Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“Identifikasi Penyalahgunaan Iptek dalam Bidang


Kesehatan di Masyarakat”
Mata Kuliah Sosio Antropologi
Pengampu : Ibu Munayarokh S.Pd.S, SiT, M.Kes

Disusun oleh :
1. A’as Riska Anjani (P1337424521001)
2. Devita Permata Fanti (P1337424521002)
3. Syadza Haniy Rabbani (P1337424521003)
4. Widya Hastuti (P1337424521004)

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


2021/2022

pg. 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Sosio Antropologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Identifikasi Penyalahgunaan Iptek dalam Bidang
Kesehatan di Masyarakat para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Munayarokh S.Pd.S.SiT.M.Kes yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Agustus 2021
Penulis

pg. 2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
A. Perkembangan Teknologi Kesehatan Di Era Digital.........................................................................5
B. Penyalahgunaan Iptek dalam bidang Kesehatan.............................................................................6
C. Roleplay...........................................................................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

pg. 3
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Revolusi industri 4.0 adalah periode perkembangan baru dimana beberapa teknologi, seperti
teknologi digital, fisik, dan biologis, mencapai kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dari ketiganya, kemajuan teknologi digital dinilai paling besar pengaruhnya, termasuk teknologi
kesehatan. Disamping kemajuan teknologi ini, banyak muncul dampak negatif.

B. Rumusan Masalah

 Bagaimana perkembangan teknologi kesehatan di era digital ?


 Bagaimana penyalahgunaan iptek dalam bidang Kesehatan di masyarakat ?

C. Tujuan

 Mengetahui Bagaimana perkembangan teknologi kesehatan di era digital


 Mengetahui Bagaimana penyalahgunaan iptek dalam bidang Kesehatan di masyarakat

pg. 4
BAB II
Pembahasan

A. Perkembangan Teknologi Kesehatan Di Era Digital

1. Sosial Media

Dalam satu dekade terakhir ini, dunia kesehatan mengalami perubahan atau disrupsi yang cukup
besar. Perkembangan teknologi di bidang kesehatan ini akan mempermudah pasien dalam
mendapatkan layanan kesehatan.
Dulu, pasien yang harus mendekatkan diri dengan penyedia layanan kesehatan. Sekarang,
penyedia layanan kesehatanlah yang mendekatkan diri ke pasien. Bayangkan, pasien dapat
berkonsultasi dengan dokter hanya melalui aplikasi kesehatan daring (online) di ponsel pintar.
Begitu juga dengan pemesanan obat, pemeriksaan laboratorium, dan perawatan di rumah. Dipadu
dengan jasa transportasi daring, pasien tidak perlu ke mana-mana untuk mendapatkan obat,
informasi, dan layanan kesehatan. Cukup duduk sembari memainkan jemari di atas ponsel pintar.
Bahkan sekarang sudah ada sistem pembuatan perjanjian konsultasi dokter secara daring dimana
pasien dapat membuat, melihat, atau mengubah jadwal konsultasi sesuai kebutuhannya hanya
melalui aplikasi seluler atau via SMS.
Di Indonesia, teknologi di bidang kesehatan digital mulai berkembang di era 90-an dengan
diperkenalkannya istilah telemedika (telemedicine). Yaitu, praktik pelayanan kesehatan dengan
menggunakan perangkat komunikasi audio, visual, dan data untuk kepentingan konsultasi,
diagnosis, perawatan, serta pengobatan.
Memasuki era milenium, teknologi kesehatan di Indonesia terlihat semakin berkembang dengan
munculnya rekam medis dan peresepan elektronik. Situs informasi kesehatan juga semakin
menjamur dan dilengkapi dengan fitur konsultasi daring dengan dokter secara real-time dan
apotik daring. Pasien pun semakin mudah dalam mendapatkan informasi kesehatan melalui
media sosial yang populer digunakan.
2. Artificial Intelligence (AI)

