Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
BAB I
A.LATAR BELAKANG......................................................................
B.RUMUSAN MASALAH................................................................
C.TUJUAN......................................................................................
BAB II
 ARTI AGAMA........................................................................
 SYARAT- SYARAT AGAMA....................................................
 CIRI-CIRI AGAMA.................................................................
 KLASIFIKASI AGAMA............................................................
BAB III
PENUTUP......................................................................................
KESIMPULAN................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
dosen penempuh mata kuliah agama islam dan bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya untuk pembuatan makalah ini
dengan judul syarat syarat agama, klasifikasi, ciri ciri agama dan agama islam.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 12 oktober 2021

Penulis

Latar Belakang
latar belakang dibuatnya makalah ini adalah adanya tuntutan tugas dari Dosen kami di
Kampus tentang Agama, Syarat-syarat Agama, Ciri-ciri Agama, Persoalan agama, dan peran
agama dalam kehidupan manusia. Selain itu kami juga menyadari bahwa untuk menunjang
pembelajaran kami di Kampus, kami harus mencari sebuah rangkuman materi yang uraiannya
lebih luas, padat, dan ringkas sehingga kami dapat mempelajari materi tentang Agama, Syarat-
syarat agama, Ciri-ciri Agama, Persoalan Agama, dan peran Agama dalam Kehidupan Manusia
dengan lebih mudah. Sehingga makalah ini dibuat untuk dapat wawasan pemakalah dan teman-
teman Mahasiswa yang membaca ataupun mempelajari makalah ini.

Rumusan Masalah
1. Apa itu agama secara Etimologi dan Termonologi?
2. Apa saja syarat-syarat agama?
3. Apa saja Ciri-ciri agama?
4. Klasifikasi agama?

Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu :
a. Untuk memenuhi tugas sekolah.
b. Untuk menunjang pembelajaran di Kampus.

c. Untuk Menambah wawasan pemakalah dan para pembaca tentang Agama, Syarat-
syarat agama, Ciri-ciri Agama, Persoalan Agama, dan peran Agama dalam
Kehidupan Manusia.

Arti Agama

 .Etimologi Agama
Kata agama Berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu dari Suku kata “a” yang berarti
Tidak, dan “gama” yang berarti Tidak Kacau. Jika merujuk pada pengertian ini, agama
memiliki makna Tidak Kacau, atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai
arah atau tujuan tertentu. Istilah lain yang memiliki makna identic dengan kata agama
ialah religi atau religere dalam Bahasa latin yang memiliki arti mengembalikan ikatan,
atau Memperhatikan dengan seksama.
Selain itu, dikenal pula beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna dengan
kata “agama” dari Bahasa Sansekerta. Misalnya kata Religion dari Bahasa inggris, ad-din
dalam Bahasa Arab, dan dien dalam Bahasa Semit.

 Terminologi Agama
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), agama adalah sistem yang
mengatur tata keimanan (Kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha
Kuasa, serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia
dan lingkungannya.
Beberapa tokoh juga mengemukakan pangannya mengenai pengertian agama.
Seperti Emile Durkheim yang mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang
terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang
suci dan menyatukan semua penganutnya dalam satu komunitas moral yang dinamakan
umat.
Sementara menurut Harun Nasution, agama adalah suatu system kepercayaan dan
tingkah laku yang berasal dari suatu kekuatan yang gaib. Sedangkan, menurut Asy-
Syahrastani, agama ialah kekuatan dan kepatuhan yang terkadang biasa diartikan sebagai
pembalasan dan perhitungan (amal perbuatan di akhirat)
Karena begitu banyaknya pengertian tentang agama yang dikemukakan oleh para
ahli, maka agama dapat diberi beberapa definisi sebagai berikut:
- Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus
dipatuhi.
- Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menghiasi kehidupan manusia.
- Mengikat diri kepada suatu bentuk yang mengandung pengakuan pada suatu sumber
yang berada di luar diri manusia yang memperngaruhi perbuatan-perbuatan mereka.

