Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Wildan Alfatah (202010110311(431)) Semester III(G)

1.) Resume Sejarah Perkembangan Hukum Internasional Modern


A. Pengertian
Hukum Internasional sendiri memiliki beragam macam pengertian, salah satunya yaitu
pengertian yang dikemukakan oleh mochtar kusumaatmadja dalam Jurnal Hukum Diktum
Volume 14, Nomor 1 Juli 2016: 67 – 75, hukum Internasional yang terkandung pemikiran
mochtar sebagai berikut :
keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas yang mengatur hubungan atau persoalan yan
g melintasi batas-batas negara-negara antara negara dengan negara serta negara denga
n subjek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan negara satu sama lain.1
Dari pemikiran beliau, saya dapat menyimpulkan bahwasanya hukum internasional merup
akan suatu jenis hukum yang mengikat dan wajib untuk dipatuhi oleh setiap negara yang
menganut hukum internasional dalam sistem hukumnya dan apabila terdapat pelanggaran
yang dilakukan oleh salah satu maupun kandidat kandidat penganut hukum internasional
maka terdapat sanksi-sanksi yang akan dijatuhkan, seperti sanksi diplomatic, sanksi ekon
omi, sanksi militer, sanksi olahraga serta sanksi lingkungan hidup. Salah satu contoh kasu
s pelanggarannya yaitu diterapkannya sanksi ekonomi oleh Uni Eropa dan Amerika serika
t terhadap iran, hal tersebut menyebabkan terjadinya inflasi mata uang iran, Amerika dan
uni eropa sendiri memberikan sanksi tak lain dikarenakan iran menolak untuk memberhen
tikan program pengayaan uranium yang diyakini dapat memicu peperangan nuklir di mas
a depan.2

B. Alur Waktu Perkembangan Hukum Internasional Modern


Diketahui bahwasanya terdapat tahap tahap Alur perkembangan Hukum Internasional,
yaitu :

- Hukum Internasional klasik


Pada masa kuno (sebelum Masehi), mayoritas kerajaan-kerajaan yang ada, mencip
takan hukum yang secara khusus mengatur tentang hubungan antar Raja kerajaan,
salah satu contoh kasusnya yaitu berlakunya perjanjian Lagash-Umma, menurut a
pa yang tercantum dalam buku karya Malcolm, terdapat catatan sejarah mengenai
sebuah perjanjian resmi yang telah ditandatangani oleh para penguasa kota Lagash
dan kota Umma yang diabadikan di atas sebuah balok batu yang dimana isi perjan
jian tersebut mengemukakan mengenai penentuan batas yang harus dihormati oleh
Penguasa Lagash dan penguasa Umma.3

- Masa Abad Pertengahan / zaman renaissance


1
Ridwan Karim, Pengertian Hukum Internasional menurut para Ahli, Diakses dari https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-i
nternasional/, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:38.
2
B1, Sanksi Barat pada Iran Melanggar Hukum Internasional, Diakses dari https://www.beritasatu.com/dunia/76790/sanksi-barat-pada-iran-melan
ggar-hukum-internasional, Pada piukul 10/10/2021, Pukul 10:40.
3
Rizki Amalia Putri, Menelusuri Singkat Perkembangan Hukum Internasional, Diakses dari https://kawanhukum.id/menelusur-singkat-perkembanga
n-hukum-internasional/, pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:43.
Lanjut ke abad pertengahan (dark ages), diketahui hukum-hukum yang berlaku pa
da masa itu, tak terkecuali hukum internasional yang secara penuh dikendalikan d
an dipengaruhi oleh otoritas gereja, yang dimana hal tersebut didapati tidak
memberikan kemajuan pesat terhadap hukum internasional, tetapi terdapat
pengecualian pada negara-negara seperti inggris, venesia, perancis dan portugal.
Diketahui negara negara tersebut mengalami kemajuan dalam bidang hukum
internasional seperti salah satu contohnya ialah hukum maritim serta hukum kome
rsial.

