Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

(Mata Kuliah : Pendidikan Karakter dan Budi Pekerti)


Koordinator Mata Kuliah : Munayarokh, S.Pd, S.Tr.Keb, M.Kes
Dosen Pengampu :
1. Munayarokh, S.Pd, S.Tr.Keb, M.Kes
2. Mundarti S.Pd, S.SiT, M.Kes
3. Masini S.Kep.Ns, S.Tr.Keb, M.Kes
4. Ribkha Itha I S.Pd, M.Kes

PENERAPAN INNER BEAUTY SEBAGAI UPAYA MERAIH


KECANTIKAN DALAM ETIKA BERBUSANA,
BERBICARA, MAKAN, DAN PERGAULAN

Disusun oleh :
1. A’as Riska Anjani (P1337424521001)
2. Devita Permata Fanti (P1337424521002)
3. Syadza Haniy Rabbani (P1337424521003)
4. Widya Hastuti (P1337424521004)

Poltekkes Kemenkes Semarang Angkatan 2021/2022


BAB 1
PENDAHULUAN

i. Latar Belakang
Beauty diterjemahkan sebagai cantik, indah, menarik. Sedangkan Inner bagian dalam. Jadi
secara keseluruhan, Inner Beauty bermakna sesuatu yang cantik, menarik, di mana kecantikan
tersebut merupakan pancaran dari dalam diri seseorang. Pancaran kuat inilah yang menyebabkan
mengapa seseorang tampil begitu penuh mempesona.
Cantik tidak hanya dinilai dengan penampilan fisik, melainkan juga dari kepribadian positif
yang mampu memancarkan daya tarik alami. Seseorang yang mempunyai kecantikan inner
beuaty ia akan dicintai selamanya, karena orang lain mencintai bukan karena keindahan tubuh
dan wajah, tapi karena kepribadian yang menawan. Kecantikan fisik akan habis dimakan usia,
sementara inner beauty tetap bertahan.
Percayalah semua wanita ditakdirkan menjadi cantik. Definisi cantik bukan hanya sebatas
kecantikan fisik luar saja namun juga kecantikan yang berasal dari dalam atau seringkali disebut
juga inner beauty, atau juga kecantikan inner beauty.
Meski inner beauty bisa dipadankan dengan kata kecantikan dari dalam. Namun pada
kenyataannya, inner beauty tidak bisa berdiri sendiri. Kecantikan Inner beauty harus didukung
Kecantikan outer beauty supaya mendapat hasil yang diinginkan yaitu citra diri positif.
Perempuan dengan citra diri positif dapat terlihat secara kasat mata.
Umumnya orang akan mencari solusi diluar dirinya apabila mereka ingin lebih cantik.
Padahal kecantikan yang sesungguhnya ada dalam diri sendiri. Banyak orang ingin tampil lebih
cantik dan lebih menarik. Mereka bersedia membayar ratusan juta untuk mengubah penampilan,
membeli pakaian, kosmetik dan untuk membayar operasi plastik. Sayangnya mengubah
penampilan secara fisik tidak serta-merta membuat Saudari menjadi "cantik seutuhnya", karena
kecantikan yang sesungguhnya datang dari dalam diri kita sendiri.
Jika yang Saudari cari adalah daya tarik, maka sebenarnya yang paling penting untuk diubah
adalah pikiran Saudari. Konsep kecantikan yang kami tawarkan berasal dari dalam diri Saudari
sendiri. Untuk menjadi menarik tidaklah harus cantik secara fisik. Orang dengan wajah biasa pun
sebenarnya bisa menjadi pribadi untuk memunculkan inner beauty dan karisma sehingga muncul
daya tarik alami.

