“AUDITING I”
Oleh :
Angela P. Rengkung
10119001
PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS PRISMA
MANADO
2021/2022
A. KERTAS KERJA
Kertas kerja adalah catatan yang harus dibuat sebelum menyusun laporan
keuangan.
Kertas kerja merupakan tempat pencatatan neraca saldo, penggolongan akun
buku besar dan penyesuaian. Bentuknya dibuat berlajur-lajur. Kertas kerja dapat
disebut juga neraca lajur.
Sebagai contoh berikut neraca saldo Toko Frozen Food per Oktober 2005.
Pada akhir periode terdapat catatan sebagai berikut.
Sewa yang telah menjadi beban ialah 3 bulan, nilainya sebagai berikut:
Working trial balance ini mempunyai fungsi yang sama dengan lembar kerja
(work sheet) yang digunakan oleh klien dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Dalam penyusunan laporan keuangan, klien menempuh beberapa tahap sebagai berikut :
Isi kertas kerja meliputi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat auditor
dalam auditnya. Kertas kerja terdiri dari berbagai macam, secara garis besarnya terdiri
dari :
1) Program audit
Program audit merupakan daftar prosedur audit untuk seluruh audit unsure
tertentu. Program audit berbeda dengan prosedur audit, prosedur audit adalah
instruksi rinci untuk mengumpulkan tipe bukti audit tertentu yang harus diperoleh
pada saat tertentu dalam audit.dalam program audit, auditor menyebutkan
prosedur audit yang harus diikuti dalam melakukan verifikasi setiap unsur yang
tercantum dalam laporan keuangan, tanggal dan paraf pelaksana prosedur audit
tersebut, serta penunjukan indeks kerja yang dihasilkan. Dengan demikian,
program audit berfungsi sebagai suatu alat yang bermanfaat untuk menetapkan
jadwal pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan audit.
2) Trial Balance
Working trial balance adalah suatu daftar yang berisi saldo-saldo akun
buku besar pada akhir tahun sebelumnya, kolom-kolom untuk adjustment dan
penggolongan kembali yang diusulkan oleh auditor, serta saldo-saldo setelah
koreksi auditor yang akan tampak laporan keuangan auditor (audited financial
statements). Working trial balance merupakan daftar permulaan yang harus
dibuat oleh auditor untuk memindahkan semua saldo yang tercantum dalam
daftar saldo klien.
Kertas kerja harus diberi indeks, sub-indeks dan indeks silang dalam audit atau
pada saat pekerjaan audit telah selesai dilakukan. Pemberian indeks tehadap kertas
kerjaakan memudahkan pencarian informasi dalam berbagai daftar yang terdapat tipe
kertas kerja. Setiap auditor mempunyai cara tersendiri mengenai cara pemberian
indeks kertas kerja. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian indeks
kertas kerja adalah sebagai berikut :
Setiap kertas kerja harus diberi indeks, dapat di sudut atas atau di sudut bbawah
Pencantuman idenks silang (cross index) harus dilakukan sebagai berikut :
a) Indeks silang dar iskedul pendukung skedul utama.
b) Indeks silang dari skedul pendapatan dan biaya.
c) Indeks silang antarskedul pendukung.
d) Indeks silang dari skedul pendukung kerringkasan jurnal adjustment.
e) Indeks silang dari skedul Utama ke working trial balance.
f) Indeks silang dapat digunakan pula untuk menghubungkan program audit
dengan kertas kerja.
Jawaban konfirmasi, pita mesin hitung, print-out computer, dan sebagainya tidak
diberi indeks kecuali jika dilampirkan dibelakang kertas kerja yang berindeks.
Indeks Angka. Kertas kerja utama (program audit, working trial balance,
ringkasan jurnal adjustment), skedul utama, dan skedul pendukung diberi kode
angka. Kertas kerja Utama dan skedul Utama diberi indeks angka, sedangkan
skedul pendukungn diberi sub indeks dengan mencantumkan nomor kode skedul
utama yang berkaitan.
Contoh :
Indeks Kombinasi angka dan huruf. Kertas kerja diberikan yang merupakan
kombinasi huruf dan angka. Ketas kerja utama dan skedul utama diberi kode
huruf, sedang kan skedul pendukungnya diberi kode kombinasi huruf dan angka.
Contoh :
Indeks angka beurutan. Kertas kerja diberi kode angka yang berurutan.
Contoh :
a. Arsip Audit Tahunan untuk setiap audit yang telah selesai dilakukan, yg
disebut arsip kiri (Current File).
b. Arsip Permanen (Permament File )untuk data yg secara relative tidak
mengalami perubahan. Arsip Permanen berisi informasi berikut ini :
1. Copy anggarandasar dan anggaran rumah tangga klien.
2. Bagan organisasi dan luas wewenang serta tanggungjawab para manajer.
3. Pedoman akun, pedoman prosedur, dan data lain yg berhubungan dengan
pengendalian intern.
4. Copy surat perjanjian penting yg mempunyai masa lalu jangka panjang.
5. Tata letak pabrik,proses roduksi, danproduk pokok perusahaan.
6. Copy notulen rapatdireksi, pemegang saham, dan komite-komite yg dibentuk
klien.