Anda di halaman 1dari 37

01 SISTEM

ENDOKRIN
Dosen Pengampu: Ayuningtyas,S.ST.,M.Kes
Anggota:
Dewi Patriotul kamal (043)

Izfina maliyya (042)

Putri hamidah (044)

Syafira maharani (041)


SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan
dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sementara, kelenjar
endokrin adalah organ-organ yang menghasilkan sekresi yang disebut hormon yang
dialirkan secara langsung ke dalam aliran darah dan sel-sel glandular. Karena
alasan ini kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai kelenjar tanpa ductus. Kelenjar
endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang mengirimkan hasil sekresinya
langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan. Kelenjar tanoa melewati
ductus atau saluran dari hasil sekresi disebut hormon.
A. Anatomi Sistem Endokrin
1) Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis (juga disebut kelenjar pituari) adalah kelenjar
endokrin berdiameter sekitar 1 cm yang bersarang di sella turcica
atau fossa hipofisis tulang sphenoid di dasar otak. Letak kelenjar
hipofisis di bawah hipotalamus dan di posterior menuju kiasme
optikus, dihubungkan ke hipotalamus oleh batang tangkai hipofisis
atau infundibulum, dikelilingi oleh dura mater (kecuali
infundibulum). Kelenjar hipofisis dianggap sebagai “kelenjar induk”
karena kelenjar ini mengeluarkan hormon yang mengontrol fungsi
kelenjar lain, dengan sebagian besar fungsinya diatur oleh
hipotalamus.
kelenjar hipofisis dibagi menjadi dua bagian: Adenohipofisis (atau
lobus anterior hipofisis) dan neurohipofisis (lobus posterior hipofisis).

Adenohipofisis mensintesis dan mengeluarkan hormon. Beberapa dari


mereka disebut trofik karena mereka merangsang dan mengendalikan
kelenjar endokrin lainnya. Di antara hormon trofik yang diproduksi oleh
adenoipofil adalah:
• TSH (hormon tirotrofik): hormon yang menstimulasi dan mengatur
aktivitas tiroid dalam produksi hormon T3 dan T4;
• ACTH (hormon adrenocorticotrophic): yang mengontrol aktivitas
korteks kelenjar adrenal;
• LH (luteinizing hormone): hormon yang mengatur aktivitas gonad
jantan dan betina, seperti produksi testosteron di testis, induksi
ovulasi dan pembentukan corpus luteum.
• FSH (hormon perangsang folikel): hormon yang bertindak dalam
produksi folikel di ovarium; dan sperma di testis.
Neuroipofisis dianggap sebagai perluasan hipotalamus. Ini menyimpan dan
mengeluarkan dua hormon: oksitosin atau oksitosin dan ADH (hormon
antidiuretik), juga disebut Vasopresin.

