Anda di halaman 1dari 35

BUKU PANDUAN SKILL LABORATORIUM

KEPERAWATAN KOMUNITAS

Tim:

Nurlailatul Masruroh, MNS


Anggraini Dwi Kurnia, MNS
Nur Melizza,S.Kep,Ns, M.Kep
Dr. Yoyok Bekti P., M.Kep.Sp Kep.Kom.

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH MALANG
2020
Visi Program Studi Ners UMM
“Menjadi Program Studi Ners terkemuka dan berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni/ kiat (IPTEKS) dalam bidang keperawatan berbasis komunitas yang
berwawasan global dan berdasar nilai-nilai Islam pada tahun 2030”.

Misi Program Studi Ners


1.Menyelenggarakan pendidikan ners yang unggul dan terkemuka dalam IPTEKS
keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas dan nilai-nilai Islam.
2.Menyelenggarakan kegiatan penelitian yang unggul dan terkemuka dalam IPTEKS
keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas.
3.Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan terkemuka
dalam IPTEKS keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas.
4. Menyelenggarakan kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan
pengabdian sesuai perkembangan IPTEKS keperawatan berbasis pada bidang keperawatan
komunitas dan nilai-nilai Islam.

Tujuan Program Studi Ners


1.Menghasilkan ners yang unggul dan terkemuka dalam IPTEKS keperawatan berbasis pada
bidang keperawatan komunitas dan nilai-nilai Islam.
2. Menghasilkan penelitian dan publikasi ilmiah yang unggul dan terkemuka dalam IPTEKS
keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas.
3.Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat yang unggul dan terkemuka dalam IPTEKS
keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas.
4. Mewujudkan kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian
sesuai perkembangan IPTEKS keperawatan berbasis pada bidang keperawatan komunitas dan
nilai-nilai Islam.
Daftar isi

SL 1. Developing Community Health Nursing Assessment Tools


SL 2. Priority Setting of Community Health Problems
SL 3. Role Play Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
SL 4. Contoh Format Pengkajian di berbagai Agregat masyarakat
SL 5. Role Play Health Promotion Project & Evaluasi
SL 6. Penghitungan Vital Statistik
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149 Fax.0341-582060
Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website : fikes.umm.ac.id

SOP
Developing Community Health Nursing
Assessment Tools

No Dokumen No Revisi Halaman Tanggal Terbit


001 --- 1 5 September 2018
Disetujui oleh Mengetahui,
Kepala Departemen Keperawatan Komunitas Kepala Laboratorium

Nur Lailatul Masruroh, MNS Anggraini Dwi Kurnia., S.Kep., Ns., MNS
NIP UMM. 11205010421 NIP UMM 11413120523

Pengertian Pengkajian Keperawatan Komunitas adalah :


Adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk mengenal masyarakat dengan
mengidentifikasi berbagai faktor baik positif maupun negatif yang ada di masyarakat
tersebut yang berpengaruh terhadap status kesehatanya, dalam rangka
mengembangkan strategi promosi kesehatan (Anderson, E.T, 2015).

Menyusun Instrumen Pengkajian Keperawatan Komunitas adalah :


Proses untuk menyusun alat/ format ( tools ) yang dapat digunakan dalam proses
pengkajian Keperawatan Komunitas untuk mengumpulkan berbagai data baik dalam
bentuk kualitatif maupun kuantitatif sehingga dengan alat tersebut dapat digunakan untuk
mengetahui status kesehatan Masyarakat dan untuk menentukan strategi promosi
kesehatan yang sesuai/ tepat (Anderson, E.T, 2015; Rowe, Mc Clelland, A., Billingham,
K., 2001).

Tujuan Mahasiswa mampu mendemonstrasikan Penyusunan Alat Pengkajian Keperawatan


Praktikum Komunitas

Prosedur Persiapan
a. Membentuk Teamwork
b. Pahami lebih lanjut bahwa The Community Assessment Wheel/ Roda Pengkajian
Komunitas akan menjadi kerangka kerja pengkajian secara umum. Penting untuk
menjadi catatan, bahwa panduan pengkajian keperawatan komunitas terdiri dari 3
bagian, yaitu :
Source : Mc Farland & Anderson (2011)

(1) the community core ( Inti )


Termasuk dalam Inti komunitas adalah sejarah komunitas ( Community History )
agregat dengan karakteristik riwayat, demografi (karakteristik usia dan jenis
kelamin, distribusi etnik dan ras), nilai, dan keyakinan.
Source : Mc Farland & Anderson (2011)
(2) the community subsystems

 Lingkungan fisik

 Pendidikan

 Komunikasi

 Layanan kesehatan dan sosial

 Keamanan dan transportasi

 Ekonomi

 Politik dan pemerintahan

 Rekreasi

(3) Persepsi masyarakat : Bagaimana pendapat/ persepsi warga setempat


tentang lingkungan sekitarnya ? Bagaimana perasaan warga selama ini tinggal di
wilayah tersebut ? Bagaimana warga setempat menjelaskan tentang permasalahan
di lingkungan tersebut serta kekuatan yang dimiliki untuk mengatasinya ?
c. Lakukan studi mendalam berkenaan dengan Agregat Masyarakat yang akan anda
kaji, tetapkan siapa yang menjadi populasinya, dapat dilakukan dengan pengamatan /
observasi terhadap masyarakat serta studi literatur terkait untuk memperkaya ide
dalam eksplorasi / mengkaji potensi masalah yang kemungkinan muncul sesuai
dengan agregat/ kelompok masyarakat yang akan anda kaji !
PELAKSANAAN TINDAKAN
Awali tindakan dengan mengucapkan Basmallah (bismillahirrahmnirrahim)

1. Mulai lakukan penyusunan daftar pertanyaan ( terbuka/ tertutup ), panduan


observasi serta data/ dokumen penunjang lainnya sesuai dengan kebutuhan
pengkajian di komunitas tersebut, serta tetapkan masing-masing strategi untuk
dapat menggali informasi/ data tersebut

2. Buat Perencanaan dalam proses penggalian data ( Pengkajian Keperawatan


Komunitas )

Contoh :
Rencana Penggalian Data pada Agregat Siswa PAUD Bunga Bangsa Kelurahan
Sumbersari, Kota Malang
Variabel Sub- Karakteristik/ Tool/ strategi Sumber PJ dr
Variabel Item pertanyaan Info mhs
Core Demografi Siswa : Questioner/ 1. Ortu siswa Suzan
1. Usia Data 2. Staff
2. Gender Administrasi kepegawaian
3. Agama sekolah
4. Etnis
Guru/ staff
1. Usia
2. Gender
3. Agama
4. Etnis

