Anda di halaman 1dari 5

Jum’at, 19 Mei 2023

PEMASANGAN NASOGASTRIC TUBE (NGT)

Ns. Fitri Afdhal, S.Kep.,M.Kep

1. Pengertian
Nasogastric tube (NGT) adalah tabung atau selang karet atau plastik
fleksibel yang dimasukkan melalui hidung turun melalui kerongkongan dan
masuk ke perut. Selang ditempatkan sementara untuk mengirimkan zat ke atau
mengeluarkannya dari perut. Ukuran NGT diantaranya dibagi menjadi 3
kategori yaitu:
a. Dewasa ukurannya 16-18 Fr (no. 14-28)
b. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr (no. 8-16)
c. Bayi ukurannya 6 Fr (no. 5-7)

2. Tujuan Pemasangan NGT


Tujuan pemasangan NGT adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang
mengalami kesulitan menelan
b. Mencegah terjadinya atrofi esophagus/ lambung pada pasien tidak sadar
c. Untuk melakukan kumbah lambung pada pasien keracunan
d. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
perdarahan pada lambung

3. Indikasi Pemasangan NGT


Indikasi pasien yang dipasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
a. Pasien tidak sadar
b. Pasien karena kesulitan menelan
c. Pasien yang keracunan
d. Pasien yang muntah darah
e. Pasien pra atau post operasi esophagus atau mulut

4. Kontraindikasi Pemasangan NGT


Kontraindikasi pemasangan NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
a. Pasien yang memiliki tumor dirongga hidung atau esophagus
b. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

5. Persiapan Alat
a. Baki dan alas
b. NGT sesuai kebutuhan (bayi no 5-7 dan anak no 8-16)
c. Spuit 10-20 cc
d. Serbet makan
e. Perlak
f. Nierbeken
g. Plester dan gunting
h. Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan
i. Air matang dalam tempatnya
j. Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN KEPERAWATAN
NASOGASTRIC TUBE PADA ANAK
Ns. Fitri Afdhal, S.Kep.,M.Kep