ii. Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengertian dari inner beauty?
2. Bagaimana cara membangkitkan inner beauty?
3. Bagaimana penerapan inner beauty?
A. Inner beauty dalam etika berbusana
B. Inner beauty dalam etika bicara
C. Inner beauty dalam etika makan
D. Inner beauty dalam etika pergaulan

iii. Tujuan
1. Untuk mempelajari lebih dalam tentang pengertian dari inner beauty
2. Untuk mengengetahui cara membangkitkan inner beauty
3. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan penerapan inner beauty
A. Inner beauty dalam etika berbusana
B. Inner beauty dalam etika bicara
C. Inner beauty dalam etika makan
D. Inner beauty dalam etika pergaulan

BAB II
PEMBAHASAN

Penerapan Inner Beauty sebagai Upaya Meraih Kecantikan


dalam Etika Berbusana, Berbicara, Makan, dan Pergaulan
1. Pengertian Inner Beauty

Aspek batiniah (inner beauty) adalah aspek penting dalam diri seseorang yang akan
menentukan tingkat kualitas dirinya. Jika aspek lahiriah adalah sesuatu yang tampak dan terlihat
jelas dari luar, maka aspek batiniah adalah sesuatu yang tidak tampak, yang tersimpan di dalam
diri seseorang. Namun demikian, bukan berarti kualitas aspek batiniah seseorang tidak bisa
terlihat sama sekali. Wujud nyata dari aspek batiniah itu dapat dilihat dalam perilaku sehari-hari.
Tutur kata, sikap, perilaku serta akhlak seseorang menunjukkan kualitas batiniah yang
dimilikinya.
Ada dua aspek penting yang melingkupi batiniah seseorang, yaitu: pikiran dan perasaan.
Kedua hal ini harus terus dijaga agar tetap dalam kondisi terbaik. Pikiran dan perasaan yang
positif akan menjadikan seseorang enjoy dalam menjalani kehidupan, betapa pun buruk dan
sulitnya kondisi yang tengah dialaminya. Sebaliknya, pikiran dan perasaan negatif akan
menjadikan seseorang tidak dapat menikmati hidup, betapa pun baik dan mudahnya hidup yang
tengah dijalaninya.
Berkaitan dengan upaya untuk menjaga batin tetap dalam kondisi terbaik, sehingga kita dapat
menikmati hidup ini dalam kondisi apa pun, yang pada gilirannya memungkinkan kita untuk
dapat menikmati hidup lebih lama, berikut saya uraikan beberapa hal yang melingkupi kondisi
batin tersebut.
Berpikir Positif dan Berperasaan Positif. Disadari atau tidak, segala tindakan baik berupa
tutur kata, sikap serta perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh cara berpikir dan
berperasaannya. Seseorang yang selalu berpikir positif (positive thinking) dan berperasaan
positif (positive feeling) akan selalu bertindak positif. Pun sebaliknya, seseorang yang selalu
berpikir dan berperasaan negatif akan cenderung bertindak negatif.
Pikiran dan perasaan sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang. Baik buruknya
seseorang sangat ditentukan oleh pikiran dan perasaannya. Bahkan kegagalan dan kesuksesan
seseorang juga sangat bergantung pada pikiran dan perasaannya. Lebih jauh lagi, panjang
pendeknya umur seseorang juga berkaitan erat dengan pikiran dan perasaannya. Tidak percaya?
Berikut penulis jelaskan lebih lanjut maksud dari pernyataan tersebut.
Dalam sejumlah penelitian ilmiah dalam ranah psikologi disebutkan, bahwa pikiran dan
perasaan yang melahirkan sikap serta perilaku seseorang akan memberikan efek pada panjang
dan pendeknya umur orang tersebut.Dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti
Universitas Michigan Amerika disebutkan bahwa sikap positif berupa berpikir positif dan
berperasaan positif memberikan efek umur panjang.
Penelitian tersebut melibatkan sekitar 7000 orang, dengan melihat pola pikir mereka terhadap
efek kesehatan. Hasilnya 70% dari mereka yang berpikir positif dan selalu optimis (berperasaan
positif) dalam menjalani hidup ternyata memiliki resiko lebih kecil terserang beragam penyakit,
terutama stroke. Eric Kin, Kepala Peneliti yang juga seorang psikolog klinis menyimpulkan dari
hasil penelitian yang dilakukan selama + 5 tahun itu, bahwa mereka yang memiliki tujuan hidup
(goal) dan selalu optimis mengalami peningkatan kesehatan fisik serta umur hidup yang lebih
panjang, daripada mereka yang pesimis dan tidak memiliki tujuan hidup. Lebih lanjut Eric
menegaskan bahwa hal itu disebabkan suasana hati yang baik dapat menurunkan hormon kortisol
yaitu hormon yang menyebabkan stroke. Sebagai informasi, saat ini sebanyak 150.000 orang
terkena serangan stroke setiap tahunnya, Sehingga banyak peneliti melakukan studi untuk
mengantisipasi serta mencegah terjadinya penyakit stroke ini.
Untuk dapat menikmati hidup lebih lama, lebih bermakna dan lebih bahagia, berikut penulis
sebutkan beberapa pikiran dan perasaan negatif yang perlu dihindari, serta pikiran dan perasaan
positif yang harus terus kita jaga.
Pikiran dan Perasaan Negatif yang Harus Dihindari:
 Sombong (Takabbur)
 Prasangka Buruk (Suuzhan)
 Dengki (Hasad)
 Marah
 Bakhil/Kikir
 Putus Asa
Pikiran dan Perasaan Positif yang Harus Dijaga:
 Rendah Hati (Tawaduk)
 Berbaik Sangka (Husnuzhan)
 Syukur
 Sabar
 Ikhlas
 Tawakkal
Tidak ada perempuan yang tidak suka dibilang cantik. Sekalipun dia bilang tidak suka ketika
digombali oleh serorang laki-laki, sesungguhnya perempuan itu senang apabila dibilang cantik.
Namun, apalah gunanya jika hanya cantik secara fisik tanpa memercantik yang sesungguhnya
sejati: inner beauty. Inner beauty adalah kecantikan sejati yang dimiliki oleh seroang perempuan.
Kecantikan sejati yang muncul dari dalam diri, tidak hanya sesuatu yang bisa dipoles dari luar.
Kecantikan di luar dapat dengan mudah hilang dari waktu ke waktu. Namun, kecantikan sejati
dari dalam tidak akan luntur sepanjang masa dan akan selalu terpancar keluar.