Community 1. Riwayat Wawancara Ka Sekolah/ Budi


History Berdirinya Ka yayasan
2. Prestasi yang
diraih
3. Status hukum
Status Pertumbuhan dan Pemeriksaan Langsung
kesehatan Perkembangan Fisik dan kepada siswa/
dan DDTK ortu siswa
pemelihara
an
kesehatan
siswa
Pola makan siswa Questioner Orang tua
di rumah siswa
Pola Personal
Hygiene
Pengkajian 8 Sub System
Lingkung  Batas  Peta Observasi Joko
an Fisik Wilayah  Winshield Lapangan
(area Survey
sekolah )
 Iklim/
Cuaca
Keberadaan Perpustakaan
Fasilitas Area bermain
Publik Area belajar
( yang Parking area
disediakan Pantry
untuk Ruang pertemuan
siswa) UKS
Kantin/ Koperasi
Kebersihan Sanitasi,
lingkungan pengolahan
limbah, tempat
sampah baik
dalam ruangan
maupun diluar
ruangan
Politik Struktur
dan Organisasi
Pemerint
ahan
Peraturan
pemerintah/
Kebijakan
sekolah
Ekonomi Status 1. Pendapatan Questioner Orang tua
ekonomi perbulan Siswa
wali siswa 2. SPP
3. Persepsi
tentang biaya
sekolah

Sumber Ka Sekolah
pendapatan
sekolah
selain
pembayara
n dari siswa

6. Klasifikasikan tiap-tiap kategori/ item pertanyaan berdasarkan kesamaan


strategi dan sumber informasi, misalnya : Satukan semua item pertanyaan yang
direncanakan akan digali melalui questioner dengan sumber yang sama dan susun
daftar pertanyaan wawancara jika itu direncanakan akan diajukan kepada sumber yang
sama, demikian juga untuk lembar observasi
Contoh Lembar Observasi dengan menggunakan Winshield Survey :
Source : Mc Farland & Anderson (2015)
7. Lakukan peer-Review dan konsultasi kepada pihak berwenang/ terkait/ ahli sebelum
anda menyebarkan questioner/ angket/ melakukan wawancara kepada masyarakat
8. Upayakan untuk melakukan proses penggalian data/ pengkajian dengan didampingi
oleh warga/ representasi warga setempat/ tokoh masyarakat
9. Mulai melakukan pengkajian keperawatan komunitas

Evaluasi Evaluasi hasil


a. Telah tersusun berbagai instrumen pengkajian keperawatan komunitas yang sesuai
dengan tipikal masyarakat yang akan dikaji
b. Instrumen pengkajian tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi dan
permasalahan yang terjadi di masyarakat serta mampu menjadi alat untuk
mengumpulkan berbagai informasi tentang masyarakat yang nantinya akan menjadi
petunjuk bagi penyusunan strategi promosi kesehatan bagi masyarakat
c. Instrumen siap digunakan oleh perawat komunitas bersama-sama dengan
masyarakat untuk melakukan proses pengkajian keperawatan komunitas

Dokumentasi -
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149 Fax.0341-582060
Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website : fikes.umm.ac.id

SOP
Priority Setting of Community Health Problems

No Dokumen No Revisi Halaman Tanggal Terbit


001 --- 1-3 6 September 2018
Disetujui oleh Mengetahui,
Kepala Departemen Keperawatan Komunitas Kepala Laboratorium

Nur Lailatul Masruroh, MNS Anggraini Dwi Kurnia., S.Kep., Ns., MNS
NIP UMM. 11205010421 NIP UMM 11413120523

Pengertian Adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perawat komunitas berupa diskusi bersama
masyarakat dalam rangka untuk memprioritaskan masalah keperawatan komunitas

Tujuan Mahasiswa mampu mendemonstrasikan proses bagaimana memandu masyarakat untuk


Praktikum melakukan diskusi dalam rangka memprioritaskan masalah keperawatan komunitas ( dalam
event Musyawarah masyarakat Desa ( MMD)

Prosedur Persiapan alat :


Chart/ Whiteboard / Slide LCD dan Laptop/ Komputer
Alat tulis

Persiapan Perawat:
a. Ucapkan salam (Assalamu’alaikum wrwb/ selamat pagi/ selamat siang)
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan pada masyarakat tentang tujuan dari diskusi memprioritaskan masalah
d. Jelaskan pada masyarakat peserta MMD tentang bagaimana teknis melakukan diskusi
untuk memprioritaskan masalah

Persiapan Masyarakat:
a. Atur posisi audience dan penyaji sedemikian rupa sehingga kondusif untuk berdiskusi
b. Ciptakan suasana tenang dan nyaman

Persiapan Lingkungan:
a. Pastikan situasi tenang dan kondusif untuk melakukan diskusi
PELAKSANAAN TINDAKAN
Awali tindakan dengan mengucapkan Basmallah (bismillahirrahmnirrahim)
Setelah masalah keperawatan komunitas teridentifikasi dan selesai divalidasi kepada
masyarakat maka langkah berikutnya adalah diskusi untuk memprioritaskan masalah

Dalam proses memprioritaskan masalah di Keperawatan Komunitas dikenal ada


beberapa cara, yaitu :
1. Menurut John J. Hanlon
1.1 Memprioritaskan masalah Keperawatan Komunitas berdasarkan pada 4 hal :
a. Magnitude of the problem (Size )
Refers to the severity of the problem which can be measured in terms of the
proportion of the population affected by the problem
b. Modifiability of the problem (seriousness or severity)
Refers to the probability of reducing, controlling, or eradicating the problem
c. Preventive potential (ease of management)
Refers to the probability of controlling or reducing the effects posed by the
problem.
d. Social concern (community concern)
Refers to the perception of the population or the community as they are affected
by the problem
1.2 Langkah-langkah dalam memprioritaskan masalah :
a. Lakukan scoring bersama-sama dengan warga pada setiap masalah yang muncul
sebagai kesimpulan hasil pengkajian Keperawatan Komunitas berdasarkan masing-
masing kriteria
b. Tentukan nilai/ score yang didapatkan dan jumlahkan untuk mendapatkan total score
di tiap-tiap masalah
c. Masalah dengan total score tertinggi akan menjadi prioritas utama
d. Jika didapatkan score yang sama, maka dapatkan final score dengan mengkalikan
tiap-tiap score yang didapatkan
Scoring Problem by size
Percentage (%) Score
> 0 - 25 1
26 - 50 2
51 - 75 3
76 - 100 4

