Anda di halaman 1dari 4

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


No. Dok : KDM I Tgl. Diterbitkan : Februari Paraf :
Jur.Kep/II/2017 2017 Ketua Jurusan
No. Revisi : 04 Hal :

FORMAT PENCAPAIAN KOMPETENSI SKILL


PEMASANGAN NGT
Nama Mahasiswa :
Waktu : menit

NO BUTIR EVALUASI Dilakuk Tdk KET


an dilakuka
n
1 0
A. INPUT :

1. Pelumas/jelly yang 10. Sarung tangan bersih


larut dalam air 11. Plester
2. Spuit 5 cc dan 20 cc 12. Bengkok
3. Stetoskop 13. Kom + air matang
4. Lampu senter/pen 14. Segelas air hangat
light 15. Bak instrument
5. Pita pengukur 16. Celemek
6. Klem 17. Perlak dan pengalas
7. Handuk kecil 18. Makanan cair
8. Tissue
9. Spatel lidah

B PROSES
Pesiapan Pasien :
1. Lakukan Informed Concent
Atur posisi pasien sesuai indikasi
Persiapan Lingkungan
2. Atur lingkungan cukup cahaya
Pasang sampiran
Persiapan Alat
3.
Dekatkan alatke pasien dan perawat
Persiapan Petugas
4. Perawat cuci tangan (Gunakan Handscoon sesuai
Indikasi / Keadaan Pasien)
Pelaksanaan Tindakan
5. Memasang celemek
6. Berdirilah disisi kanan tempat tidur pasien bila anda
bertangan dominan kanan (atau sisi kiri bila anda
bertangan dominan kiri)
7. Pasang perlak dibawah kepala dan handuk didada,
letakkan bengkok diatas perlak samping pipi
8. Persiapkan tissue dalam jangkuan, pasien Potong
Plaster 10 Cm untuk piksasi
9. Periksa dan perbaiki kepatenan nasal. Minta pasien
untuk bernapas melalui satu lubang hidung saat yang
lain tersumbat, ulangi pada lubang hidung yang lain.
Bersihkan mucus dan sekresi dari hidung dengan
tissue lembab atau lidi kapas. Periksa adakah infeksi
dll. Pilih salah satu lubang dengan aliran udara paling
besar.
10. Cuci tangan dan pasang hand scoond
11. Ukur selang NGT dengan cara :
menempatkan ujung selang dari hidung ke telinga,
lalu dari telinga ke processus xiphoideus (tonjolan
sternum) kemudian tandai dengan plaster
12. Siapkan selang NGT
a. Klem ujung selang
b. Oleskan pelumas pada selang NGT 10 s.d 20 cm
c. Masukkan ujung selang kedalam segelas air untuk
mengaktifkan pelumas agar lebih mudah masuk
ke lubang hidung
13. Ingatkan kepada pasien bahwa insersi pemasukan
selang akan dimulai
14. Minta pasien untuk menengadahkan kepala,
masukkan selang kedalam lubang hidung
15. Pada saat perawat memasukkan slang lebih dalam ke
hidung sampai tenggorok (nasofaring posterior),
dapat menyebabkan pasien menelan
16. Fleksikan kepala Pasien kearah dada setelah selang
melalui nasofaring
17. Dorong pasien untuk menelan rotasi selang 180
derajat saat memasukkan
18. Masukkan slang lebih dalam ke esophagus dengan
memberikan tekanan lembut tanpa memaksa saat
pasien menelan (jika pasien batuk atau slang
menggulung ditenggorokan, tarik slang ke faring dan
ulangi langkah-langkahnya serta periksa posisi slang
dibelakang tenggorokan menggunakan spatel lidah),
diantara upaya tersebut dorong pasien untuk bernapas
dalam agar pasien tetap rileks.
19. Ketika anda plaster pada slang mencapai jalan masuk
kelubang hidung, hentikan insersi slang dan priksa
penempatannya : minta pasien membuka mulut untuk
melihat posisi slang dengan menggunakan spatel
lidah dan pen light(slang mungkin terlipat atau
menggulung di orofaring).
20. Priksa ujung slang telah mencapai lambung atau
belum dengan cara :
a. Ujung slang yangh berada diluar, dimasukkan
kedalam kom berisi air lalu klem dibuka, apabila
terdapat gelembung udara, berarti ujung slang
masuk ke paru-paru. Tarik slang sebatas
tenggorokan dan ulangi prosedur kembali.
b. Pasang spuit 5 atau 10cc yg berisi udara pada
ujung slang, buka klem. Letakkan diafragma
stetpskop diatas kuadran kiri abdomen Pasien
tepat dibawah garis costa. Tarik udara kedalam
spuit sebanyak 10-20ml masukkan ke slang dan
dorong udara sambil mendengarkan lambung
dengan stetoscop jika terdengar gemuruh atau
desiran .
21. Bila sudah yakin masuk ke lambung, ujung slang
masuk kelambung selanjutnya pasang corong
tinggikan slang 30 cm masukkan sedikit air matang
5-10cc kedalam corong, lalu alirkan dengan cara
klem dibuka.
22. Klem kembali sebelum cairan habis, masukkan
makanan/obat sesuai intruksi nutrisionis/dokter, klem
kembali sebelum habis.
23. Masukkan air membilas selang sampai bersih
sebelum air habis klem kembali.
24. Apabila NGT dipasang menetap, tutup pangkal slang
menggunakan penutup atau dibungkus dengan kassa.
25. Piksasi selang dengan plaster di hidung
26. Plesterkan slang secara melengkung ke satu sisi
wajah klien.
27. Rapikan pasien, bersihkan hidung dan mulut dengan
tisuue.
28. Rapikan pasien
29. Lepakan hand scoon
30. Cuci tangan
31. Dokumentasi
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi
a. Tanggal dan waktu insersi selang
b. Warna dan jumlah drainase
c. Ukuran dan tipe slang
d. Tolerasi Pasien terhadap prosedur
Jlh skor
Nilai = (jlh skor yg didapat / 31) x 100
Bengkulu,............................20
Tim penilai
1.................................

Anda mungkin juga menyukai