Inner Beauty adalah kecantikan dari dalam diri manusia yang lahir dari kekuatan pribadi,
sehingga akan memancarkan pribadi yang menawan dengan kehidupan yang positif dan
produktif. Inner beauty adalah karakter seseorang yang diungkapkan secara cantik atau elegan,
dari kegembiraan, cinta, kesedihan dan penderitaan yang dibungkus dalam satu paket ekspresi
yang unik dengan pengalaman hidup masing-masing orang.Inner beauty akan memberikan satu
kesan, kecantikan pada setiap orang bahkan hingga saat wanita itu telah tiba pada waktunya,
masa tuanya, dia tetap dikenang sebagai ratu inner beauty.

Jadi innerbeauty adalah kekuatan yang tidak terlihat memancarkan keindahannya tetapi
pengaruhnya dirasakan orang disekitarnya. Pada seorang bidan jika memiliki inner beauty akan
lebih menambah daya jual dari bidan tersebut, misalnya saja jika seorang bidan hanya pintar
secara teori tetapi tidak memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap keadaan disekitarnya maka
tidak bisa dikatakan bidan tersebut memiliki inner beauty walaupun wajahnya secantik miss
world. Maka seorang bidan jika ingin memiliki daya jual tinggi maka harus memiliki
keseimbangan antara intelektual, penampilan, dan inner beauty.