• Oksitosin: hormon yang berperan dalam kontraksi rahim selama persalinan,


merangsang pengusiran bayi. Dalam beberapa kasus, dokter menerapkan
serum yang mengandung oksitosin kepada ibu untuk merangsang
pengiriman. Hormon ini juga mempromosikan pelepasan ASI selama
menyusui.
• ADH (hormon antidiuretik): hormon ini bertindak untuk mengontrol eliminasi
air oleh ginjal, oleh karena itu ia memiliki efek antidiuretik, yaitu, dilepaskan
ketika jumlah air dalam darah berkurang, menyebabkan penyerapan air yang
lebih besar dalam tubulus ginjal dan penurunan urin . Ketika tingkat hormon
ini di atas normal, arteriol berkontraksi, menyebabkan peningkatan tekanan
darah, maka dinamakan vasopresin. Ada kasus di mana jumlah ADH dalam
tubuh seseorang kurang, menyebabkan urin berlebih dan banyak kehausan.
Kami menyebutnya gambar diabetes insipidus.
2) Kelenjar Tiroid & Paratiroid
Kelenjar tiroid yaitu suatu kelenjar yang
memiliki bentuk cuping yang kembar
serta di antara kedua cuping tersebut
ditemukan daerah yang bisa
menggenting. Kelenjar tiroid ini dapat
ditemukan di bawah jakun tepat di depan
trakea. Hormon tiroksin merupakan
hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid ini yang mana dapat mempengaruhi
Mission metabolisme sel di dalam tubuh serta
untuk mengatur suhu tubuh.
Sedangkan untuk kelenjar paratiroid
merupakan empat kelenjar yang tersusun
berpasangan dengan ukuran yang hampir
sama yaitu hampir sebesar kacang polong.
Letak dari kelenjar paratiroid ini melekat pada
bagian bawah dan juga atas dari kelenjar
tiroid. Tepatnya berada pada setiap sisi dari
kelenjar tiroid yang ada di dalam leher.
3).
KELENJAR PANCREAS
Pankreas adalah organ kelenjar yang memanjang pada dinding
posterior abdomen, tepat di belakang lambung, yang memiliki beberapa
fungsi dalam sistem pencernaan. Pankreas dikelilingi oleh hati, limpa,
kantung empedu, dan usus kecil. Separuh pankreas berada di antara
limpa dan lambung, sedangkan bagian lainnya yang disebut kepala,
terhubung dengan bagian utama usus kecil, yaitu duodenum atau usus
dua belas jari. Fungsi pankreas layaknya endokrin, ia melepaskan
beberapa hormon penting bagi tubuh yang mengalir dalam darah,
seperti somatostatin, insulin, glukagon, dan pancreatic polypeptide.
Pankreas merupakan salah satu organ di dalam sistem pencernaan,
yang bertugas melakukan sekresi pada enzim atau getah usus agar
dapat menghancurkan makanan. Bagian terbesar dari pankreas ini
terletak di dasar lambung.
Ekor – Bagian ini berada di dekat pinggiran cekung limpa. Ekor
pankreas berisi hormon pancreatic polypeptide yang akan
menghambat sekresi enzim pankreas dan kontraksi kantung empedu.
, yaitu pankreas dorsal dan ventral, dimana bagian dorsPankreas
terbentuk oleh dua primordial yang terpisahal terlihat lebih awal dan
menghidupkan hampir seluruh bagian pankreas
JENIS-JENIS PENYAKIT PANKREAS

1. PANKREATITIS
Pankreatitis seringkali disebabkan oleh
penyalahgunaan alkohol, fibrosis sistik, pembedahan
yang dilakukan di area perut, batu empedu, darah
dengan kadar kalsium tinggi, dan pengobatan tertentu.
2. KANKER PANKREAS
Kanker dapat tumbuh pada pankreas saat sel yang berada dalam
pankreas mengalami kerusakan atau berkembang biak dengan cepat.
Kanker pankreas terbagi ke dalam tiga jenis, adenokarsinoma,
Karsinoma adenosquamous dan karsinoma sel squamous
3. Insufisiensi Eksokrin Pankreas
(EPI)
Kondisi ini terjadi apabila tubuh
kekurangan enzim eksokrin pankreas,
4. Pancreas Divisum
Kondisi kongenital dimana dorsal dan ventral tidak mampu melebur bersama

5. DIABETES TIPE 1
Kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel yang memproduksi
insulin di dalam pankreas.

6. DIABETES TIPE 2
Gangguan metabolik jangka panjang ini terjadi bila terdapat penumpukan glukosa
dalam aliran darah, karena pankreas tidak mampu memproduksi dan melepaskan
hormon insulin dalam jumlah yang tepat.
4).KELENJAR ADRENAL