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan memungkinkan mesin untuk melaksanakan


berbagai fungsi seperti manusia. Dalam bidang kesehatan, AI dapat berupa chatbot atau asisten
virtual yang bisa berfungsi sebagai administrator atau customer service.
AI juga bisa berupa mesin untuk melakukan diagnosis penyakit atau pemeriksaan tertentu.
Bahkan, kini tengah dikembangkan robot untuk membantu dokter dalam melakukan operasi-
operasi dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
3. Wearables atau Perangkat yang Dikenakan di Tubuh

pg. 5
Perkembangan teknologi kesehatan menuntut adanya data-data yang diolah agar dapat
memberikan saran atau masukan yang akurat pada penggunanya.
Anda mungkin sudah akrab dengan wearables, seperti gelang pintar. Fungsi utama gelang ini
dapat mengukur frekuensi dan target berbagai jenis aktivitas fisik, menilai pola tidur, serta
mengukur detak jantung. Dengan ini, Anda bisa punya pengingat kala gaya hidup kurang baik.
Di samping itu, ada pula perangkat yang mampu memberikan hasil pantauan terkini pada pasien
berisiko tinggi, untuk menilai peluang kejadian penyakit serius. Misalnya, oksimeter untuk
memantau jumlah oksigen di dalam darah serta sweat meter (pengukur keringat) untuk menilai
kadar gula darah pada penderita diabetes.
4. Perangkat Medis Berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

Pada 2018, kemunculan teknologi kesehatan berbasis AR dan VR mengubah cara pasien dirawat
dan diobati. Bagi anak-anak dengan autisme, misalnya, teknologi ini membantu mereka belajar
bagaimana menjelajahi dunia.
Bagi pasien Alzheimer dan demensia, teknologi AR dan VR bisa membantu memunculkan
kembali ingatan dan kesenangan dengan mengembalikannya ke waktu, suara, pengalaman dan
peristiwa penting di masa lalu.
Dalam bidang pendidikan medis, teknologi ini membantu para dokter dalam mengasah
keterampilannya. Misalnya, untuk mempersiapkan dan simulasi operasi yang rumit, tanpa harus
dipraktikkan pada manusia.
5. Blockchain

Bila harus berganti dokter atau dirujuk ke spesialis, Anda tahu betapa rumitnya mentransfer
riwayat medis yang sudah ada. Namun, dengan teknologi blockchain, proses ini bisa
diotomatisasi. Dokter pun bisa melihat riwayat medis pasien secara lengkap sehingga Anda bisa
segera mendapat perawatan dan pengobatan yang diperlukan.

B. Penyalahgunaan Iptek dalam bidang Kesehatan

1. Pengedaran Hoax

Perkembangan TI membuat mudahnya transfer informasi, hingga tiba ke tangan masyarakat.


Namun tidak menutup kemungkinan akan ada pemberitaan yang tidak tepat dan tidak
bertanggung jawab, sehingga memberikan pengetahuan yang salah kepada masyarakat.
Seiring banyaknya masyarakat yang mulai mengenal social media. Banyak juga kasus
pengedaran berita tidak benar yang terjadi. Sama halnya dalam bidang Kesehatan. Di samping
berkembangnya website Kesehatan, banyak yang menyalahgunakannya. Seperti banyaknya hoax
dan cepatnya dia tersebar. Menyebarkan mitos – mitos, obat – obat yang tidak sesuai juga hasil
penelitian yang sama sekali tidak ilmiah. Membuat masyarakat menjadi panic attack. Contoh
kasus susu bear brand kemarin. Banyak masyarakat yang termakan hoax dan berbondong

pg. 6
bonding memborong susu tersebut. Karena konon katanya susu itu dapat menghindarkan diri dari
penyakit covid19.
2. Pemalsuan Harga

Sebagai konsekuensi dari penggunaan teknologi canggih, ada jumlah biaya yang harus
dikeluarkan.
Dalam hal ini banyak juga yang menggunakan ‘jumlah biaya’ dengan semena mena. Seperti
pendaftaran berobat dalam online. Atau sekedar jual beli obat. Munculnya platform untuk jual
beli online memberi ide bagi mereka. Oknum oknum yang tidak baik melancarkan pemalsuannya
juga di bidang Kesehatan. Barang- barang yang katanya berguna untuk Kesehatan dan dibandrol
dengan harga yang mahal, ternyata palsu. Dan oknum tersebut hilang kabar tidak bisa dimintai
pertanggungjawaban. Jadi, semakin majunya teknologi harus semakin selektif dalam membeli
juga melakukan transaksi.