Scoring Problem by severity


Percentage (%) Score
> 0 - 25 1
26 - 50 2
51 - 75 3
76 - 100 4

Scoring Problem by ease of management


Problem solving Score
Very difficult 1
Difficult 2
Easy 3
Very easy 4

Scoring Problem by Community concern


Community concern Score
Very poor concern 1
Poor concern 2
Concern 3
Very concern 4

Contoh tabel priority setting of Community Health Problem:


Easy Community Total Total
N Problem Size Severity Management Concern Score by Score by
o count Multiply
1 Poor 4 4 1 1 10 16
Environment
Hygiene and
Sanitation
2 Hypertension 2 4 3 2 11 48
among
community
(43.55%)
3 Diabetes 1 3 2 1 7 6
Mellitus
among
community
(9.68%)
4 Lack of 2 2 2 1 7 8
Exercise
5 Improper 2 2 1 1 6 4
Eating
behavior
(42.22%)
6 Alcohol 2 1 1 1 5 2
(substance
dangers)
consumption
(36.54%)

2. Menurut Metode USG ( Urgency, Seriousness and Growth) :


Urgency, Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas
isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai yang didapatkan dari hasil diskusi dengan
warga. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya,
pengertian urgency, seriousness, dan growth dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang tersedia
serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tadi.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang
menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu
dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
3. Growth
Seberapa kemungkinan-kemungkinannya isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau dibiarkan.
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
keperawatan komunitas dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG
dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang
dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioriotas masalah Keperawatan
Komunitas dilaksanakan dalam proses Musyawarah Masyarakat Desa bersama-sama dengan
warga setempat, hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan
aspek dari masalah itu sendiri.
Langkah-langkah USG adalah sebagaimana berikut ini:
a. Persiapan
Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode USG persiapan
yang perlu dilakukan antara lain :
1. Pembagian peran/ tugas team
Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum pertemuan
dimulai, petugas untuk metode teknik scoring dengan metode USG, yakni sebagai berikut :
1. Pimpinan diskusi USG
2. Petugas pencatat flipchart
3. Petugas scoring dan ranking
4. Personil yang bertugas sebagai notulis
5. Persiapan ruang pertemuan
Ruang pertemuan yang akan digunakan sebaiknya menggunakan ruangan yang cukup
luas dan nyaman. Meja dan tempat duduk diatur setengah lingkaran atau seperti huruf U
yang terbuka ujungnya atau meja bundar (Round table), dimana pada ujung meja yang
terbuka ditempatkan flipchart atau papan tulis atau white board.
1. Persiapan peralatan atau sarana
Sarana atau perlatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini adalah:
1. Daftar hadir
2. Kertas flipchart, papan tulis atau whiteboard lengkaap dengan alat tulisnya.
3. Alat tulis dimasing-masing meja.
4. Kalkulator.

b. Peserta
Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal yang perlu
dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin pelaksanaan metode USG, yaitu:
1. Warga yang akan bergabung dalam kelompok USG, adalah karena mereka dipandang
memiliki kemampuan untuk melakukan analisis dan mempunyai kemampuan untuk
menyelesaikan masalah.
2. Menekankan pentingnya tugas kelompok
3. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta
4. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan
5. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah, selanjutnya tentukan siapa yang
akan diundang atau dilibatkan dalam pertemuan untuk melakukan proses metode USG.
6. Jumlah peserta berkisar antara 7-10 peserta.

c. Data yang Dibutuhkan


Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG, yakni sebagai
berikut:
1. Hasil analisa data
2. Informasi tentang sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat
3. Dokumen-dokumen penunjang terkait
d. Proses Dinamika Kelompok
Sebelum memasuki proses atau langkah inti pada pelaksanaan metode USG,
pimpinan kelompok metode USG memberikan sambutan dalam bentuk kata pengantar,
kemudian memberikan penjelasan tentang bagaimana proses scoring akan dilakukan. Melalui
proses diskusi dan atau voting, warga diminta untuk memutuskan masalah mana yang lebih
prioritas untuk diatasi dengan cara membandingkan setiap masalah dengan masalah yang
lainnya berdasarkan kriteria urgency, seriousness, growth
Contoh :
• Ada 4 masalah yaitu A, B, C, D
• Aspek Urgency :
– A: B Lebih urgent B A=2
– A: C Lebih urgent A B=3
– A: D Lebih urgent A C=0
– B: C Lebih urgent B D =1
– B: D Lebih urgent B
– C: D Lebih urgent D
• Aspek Seriousness :
– A: B Lebih serius A A=3
– A: C Lebih serius A B=2
– A: D Lebih serius A C=0
– B: C Lebih serius B D =1
– B: D Lebih serius B
– C: D Lebih serius D
• Aspek Growth :
– A: B Lebih berkembang B A=2
– A: C Lebih berkembang A B=2
– A: D Lebih berkembang A C=1
– B: C Lebih berkembang C D =1
– B: D Lebih berkembang B
– C: D Lebih berkembang D

Semua score yang didapatkan kemudian di-input ke dalam matrik/ flipchart


Contoh matriks pemecahan masalah dengan metode USG (urgency, seriousness,
growth).

No Masalah U S G Total

1 Masalah A 2 3 2 7

2 Masalah B 4 2 2 8

3 Masalah C 0 0 1 1

4 Masalah D 1 1 1 3

Atas dasar contoh tersebut maka isu yang merupakan prioritas adalah Isu B, kemudian A,
berikutnya D dan terakhir adalah C

Evaluasi Evaluasi Hasil


Telah dicapai kesepakatan antara perawat komunitas dengan masyarakat tentang prioritas
masalah keperawatan

Dokumentasi Dokumentasi Tindakan


Dokumentasikan masalah keperawatan berdasarkan prioritas masalah
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149 Fax.0341-582060
Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website : fikes.umm.ac.id

SOP
Role Play Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

No Dokumen No Revisi Halaman Tanggal Terbit


001 --- 1-3 6 September 2018
Disetujui oleh Mengetahui,
Kepala Departemen Keperawatan Komunitas Kepala Laboratorium