Contoh Hukum Maritim : diciptakan dan diterapkan oleh kekaisaran romawi timur
(Bizantium), Hukum Laut Rhodian Karya Bizantium merupakan suatu jenis
hukum yang mengandung serangkaian-serangkaian kebiasaan yang berlaku secara
umum terkait laut Atlantik dan pantai Mediterania(yunani,turki dsb.).

Contoh Hukum Komersial sendiri ialah : merchant law yang diberlakukan oleh In
ggris yang berisikan kandungan-kandungan aturan mengenai perdagangan yang be
rlaku universal terhadap para pedagang asing dan vice versa.4

- Hukum Internasional Modern (Abad 17-18)


Pada menjelang Abad ke 17 hingga ke 18, setelah runtuhnya sistem hukum sekuler
pihak kegerejaan, terjadi perubahan dimana semulanya hukum bangsa-bangsa lambat
laun berubah menjadi hukum internasional, dimana hal tersebut tentunya memberikan
Pengertian baru yang tentunya berpengaruh pada isi hukum internasional itu sendiri,
yaitu adanya pemisahan antara persoalan domestik dengan internasional. Pembedaan
ini tak lain merupakan hasil dari sebab-akibat munculnya konsep kedaulatan dari
perjanjian the Peace of Westphalia yang ditujukan untuk mengakhiri perang antar
kelompok maupun antar agama yang pada kala itu berlangsung lebih dari 30 tahun di
Eropa.(Ibid: 40).5 Dasar-dasar perjanjan Westphalia sendiri semakin diperkuat lagi
dengan adanya perjanjian Utrecht, yaitu dengan menerima asas keseimbangan
kekuatan sebagai asas politik internasional6.

- Hukum Internasional Modern (Abad 19)


Ketika memasuki abad ke 19, hukum internasional semakin berkembang lebih pesat
lagi dengan kurun waktu yang singkat, hal ini tak lain dikarenakan Beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan ini, seperti adanya kebangkitan negara-negara
baru, baik di dalam maupun di luar benua Eropa, Moderenisasi sarana angkutan
dunia, penemuan-penemuan baru, terutama di bidang persenjataan militer untuk

4
Rizki Amalia Putri, Menelusuri Singkat Perkembangan Hukum Internasional, Diakses dari https://kawanhukum.id/menelusur-singkat-perkembanga
n-hukum-internasional/, pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:43.
5
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
6
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
perang.7 dengan berkembangnya sektor-sektor tersebut, tentunya harus ada pula
sistem hukum internasional yang bersifat tegas untuk mengatur hubungan-hubungan
internasional tersebut seperti mengatur kaidah-kaidah tentang perang dan netralitas,
penyelesaian perkara-perkara internasional melalui lembaga Arbitrase internasional
serta mengatur pembuatan traktat-traktat yang berguna untuk mengatur hubungan-
hubungan antar negara8.

- Hukum Internasional Modern (Abad 20)


Pada abad ini, Hukum internasional sendiri mengalami perkembangan yang
signifikan, seperti salah satu contohnya ialah dibentuknya Permanent of Court
Arbitration pada Konferensi Hague 1899 dan 1907 lalu Pembentukan Permanent
Court of International Justice sebagai pengadilan yudicial internasional pada tahun
1921, yang dimana pada tahun 1948 digantikan oleh International Court of Justice. 9
alasan dibalik dibentuknya organisasi internasional (PBB) sendiri berupa agar seluruh
dunia memandang PBB sebagai panutan bagi seluruh dunia, yang pastinya memiliki
berbagai macam tujuan seperti salah satu contohnya yaitu terciptanya perdamaian dan
kesejahteraan bagi seluruh umat manusia di muka bumi.