2. Cara Membangkitkan Inner Beauty


Inner beauty dapat dibangkitkan dengan berbagai cara, antara lain :
1) Kenali Pribadi Anda
Kenali Kekuatan dan Peluang Dalam Diri. Untuk mengungkapkan kekuatan dan peluang
ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Kekuatan Pikiran

Melahirkan Sugesti dan Kesehatan yaitu pikiran yang terganggu bisa menyebabkan
komposisi kimia otak terganggu sehingga kesehatan terganggu. Pikiran yang teratur
maka akan melahirkan rona kecantikan tampak bersinar, bersih, cerah dan terlihat
menyenangkan. Kekuatan pikiran melahirkan optimisme yang bisa mengalir pada
orang-orang di sekitarnya ( Memancarkan Aura Positif ). Kekuatan pikiran
melahirkan pancaran emosi yang baik. Kekuatan Pikiran bisa melahirkan pengenalan
dan pemanfaatan potensi diri. Sumber kekuatan Pikiran atau Inner Beauty didapatkan
dari Meditasi atau Pembinaan Diri.

b. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan Emosi adalah kemampuan melihat, mengamati, mengenali, dan bahkan


mempertanyakan “diri”. Kecerdasan emosi tidak hanya berfungsi untuk
mengendalikan diri tetapi mencerminkan kemampuan dalam mengelola ide, konsep
atau karya sehingga hasilnya diminati oleh orang banyak.

`Dalam kaitannya dengan kecantikan, kecerdasan emosional memberikan


kemampuan penampilan diri secara sosial dengan baik, dan mampu mengubah citra
dalam pandangan orang lain sehingga melahirkan inner beauty.

Selain itu, ada tiga tipe orang dalam mengatasi emosi sebagai berikut :
 Orang–orang yang tenggelam dalam permasalahan (dikuasai oleh emosi), sering
kali mereka merasa kalah dan secara emosional mereka lepas kendali.
 Orang-orang yang pasrah, mereka yang terbiasa dengan suasana hati yang
menyenangkan cenderung menerima suasana hati tersebut sehingga motivasi
untuk mengubahnya rendah. Dan orang-orang yang kendati peka pada
perasaannya rawan pada suasana hati yang jelek. Tetapi menerimanya dengan
sikap tidak menghiraukan (tak melakukan aapun untuk merubahnya meskipun
tertekan) sehingga tenggelam dalam keputusasaan.
 Orang-orang yang sadar diri (peka akan suasana hati mereka ketika
mengalaminya) yaitu memiliki kepintaran tersendiri dalam kehidupan
emosionalnya, kejernihan pikiran mereka tentang emosi menjadi landasan ciri-
ciri kepribadiaannya, mereka mandiri dan yakin akan batas-batas yang mereka
bangun, kesehatan jiwanya bagus dan cenderung berpendapat positif akan
kehidupan. Bila suasana hatinya sedang jelek mereka tidak risau dan tidak larut
ke dalamnya, mereka mapu meleaskan diri dari suasana itu dengan lebih cepat.

2) Sedih

Kesedihan adalah suatu emosi yang ditandai oleh perasaan tidak beruntung, kehilangan,
dan ketidakberdayaan. Kesedihan dapat juga dipandang sebagai penurunan suasana hati
sementara. Kesedihan atau menangis hingga terisak-isak, jika tidak terkontrol maka
fungsi pernafasan tidak terganggu, gangguan pencernaan.

3) Kegembiraan

Kegembiraan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan
kecukupan hingga kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan, atau kegembiraan yang
intens. Kegembiraan memiliki dampak yang baik bagi jantung. Dalam kaitannya dengan
kecantikan, melahirkan energi yang menambah kilauan wajah dan lidah enak digerakkan
hingga melahirkan harmoni dalam tubuh. Tetapi jika tidak terkontrol bisa menjurus ke
nervous hingga insomnia.

4) Rasa takut

Ketakutan adalah suatu tanggapan emosi terhadap ancaman. Takut itu berhubungan
dengan ginjal dan kandung kemih, ketakutan yang berlebihan akan menimbulkan
kerusakan pada fungsi ginjal dan kandung kemih.

