Wildan Alfatah
202010110311431
FH VG
Filsafat Hukum
Dari kedua corak daripada aliran hukum positif, menurut saya pribadi aliran
hukum positif analistis yang dikemukakan oleh john austin (1790-1859)
merupakan hal yang sudah sewajarnya diterapkan pada keberlangsungan
suatu negara dalam mengatur warga negaranya, dimana dijelaskan
bahwasanya Hukum dipandang sebagai suatu sistem yang tetap, logis, dan
tertutup serta pihak superior lah yang menentukan apa yang diperbolehkan.
Kekuasaan dari superior diketahui bersifat itu memaksa orang lain untuk taat.
memberlakukan hukum dengan cara menakut-nakuti, dan mengarahkan
tingkah laku orang lain kearah yang diinginkannya. Tak lupa terdapat
pembedaan serta cabang hukum yang semakin meyakinkan saya bahwasanya
aliran ini merupakan aliran yang terbaik, yaitu :
3. Utilitarianisme
Merupakan suatu jenis aliran yang meletakan kemanfaatannya sebagai tujuan
utama daripada hukum. Perlu diketahui pula bahwasanya Kemanfaatan
dalam hal ini diartikan sebagai kebahagiaan Jadi baik buruk atau adil
tidaknya suatu hukum, tergantung kepadaapakah hukum itu memberikan
kebahagiaan kepada manusia atau tidak. Kebahagiaan ini selayaknya dapat
dirasakan oleh setiap individu. Tetapi jika tidak mungkin tercapai (dan pasti
tidak mungkin), diupayakan agar kebahagiaan itu dinikmati oleh sebanyak
mungkin individu dalam masyarakat (bangsa) tersebut (the greatest
happiness for greatest number of people). Aliran ini sesungguhnya dapat
pula dimasukan kedalam Positivisme Hukum, mengingat faham ini pada
akhirnya sampai pada kesimpulan tujuan hukum adalah menciptakan
ketertiban masyarakat, di samping untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya kepada jumlah orang yang terbanyak. Ini berarti hukum merupakan
pencerminan perintah penguasa juga, bukan pencerminan dari rasio semata.
4. Mazhab Sejarah
Merupakan akibat daripada reaksi langsung dari pendapat Thibaut yang
menghendaki adanya kodifikasi hukum perdata Jerman yang didasarkan
pada hukum Perancis (Code Napoleon). aliran ini juga turut memberikan aksi
tertentu terhadap dua kekuatan besar yang berkuasa pada zamannya. Kedua
hal tersebut menurut Friedmann adalah :
Menurut saya pribadi, ajaran daripada savigny benar adanya, hal ini
diperkuar dengan gagasan “Das Recht wird nicht gemacht, est ist und wird
mit dem volke” (Hukum itu tidak dibuat, tetapi tumbuh dan berkembang
bersama masyarakat). dimana perkembangan daripada hukum sudah
sewajarnya apabila bersifat dinamis, tak lupa Ajaran Savigny tersebut
dilatarbelakangi oleh pandangannya yang mengatakan bahwa di dunia ini
terdapat banyak bangsa dan pada tiap bangsa mempunyai Volkgeist / jiwa
rakyat. Pernyataan tersebut juga turut diperkuat dengan sifat daripada
Hukum yang memiliki ketergantungan atau bersumber pada jiwa rakyat dan
isi hukum itu ditentukan oleh pergaulan hidup manusia dari masa ke masa.