Anda di halaman 1dari 7

PERSIAPAN FISIK PADA PEMASANGAN NGT

Observasi kedua saluran hidung berfungsi dengan


baik
( Tidak ada sumbatan atau sedang flu ) jika NGT
dipasang melalui hidung.
Observasi kebersihan mukosa mulut ( adakah
stomatitis ).
Atur posisi yang menyenangkan ( Bayi-Toddler:
dipangku ibunya atau berbaring di tempat tidur,
Usia Prasekolah – Remaja : berbaring )
PROSEDUR TINDAKAN PEMASANGAN NGT
Persiapan alat :

Selang NGT ukuran 5 – 16 sesuai usia dan kebutuhan.


Pelumas ( Xylocain jelly )
Spuit.
Stetoskope.
Plester dan Gunting
Tong spatel/gudel
APD (Sarung tangan bersih, gaun, kaca mata, dan masker)
Kom yang berisi air
Handuk.
Tisu
Bengkok
Kertas lakmus
Perlak dan stik laken
Prosedur Tindakan
1. Berdo‘a sebelum dan sesudah tindakan dilakukan
2. Siapkan alat.
3. Cuci tangan dengan antiseptik
4. Potong seutas plester yang dibutuhkan untuk menandai
jarak yang tepat dan menahan selang ditempatnya.
4. Beritahu klien ( bahkan bayi sekalipun ) prosedur apa
yang akan dilakukan.
5. Atur posisi tubuh dan kepala (Tempatkan anak
dipangkuan ibu, miring pada kursi. Pada remaja bantu
klien dengan posisi fowler dengan bantal di punggung
dan fleksi kepala)
6. Kaji kepatenan pada lubang hidung, kebersihan, GCS
(bila perlu pasang tong spatel/gudel)
6. Pasang sarung tangan bersih
7. Ukur jarak selang yang tepat yang akan dimasukkan :
a) Pegang ujung selang lalu ukur dari ujung hidung ke
ujung telinga bawah lalu ke prosesus xipoideus dan
ditambah 20-30 cm
b) Pegang ujung selang lalu ukur dari ujung hidung ke
ujung telinga bawah lalu diantara prosesus xipoideus
dengan umbilikus
c) Tandai titik ini dengan plester.
8. Benamkan ujung selang dalam air bersih untuk
melembabkan.
9. Masukkan ujung selang yang telah di beri jelly sepanjang
10 cm kedalam satu lubang hidung kearah belakang
tenggorok
10. Ajak klien bekerjasama, minta ia menelan selang untuk
memudahkan masuknya selang.
11.Masukkan selang sampai pada tanda plester ( bila klien
mulai batuk atau mengalami masalah lain lepaskan selang).
12.Periksa letak selang :
a. Tempatkan 10 cc udara dalam spuit hubungkan spuit
dengan selang.
b. Tempatkan stetoskope di area lambung
c. Injeksikan udara kedalam selang smbil mendengarkan
bunyi gemuruh yang terjadi melelui stetoskope.
d. Buang udara ( tarik kembali udara dari lambung ),
lepaskan spuit sementara dari selang.
e. Hubungkan kembali spuit dengan selang lalu hisap
perlahan-lahan bila isi lambung tampak dalam selang
maka selang berada pada posisi yang benar.
f. Bila isi lambung tidak tampak dalam selang,
tempatkan klien pada posisi miring kiri, masukkan
sedikit lagi selang tersebut lalu hisap kembali isi
lambung.
g. Apabila terdapat cairan dari hasil aspirasi maka
masukkan kertas lakmus dan hasilnya merah/biru
(cairan lambung bersifat asam sehingga kertas
lakmus berwarna merah)
h. Letakkan ujung selang pada kom kecil yang berisi air,
apabila ada gelembung udara (masuk kedalam
saluran pernafasan) maka selang dicabut
i. Bila perlu lakukan foto polos abdomen
14.Fiksasi selang pada bagian atas hidung klien
15.Tutup ujung selang dengan spuit
16.Bereskan alat, rapikan klien.
17.Cuci tangan
18.Dokumentasi
19.Beritahu klien bahwa prosedur telah selesai (terminasi)
20.Evaluasi (gag reflex dan batuk)

Anda mungkin juga menyukai