5) Kecemasan

Kecemasan merupakan suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan
dan di ikuti perasaan gelisah, khawatir, dan takut. Rasa cemas yang berlebihan mulut jadi
kering, tegang, bibir mengatup rapat, pengubanan dini dan berakibat pada limpa,
pankreas dan lambung. Adapun pengubanan dini ini di akibatkan oleh kelelahan otor,
akibat kecemasan yang berlebihan.

6) Moral
Moral berasal dari bahasa Latin "mos" (jamak: mores) yang berarti kebiasaan, adat.
Kata "mos" (mores) dalam bahasa Latin sama artinya dengan etos dalam bahasa Yunani.
Di dalam bahasa Indonesia, kata moral diterjemahkan dengan arti susila. Adapun
pengertian moral yang paling umum adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide
yang diterima umum, yaitu berkaitan dengan makna yang baik dan wajar. Dengan kata
lain, pengertian moral adalah suatu kebaikan yang disesuaikan dengan ukuran-ukuran
tindakan yang diterima oleh umum, meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Kata moral selalu mengacu pada baik dan buruknya perbuatan manusia sebagai manusia.

3. Cara Mengaplikasikan Penerapan Inner Beauty

A. Etika Berbusana
1. Pengertian Busana

Busana ialah pakaian atau kain yang menutup aurat yang memberi kenyamanan dan
menampilkan keindahan bagi si pemakai. Aurat adalah bagian tubuh yang tidak boleh
dibuka untuk diperlihatkan.Ada sedikit perbedaan antara busana dan pakaian.
 Busana memiliki konotasi pakaian yang bagus atau indah, yaitu pakaian yang
serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, cocok dengan pemakai serta sesuai
dengan kesempatan.
 Pakaian bagian dari busana itu sendiri.

2. Fungsi Berbusana

a. Menutup aurat
 “Hai Nabi, katakan kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang-orang Mukminin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh
tubuh mereka’.”(Al-Ahzab: 59).
 “Katakanlah kepada wanita yang beriman, Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kehormatannya; janganlah mereka
menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak padanya. Wajib atas
mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. (QS an-Nur : 31).

b. Sebagai perhiasan (memperindah)


“dan pakaianmu, bersihkanlah (al mudatsir ayat 4)”

3. Syarat-Syarat Berbusana

Syarat busana perempuan


a. Menutup seluruh anggota tubuh kecuali bagianbagian tertentu yang boleh
diperlihatkan
b. Tidak menjadi fitnah bagi dirinya
c. Tebal dan tidak transparan
d. Tidak ketat atau tidak sempit
e. Tidak menyerupai pakaian laki-laki
f. Tidak menyerupai pakaian orang kafir
g. Tidak berlebihan dan mewah

4. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Berpenampilan Menarik

Sikap atau pembawaan Ekspresi wajah dan bahasa tubuh

Sikap yang baik akan menimbulkan Cara memandang yaitu pandangan mata
kesan yang baik pula. Dalam hal ini saat melihat atau berbicara dengan lawan
penampilan fisik seseorang memegang bicara sikap tubuh berupa sikap kepala
peranan penting melalui cara berjalan, cara (tegak), sikap wajah (alis, mata, bibir).
berbicara, cara makan, cara duduk, cara
berdiri dan lainlain.

B. Etika Berbicara
1. Awali dengan kalimat pembuka
2. Menatap lawan bicara
3. Menggunakan kalimat sopan
4. Ciptakan situasi yang santai
5. Hilangkan perasaan gugup
6. Usahakan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
7. Menggunakan intonasi yang jelas
8. Jangan gunakan nada tinggi
9. Jangan memotong pembicaraan
10. Berikan salam penutup

C. Etika Makan
1. Pengertian

a. Table Manners secara arti sempit adalah etika makan. Sedangkan menurut arti luas
Table Manner adalah aturan yang harus dilakukan saat bersantap bersama di meja
makan.
b. Etika makan diperkenalkan oleh bangsa Eropa melalui beberapa buku yang
merupakan aturan standar terutama saat bersantap bersama-sama di sebuah acara
resmi atau acara makan bersama di keluarga besar.
c. Setiap negara memiliki aturan meja makan yang berbeda-beda.