3. Penipuan Jasa Tenaga Medis

Banyak cara untuk mencari uang tapi dengan perbuatan yang tidak baik. Dan salah satunya
penipuan. Orang mengaku ngaku menjadi tenaga Kesehatan, ditemui di internet. Dan dia
memberikan pemaparan tentang penanganan yang salah juga melabeli dirinya dengan bayaran
yang mahal. Karena memang bukan tenaga Kesehatan yang asli akhirnya mengakibatkan hal
yang tidak diinginkan pun terjadi.

4. Pennipuan Alat Medis

Pandemi ini membuat banyak orang kewalahan. Tidak Cuma tenaga medis, tapi seluruh sector di
Indonesia mengalami guncangan yang cukup berat. Membuat penurunan ekonomi dan banyak
orang yang bingung bagaimana mencari uang. Mulailah ide ide jahat ini. Maraknya penipuan alat
medis. Banyaknya orang yang terpapar covid dan terbatasnya tabung oksigen membuat semua
orang kewalahan. Contohnya seperti tabung oksigen. Tabung oksigen pun dibandrol mahal
namun ternyata tidak ada isinya.

5. Penyalahgunaan Identitas dan Privasi

Sejatinya, kemajuan dalam teknologi kesehatan memiliki tujuan utama, yaitu mempersingkat
berbagai proses layanan kesehatan yang rumit dan memakan waktu. Akan tetapi, pelaksanaannya
tidak sesederhana itu.
Meski tak sering, ada kasus-kasus di mana kemajuan teknologi ini berbenturan dengan masalah
etika medis. Bisa jadi karena memang berbagai pemangku kebijakan terkait tidak siap dengan
cepatnya perkembangan yang ada.
Seperti di Indonesia, pemerintah sebetulnya mendukung layanan kesehatan digital. Namun, hal
ini tidak dibarengi dengan kecepatan dalam mengeluarkan regulasi atau kebijakan terkait.
Selain keamanan, kepemilikan data, aspek privasi, berbagi data, serta perizinan, perlu dipikirkan
juga bagaimana upaya perlindungan konsumen. Karena perkembangan teknologi kesehatan

pg. 7
berbasis digital bersifat terbuka, para pemangku kebijakan sangat perlu bertindak cepat untuk
mengantisipasi hal ini.
Perkembangan teknologi kesehatan sesungguhnya berdampak signifikan pada akses layanan
kesehatan. Namun demikian, semua ini harus diimbangi dengan kebijakan dan aturan main yang
sesuai untuk melindungi penyedia layanan kesehatan dan pasien.

C. Roleplay

Garis Besar Cerita :


Kasus covid di Indonesia melunjak. Banyak faktor yang menyebabkan kelonjakan kasus
tersebut. Banyak masyarakat yang kurang kesadaran dan tidak taat dengan prokes. Virus tersebut
pun menyerang masyarakat. Seperti halnya pada keluarga pak Andi. Pak Andi terpapar covid
sejak kemarin. Beliau sedang isolasi mandiri dirumahnya. Untunglah anggota keluarga yang lain
tidak terpapar. Namun, tetap harus isolasi mandiri karena adanya kontak erat. Menjelang hari ke2
Pak Andi merasakan sesak nafas dan ketika di cek saturasi oksigen Pak Andi dibawah 90.
Keluarga pun panik dan mencari bantuan tabung oksigen yang saat itu langka. Akhirnya anak
laki laki pertamanya mendapat penjual tabung dari Instagram. Tanpa babibu anak tersebut segera
bertransaksi dan meminta tabung dikirim secepatnya. Setelah bertransaksi dengan jumlah yang
lumayan besar, taka da kelanjutan dan kabar dari penjual. Ternyata mereka ditipu. Kenyataanya
penjual itu tidak menjualnya dan mereka pun panik. Akhirnya bantuan tabung oksigen dari
tetangga pun datang dan pak Andi mulai membaik.