2.) A.) disebutkan dalam Buku “Hukum Internasional dan Hukum Islam tentang
Sengketa dan Perdamaian”,bahwasanya Hukum internasional dapat dibagi menjadi
dua bidang, yaitu hukum internasional publik dan hukum perdata internasional.
Dimana Hukum perdata Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum
yang mengatur hubungan keperdataan yang melintasi batas negara, Sedangkan
Hukum Internasional Publik adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata. Dan dapat diketahui bahwasanya Hukum
Internasional publik merupakan kepanjangan daripada Hukum Internasional,
walaupun begitu terdapat beberapa macam Istilah lain yang mungkin saja pernah
terdengar oleh kita semua, yaitu : Hukum Bangsa-Bangsa (the law of nations), hukum
antarbangsa (the law among nations), dan hukum antarnegara (inter-states law).10

B.) - Hukum Bangsa-Bangsa, seperti yang sudah dibahas sebelumnya pada nomor 1,
diketahui bahwasanya Hukum Bangsa-Bangsa sudah ada pada Tahun 3500 Sebelum Masehi,
dimana salah satu contohnya ialah Perjanjian Lagash-Umma yang tertera pada sebuah balok
batu yang berisikan mengenai penentuan batas yang harus dihormati oleh Penguasa Lagash d
an penguasa Umma.

- Hukum Antar Bangsa/Antar Negara merupakan evolusi daripada hukum bangsa-bangsa


yang sebelumnya hanya mengatur hubungan antara raja kerajaan dengan raja kerajaan
lainnya dimana sifat hubungan antara anggota masyarakatnya belum jelas kepastiannnya
menjadi suatu hukum yang secara pasti mengatur hubungan antara anggota masyarakat

7
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
8
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
9
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
10
Tim Sayap Bening, Pengertian dan Istilah Hukum Internasional, Diakses dari https://www.bantuanhukum-sbm.com/artikel-pengertian-dan-istilah-
hukum-internasional, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:58.
bangsa/negaranya dengan anggota masyarakat bangsa/negara lainnya. Hukum ini diketahui
tercipta dikarenakan sejak munculnya negara-negara modern (nation state) pada abad ke 17
hingga saat ini, salah satu contohnya ialah perjanjian the Peace of Westphalia yang ditujukan
untuk mengakhiri perang antar kelompok antar agama yang berlangsung lebih dari 30 tahun
di Eropa.11

C.) Persamaan : sama sama memiliki konsep dasar Ius Gentium serta sama-sama mengatur
hubungan antarpihak, baik individu dengan individu, kelompok dengan individu maupun
kelompok dengan kelompok.12

Perbedaan : - Hukum Internasional mengatur hubungan antara negara dengan negara, negara
dengan subyek hukum lainnya bukan negara, antara subyek hukum bukan negara satu sama
lain serta bersifat koordinasi (Tidak mengenal hierarki).
- Hukum Bangsa-Bangsa mengatur hubungan antara raja-raja kerajaan semata, dan sifat
hubungannya sendiri belum dapat dikatakan sebagai hubungan antara anggota suatu
masyarakat kerajaan.
- Hukum Antar Bangsa/Negara mengatur hubungan antara anggota suatu masyarakat bangsa-
bangsa/negara-negara, berbanding terbalik dengan hukum bangsa-bangsa yang sifat
hubungannya sendiri belum mendapatkan kepastian mengenai hubungan antara
masyarakatnya.13
3. ) A.) Mochtar Kusumaatmadja : keseluruhan kaedah-kaedah dan asas-asas yang mengatu
r hubungan atau persoalan yang melintasi batas-batas negara-negara antara negara dengan
negara serta negara dengan subjek hukum lain bukan negara atau subyek hukum bukan nega
ra satu sama lain14.
B.) Chaler Cheny Hyde : hukum Internasional adalah sekumpulan hukum yang
sebagian besar terdiri atas prinsip-prinsip dan peraturan-peraturan yang harus
ditaati oleh negara-negaraUntuk itu hukum internasional harus ditaati ketika
negara-negara saling berhubungan.15
C.) J.G. Starke : Hukum internasional adalah sekumpulan hukum atau body of
law yang terdiri dari asas-asas. Hukum internasional bersifat wajib, Sehingga harus
ditaati oleh negara-negara di seluruh dunia dalam menjalin hubungan
internasional.16