2. Aturan Dasar Etika Makan

a. Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.


b. Berbicara dengan volume suara yang rendah.
c. Tutupi mulut saat batuk atau bersin.
d. Jangan menyandarkan punggung di sandaran kursi.
e. Jangan menimbulkan suara saat mengunyah makanan.
f. Jangan memainkan makanan dengan peralatan makan.
g. Jangan mengejek atau memberitahu seseorang bahwa dia memiliki etika makan yang
buruk.
h. Jangan bersedekap di meja makan.
i. Selalu meminta ijin ke empunya acara saat akan meninggalkan meja makan.
j. Jangan menatap mata orang lain saat dia sedang makan.
k. Jangan berbicara di telepon di meja makan. Meminta ijinlah saat Anda benar benar
harus menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.
l. Jangan menimbulkan suara saat memakan sup.
m. Jangan menghilangkan ingus dengan lap tangan. Lap yang disiapkan untuk Anda
hanya untuk membersihkan mulut bila kotor.
n. Jangan mengambil makanan dari piring orang lain dan jangan memintanya juga.
o. Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.
p. Jangan menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa di dalam mulut,
gunakan tusuk gigi.
q. Usahakan untuk mencicipi semua makanan yang disediakan.
r. Jangan lupakan satu hal yang umum. Jangan lupa untuk selalu mengatakan ‘tolong’
dan ‘terima kasih’ setiap kali Anda meminta bantuan

D. Etika Pergaulan
1. Tata Cara Pergaulan
a. Perkenalkan laki-laki kepada wanita
b. Perkenalkan orang yang kurang penting kepada orang yang lebih penting
c. Perkenalkan orang yang lebih rendah pangkatnya kepada orang yang lebih tinggi
pangkatnya
d. Perkenalkan orang yang lebih muda (yunior) kepada orang yang lebih tua (senior)

2. 7 Hal yang Mengganggu dalam Pergaulan

a. Menggunakan kalimat yang kasar dan vulgar


b. Kurangnya perbendaharaan kata yang baik
c. Cekikikan atau tertawa yang tidak pantas
d. Menghindari sentuhan tangan (kecuali faktor agama/adat)
e. Mengunyah sesuatu setiap saat
f. Menggunakan bahasa tubuh yang tidak baik
g. Tidak menghiasi wajah dengan senyuman
BAB III
PENUTUP

i. Kesimpulan
Untuk menjadi menarik tidaklah harus cantik secara fisik. Orang dengan wajah biasa pun
sebenarnya bisa menjadi pribadi yang menawan untuk memunculkan inner beauty dan
karisma sehingga muncul daya tarik alami.

ii. Saran
Umumnya orang akan mencari solusi diluar dirinya apabila mereka ingin lebih cantik.
Padahal kecantikan yang sesungguhnya ada dalam diri sendiri. Sayangnya mengubah
penampilan secara fisik tidak serta-merta membuat Saudari menjadi "cantik seutuhnya",
karena kecantikan yang sesungguhnya datang dari dalam diri kita sendiri.
Mungkin seorang wanita harus memperhatikan beberapa hal dengan meredam amarah
atau keinginan untuk menyakiti orang lain, karena hal itu akan mengurangi aura kecantikan,
mencintai diri sendiri tanpa syarat apapun adanya diri anda, bersyukur dan beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa merupakan aktifitas yang lebih menjanjikan kedamaian hati.
Luangkanlah lebih banyak waktu untuk bersyukur dan beribadah kepada Tuhan sesuai
dengan keyakinan.

Anda mungkin juga menyukai