Anda di halaman 1dari 19

Memilih Topik, Angle & Narasumber

Abdul Manan, Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia


Fungsi Berita
Informasi
Mendidik
Menghibur
Kontrol sosial
Ilustrasi Pengaruh Berita
Straight News Indepth News
Berita terbaru yang ditulis secara ringkas.
Berita menarik yang diulas secara mendalam. Sifatnya
Sifatnya lebih informatif.
lebih dari sekadar informatif. Bisa memberi penjelasan,
mengungkap yang tersembunyi dll.
Hipotesis --- sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau
pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya)
Berita yang meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan; anggapan dasar.

Berargumentasi Argumentasi --- alasan untuk memperkuat atau menolak suatu


pendapat, pendirian, atau gagasan.
Fakta dan Data pendukung – Informasi, berupa narasi atau
numerik, yang sesuai atau mendukung topik utama berita.
Dua Kategori
Dua jenis berita berdasarkan
cara jurnalis membuatnya
dan bagaimana publik
menikmatinya.
1 Membuatnya sulit,
membacanya mudah.
2 Membuatnya mudah,
membacanya sulit.
Memilih Angle
Untuk menulis peristiwa yang sedang menjadi tren, pertanyaan yang mesti dijawab adalah, "Di mana letak
kisah sebenarnya?" Apakah dalam tren itu sendiri, penyebab dari tren atau akibat dari tren tersebut? Kita
perlu melakukan riset dan wawancara sebelum mengetahui angle mana yang harus dipilih dan dikejar secara
mendalam.
Apakah ada contoh spesifik yang menunjukkan bagaimana dan mengapa tren ini terjadi? Kita dapat fokus
pada satu orang yang mengilustrasikan situasi atau mengumpulkan kutipan dari beberapa orang untuk
bahan cerita utama. Bahan terbaik tentu akan datang dari mereka yang paling dekat dengan tren dan
mereka yang paling terpengaruh langsung.
Siapa ahli yang dapat memberikan gambaran umum tentang tren tersebut? Selain individu yang secara
langsung terpengaruh oleh subjek, kita perlu mewawancarai seseorang yang bisa memberi gambaran secara
umum, seorang ahli netral yang memiliki pengetahuan tentang subyek tersebut.
Narasi
Narasi yang baik harus berfokus pada rangkaian peristiwa tertentu dalam kehidupan seseorang atau
sebuah peristiwa.
Jangan mencoba menceritakan seluruh kisah hidup atau gambaran besar dari sebuah peristiwa. Fokus
pada satu kejadian spesifik dalam kehidupan seseorang atau sebuah peristiwa yang “dianggap paling
menarik”.
Jangan tinggalkan pertanyaan yang belum terjawab. Berikan fakta yang cukup agar pembaca tahu apa
yang terjadi. Gunakan deskripsi dan dialog untuk membuat pembaca merasa seolah-olah dia ada di
sana, melihat karakter, mendengar mereka berbicara. Dramatisasi situasi, konflik, perjuangan, dan
kemudian ceritakan bagaimana orang tersebut diubah menjadi lebih baik atau masalah itu
diselesaikan.
Tiga Pendekatan
Setiap masalah atau kontroversi menawarkan banyak angle untuk dikejar. Untuk membantu memilih angle terbaik,
mulailah dengan menganalisis masalah dari tiga perspektif ini: pusat perkembangan, manfaat bagi yang
mendukungnya, dan kerugian bagi yang menentangnya.
Inti dari sebuah peristiwa atau sesuatu yang sedang terjadi. Misalnya, jumlah penderita Covid19 yang bertambah,
ketersediaan alat kesehatan yang langka; masalah dari pendidikan daring dll.
Manfaat bagi beberapa orang. Apa manfaat yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok orang dari peristiwa
tersebut; siapa yang masih bisa eksis dengan situasi sulit akibat pandemi; atau upaya kreatif untuk bertahan di
tengah krisis dll.
Kerugian bagi orang lain. Melihat dari sisi orang yang dirugikan oleh sebuah peristiwa. Apa dampak yang dihadapi
perempuan di tengah pandemi; bagaimana keluarga miskin bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi dll.
Pendekatan Klasik
Memilih satu sisi yang dianggap paling menarik
dari “unsur berita”.
Who: Siapa profil paling menonjol dari
peristiwa itu?
What: Apa yang terjadi di balik itu?
Why: Mengapa peristiwa itu bisa terjadi?
How: Bagaimana peristiwa itu terjadi?
Impact: Apa dampak dari peristiwa itu?
Profil & Kisah Dramatis
Jangan bingung antara membuat profil dengan narasi nonfiksi. Perbedaannya kira-kira seperti ini:

Profil Narasi Nonfiksi


Menggambarkan seseorang Mengisahkan sebuah cerita
Campuran kronologi dan peristiwa Awal, tengah, dan akhir yang spesifik

Struktur eklektik* Struktur kronologis*


Berbagai kutipan dan pengalaman Berisi plot dan hasil

* bersifat memilih yang terbaik dari berbagai sumber (tentang orang, gaya, metode)
** berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
Profil
Dua tahun lalu, koran Le Monde melaporkan
pandangan menghakimi dari seorang
birokrat Prancis yang menyebut Catherine
Ashton adalah "nulle" alias "bukan siapa-
siapa". "Lady Qui (Nyonya Siapa)?" begitu
kata pejabat Prancis saat bicara tentang
Ashton, yang saat itu sudah menjadi
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Urusan Luar
Negeri dan Kebijakan Keamanan dan juga
Wakil Presiden Komisi Eropa.

Namun, 24 November 2013 lalu di Jenewa,


Swiss, ia membalik persepsi itu setelah
sukses menengahi kesepakatan perjanjian
nuklir antara Iran dengan negara P5+1, yang
terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, Cina,
Prancis, Inggris, dan Jerman...

Koran Tempo, 27 November 2013


Narasi Non-fiksi
Bencana Paket Umrah Promo
SEDARI awal Syam sudah menduga ada sesuatu yang tak beres
dari penawaran umrah paket promo itu. Harganya jauh di bawah
rata-rata, Rp 14,3 juta. Meski sempat bertanya-tanya, pensiunan
pegawai bank ini tak bisa mengelak ketika istrinya mendesaknya.
Warga Ciputat, Banten, ini pun mendaftar umrah ke PT First
Travel pada Desember 2015.
Pasangan ini dijanjikan berangkat ke Tanah Suci setahun
kemudian. Ketika tenggat tiba, Syam dan istri tak kunjung
diberangkatkan. Syam lantas bertanya ke kantor biro travel itu.
Tapi agennya sulit dihubungi. Ia pun mendatangi First Travel
Building di Jalan Radar AURI Nomor 1, Cimanggis, Depok, Jawa
Barat.
Di sana, Syam mendapat jawaban bahwa keberangkatannya
ditunda tanpa kejelasan waktu. Pada 21 Juli lalu, Satuan Tugas
Waspada Investasi mengumumkan penghentian program "umrah
murah" tersebut. Apa yang dikhawatirkan Syam pun menjadi
kenyataan. "Saya minta uang saya kembali," kata pria 58 tahun
itu ketika ditemui di kantor First Travel, Cimanggis, Jumat pekan
lalu...
Majalah Tempo, 7 Agustus 2017
Narasumber
Berita tentang tren dan sebuah masalah sudah pasti tidak mungkin dihasilkan dari satu sumber. Mereka
membutuhkan pelaporan yang setidaknya berasal dari “empat kategori sumber” berbeda:
Sumber primer. Mereka yang “terlibat langsung” dalam peristiwa.
Ahli. Orang yang memiliki kompetensi di bidang tertentu seperti pengajar perguruan tinggi, peneliti atau
praktisi dalam keahlian tertentu dll.
Fakta. Informasi untuk memberi latar belakang, konteks dan kedalaman berita. Fakta itu memberi tahu di
mana, kapan, mengapa, atau bagaimana peristiwa itu terjadi.
Angka. Untuk menyampaikan besaran, kedahsyatan, atau frekuensi dari sebuah peristiwa. Angka penting
dalam pembuatan berita. Antara lain, karena akan menambah kredibilitas berita.
Tak menunggu Intan merajuk, Anggiat Bom molotov di Gereja Oikumene bukan teror pertama
melepaskan anaknya dari pangkuan. Intan dari Juhanda. Sulung dari tiga bersaudara ini terlibat
dan Trinity berlari kecil ke luar pintu teror bom buku di Jalan Utan Kayu, Jakarta Timur, serta
gereja. Anggiat sama sekali tak menyangka teror bom Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan
itulah pangkuan terakhir untuk buah Teknologi di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, pada
2011. Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 29 Februari
hatinya. 2012 menghukum Juanda 3 tahun 6 bulan penjara.
Sekitar dua menit setelah Intan lepas dari Sejak bebas bersyarat pada 28 Juli 2014, Juhanda
menetap di Samarinda.
pangkuan ayahnya, seseorang
melemparkan bom molotov ke halaman Setelah melemparkan bom molotov, Juhanda berusaha
gereja di Jalan Cipto Mangunkusumo kabur dengan mencebur ke Sungai Mahakam. Ia
Nomor 37 itu. Selain merusak empat berenang menuju kapal pengangkut pasir yang berlayar
sepeda motor, api bom molotov di tengah sungai. Warga yang marah terus mengejar
membakar tubuh empat anak balita, Juhanda. Terkepung di atas kapal, Juhanda akhirnya
Direnggut Teror termasuk Intan. tertangkap. Massa sempat menghajar lelaki kelahiran
Kuningan, Jawa Barat, itu sebelum menyerahkannya
Luka bakar Intan, di lebih dari 70 persen kepada polisi.
setelah 'Amen' tubuhnya, paling serius dibanding korban
lain. Paru-paru bocah ini pun membengkak
Pagi hari itu, kehidupan di rumah kayu di Jalan Jati 3
Nomor 70, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan
karena menghirup asap ledakan. Di rumah Samarinda Seberang, menggeliat seperti hari-hari Ahad
sakit, Intan hanya bertahan 17 jam. "Intan sebelumnya. Jarum jam menunjukkan pukul 06.00
Intan Olivia Banjarnahor menggelayut meninggal karena luka bakar yang parah,"
manja di pangkuan bapaknya, Ahad pagi ketika Intan terbangun dari tidur lelapnya.
kata Rachim Dinata, Direktur Rumah Sakit
dua pekan lalu. "Pak, saya mau main," kata Umum Daerah A.W. Sjahranie. Intan lalu membangunkan bapaknya, Anggiat, 33 tahun.
bocah dua setengah tahun itu kepada sang Ibunya, Diana Susan Sinaga, 32 tahun, yang bangun
bapak, Anggiat Manuppak Banjarnahor. Pelempar bom molotov yang menewaskan terakhir, bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan
Intan bernama Juhanda, 33 tahun. Warga pagi sebelum keluarga ini berangkat ke gereja.
Intan tergoda oleh ajakan temannya, sekitar Gereja Oikumene mengenal dia
Trinity Hutahayan, yang berlari-lari di dekat Jarak dari rumah Intan ke Gereja Oikumene tak lebih
sebagai takmir atau penjaga Masjid Al- dari lima kilometer. Dengan sepeda motor, mereka
barisan bangku belakang Gereja Mujahidin. Jarak masjid itu dengan Gereja
Oikumene, Kota Samarinda, Kalimantan hanya perlu waktu sekitar setengah jam untuk tiba di
Oikumene hanya sekitar 200 meter. Sehari- gereja.....
Timur. Melihat Intan dipangku, Trinity, 3 sehari Juhanda berjualan ikan yang dia
tahun, menjulurkan tangan. "Ayo, Tan, besarkan dalam keramba di Sungai
main," katanya. Mahakam, tepat di belakang masjid. Majalah Tempo, 21-27 November 2016
Anatomi TOR