4.) Menurut pandangan John Austin, Hukum Internasional bukanlah suatu jenis
Hukum, melainkan satu kepaduan dengan moral internasional, hal ini dikarenakan
beliau memandang bahwasanya hukum merupakan kumpulan ketentuan yang
mengatur tingkah laku individu yang menetap di daerah pemerintahan yang berdaulat,
dimana hal tersebut berbanding terbalik dengan Hukum internasional yang tidak
memiliki pemaksaan daripada pemerintahan yang berkuasa dan berdaulat. Tetapi saya
11
Arsensius, “Sejarah perkembangan Hukum Internasional dari masa klasik hingga masa Modern”, Jurnal Hukum, (2009).
12
Agis Ardhiansyah, “hukum Internasional (pendahuluan)”, Powerpoint (2018).
13
Agis Ardhiansyah, “hukum Internasional (pendahuluan)”, Powerpoint (2018).
14
Ridwan Karim, Pengertian Hukum Internasional menurut para Ahli, Diakses dari https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-hukum-
internasional/, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:38.
15
Ridwan Karim, Pengertian Hukum Internasional menurut para Ahli, Diakses dari https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-huku
m-internasional/, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:38.
16
Ridwan Karim, Pengertian Hukum Internasional menurut para Ahli, Diakses dari https://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-huku
m-internasional/, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:38.
agak kurang setuju dengan pendapat beliau, saya rasa terdapat perbedaan diantara
keduanya, dan saya pikir hukum internasional dapat dikatakan sebagai salah satu jenis
hukum, berikut opini saya :

- Hukum Internasional walaupun tidak terdapat pemaksaaan tetap ada yang namanya
perjanjian maupun kehendak bersama yang membuat negara yang berpartisipasi
terikat dalam sebuah perjanjian tersebut, yang tentunya saja membuat negara yang
berpartisipasi untuk tunduk dan mengikuti segala perintah daripada hukum
internasional dan terdapat sanksi yang dapat dijatuhkan apabila salah satu anggota
melanggar ketentuan hukum yang dianut, seperti sanksi diplomatik, sanksi ekonomi,
sanksi militer, sanksi lingkungan hidup bahkan sanksi olahraga sekalipun.

- Sedangkan Moral Internasional sendiri apabila di telusuri lebih dalam lagi


hakekatnya merupakan Moral dan etika yang dimana terdapat prinsip-prinsip serta
nilai-nilai yang menurut keyakinan suatu individu maupun kelompok masyarakat
dapat diterima dan dilaksanakan dengan benar dan selayaknya17, dan apabila moral
dan etika dikaitkan dengan hukum internasional maka etika dan moral memiliki
keterkaitan terhadap kewajiban subyek hukum internasional antara lain seperti
kewajiban bagi negara-negara untuk melaksanakan kegiatan dengan etikat baik
seperti apa yang telah tercantum dalam ketentuan-ketentuan hukum Internasional
yang tentunya sudah diterima dan disetujui oleh masyarakat internasional.18

5.) A.) Hukum perdata Internasional adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan keperdataan yang melintasi batas negara.
B.) B.) Hukum Internasional Publik adalah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang
mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara (hubungan
internasional) yang bukan bersifat perdata.19

6.) dalam perwujudan hukum internasional sendiri, hukum ini terbagi menjadi 2
bagian, yaitu :
A.) Hukum Internasional Tertulis terpecah lagi menjadi 3 macam kelompok, yaitu
hukum internasional umum atau universal atau global (general, universal, or global
international law), hukum internasional regional atau kawasan (regional international
law), dan hukum internasional khusus (special international law).20