NAMA : .......................................
TANGGAL : .....................................................
NIM : .......................................
PROGRAM STUDI : .....................................................
DILAKUKAN
No ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Persiapan Alat
1 1. Spuit 10-20 cc dan 50 cc
2. Serbet makan/ skort/ celemek/ handuk
3. Perlak dan alasnya
4. Nierbeken/ bengkok
5. Plester dan gunting
6. Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan/ gelas berisi susu
7. Air matang dalam tempatnya/ gelas berisi air hangat
8. Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
9. Selang NGT sesuai ukuran
10. Kom berisi air
11. Stetoskop
12. Pelicin/ jelly
13. Handscoon bersih
14. Handscoon steril
15. Tongue spatel
16. Penlight
Tahap Pra Interaksi
2 Identifikasi kebutuhan/ indikasi pasien dengan membaca catatan
keperawatan dan catatan medis klien
3 Siapkan alath
4 Cuci tangan
Tahap Orientasi
5 Beri salam pada pasien
6 Perkenalkan diri/ menanyakan nama pasien (identifikasi kembali pasien
dengan memanggil nama pasien dan mencocokkan nama pasien dengan
nama yang tertera di gelang pasien)
7 Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan, beri kesempatan pada klien dan
keluarga untuk bertanya
8 Meminta persetujuan pasien/ keluarga (formulir informed consent)
9 Tutup tirai/ skerem
Tahap Kerja
10 Cuci tangan sebelum melakukan tindakan (6 langkah cuci tangan) dan
gunakan handscoon bersih
11 Pasang perlak dibawah kepala bayi/ anak
12 Atur posisi pasien dalam posisi semi fowler dengan kepala
hiperekstensi. Pada anak yang gelisah bila tidak ada orang lain yang
membantu pasang restrain, pada bayi dibedong
13 Periksa/ cek lubang hidung pasien (lihat apakah ada benjolan, bengkak
dll) dengan menggunakan penlight, cari lubang hidung pasien yang tidak
bermasalah untuk memasukkan selang NGT
14 Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien
muntah
15 Letakkan bengkok/ nierbeken di dekat pasien (disamping pipi pasien)
16 Lepaskan handscoon bersih lalu gunakan handscoon steril
17 Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian
dari telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang
dengan plester untuk batas selang yang akan dimasukkan
18 Beri jelly pada selang NGT lalu masukkan selang dengan pelan-pelan,
jika sudah sampai epiglottis suruh pasien untuk menelan dan posisikan
kepala pasien fleksi, setelah sampai batas plester cek apakah selang
sudah benar-benar masuk dengan penlight dan tongue spatel jika
ternyata masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
19 Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung
atau trakea dengan cara:
1. Memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian letakkan
stetoskop pada lambung dan dengarkan, bila ada suara angin berarti
sudah benar masuk lambung
2. Aspirasi cairan lambung, jika NGT sudah sampai lambung akan ada
cairan lambung yang teraspirasi
3. Masukkan ujung selang NGT di dalam air yang ada didalam kom
kecil, jika bergelembung berarti masuk ke paru-paru, jika tidak
terdapat gelembung maka benar masuk ke lambung
20 Lakukan fiksasi dengan plester/ hipavix pada hidung, setelah fiksasi lagi
di leher. Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
(selang NGT maksimal dipasang 3 x 24 jam jika sudah mencapai waktu
harus dilepas dan dipasang NGT yang baru)
21 Jika mau memasukkan/ memberikan makanan lewat NGT (makanan
cair), caranya:
1. Siapkan spuit besar ukuran 50 cc
2. Siapkan makanan cairnya (susu, jus)
3. Siapkan air hangat dalam gelas
4. Pasang handuk di dada pasien dan siapkan bengkok
5. Ambil air hangat yang ada dalam gelas lalu masukkan ujung spuit
pada selang NGT dan tetap jaga NGT supaya tidak kemasukan udara
dengan mengklem
6. Ambil makanan cair dengan menggunakan spuit lalu masukkan ujung
spuit pada selang NGT, lepaskan klem. Posisi spuit harus diatas
supaya makanan cairnya bisa mengalir masuk ke lambung
7. Jangan mendorong makanan dengan spuit karena bisa menambah
tekanan lambung, biarkan makanan mengalir mengikuti gaya gravitasi
8. Makanan yang di masukkan max 200 cc, jadi jika spuitnya 50 cc maka
bisa dilakukan 4 kali
9. Apabila akan memasukkan makanan untuk yang kedua, jangan lupa
mencuci dulu spuit. Jika sudah selesai aliri selang NGT dengan air
supaya sisa-sisa makanan tidak mengendap di selang karena bisa
mengundang bakteri
Tahap Terminasi
22 Setelah selesai rapikan pasien:
1. Setelah selesai memberi makan, posisikan anak dalam keadaan semi
fowler dan miringkan ke kanan selama setengah jam
2. Pada bayi, setelah pemberian makanan melalui selang, bayi diangkat
dan punggungnya di tepuk-tepuk kemudian dibaringkan miring ke
kanan
23 Evaluasi hasil / respon bayi dan observasi intake output bayi
24 Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
25 Berpamitan dengan klien atau keluarga
26 Rapikan kembali peralatan yang dipakai
27 Lepas handscoon dan cuci tangan (6 langkah cuci tangan)
28 Dokumentasikan hasil tindakan dalam catatan keperawata
Sub Total
Total
Nilai Akhir = (Total / Total Nilai Keseluruhan Item) x 100
Keterangan:
 Beri tanda √ pada kolom pelaksanaan
 0 = Tidak dilakukan, 1 = dilakukan tapi belum sempurna, 2 = dilakukan dengan sempurna

Palembang, ... Mei 2023


Tanda Tangan Mahasiswa Tanda Tangan Penguji

(............................................) (..................................................)

Anda mungkin juga menyukai