Kelenjar adrenal memiliki nama lain kelenjar suprenalis. Kelenjar ini terdiri dari dua
bagian utama, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan medula adrenal (bagian
dalam). Kelenjar adrenal manusia merupakan benda pipih yang terletak di dalam
jaringan retropenial sepanjang ujung kranial ginjal, yang juga disebut sebagai
kelenjar suprarenalis. Masing-masing mempunyai berat kira-kira 4 gram, tinggi 15
cm, lebar 2,5 cm pada bagian dasarnya dan tebal 1 cm. Sisi kiri lebih pipih dari pada
sisi kanan dan lebih berbentuk bulan sabit. Korteks adrenal membentuk 80%
volume kelenjar. Bagian ini melepaskan hrmon yang sangat penting bagi tubuh,
yaitu: Glukortikoid, mineralokoid, kortikosteron,
JENIS JENIS PENYAKIT KELENJAR ADRENAL

SINDROM PENYAKIT ADDISON


CUSHING Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan
Kondisi ini disebabkan oleh produksi produksi kortisol dan aldosteron. Jika
hormon kortisol berlebih di dalam gangguan berada di dalam kelenjar adrenal,
korteks adrenal, yang dapat memicu maka disebut insufisiensi adrenalin primer.
tumor pada kelenjar pituitari atau adrenal Namun bila masalahnya ada pada otak dan
dan yang sangat jarang terjad yaitu perintah produksi hormon, maka disebut
kanker paru-paru. adrenalin sekunder.
KELENJAR REPRODUKSI [TESTIS DAN OVARIUM]
TESTIS
Testis adalah organ paling penting dari sistem reproduksi laki-laki yang yang
terletak di dalam skrotum. Testis merupakan kelenjar tempat sperma dan
testosteron diproduksi

OVARIUM
Ovarium adalah kelenjar berbentuk oval dan berukuran kecil yang terletak di
kedua sisi rahim. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta
progesteron.
B.
KELENJAR ENDOKRIN DAN
HORMON YANG BERHUBUNGAN
DENGAN SISTEM REPRODUKSI
WANITA
“Sistem endokrin, atau sistem hormon,
adalah jaringan kelenjar penghasil
hormon, yang berperan dalam
komunikasi antar sel. Selain testis dan
ovarium, ada beraam kelenjar penghasil
horman di tubuh manusia”

Hormon sendiri, merupakan senyawa


kima tubuh penyampai pesa. Yang
artinya, hormon dan sistem endokri
berperan dalam komunikasi antar sel,
karena hormon membawa informasi
dan instruksi
HORMON YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI
WANITA

Tubuh wanita mengalami beragam perubahan seiring


proses alami yang dilaluinya, mulai dari pubertas,
ovulasi, menstruasi, hingga kehamilan dan menyusui.
Berbagai proses tersebut terjadi berkat adanya macam-
macam hormon di dalam tubuh wanita.
BEBERAPA MACAM HORMON
3.
WANITA
1.
TESTOSTERON
PROGESTERON
Hormon testosteron berperan dalam
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus
menstruasi dan ovulasi.Selama kehamilan, kadar mengatur libido atau gairah seksual dan
hormon progesteron dalam tubuh tetap tinggi. Bila menjaga kesehatan vagina, payudara, dan
tidak terjadi pembuahan, kadar hormon kesuburan
progesteron dalam tubuh akan turun dan memicu
menstruasi 4. LH
2. ESTROGEN LH pada wanita bertugas untuk membantu tubuh
Hormon ini membantu perkembangan dan mengatur siklus menstruasi dan ovulasi. Oleh
perubahan tubuh saat pubertas, termasuk karena itu, hormon ini juga berperan dalam masa
perkembangan fungsi organ seksual, dan pubertas. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
memastikan proses ovulasi dalam siklus hipofisis di otak.Umumnya, kadar hormon LH pada
menstruasi bulanan.Hormon ini juga wanita akan meningkat saat menstruasi dan setelah
berperan dalam proses keluarnya ASI menopause. Kadar LH yang terlalu tinggi pada tubuh
setelah persalinan, mengatur mood atau wanita dapat mengakibatkan masalah reproduksi
suasana hati, dan proses penuaan.
Sama halnya dengan hormon LH, hormon FSH juga diproduksi di kelenjar
hipofisis dan berperan penting dalam sistem reproduksi. Hormon ini
membantu mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di
5. FSH ovarium.Kadar hormon FSH yang rendah menandakan bahwa wanita tidak
mengalami ovulasi, adanya gangguan pada kelenjar hipofisis, bisa juga
menandakan kehamilan. Sebaliknya, hormon FSH yang tinggi dapat
menandakan wanita memasuki masa menopause, adanya tumor di kelenjar
hipofisis, atau gejala dari sindrom Turner.