Nur Lailatul Masruroh, MNS Anggraini Dwi Kurnia., S.Kep., Ns., MNS
NIP UMM. 11205010421 NIP UMM 11413120523

Pengertian Musyawarah Masyarakat Desa merupakan suatu aktivitas bagian dari Asuhan
Keperawatan Komunitas , dimana perawat komunitas bersama-sama dengan
masyarakat setempat dan para tokoh masyarakat melakukan musyawarah yang
bertujuan untuk mensosialisasikan data hasil dari Pengkajian keperawatan
Komunitas / Suvey Mawas Diri, Mendiskusikan permasalahan-permasalahan
yang muncul serta skala prioritas masalah yang akan diatasi, sekaligus
mendiskusikan rencana intervensi / program-program yang bisa dilakukan oleh
warga untuk mengatasi masalah tersebut.
Role Play Musyawarah Masyarakat Desa ( MMD ) adalah :
Kegiatan Bermain peran/ simulasi yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai
salah satu metode pembelajaran praktek untuk mendapatkan gambaran
seutuhnya tentang bagaimana memanage/melakukan Musyawarah Masyarakat
Desa bersama-sama dengan masyarakat mulai dari pembukaan acara sampai
dengan tercapai kemufakatan akhir dan kesimpulan
Tujuan Mahasiswa mampu mensimulasikan bagaimana pelaksanaan MMD bersama masyarakat
Praktikum
Prosedur Persiapan
Chart/ Whiteboard / Slide LCD dan Laptop/ Komputer
Alat tulis
Menetapkan agregat/ kelompok masyarakat
Menyiapakan data hasil pengkajian yang akan dipresentasikan
Membagi peran

Pelaksanaan:
a. Ucapkan salam (Assalamu’alaikum wrwb/ selamat pagi/ selamat siang)
b. Perkenalkan diri
c. Jelaskan pada masyarakat tentang tujuan dari diskusi memprioritaskan masalah
d. Jelaskan pada masyarakat peserta MMD tentang bagaimana teknis melakukan diskusi
untuk memprioritaskan masalah
Persiapan Lingkungan:
b. Pastikan situasi tenang dan kondusif untuk melakukan diskusi

PELAKSANAAN TINDAKAN
Awali tindakan dengan mengucapkan Basmallah (bismillahirrahmnirrahim)

1. Tentukan Agregat / Setting Masyarakat terlebih dahulu ( Agregat anak


sekolah , Pondok pesantren, pabrik/ perusahaan, warga kampung, dll)

2. Tentukan siapa yang nantinya berperan sebagai : Perawat komunitas


( MC/ moderator, Ketua kelompok, Presenter, Notulen, dll), Berbagai
Tokoh Masyarakat ( ex. Ka RT, Ka RW, Kader Kesehatan, PKK, Karang
Taruna, Tokoh agama, dll ), Petugas Kesehatan, Masyarakat biasa.

3. Siapkan media yang akan digunakan untuk presentasi ( LCD/ white


board/ flip chart)

4. Siapkan Data hasil pengkajian keperawatan komunitas yang akan


dipresentasikan dan Masalah kesehatan yang diangkat ( untuk
menunjang role play, Buat beberapa diagram/ tabel dan daftar masalah
kesehatan/ keperawatan komunitas )

5. Susun rundown acara dan MC/ moderator mengambil peran untuk


memandu acara

6. Posisikan semua “pemeran” role play sesuai dengan peranannya masing-


masing

7. Mulai kegiatan MMD :

a. Pembukaan

b. Sambutan-sambutan

c. Presentasi data hasil pengkajian keperawatn komunitas

d. Presentasi Masalah kesehatan yang diangkat

e. Scoring priority of health problem

f. Musyawarah Program/ Rencana Intervensi

g. Kesimpulan hasil musyawarah


h. Penutup

Evaluasi Evaluasi Hasil


Hal-hal yang perlu dievaluasi melalui proses role play MMD adalah :
1. Kemampuan berkomunikasi ( jelas, lugas, santun, fokus dan menarik )

2. Kemampuan penguasaan/ pengendalian massa dan pengorganisasian


event

3. Percaya diri

4. Penguasaan content / topik/ permasalahan yang diangkat dan data-data


yang ditampilkan dan membuat kesimpulan

5. Kemampuan menghargai pendapat orang lain, problem solving and


critical thinking

6. Kemampuan menghadapi / mengatasi situasi khusus (perdebatan/


konflik )

7. Kemampuan menjalankan peran masing-masing dalam proses MMD

Dokumentasi Dokumentasi Tindakan


-
Lampiran
Contoh Format pengkajian komunitas

INSTRUMEN PENGKAJIAN / ANGKET PENGUMPULAN DATA


KESEHATAN WARGA SUMBERSARI RT......

MOHON BERKENAN UNTUK MENGISI DATA DIBAWAH INI DENGAN JAWABAN


YANG SESUAI DENGAN SITUASI/ KONDISI KELUARGA

A. DATA DEMOGRAFI
Identitas Kepala Keluarga
1. Nama Umur :
2. Status :
3. Pekerjaan :
4. Pendidikan :
5. Agama :
6. Alamat :

Anggota Keluarga
N Nama Umur J Pekerjaan Status Pendidikan Jenis imunisasi Gol Ket
o K yang sdh didapat Darah
1
2
3
4
5
6
7

PILIH SALAH SATU JAWABAN DENGAN MEMBERIKAN TANDA X ( SILANG ) DI


DALAM KURUNG SESUAI DENGAN SITUASI/ KONDISI KELUARGA BAPAK/ IBU
B. STATUS SOSIAL EKONOMI
a. Berapa rata-rata penghasilan total keluarga dalam sebulan ?
a. Kurang dari Rp. 1.000.000,- ( )
b. Rp. 1.000.000,- s/d 3.000.000,- ( )
c. Lebih dari Rp. 3.000.000,- ( )
b. Kepemilikan asuransi kesehatan ? pilih salah satu asuransi yang keluarga miliki
a. Askes/ BPJS ( )
b. Askeskin ( )
c. Jamsostek ( )
d. Tidak punya ( )

C. FAKTOR LINGKUNGAN
a. Apakah keluarga memanfaatkan pekarangan yang dimiliki (untuk usaha/ menanam
berbagai tanaman/ berternak) ?
a. Ya ( )
b. Tidak ( )
b. Bagaimana kondisi ventilasi rumah ?
a) Baik (>20% luas lantai) ( )
b) Cukup (15-20% luas lantai) ( )
c) Kurang (< 15% luas lantai) ( )
c. Bagaimana kondisi pencahayaan rumah ?
a) Baik (25 cm jarak baca) ( )
b) Kurang (< 25 cm jarak baca) ( )
d. Bagaimana kondisi kebersihan rumah ?
a) Bersih ( )
b) Cukup bersih ( )
c) Kurang bersih ( )