Judul Seperti apa hari-hari terakhir Intan Octavia


Banjarnahor
Deadline Jumat, 18 November 2016, pukul 21.00 WIB
Foto, Video, Data dan bahan pendukung Intan,
dokumen keluarga
Abstraksi Informasi awal dari berita yang akan ditulis.
Sumber dan Pertanyaan Daftar nara sumber dan
informasi yang perlu digali.
TOR (1)

ABSTRAKSI.
Terjadi pelemparan bom molotov oleh Juhana, 32 tahun, ke halaman Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda,
Minggu 13 November 2016. Pria kurus gondrong yang mengenakan kaus oblong hitam bertuliskan Jihad Way of Life itu melempar
molotov ke halaman gereja Oikumene, yang saat itu banyak terdapat anak-anak yang sedang menunggu orang tuanya yang sedang
beribadah.
Saat itu setidaknya ada empat anak yang ada di halaman gereja, yaitu Intan Olivia Banjarnahor, 2,5 tahun, Alvaro Aurelius Tristan
Sinaga, 5 tahun, Trinity Hutahayan, 3 tahun, dan Anita Isabel Sihotang, 2 tahun. Dari keempat anak itu, Intan dan Trinity mengalami
luka bakar hampir di sekujur tubuh. Namun nahas bagi Intan. Ia dan Trinity sempat dilarikan ke RSUD AW Syahranie, tapi nyawanya
tidak tertolong. Intan menghembuskan nafas terakhirnya dan meninggal keesokan harinya, pukul 04.30.
Intan, warga Jalan Jati 3 Blok M RT 27 Nomor 70 Kelurahan Harapan Baru, Samarinda ini meninggal setelah hampir 17 jam
menanggung luka melepuh dan pembengkakan paru-paru. Deritanya itu akibat efek bom molotov yang dilemparkan Juhanda, eks
narapida teroris, ke Gereja Oikumene di Samarinda, Minggu, 13 November 2016, sekitar 10.10 Wita. Usai melemparkan bom
molotov, Juhanda sempat mencoba kabur dengan melompat ke sungai. Ia akhirnya bisa ditangkap warga. Sebelum diserahkan ke
polisi, ia sempat dipukuli oleh warga yang marah atas tindakannya.
TOR (2)