Hormon oksitosin yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak ini


6. OKSITOSIN umumnya akan meningkat selama kehamilan, khususnya ketika menjelang
persalinan.Ketika kadar hormon meningkat, rahim akan terangsang untuk
berkontraksi dan mempersiapkan proses persalinan. Setelah melahirkan,
oksitosin akan merangsang kelenjar payudara untuk menghasilkan ASI.
C. KERJA
HIPOTALAMUS DAN
HUBUNGANNYA
DENGAN KELENJAR
HORMON
PENGERTIAN HIPOTALAMUS

Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan


kimiawi berupa hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu
mengendalikan organ dan sel-sel tubuh. Fungsi hipotalamus yang
paling utama adalah homeostasis, yaitu memastikan dan
mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil.Hipotalamus
menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi
hormon di kelenjar pituitari. Hormon-hormon yang dihasilkan
memiliki manfaat penting dan menjaga berbagai aspek kesehatan
manusia. Jika fungsi hipotalamus mengalami gangguan, maka
keseimbangan hormon dalam tubuh secara keseluruhan akan
terpengaruh.
BERAGAM FUNGSI HIPOTALAMUS
Meskipun berukuran kecil, Fungsi hipotalamus juga
tetapi fungsi hipotalamus berkaitan dengan kemampuan
sangat penting dalam tubuh untuk mengendalikan
pengendalian fungsi tubuh, beberapa hal lain, di antaranya:
seperti mengontrol suhu tubuh, • Denyut jantung
rasa lapar, dan haus. Fungsi • Suasana hati
hipotalamus juga berperan • Kualitas maupun kuantitas
dalam banyak proses dalam tidur
tubuh, termasuk perilaku yang • Dorongan seks
disadari atau tidak disadari, • Pelepasan hormon dari
serta fungsi endokrin, seperti banyak kelenjar, termasuk
proses metabolisme dan kelenjar pituitari.
tumbuh kembang.
HORMON YANG DIHASILKAN
HIPOTALAMUS
1. 2. 3.
ANTIDIURETIK OKSITOSIN SOMATOSTATIN
Berfungsi untuk mengatur Mempengaruhi system Bekerja di system saraf pusat,
keseimbangan kadar ai reproduksi dan da berfungsi menghambat
dalam tubuh, termasuk mengendalikan berbagai dan membatasi produksi
volume darah, yang pada perilaku manusia maupun kerja hormone lain
akhirnya memengaruhi
tekanan darah
6. Hormon Pelepas
5. Hormon Pelepas Hormon Pertumbuhan
4. Hormon Pelepas Kortikotropin
Gonadotropin Mengontrol respon tubuh Hormon yang berperan
terhadap stress fisik dan dalam pertumbuhan
Bekerja merangsang emosional, serta
pelepasan hormone yang bertanggung jawab untuk 7. HORMON PELEPAS TIROTROPIN
berhubungan dengan fungsi menekan nafsu makan dan Hormon yang merangsang produksi tiroid, untuk
reproduksi juga memicu rasa cemas mengendalikan metabolisme tubuh, sistem
kardiovaskular perkembangan otak, mengontrol
otot sertakesehatan pencernaan dan tulang
Hubungan hipotalamus dengan kelenjar hormon
• Koneksi Vaskular
Hipotalamus terletak di bawah talamus sedangkan kelenjar hipofisis terletak di bawah hipotalamus. Kelenjar
hipofisis melekat pada hipotalamus oleh tangkai. Hipotalamus terhubung ke kedua lobus kelenjar hipofisis.
Ini terhubung ke kelenjar hipofisis anterior melalui sistem darah portal. Oleh karena itu, komunikasi antara
hipotalamus dan kelenjar hipofisis anterior terjadi melalui sinyal kimia (merangsang dan menghambat
hormon). Sinyal-sinyal kimia tersebut diproduksi oleh sel-sel neurosecretory di hipotalamus. Mereka
dilepaskan ke jaringan kapiler yang disebut pleksus primer untuk diangkut melalui vena portal hypophyseal
ke jaringan kapiler kedua yang disebut pleksus sekunder. Pleksus primer, serta vena portal hipofisis, milik
infundibulum.
• Koneksi Neuronal
Beberapa sel neurosekretoris memperluas jarak pendek dari hipotalamus ke
hipofisis posterior melalui infundibulum. Hormon-hormon yang diproduksi oleh
sel-sel neurosekretori disimpan dalam vesikel dan diangkut melalui akson.
Penyimpanan hormon-hormon tersebut terjadi di terminal akson di hipofisis