D. KEPEMILIKAN TERNAK
a. Apabila keluarga memiliki / memelihara hewan ternak/ hewan peliharaan lain ?
a. ya ( )
b tidak ( )
b. Jika Iya, dimanakah letak kandang ?
a. Dalam rumah ( )
b. Luar rumah ( ) jarak dari rumah ..........m
c. Jika didalam rumah, maka Kondisi kandang dalam rumah ?
a. Sekat penuh ( )
b. Sekat sebagian ( )
c. Tidak disekat ( )
d. Bagaimana kondisi kandang ?
a. Bersih ( )
b.Tidak bersih ( )

E. PEMBUANGAN SAMPAH
a. Kondisi pembuangan sampah keluarga ?
a. Ya terbuka ( )
b. Ya, tertutup ( )
c. Lain-lain, sebutkan ( )...............................................
b. Cara pembuangan sampah keluarga
a. Di bakar ( )
b. Di buang di sungai ( )
c. Di timbun ( )
d. Di sembarang tempat ( )
e. Di tempat sampah/dibawa petugas sampah ( )

F. SUMBER AIR
a. Dari mana sumber air keluarga?
a) Sumur gali ( )
b) Sungai ( )
c) Mata air ( )
d) PDAM ( )
e) Langganan air mineral ( )

b. Tempat penyimpanan air keluarga ?


a) Ember/Bak terbuka ( )
b) Ember/Bak tertutup ( )
c) Tandon air ( )

c. Kualitas sumber air keluarga?


a) Berbau ( )
b) Berwarna ( )
c) Berasa ( )
d) Tidak berbau, berasa, berwarna ( )

G. PEMBUANGAN AIR LIMBAH


a. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah?
a) Kurang 10 meter ( )
b) Lebih 10 meter ( )
b. Jenis pembuangan air limbah keluarga?
a) Got/saluran terbuka ( )
b) Sungai ( )
c) Bak penampungan ( )
d) Got/selokan tertutup ( )
e) Di buang sembarangan ( )
c. Kondisi saluran limbah kelurga ?
a) Saluran tertutup lancar ( )
b) Saluran tertutup tergenang ( )
c) Saluran terbuka lancar ( )
d) Saluran terbuka tergenang ( )
d. Tempat pembuangan tinja keluarga?
a) Septik tank ( )
b) Jumbleng/ comberan ()
c) Kolam ( )
d) Sungai ( )
e) Sembarang tempat ( ).
e. Kepemilikan tempat pembuangan tinja keluarga ?
a) WC Pribadi ( )
b) WC Umum ( )
c) Tidak punya/ ke sungai

f. Kondisi tempat pembuangan tinja?


a) Terpelihara ( )
b) Tidak terpelihara ( )
g. Jarak sumber air dengan pembuangan tinja?
a) Kurang 10 meter ( )
b) Lebih 10 meter ( )

H. KOMUNIKASI DAN TRANSPORTASI


a. Sarana tranportasi yang dimiliki keluarga ?
a) Kendaraan roda 2 ( )
b) Sepeda ( )
c) Kendaraan roda 4 ( )
d) Lain-lain, sebutkan ( ).......................
b. Jarak ke sarana pelayanan kesehatan?
a) Kurang dari 5 km ( )
b) Lebih dari 5 km ( )

I. SISTEM NILAI
a. Apakah keluarga mempunyai keyakinan yang sejalan dengan nilai-nilai kesehatan ?
a) Tidak ada ( )
b) Ada ( )
Sebutkan............................
J. DERAJAT KESEHATAN
a. Apakah anggota keluarga ada yang menderita sakit ?
a) Asma ( )
b) TBC ( )
c) Hipertensi ( )
d) Lain-lain sebutkan........................
b. Apa yang dilakukan keluarga ketika ada anggota keluarga yang sakit ?
a) Periksa ke Yankes/ Puskesmas/ RS/dokter ( )
b) Beli obat sendiri ( )
c) Tidak periksa/ dibiarkan ( )
d) Dukun/ pengobatan alternatif ( )
e) Lain-lain sebutkan ......

JIKA DALAM KELUARGA ADA IBU HAMIL MAKA MOHON DIISI DATA
BERIKUT INI

K. KESEHATAN IBU DAN KB


a. Berapakah usia kehamilan Ibu saat ini ?
a) Trimester I ( 1-3 bulan) ( )
b) Trimester II( 4-6 bulan ) ( )
c) Trimester III ( lebih dari 6 bln ) ( )
b. Ibu hamil anak keberapa?
a) Anak Pertama ( )
b) Anak Kedua ( )
c) Anak Ketiga ( )
d) Anak ke > 3 ( )
c. Berapa kali ibu periksa kehamilan ?
a) 1 Kali ( )
b) 2 kali ( )
c) 3 kali ( )
d) 4 kali ( )
e) tidak pernah ( )
d. Kemana ibu memeriksakan kehamilannya ?
a) Bidan ( )
b) Dukun ( )
c) Dokter ( )
d) Puskesmas ( )
e) Rumah sakit ( )
f) Tidak pernah periksa ( )

e. Jika ibu tidak pernah memeriksakan kehamilannya, maka alasan apa ibu tidak periksa
kehamilan ?
a) Tidak tahu ( )
b) Tidak punya biaya ( )
c) Tidak punya waktu ( )
d) Tidak penting ( )
f. Apakah ibu hamil sudah mendapatkan imunisasi ?
a) Sudah dan Lengkap ( )
b) Sudah dan Belum lengkap ( )
c) Belum / tidak pernah memperoleh ( )
g. Alasan ibu tidak mendapatkan imunisasi ?
a) Belum cukup kehamilan ( )
b) Tidak diberi ( )
c) Tidak tahu manfaat ( )
d) Takut efek samping ( )
h. Apakah ibu minum tablet SF?
a) Ya ( )
b) Tidak ( )
i.Alasan ibu tidak minum SF ?
a) Tidak tahu manfaat ( )
b) Tidak diberi ( )
c) Takut efek samping ( )
j.Apakah ibu mendapatkan gizi seimbang ( 4 sehat 5 sempurna ) ?
a) Ya ( )
b) tidak ( )
k. Alasan ibu tidak mengkonsumsi gizi seimbang ?
a) Tidak tahu manfaat ( )
b) Tidak ada biaya ( )
l.Apakah ibu melakukan perawatan payu dara ?
a) Ya ( )
b) tidak ( )
m. Alasan Ibu hamil tidak melakukan perawatan payudara
a) Tidak tahu ( )
b) Tidak sempat ( )