REPORTASE & NARA SUMBER


1. Marbun Banjarnahor, Orang tua Intan -- FIRMAN HIDAYAT
Intan Olivia Banjarnahor ini lahir kapan dan di mana? Dia anak keberapa? Sehari sebelum terjadi bom molotov ini, Sabtu misalnya, apakah ada
hal aneh atau tak biasa yang dilakukan Intan? Dia minta sesuatu yg tak biasa kepada orang tuanya? Kalau ya, apa permintaan itu? Gali cerita
dari orang tuanya apa yang dilakukan pada minggu pagi itu? Intan bangun jam berapa? Apakah ada tingkahnya yang tak biasa? Biasanya jam
berapa dia bangun? Apa saja yang sempat anaknya itu lakukan sebelum orang tuanya pergi ke gereja itu? Berapa jarak dari rumah ke gereja?
Apakah orang tuanya saat itu pergi ke gereja juga pagi itu? Apakah dia punya firasat akan terjadi sesuatu pada hari itu? Lalu soal Intan, apakah
dia memang selalu menunggu di depan gereja itu? Lalu orang tuanya saat itu di dalam ya? Jam berapa orang tuanya tiba di gereja? Dan
memang biasa Intan dan anak kecil lainnya main di depan gereja? Jam berapa Marbun mendengar ada suara ledakan di luar? Jam berapa itu?
Saat itu dia sedang apa? berdoa? Apa yang dia lakukan setelah mendengar ledakan itu? Bagaimana suasana gereja saat terdengar ledakan?
Apa yang dia pikirkan saat itu? Apa yang terjadi setelah dia keluar dari dalam gereja dan melihat ke halaman? Saat itu bagaimana kondisi
Intan? Apa yang dia lakukan setelah melihat kondisi Intan? Bagaimana kondisi Intan saat di RS? Apa kata dokter soal meninggalnya Intan?
2. Tetangga rumah Intan -- FIRMAN HIDAYAT
Sehari sebelum terjadi bom molotov ini, Sabtu misalnya, apakah ada hal aneh atau tak biasa yang dilakukan Intan? Kalau ada, seperti apa
keanehannya? Apa kesan dia soal Intan? Minta dia cerita. Apa yang dia lihat dari Intan saat Minggu pagi sebelum ke gereja? Apakah ada
sesuatu yang tak biasa yang dilakukannya? Lebih manja atau semacamnya?
TOR (3)

3. Jemaah gereja -- FIRMAN HIDAYAT


Jam berapa mereka mendengar ada ledakan di halaman itu? Saat itu mereka sedang melakukan apa? Bagaimana situassi di dalam
saat terdengar ledakan itu? Apa yang mereka lihat saat keluar dari dalam gereja? Waktu itu keadaan di halaman gereja seperti apa?
Empat anak itu saat itu dalam keadaan seperti apa? Bagaimana kondisi mereka saat itu?? Minta dia memberi gambaran. Apa yang
kemudian dilakukan setleah diketahui ada bom molotov? Siapa yang membawa anak2 itu ke RS, dan siapa yang mengejar Juhanda itu.
Waktu mereka keluar, Juhanda masih di area gereja atau di mana? Dia kan melompat ke sungai. Itu seberapa jauh sungainya dari
gereja? Bagaimana ceritanya sampai Juhanda itu bisa ditangkap? Dicegat di pinggir atau ada warga yang mengejar dg mencebut ke
sungai? Apa komentar dan teriakan warga saat mengejar Juhanda itu? Seperti apa ekspresi kemarahan warga terhadap Juhanda?
berapa lama Juhanda berada di tangan warga sebelum akhirnya diserahkan ke polisi?
4. Polisi --- FIRMAN HIDAYAT
Apa versi polisi soal pengeboman itu. itu bom jenis apa? Bgm hasil pemeriksaan? Korbannya siapa saja, selain Intan? Jam berapa
Juhanda diserahkan warga ke polisi? benarkah dia pernah menjadi napi kasus teroris? Kalau ya, kapan? dan kena kasus apa? Bgm
proses hukum terhadap dia kini.

Anda mungkin juga menyukai