Kasus covid di Indonesia melunjak. Banyak faktor yang menyebabkan kelonjakan kasus
tersebut. Banyak masyarakat yang kurang kesadaran dan tidak taat dengan prokes. Virus tersebut
pun menyerang masyarakat. Seperti halnya pada keluarga pak Andi. Pak Andi terpapar covid
sejak kemarin. Beliau sedang isolasi mandiri dirumahnya. Untunglah anggota keluarga yang lain
tidak terpapar. Namun, tetap harus isolasi mandiri karena adanya kontak erat. Menjelang hari ke2
Pak Andi merasakan gejala.
Pak Andi : hh hh hh ibu to hh long
Ibu : gimana pak apa yang dirasakan?
Pak Andi : hh hh hh
Anak laki laki : Sepeertinya bapak sesak nafas bu, mari kita cek saturasi oksigennya.
Ibu : Astagfirullah saturasi bapak 85 dek
Anak laki laki : Ya Allah. Saya carikan tabung oksigen secepatnya
Anak laki laki tersebut pun menelpon teman temannya menanyakan tentang tabung oksigen.
Seluruh temannya sudah memberi tahu. Dan setelah dicek seluruh tabung sedang habis dan
mengalami kelangkaan. Anak itu tidak putus asa. Dengan rasa panik dan khawatir anak itu

pg. 8
mencari kabar di seluruh social media. Akhirnya anak itu menemukan akun Instagram yang
katanya menjual tabung oksigen. Anak itu pun segera menelepon cp yang tertera.
Anak laki laki : Halo apa benar ini menjual tabung oksigen ?
Penjual : Betul, ada yang bisa saya bantu ?
Anak laki laki : Saya membutuhkan tabung oksigen segera.
Penjual : Baik, Tapi karena kasus kelangkaan. Harga tabung meningkat. Bagaimana ?
Anak laki laki : Iya tidak apa apa secepatnya saya transfer sekarang dan segera kirim ya
Penjual : Baik nanti saya kirim norek nya
Anak laki laki itu merasa lega dan segera bertransaksi tanpa mengecek terlebih dahulu.
Setelah bertransaksi, penjual hilang kabar. Ditanya, ditelpon tidak ada yang membalas. Anak laki
laki tersebut mulai merasa ada yang tidak beres karena ditunggu pun tak kunjung datang. Anak
itu pun segera mengecek sosmed lagi. Dan ternyata ada kabar bahwa penjual itu adalah penipu.
Anak laki laki : Gimana bro ? kenapa telpon ?
Teman : Gila. Uda beli tabung di tempat “itu” ?
Anak laki laki : Iya uda. Nunggu ngirim ngga ada kabar nih
Teman : Wah uda viral bos dia penipuu
Anak laki laki : Bisa bisanya
Teman : Aduh map ya baru ngabarin sekarang
Anak laki laki itu Shock, marah, dan sedih bercampur aduk. Dan kembali merasa panik. Kondisi
bapak tak kunjung pulih.
Akhirnya ada kabar dari tetangga. Bahwa sudah dapat tabung untuk pak Andi. Anak itu pun lega
dan meminta maaf kepada ibunya. Pak Andi pun berangsur angsur membaik.
Sosial media bisa jadi tempat paling berbahaya kalau kita tidak hati- hati dan waspada

pg. 9
BAB III
Penutup

A. Kesimpulan

Revolusi industri 4.0 adalah periode perkembangan baru dimana beberapa teknologi, seperti
teknologi digital, fisik, dan biologis, mencapai kemajuan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dari ketiganya, kemajuan teknologi digital dinilai paling besar pengaruhnya, termasuk teknologi
kesehatan. Disamping kemajuan teknologi ini, banyak muncul dampak negatif.
Perkembangan teknologi yang terjadi diantaranya pada social media, Artificial Intelligence (AI),
Wearables atau Perangkat yang Dikenakan di Tubuh, Perangkat Medis Berbasis Augmented
Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), Blockchain, dan lain lain
Lalu penyalahgunaan iptek dalam bidang kesehata pun beracam macam. Seperti mudahnya
pengedaran hoax, pemalsuan harga, penipuan jasa tenaga medis, Penipuan alat medis,
Pelanggaran privasi dan lain-lain

B. Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh
dari kesempurnaan. Tentunya, kami akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah diatas.

pg. 10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2664645/melihat-perkembangan-teknologi-kesehatan-di-
era-digital

Sumber referensi: http://bloggererna2014.blogspot.com/2014/01/pengaruh-teknologi-informasi-terhadap.html


http://www.bvk.co.id/artikel/berita/159-membangun-implementasi-rekam-medik-elektronik-rme-terintegrasi-di-
rumah-sakit

pg. 11

Anda mungkin juga menyukai