posterior. Ketika sel-sel neurosekretoris distimulasi, hormon-hormon dalam vesikel
dilepaskan ke jaringan kapiler di hipofisis posterior.
Hubungan hipotalamus dengan kelenjar hormon
Hipotalamus dan kelenjar hipofisis adalah dua kelenjar endokrin yang mengontrol produksi
dan pelepasan hormon kelenjar endokrin lainnya di dalam tubuh. Baik hipotalamus dan
kelenjar hipofisis terletak di otak, sangat dekat satu sama lain. Hipotalamus terhubung ke
lobus anterior dan posterior kelenjar hipofisis. Hipotalamus mempertahankan homeostasis
tubuh dan kelenjar hipofisis mengontrol pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme
tubuh.
PENYEBAB DAN GEJALA GANGGUAN FUNGSI
Fungsi hipotalamus bagi tubuh
HIPOTALAMUS
dapat terhambat akibat adanya Gejala gangguan fungsi hipotalamus
gangguan fungsi hipotalamus Penyebab gangguan fungsi biasanya terjadi akibat kinerja hormon yang
yang juga dikenal dengan hipotalamus lain adalah abnormal maupun gangguan pada
disfungsi hipotalamus. Kondisi :Infeksi dan komunikasi sel otak. Pada anak-anak
ini memiliki penyebab yang
beragam. Namun penyebab
peradanganGangguan umumnya akan terjadi masalah pertumbuhan,
gangguan fungsi hipotalamus kesehatan gizi, Kelainan pubertas dini atau justru terlambat. Apabila
yang paling umum adalah genetik, dan Gangguan terdapat tumor, maka gejala yang dapat
komplikasi dari operasi otak, pembuluh darah di otak dirasakan adalah sakit kepala, tubuh
cedera kepala yang berat, tumor menggigil, atau gangguan penglihatan.
otak, dan radiasi.
D. MEKANISME UMPAN BALIK
HORMON Umpan-balik merupakan
mekanisme pengaturan terhadap
suatu sistem fisik yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga
mekanisme ini berusaha untuk
mempertahankan keadaan
tertentu dari sistem yang
dikendalikan.
UMPAN BALIK UMPAN BALIK
POSITIF NEGATIF
Terjadi ketika produk umpan kembali untuk
meningkatkan produksi sendiri. Umpan balik ini
akan Menyebabkan sekresi tambahan hormon
tersebut. Sebagai contoh adalah hormon LH yang
merupakan hasil stimulasi estrogen di Dapat terjadi pada setiap tataran
Adenohipifosis sebelum terjadinya ovulasi. termasuk ditingkat transkripsi gen,
Sekresi LH kemudian akan beraksi di Ovarium translasi yang terlibat dalam sintesis
untuk menstimulasi tambahan sekresi hormon hormon dan tahap pematangan
estrogen, sehingga akan makin banyak sekresi hormon serta pembebasan hormon dari
LH. Pada akhirnya di level temapt produksinya.
tertentu Mekanisme umpan balik positif ini akan
berganti dengan mekanisme umpan balik negatif
jika knsentrasi hormon sudah pada level yang
optimum diperlukan.
Selain mekanisme umpan balik
negative dan positif,
pembebasn hormone juga
terjadi secara siklik
E. HORMON YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM REPRODUKSI
Hormon reproduksi erat kaitannya dengan kesehatan organ reproduksi seseorang.
Baik pada pria maupun wanita, hormon reproduksi terlibat dalam kesuburan dan
seksualitas.Hormon ini mulai diproduksi dan berkerja mulai sejak memasuki masa
remaja. Saat itu, hormon-hormon ini memengaruhi perubahan fisik saat memasuki
masa pubertas, seperti payudara yang mulai membesar pada anak perempuan dan
dada yang lebih bidang pada anak laki-laki.
MACAM MACAM HORMON REPRODUKSI
1. FSH (FOLLICLE STIMULATING HORMONE)
Hormon reproduksi FSH diproduksi di kelenjar pituitari, yaitu kelenjar
di otak yang berukuran sebesar kacang polong. Hormon ini memiliki
peranan penting terhadap perkembangan seksual seseorang.Selain
memengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, hormon
FSH pada wanita juga memiliki peran terhadap proses pembentukan
sel telur di ovarium serta turut mengendalikan siklus menstruasi.
Sementara pada pria, hormon FSH berfungsi untuk mengendalikan
produksi sperma dan perkembangan organ kelamin.
2. LH (LUTEINIZING HORMONE)