- Hukum internasional umum, universal, atau global adalah hukum internasional yang
berlaku secara umum, universal atau global di seluruh dunia terhadap semua atau
bagian terbesar subyek-subyek hukum internasional pada umumnya, dan negara-
negara pada khususnya.21

17
Ingka Harsani Nasution, “Moral dan Etika penyelesaian Internasional”, Jurnal Hukum 30 (juli 2019).
18
Ingka Harsani Nasution, “Moral dan Etika penyelesaian Internasional”, Jurnal Hukum 30 (juli 2019).
19
Tim Sayap Bening, Pengertian dan Istilah Hukum Internasional, Diakses dari https://www.bantuanhukum-sbm.com/artikel-pengertian-dan-istilah-
hukum-internasional, Pada Tanggal 10/10/2021, pukul 10:58.

20
Prof. Dr. S.M. Noor, S.H., M.H. Bentuk dan Perwujudan Hukum Internasional, Diakses dari https://www.negarahukum.com/bentuk-atau-
perwujudan-dari-hukum-internasional.html, pada tangal 10/10/2021, pukul 16:10.
21
Prof. Dr. S.M. Noor, S.H., M.H. Bentuk dan Perwujudan Hukum Internasional, Diakses dari https://www.negarahukum.com/bentuk-atau-
perwujudan-dari-hukum-internasional.html, pada tangal 10/10/2021, pukul 16:10.
- Hukum internasional regional merupakan hukum yang hanya berlaku dalam ruang
lingkup yang lebih terbatas, yakni hanya berlaku di dalam suatu region atau kawasan
tertentu.22

- Hukum internasional khusus (special international law) dicirikan oleh subyek--


subyek hukum internasional yang tunduk atau menjadi pihak di dalamnya tanpa
memandang di kawasan mana subyek-subyek hukum itu berada. Diketahui
bahwasanya apabila subyek hukumnya itu secara geografis kebetulan berada dalam
satu kawasan, bukanlah masalah yang utama. Yang lebih utama adalah, kaidah hukum
internasional itu secara khusus berlaku terhadap subyek-subyek hukum yang
bersangkutan.23
 
B.) Hukum Kebiasaan Internasional (Customary international law)
Menurut hukum internasional sendiri, customary international law
(hukum kebiasaan internasional) merupakan suatu hukum negara atau norma-norma
hukum yang dibentuk melalui pertukaran kebiasaan antara negara-negara dalam kurun
waktu tertentu, baik yang berdasarkan diplomasi maupun agresi.24 Secara khusus,
kewajiban hukum dianggap muncul antara negara-negara untuk mengangkat urusan-
urusan mereka secara konsisten dengan tindakan yang diterima di masa lampau.
Kebiasaan-kebiasaan ini bisa juga berubah berdasarkan penerimaan atau penolakan
dari negara-negara dengan tindakan tertentu.25

22
Prof. Dr. S.M. Noor, S.H., M.H. Bentuk dan Perwujudan Hukum Internasional, Diakses dari https://www.negarahukum.com/bentuk-atau-
perwujudan-dari-hukum-internasional.html, pada tangal 10/10/2021, pukul 16:10.
23
Prof. Dr. S.M. Noor, S.H., M.H. Bentuk dan Perwujudan Hukum Internasional, Diakses dari https://www.negarahukum.com/bentuk-atau-
perwujudan-dari-hukum-internasional.html, pada tangal 10/10/2021, pukul 16:10.
24
Aneska Zoya Raveena, Apa yang dimaksud dengan Hukum kebiasaan Internasional (Customary international Law), diakses dari
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hukum-kebiasaan-internasional-customary-international-law/4703, pada tanggal 10/10/2021,
pukul 16:25.
25
Aneska Zoya Raveena, Apa yang dimaksud dengan Hukum kebiasaan Internasional (Customary international Law), diakses dari
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-hukum-kebiasaan-internasional-customary-international-law/4703, pada tanggal 10/10/2021,
pukul 16:25.

Anda mungkin juga menyukai