JIKA DALAM KELUARGA ANDA TERDAPAT BAYI / BALITA MAKA MOHON


BERKENAN MENGISI DATA DIBAWAH INI
KESEHATAN BAYI DAN BALITA
n. Bagaimana RIWAYAT persalinan anak balita ibu ?
a) Spontan/ tanpa operasi ( )
b) Operasi ( )
c) Di kop/ vacuum
o. Siapa yang menolong persalinan anak balita ibu?
a) Tenaga kesehatan/ RS/ Puskesmas ( )
b) Lain-lain ( )
p. Berapa berat badan anak waktu lahir?
a) < 2500 gram ( )
b) > 2500 gram ( )
q. Apakah Balita anda mendapatkan imuniasasi lengkap ?
a. Ya ( )
b. Tidak ( )

r. Jika tidak maka apa alasan anak tidak mendapat imunisasi ?


a) Tidak tahu manfaat ( )
b) Takut akibat imunisasi ( )
c) Tidak tersedianya yankes ( )
d) Anak sedang sakit ( )
e) Lain-lain ...........
s. Apa jenis makanan yang diberikan pada anak < 4 bl ?
a) ASI ( )
b) PASI ( )
c) ASI + Makanan tambahan ( )
t. Apa alasan pemberian PASI pada anak kurang dari 4 bulan ?
a) Tidak tahu ( )
b) Adat kebiasaan ( )
u. Apakah anak mendapatkan vitamin A ?
a) Ya ( )
b) tidak ( )
v. Apa alasan anak tidak mendapat vitamin A ?
a) Belum cukup umur ( )
b) Tidak tahu manfaat ( )
w. Apakah anak mempunyai KMS / Buku KIA ?
a) Ya ( )
b) Tidak ( )
x. Berapa kali anak dibawa ke POSYANDU ?
a) Setiap bulan ( )
b) Tidak teratur ( )
y. Berada pada titik mana berat badan anak ?
a) Bawah garis merah ( )
b) Atas garis titik-titik ( )
c) Garis hijau ( )
d) Garis titik-titk ( )
z. Apakah anak menderita sakit ?
a) Batuk pilek ( )
b) Diare ( )
c) Kulit ( )
d) Batuk > 2 miggu ( )
e) Tidak ( )
CONTOH LEMBAR OBSERVASI LINGKUNGAN FISIK
AGREGAT SEKOLAH
Variabel yang Kriteria penilaian Bobot Skor Nilai Max Nilai
di teliti
Halaman sekolah () Bersih dan tidak berbau 4 4
( ) becek pada waktu hujan
( ) berdebu 3 16
( ) becek dan berdebu
2
1
Lantai ruang () terbuat dari bahan kedap air 5 4
belajar ( ) kedap air dan ada retakan
( ) sebagian kedap air 3 20
( ) tidak kedap air
2
1
Dinding sekolah () ada sekat antara ruang, bahan 3 5
kuat dan bersih
( ) memenuhi 2 syarat 3 15
( ) memenuhi 1 syarat 2
Atap () tidak bocor, bahan kuat 4 7
( ) memenuhi 1 syarat 28
3
Luas ventilasi () > 20% luas lantai 5 4
( ) 15-20% luas lantai 3
20
( ) 10-15% luas lantai 2
( ) < 10% luas lantai 1
Pencahayaan ( ) baik 5 5
() sedang 3 25
( ) kurang 2
Tempat sampah () ada satu di setiap ruangan 2 5
( ) ada satu tempat sampah 10
untuk..ruangan 3
Tempat ( ) bak sampah tertutup 3 5
pembuangan () bak sampah terbuka/tanah 3
15
sampah galian
( ) di tanah terbuka 2
Pemusnahan () diangkut petugas/dibakar < 4 5
sampah 3hari sekali
( ) diangkut petugas/dibakar >
3hari sekali 3
( ) ditimbun kalau sudah penuh 20

2
Toilet dan kamar ( ) ada terpisah untuk pria dan 3 5
mandi wanita
15
() ada tidak terpisah 3
( ) tidak terpisah 2
Kebersihan toilet ( ) bersih dan tidak berbau 3 5
dan kamar mandi ( ) berbau 3
15
() kurang bersih 2
Persediaan air () selalu ada dan jumlahnya 5 4
toilet dan kamar cukup
mandi ( ) ada air PDAM/sumur yang 3
20
mengalir
( ) ada jumlahnya kurang 2
( ) tidak tersedia air 1
Bak air di toilet () airnya bersih 5 4
dan kamar mandi ( ) airnya kotor 3
20
( ) ada jentik 2
( ) ada barang bekas 1
Sumber air ( ) PDAM/perpiaan 5 4
() sumur pompa 3
20
( ) sumur gali 2
( ) lain-lain 1
Pemeliharaan () ada petugas khusus (penjaga 2 4
kebersihan sekolah)
halaman sekolah ( ) tidak ada petugas khusus 3
( ) oleh siswa secara bergilir 8
( ) lain-lain 2

1
Pemeliharaan ( ) ada petugas khusus (penjaga 2 4
kebersihan ruang sekolah)
kelas ( ) tidak ada petugas khusus 3
() oleh siswa secara bergilir 8
( ) lain-lain 2

1
Pemeliharaan (√) ada petugas khusus (penjaga 2 4
kebersihan toilet sekolah)
dan kamar mandi ( ) tidak ada petugas khusus 3
( ) oleh siswa secara bergilir 8
( ) lain-lain 2