Hormon LH juga diproduksi di kelenjar pituitari


dan kerjanya saling melengkapo dengan hormon
FSH. Pada wanita, hormon reproduksi ini
memengaruhi kerja ovarium, pelepasan sel telur
(ovulasi), siklus menstruasi, dan kesuburan.
Sementara pada pria, LH merangsang produksi
testosteron, yang memengaruhi tingkat produksi
sperma pria.
3. HORMON TESTOSTERON

Kadar hormon testosteron pada pria lebih tinggi


dibandingkan wanita. Hormon ini akan
mengalami peningkatan selama masa pubertas,
kemudian mulai menurun sejak memasuki usia
30 tahun.Fungsi hormon testosteron pada pria
antara lain mengendalikan gairah seksual,
produksi sperma, kepadatan tulang, dan juga
massa otot, sehingga hormon ini mampu
memengaruhi perubahan fisik dan emosional
pria secara signifikan.Sementara itu, fungsi
hormon testosteron pada wanita adalah
mengontrol suasana hati dan gairah seksual,
menjaga tulang tetap kuat, meringankan nyeri,
dan menjaga kemampuan berpikir.
Kadar hormon estrogen pada wanita lebih tinggi
dibandingkan pria. Hormon estrogen pada wanita
memiliki peran penting dalam perkembangan
seksual saat masa pubertas. Selain itu, hormon ini
juga berperan mengendalikan pertumbuhan
dinding rahim selama siklus menstruasi dan masa
awal kehamilan, serta mengatur berbagai proses
metabolisme, termasuk pertumbuhan tulang dan
kadar kolesterol.Sementara pada pria, salah satu
fungsi estrogen adalah mengontrol kesehatan
sperma. Namun, jika kadar estrogen pada pria
terlalu tinggi, dapat terjadi penurunan kualitas
sperma dan disfungsi ereksi.
Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem
sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya. Sistem endokrin,
dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh.

Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan


mengkoordinasi aktivitas tubuh. Pengendalian endokrin di perantarai oleh
pembawa pesan kimia yang disebut hormon, hormon ini dilepas oleh kelenjar
endokrin ke dalam cairan tubuh, di absorbsi ke dalam aliran darah, dan di bawa
melalui sistem sirkulasi
SESI TANYA JAWAB DAN DISKUSI

JANUARY FEBRUARY MARCH APRIL

PHASE
1

Task 1

Task 2

Anda mungkin juga menyukai