Syarat-syarat Agama
 Kepercayaan (Aqidah)
Aqidah adalah sistem kepercayaan dan keyakinan kepada tuhan. Aqidah islam
berisikan ajaran tentang apa saja yang mesti dipercayai, diyakini, dan di Imani oleh
setiap orang islam. Seseorang manusia disebut muslim manakala dengan penuh
kesadaran dan ketulusan bersedia terikat dengan sistem kepercayaan islam.
Sistem kepercayaan islam dibangun atas enam dasar keimanan yang lazim disebut
dengan rukum iman, yaitu :
1. Allah SWT - Orang yang mendalami perkara yang dituntut akidah Islam untuk
diimani akan menjumpai bahawa Iman kepada (wujud) Allah SWT dalilnya adalah
aqli. Alasannya perkara tersebut – iaitu adanya al-Khaliq (Maha Pencipta) bagi
segala yang ada - dapat dijangkau dengan panca indera.
2. Malaikat - Iman terhadap (keberadaan) Malaikat-Malaikat dalilnya adalah naqli.
Alasannya keberadaan Malaikat tidak dapat dijangkau indera. Malaikat tidak boleh
dijangkau zatnya dan tidak boleh dijangkau dengan apapun yang menunjukkan atas
(keberadaan)nya.
3. Kitab-Kitab - Iman terhadap Kitab-Kitab Allah SWT dapat dihuraikan sebagai
berikut. Jika yang dimaksud adalah Iman terhadap Al-Quran maka dalilnya aqli,
kerana Al-Quran dapat diindera dan dijangkau. Demikian pula kemukjizatan Al-
Quran dapat diindera sepanjang zaman. Tetapi jika yang dimaksud adalah iman
terhadap kitab-kitab selain Al-Quran, seperti Taurat, Injil dan Zabur, maka dalilnya
adalah naqli. naqli bukan aqli, kerana akal - di setiap zaman - tidak mampu
menjangkau bahawa kitab itu adalah kalam Allah SWT dan akal tidak mampu
mengindera kemukjizatannya.
4. Rasul-Rasul - Begitu pula halnya Iman terhadap para Rasul. Iman terha-
dap Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.) dalilnya aqli, kerana pengetahuan akan Al-
Quran sebagai kalam Allah dan ia dibawa oleh Rasul (Nabi Muhammad s.a.w.)
5. Hari Kiamat - Dalil Hari Kiamat adalah naqli, kerana Hari Kiamat tidak dapat
diindera, lagi pula tidak ada satu pun perkara yang dapat diindera yang
menunjukkan tentang Hari Kiamat. Dengan demikian tidak terdapat (satu) dalil aqli
pun untuk hari kiamat. Dalilnya adalah naqli.
6. Qada dan Qadar - Qada dan Qadar dalilnya aqli, kerana Qada adalah perbuatan
manusia yang dilakukannya atau yang menimpanya (dan tidak dapat ditolak). Ia
adalah sesuatu yang dapat diindera maka dalilnya adalah aqli. Qadar adalah khasiat
sesuatu yang dimunculkan (dimanfaatkan) oleh manusia, seperti kemampuan
membakar yang ada pada api, kemampuan memotong yang ada pada pisau.

Enam rukun iman tersebut sejalan dengan Al-Qur’an Surah An-nisa Ayat 136
yang berbunyi :

ِ َ‫آم نُ وا بِ اللَّ ِه و ر س ولِ ِه و الْ ِك ت‬


‫اب الَّ ِذ ي َن َّز َل‬ ِ ‫ي ا أَيُّ ه ا الَّ ِذ ين آم نُ وا‬
َ ُ ََ َ َ َ َ
ِ َ‫َع لَ ٰى ر س ولِ ِه و الْ ِك ت‬
ِ‫اب الَّ ِذ ي أَ ْن ز َل ِم ن َق ب ل ۚ@ و م ن ي ْك ُف ر بِ اللَّ ِه و م اَل ئِ َك تِ ه‬
ََ ْ َ ْ ََ ُ ْ ْ َ َ َُ
ً ِ‫ض اَل اًل بَع‬ ِ ِ ِِ ِ
‫يد ا‬ َ ‫َو ُك تُ بِ ه َو ُر ُس ل ه َو الْ َي ْو م ا آْل خ ِر َف َق ْد‬
َ ‫ض َّل‬

“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.”

 Pemujaan (Ibadah)
Ibadah atau pemujaan, Yaitu segala bentuk ketaatan yang wajib dijalankan atau
dikerjakan oleh seluruh umat Beragama agar mendapatkan ridha dari Tuhan. Adapun
bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam ialah seperti mengucapkan dua kalimat
syahadat, shalat lima waktu, membayar zakat, berpuasa di bulan suci Ramadhan, dan
menunaikan haji bagi yang mampu menjalananinya.

 Hukum (Syari’ah)
Syari’ah adalah hukum atau peraturan Islam yang mengatur seluruh sendi
kehidupan umat Islam. Selain berisi hukum, aturan dan panduan peri kehidupan, syariat
Islam juga berisi kunci penyelesaian seluruh masalah kehidupan manusia baik di dunia
maupun di akhirat.

 Nabi Pembawa Agama


Menurut Al-Qur’an, Seseorang dapat dikatakan sebaai nabi jika memenuhi
beberapa syarat, diantaranya :

1. Nabi Haruslah Seorang Laki-Laki sebagaiman firman Allah dalam Q.S. Al-Anbiya
ayat 7 yang artinya “Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad),
melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka
tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada
mengetahui”.

2. Nabi harus mempunyai akhlak yang mulia, terpelihara dari mengerjakan maksiat
betapapun kecilnya
3. Seorang Nabi harus memiliki kesempurnaan fisik, dan mental, kecerdasan yang
tinggi, serta pembawaan yang menarik, sehingga memudahkan dia untuk menyebar
luaskan ajaran yang dibawanya.