1
Warung/kantin ( ) tempat memasak terpisah 2 5
sekolah ( ) tempat memasak jadi satu
(√) tidak ada tempat memasak 3 10

2
Kebersihan (√) > lantai bersih 4 5
warung/kantin > dinding bersih
sekolah > alat makan dan alat masak
bersih 20
> tidak ada lalat dan kecoa
( ) memenuhi 3 syarat
( ) memenuhi 1 syarat 3
2
Sumber air ( ) PDAM/perpipaan 5 4
warung/kantin ( ) sumur pompa 3
20
( ) sumur gali 2
(√) tidak ada 1
Ventilasi ( ) > 20% luas lantai 3 4
warung/kantin ( ) 15-20% luas lantai 3
12
sekolah ( ) 10-15% luas lantai 2
() <10% luas lantai 1
Kesehatan () sehat, tidak ada luka/penyakit 5 5
penjual ( ) sehat, pembawa penyakit
diwarung/kantin (carier) 3 25
sekolah ( ) tidak sehat
2
Tempat () tertutup, dan bebas dari lalat 5
penyimpanan dan kecoa
makanan () terbuka, bebas dari lalat dan 5 3 25
kecoa
( ) terbuka, ada lalat dan kecoa 2
Tempat () bersih terlindung dari lalat 6
penyajian dan debu 5 30
makanan ( ) memenuhi 1 syarat 4
Jumlah 425

Kesimpulan : Jumlah nilai yang di peroleh = total score x 100% = .......% (........)
425
Adapun tingkatan penilaian pada sarana sanitasi dasar di sekolah di asumsikan
sebagai berikut :
1. Sangat baik : jika total skor 80%-100%
2. Baik : jika total skor 70%-79%
3. Cukup : jika total skor antara 50%-69%
4. Kurang baik : jika total skor dibawah 50%
Contoh Lembar Observasi/ Pemeriksaan Kesehatan pada Siswa ( Agregat Anak Sekolah/ santri / panti)
No Nama Kelas Usia L/P Status Gizi Px Gigi Px Px Px Px Px Keluhan dirasakan Rwy Penyakit
Siswa TB BB IMT Caries Caries Visus Tangan Rambut Telinga Kulit saat ini sebelumnya
(cm) (Kg) Gigi (+) Gigi (-) & Kuku

Anamnesa Perilaku Kesehatan Siswa


No Nama Pola Olah Raga Pola Jajanan Tdk Sehat Pola Makan Sayur Pola Konsumsi Buah Pola Konsumsi Protein Frek Personal Hygiene
Siswa Rutin Kadang- Jarang/ Rutin Kadang- Jarang/
kadang tdk kadang tdk
pernah pernah
Rutin Kadang- Jarang/ Rutin Kadang- Jarang/ Rutin Kadang- Jarang/ Mandi Gosok Keramas
kadang tdk kadang tdk kadang tdk
pernah pernah pernah
gigi
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Ilmu Kesehatan
Program Studi D-3 & S-1 Keperawatan
Kampus II : JL. Bendungan Sutami No. 188-A Tlp. (0341) 551149 Fax.0341-582060
Malang 65145 E-mail : fikes@umm.ac.id Website : fikes.umm.ac.id

SOP
Penghitungan Vital Statistik

No Dokumen No Revisi Halaman Tanggal Terbit


001 --- 1 5 September 2018
Disetujui oleh Mengetahui,
Kepala Departemen Keperawatan Komunitas Kepala Laboratorium

Nur Lailatul Masruroh, MNS Anggraini Dwi Kurnia., S.Kep., Ns., MNS
NIP UMM. 11205010421 NIP UMM 11413120523

Pengertian Vital Statistik juga dikenal sebagai peristiwa penting atau catatan vital, adalah sumber
penting data demografis. Vital statistik menjelaskan peristiwa seperti kelahiran, kematian,
pernikahan, perceraian, dan lain-lain. Menurut N.B. Ryder, vital statistik "memberikan
ringkasan kumulatif untuk periode waktu pergerakan populasi berturut-turut seperti
kelahiran, kematian, migrasi, perkawinan dan perceraian serta karakteristik demografi dan
karakteristik relevan lainnya dari individu yang terlibat dalam peristiwa ini."

Ketrampilan Menghitung Vital statistik berarti kemampuan melakukan aktivitas


mengkalkulasi data kependudukan yang meliputi angka kelahiran, angka kematian, angka
kesakitan serta turunannya dan menginterpretasikan hasilnya.

Tujuan Mahasiswa mampu mendemonstrasikan penghitungan Vital Statistik


Praktikum
Prosedur ANGKA KELAHIRAN
1. Angka Kelahiran Kasar / Crude Birth Rate ( CBR )
CBR = L/P X 1000
L = Jumlah kelahiran selama setahun
P = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Contoh soal :
Pada pertengahan tahun 1990 , jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak 20.000 jiwa
dan jumlah bayi yang lahir tercatat 600 orang. berapa fertilitasinya ?
CBR = L/P X 1000 = 600/20000 X 1000 = 30
fertilitas 30, artinya setiap 1000 penduduk dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 30
jiwa
2. Angka Kelahiran Umum = General Fertility Rate ( GFR )
GFR yaitu banyaknya kelahiran tiap 1000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun dalam satu
tahun
Rumus :
GFR = L/W ( 15 – 49 ) X 1000
L = banyaknya kelahiran selama satu tahun
W = ( 15 – 49 ) = banyaknya penduduk wanita yang berumur 15 – 49 tahun pada
pertengahan tahun.

Contoh soal :
1. Di kecamatan X banyaknya wanita berumur 15-49 tahun pertengahan tahun 1990 ada
6000 orang, sedangkan jumlah bayi yang lahir 600 orang. berapa GFR nya ?
Jawab:
GFR L/W ( 15-49 ) X 1000 = 600/6000 X 1000 = 100
GFR 100, artinya setiap 1000 wanita berumur 15-49 tahun dalam satu tahun jumlah
kelahiran ada 100 bayi.
2. Didaerah X tahun 1990 jumlah wanita berusia 15-19 tahun = 300.000 orang dan
jumlah bayi yang dilahirkan wanita umur 15-19 tahun 15.000 berapa ASFR umur
15 – 19 tahun ?
jawab :
Aged Specific Fertility Rate (ASFR) = Ls/Ws X 1000 = 15.000/300.000 X 1000 = 50
pe seribu
ASFR 50 , artinya setiap 1000 wanita umur 15-19 tahun dalam 1 tahun jumlah kelahiran
ada 50 bayi.
ANGKA KEMATIAN (MORTALITY RATE)
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate / CDR )
Angka kematian kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap
1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
CDR = M/P x 1.000
Keterangan :
CDR = Angka kematian kasar
M = Jumlah kematian selama satu tahun
P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Kriteria angka kematian kasar dibedakan menjadi tiga macam yaitu
- CDR kurang dari 10 , termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10-20 , termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20 , termasuk kriteria tinggi

