melitus B. Hepatitis C. Gangguan Ginjal
D. Infeksi Saluran Kemih E. Nephrotik Syndrome

15. Kadar protein urine normal selama 24 jam


A. < 150 Mg B. < 175 Mg C. > 150 Mg D. > 175 Mg E. < 105 Mg

16. Pada keadaan dibawah ini tidak ditemukan Functional Proteuinuria


A. Ekspose pada udara dingin B. Otot otot yang kerja keras
C. Terlalu lama berdiri D. Pada kehamilan
E. Nephrotic Syndrome

17. Reagensia Schelessinger dipergunakan untuk pemeriksaan:


A. Protein urine B. Bilirubin urine C. Keton urine
D. Glukosa urine E. Urobilin urine

18. Kadar proteinuria pada positif 2 metode Bang


A. 200 – 500 Mg B. 100 – 200 Mg C. 50 – 200 Mg
D. 100 – 500 Mg E. 10 – 50 Mg

19. Batas Kemampuan ginjal untuk mereabsorbsi glukosa


A. 100 – 160 Mg B. 160 – 180 Mg C. 160 – 200 Mg
D. 180 – 200 Mg E. 200 – 220 Mg

20. Ditemukannya glucosuria karena terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat disebut


A. Renal glucosuria B. Alementary glucosuria C. Normal glucosuria
D. Abnormal glucosuria E. Sistemic glucosuria

21. Bahan bahan ini dapat larut dalam urine :


A. Lemak dan parasit B. Protein dan glukosa C. Darah samar dan Kristal
D. Bakteri dan leukosit E. Eritosit dan Silinder

22. Interpretasi hasil reduksi apabila positif 3 adalah


A. Berwarna biru B. Berwarna hijau C. Berwarna oranye
D. Berwarna merah bata E. Berwarna kuning

23. Kadar glucosa pada urine reduksi positif 2 adalah


A. 0,5 – 1,0 Mg B. 0,5 – 1,5 Mg C. 0,5 – 3,5 Mg D. 1 – 1,5 Mg E. 1,5 – 3,5 Mg

24. Pemeriksaan bilirubin dalam urin


A. Metode Harrison B. Metode Fehling C. Metode Benedict
D. Metode Bang E. Metode Erlich

25. Pada pemeriksaan bilirubin urin hasil positif ditemukan warna


A. Merah B. Hijau C. Kuning D. Biru E. Oranye

26. Metode pemeriksaan urobilinogen


A. Metode Harrison B. Metode Yodium C. Metode Benedict
D. Metode Rothera E. Metode Erlich

27. Pemeriksaan keton dinyatakan positif apabila diantara 2 larutan berbentuk


A. Cincin hijau B. Cincin ungu C. Cincin merah D. Cincin hitam E. Cincin putih

28. Salah satu metode pemeriksaan keton adalah


A. Harrison B. Yodium C. Benedict D. Rothera E. Erlich

29. Pemakaian pengawet urine Toluena dalam 24 jam adalah


A. 2 – 5 ml B. 2 – 10 ml C. 5 – 10 ml D. 5 – 15 ml E. 10 – 15 ml

30. Pemakaian terlalu banyak pengawet Thynol dapat memberi hasil positif terhadap
A. Glucosa B. Protein C. Bilirubin D. Urobilinogen E. Keton

31. Pemeriksaan urine harus segera dilakukan tidak lebih dari 2 jam setelah
pengambilan,alasan yang tidak tepat untuk pernyataan diatas
A. Urine belum mengendap B. Keasamam belum berubah C. Bau belum

berubah D. Bakteri belum Berkembang biak E. Belum terjadi kekeruhan

32. Pemeriksaan Protein urine,dibagi menjadi 2 yaitu kualitatif dan semi


kualitatif,pemeriksaan kualitatf yaitu
A. Carik celup B. Metode Esbach C. Asam sulfosalisilat D. Asam sulfat

E. Asam acetat

33. Diantara bahan kimia dibawah ini yang tidak digunakan untuk pengawet urine adalah
A. Toluena
B. Tymol
C. Formaldehide
D. Natrium Citrat
E. Natrium karbonat

34. Pengambilan urin dengan metode Mid Stream adalah untuk pemeriksaan
A. Protein B. Glucosa C. Bakteri D. Bilirubin E. Keton
35. Proses terjadinya urine adalah
A. Filtrasi, Rearbsorbsi, Sekresi B. Filtrasi, Sekresi, Reabsorbsi
C. Reabsorbsi, Sekresi, Filtrasi D. Reabsorbsi, Filtrasi, Sekresi
E. Sekresi, Reabsorbsi, Filtrasi

36. Pada pemeriksaan berat jenis urine dipengaruhi oleh temperatur urine dan alat.
Perbedaan 3 derajat akan menaikkan berat jenis
A. 0,1 B. 0,01 C. 0,001 D. 0,0001 E. 1,0

37. Reagensia untuk pemeriksaan bilirubin


A. BaCl 10%, Fouched B. BaCl 15% , Fouched C. BaCl 20% , Fouched
D. Yodium 1%, Fouched E. Yodium 10% , Fouched

38. Tujuan pemberian asam asetat pada pemeriksaan proteinuria


A. Membentuk protein agar berkeping B. Membentuk gumpalan dan protein
C. Mengancurkan gumpalan selain protein D. Membentuk protein dan glucosa
E. Menghancurkan glukosa dari protein

39. Pada pemeriksaan sedimen, maka urine di centrifuse dengan kecepatan


A. 2000 rpm selama 1 menit B. 2000 rpm selama 5 menit
C. 2000 rpm selama 10 menit D. 3000 rpm selama 5 menit
E. 3000 rpm selama 10 menit

40. Pada pemeriksaan sedimen, condensor diturunkan agar


A. Dapat membedakan sel
B. Dapat Melihat sel yang transparan
C. Lebih jelas melihat sel
D. Lebih mudah membagi sel
E. Lebih mudah mengidentifikasi sel

Anda mungkin juga menyukai