 Kitab Suci
Kitab suci merupakan kitab yang berisi wahyu-wahyu Allah kepada Rasulnya.
Sesuai dengan namanya tentu kitab tersebut harus suci atau bersih dari pendapat
manusia. Oleh Karena itu sebuah kitab dapat dikatakan kitab suci kalua memenuhi
beberapa persyaratan yang diantaranya :

1. Harus ada keterangan kalua kitab itu ditulis oleh Nabi yang menerima wahyu.

2. Harus ada kitab asli atau Salinan dalam Bahasa Nabi yang menerima wahyu.

3. Isinya mengandung petunjuk menuju jalan lurus untuk kebahagiaan dunia dan
akhirat

4. Tidak boleh ada ayat yang tumpeng tindih.

Ciri-ciri Agama
Agama bila di telaah dari sumbernya memiliki dua klasifikasi, yaitu Agama wahyu
(agama Samawi, agama langit, agama frofetis, revealed religion, Din As-Samawi) , dan Agama
Budaya (agama Bumi, agama filsafat, agama ra’yu, nonrevealed religion, natural religion, Din
at-Tabi’in, Din al-Ardhi) yang dimana kedua jenis agama ini memiliki ciri dan definisi yang
sangat berberda.

 Agama Wahyu
Agama wahyu atau disebut juga agama samawi, agama langit adalah agama
yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada para rasul-rasul-Nya, dan kepada kitab-
kitab-Nya serta pesannya untuk disebarkan kepada segenap umat manusia.
Adapun Agama Wahyu memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Agama wahyu berpokok pada konsep ke-Esa-an Tuhan (monotheis).
2. Agama wahyu beriman kepada Nabi. Disampaikan oleh Rasul sebagai utusan Yang
Maha Kuasa.
3. Bagi agama wahyu maka sumber utama tuntutan dan ukuran bagi baik dan buruk
adalah kitab suci yang diwujudkan. Kitab suci dibawa dan disebarkan kepada umat
berdasarkan Wahyu Allah.

 Agama Budaya
Agama budaya atau sering di kenal sebagai agama ardli ,agama bumi, agama
filsafat, agama ra’yu, natural religion, non revealed religion. Yang konsep Tuhannya
tidak di ketahui secara pasti contoh agama ini adalah agama hindu, budha Konghucu,
Shinto, dan lainnya, agama ardli mempunyai kitab yang dianggap suci, namun bukan
wayhu yang turun dari langit.
Agama Budaya memiliki beberapa ciri, yaitu :
1. Agama ra’yu tidak dapat dipastikan kelahirannya.
2. Tidak mengenai utusan atau Rasul Allah. Yang mengajarkan agama budaya adalah
filsof atau pendiri agama tersebut.
3. Tidak memiliki kitab suci. Sekalipun memiliki kitab suci.
KLASIFIKASI AGAMA
Ada 3 Jenis Klarifikasi Agama, Yakni :

1). Wahyu dan Non-wahyu

 Agama wahyu adalah agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada
rasul-rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya disebarkan
kepada segenap umat manusia. Agama wahyu timbul di daerah-daerah yang
secara historis dibawah pengaruh ras semitik, sumber utama ketentuan baik
dan buruk dalam agama adalah kitab suci dan terlahir di Timur Tengah
bersifat misionaris, jelas dan tegas.
 Agama non-wahyu adalah agama yang tidak memandang esensial
penyerahan manusia kepada tata aturan ilahi, ketentuan baik dan buruknya
bukan sumber utama dari kitab suci, terlahir di luar area Timur Tengah dan
luar wilayah pengaruh ras semitik. Ajaran agama non-wahyu bersifat tidak
misionaris, kabur dan sangat elastis.

2).  Misionaris dan Non-misionaris

 Agama misionaris adalah agama yang ajarannya mengharuskan


penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia. Agama yang tergolong
misionaris hanya Islam. Akan tetapi pada perkembangan berikutnya, Kristen
dan Budha menjadi agama misionaris.
 Agama non-misionaris adalah agama yang ajarannya tidak mengharuskan
penganutnya menyebarkan kepada seluruh manusia.

3).  Rasial dan Universal

Ditinjau dari segi rasial dan geografis agama di dunia terbagi menjadi tiga golongan
: semitik, arya, dan mongolia. Yang termasuk agama simitik adalah Yahudi, Kristen,
Dan Islam. Sedangkan yang tergolong arya adalah Hindu, Jainisme, Sikhiisme,
Zoaterianisme. Sedangkan yang tergolong mongolian adalah Confusionisme,
Taoisme, dan Shintois
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/394267183/Agama-Syarat-Agama-Dll-docx

https://docplayer.info/30618730-Makalah-tugas-kelompok-klasifikasi-agama-dan-peran-agama-islam-
dalam-kehidupan-matakuliah-agama-islam-dosen-muhadi-m-pd.html

https://owntalk.co.id/2020/10/29/3-jenis-klasifikasi-agama/

Anda mungkin juga menyukai