Contoh soal
1. Berdasarkan sensus 2013 di Jatim terdapat jumlah penduduk 25 juta jiwa dan
banyaknya orang yang meninggal akibat diabetes millitus sebanyak 300.000 jiwa.
Berapakah CDR Jatim tersebut ?
Jawab : M/P x K
300.000/25.000.000 = 12% dikarenakan diabetes
2. Di daerah Sumawe terdapat jumlah penduduk sebanyak 300.000 jiwa dan banyaknya
orang yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 3000 jiwa. Berapakah
CDR daerah Sumawe tersebut ?
Jawab : M/P x K
3000/300.00 x 1000 = 10% dikarenakan meninggal karena kecelakaan
3. Pada 2013, jumlah penduduk di Sleman adalah 200.000 jiwa. Dalam periode 1 tahun
telah terjadi kematian sebanyak 600 orang. Tentukan angka kematian kasarnya di
daerah tersebut.
Jawab:
CDR = (600/200.000) x 1000 = 3 orang tiap seribu penduduk
Jadi dalam setiap seribu penduduk di daerah Sleman pada tahun 2013 telah terjadi
kematian sebanyak 3 orang.
2. ANGKA KEMATIAN KHUSUS
Merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
pada golongan umur tertentu dalam waktu satu tahun.
ASDR dapat dihitung dengan menggunkan rumus :
ASDR = Mi/Pi x 1.000
Keterangan
Mi = Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000 = Konstanta

Contoh soal
1. Jumlah penduduk provinsi M yang berumur 20-30 tahun adalah 300.000 jiwa. Dalam
waktu satu tahun yang meninggal dunia akibat penyakit HIV sebanyak 20.000 jiwa.
Hitunglah angka kematian khusus menurut kelompok umur provinsi tersebut !
Jawab : Mi/Pi x 1000
20.000/300.000 x 1.000 = 66,6%
2. Di Kabupaten N jumlah penduduk yang berumur 65-69 tahun adalah 100.000 jiwa
dalam waktu satu tahun yang meninggal akibat penyakit stroke sebanyak 5000 jiwa.
Hitunglah angka kematian khusus menurut kelompok umur tersebut !
Jawab : Mi/Pi x 1000
5000/100.000 x 1000 = 50%
3. Dalam setahun, jumlah bayi yang lahir di negara X adalah 1 juta jiwa. Jika jumlah
bayi yang meninggal sebanyak 1000 jiwa maka angka kematian bayi negara X
adalah...
Pembahasan
Diketahui: Do = 1000B = 1.000.000
Ditanya: IMR = ...
Jawab:IMR = Do / B x 1000 = 1000 / 1.000.000 x 1000 = 1

3. ANGKA KEMATIAN BAYI/ INFANT MORTALITY RATE (IMR)


Yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kematian bayi ( anak yang umurnya di
bawah satu tahun ) setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Keterangan :
Kriteria angka kematian bayi dibedakan menjadi berikut
- IMR kurang dari 35 , termasuk kriteria rendah
- IMR antara 35 sampai 75 , termasuk kriteria sedang
- IMR antara 75 sampai 125 , termasuk kriteria tinggi
- IMR lebih dari 125 , termasuk kriteria sangat tinggi
Tinggi rendahmya angka kematian penduduk dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
faktor pendorong dan faktor penghambat.
Contoh soal
1. Di daerah Gorontalo pada tahun 2011 terhitung jumlah kematian bayi sebesar
345.000 orang dan jumlah kelahiran pada tahun tersebut adalah 3.875.000. Hitunglah
tingkat kematian bayi !
Jawab : 345.000/3.875.000 x 1.000 = 89, 03
Jadi tingkat kematian bayi pada tahun 2011 di daerah Gorontalo terdapat 89,03 bayi
meninggal tiap 1000 kelahiran
2. Tahun 2013 di Daerah Bantul telah terjadi kelahiran bayi berjumlah
3.000 jiwa. Dari proses kelahiran tersebut 42 bayi meninggal sebelum
mencapai usia 1 tahun. Tentukan nilai infant mortality daerah X.
Jawab:
IMR = (42/3.000) x 1000 = 14 bayi tiap seribu penduduk
Jadi disetiap seribu penduduk di daerah Bantul pada tahun 2013 telah terjadi kematian
bayi sebanyak 14 bayi.
3. ketahui dari sensus Jakarta 2010, jumlah penduduk 25 juta jiwa di pertengahan tahun
dan jumlah bayi yang lahir hidup dalam setahun adalah 500.000 jiwa. Berapa CBR
nya?
Jawab : CBR = 500.000/25.000.000 x 1.000 = 20 bayi per 1.000 perempuan

ANGKA KESAKITAN

1. Rumus Incidence Rate (Angka Insidensi)

Contoh Soal:

Dikecamatan Y dengan jumlah penduduk tanggal 1 juli 2009 sebanyak 500 orang balita,
dimana seluruh balita tersebut beresiko atau rentan terhadap penyakit campak. Di
temukan laporan penderita baru dari puskesmas kecamatan Y sebagai berikut : bulan
januari 10 orang, maret 15 orang, juni 8 orang, september 12 orang, dan desember 20
orang.

Jawab: IR= (10+15+8+12+20) X 100%

500
= 13% atau 13 kasus per 100 penduduk balita

2. Rumus Attack Rate (Angka serangan)

Contoh soal:

Terdapat 100 orang siswa disekolah dasar X, dimana secara tiba-tiba 20 orang
diantaranya menderita keracunan setelah jajan bakso di pinggir kali. Maka angka
serangannya adalah :

Jawaban : AR = 20 x 100

100

= 20% atau 20 kasus per 100 siswa

3. Rumus Point Prevalence Rate

Contoh soal :

Kasus penyakit demam berdarah di kecamatan Y pada waktu dilakukan survei pada juli
2009 adalah 100 orang dari 4000 penduduk dikecamatan tersebut maka point prevalence
rate demam berdarah di kecamatan tersebut adalah :

Jawaban : Point Prevelance Rate = 100 x 1000

4000

= 25 kasus per 1000 orang

Evaluasi Evaluasi hasil :


Mahasiswa mampu melakukan penghitungan
1. Angka Kelahiran
2. Angka Kematian
3. Angka Kesakitan
Beserta turunannya dengan benar dan menginterpretasikan hasilnya

Dokumentasi -

Anda mungkin juga menyukai