Anda di halaman 1dari 8

PRE PLANNING

PENDIDIKAN KESEHATAN
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN HIPERTENSI

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang sulit diketahui awal mulanya atau tanda
gejalanya. Hal ini menyebabkan hipertensi disebut sebagai “pembunuh diam-
diam”. Institut Nasional Jantung, Paru dan Darah memperkirakan separuh orang
yang menderita hipertensi tidak sadar akan kondisinya. Sekitar 20% populasi
dewasa menderita hipertensi. Selain itu, hipertensi merupakan pencetus munculnya
berbagai macam penyakit berbahaya lain seperti masalah jantung, ginjal dan stroke.
Hasil observasi, angket dan wawancara kepada warga RW I Kelurahan
Tinjomoyo Kecamatan Bayumanik pada tanggal 6-23 April 2009 didapatkan data
penderita hipertensi sebayak 18 orang ; dengan usia > 60 tahun yaitu sebanyak 8
orang (47%), usia 41-45, usia 36-40, usia 30-35 masing-masing 1 orang (6%); usia
46- 50 tahun sebanyak 3 orang (17%) dan usia 50-60 tahun sebanyak 3 orang
(18%) ; penderita hipertensi yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 (56%)
dan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 8 orang(44%) ; penderita hipertensi
dengan klasifikasi hipertensi ringan sebanyak 8 orang(44,4%), hipertensi sedang 7
orang(38,8%) dan hipertensi ringan sebanyak 3 orang(16,6%) ; penderita hipertensi
yang bekerja sebagai buruh 4 orang (22%), pensiunan dan swasta masing-masing 1
orang (6%); guru, petani dan tidak bekerja masing-masing sebanyak 2 orang
(11%);wiraswasta dan IRT sebanyak 3 orang (17%) ; penderita hipertensi yang tidak
sekolah sebanyak 7 orang (39%), dan tidak tamat, SLTP, dan SLTA masing-masing
1 penderita (6%), SD sebanyak 6 orang (33%) dan S1 sebanyak 2 orang(11%).
penderita hipertensi yang mengalami pusing sebanyak 17 orang(94,4%), jantung
berdebar dan sesak napas sebanyak masing-masing 15 orang(83,3%), kesemutan
dan berat ditengkuk sebanyak 11 orang(61,1), badan lemas sebanyak 7 orang(38,8),
lain- lain(penglihatan kabur, pegal-pegal, gemetar) masing-masing sebanyak 1
orang(5,5%) ; anggota keluarga yang meninggal karena hipertensi sebanyak 3 orang
(17%) dan tidak ada meninggal sebanyak 15 orang (83%). Jumlah penyakit lain
yang pernah diderita oleh penderita hipertensi yaitu DM sebanyak 3 orang (16,6% )
asma dan rematik sebanyak 2 orang, penduduk RW I kurang kesadaran dalam
mengontrol kesehatan tekanan darah. Kondisi topografi tanah tidak stabil sehingga
mengakibatkan mudah longsor dibeberapa tempat, Jumlah penderita hipertensi yang

1
belum berobat ke pelayanan kesehatan sebanyak 2 orang (11%) dan yang sudah 16
orang (89%). kebiasaan penderita hipertensi mengkonsumsi makanan berlemak
adalah kadang-kadang, seminggu 2-3 kali sebanyak (50%) dan tidak pernah
sebanyak 2 orang (11%), sedangkan yang lain setiap hari sebanyak 4 orang (22%)
dan jarang, sebulan 2-3 kali sebanyak 3 orang(17%). penderita hipertensi yang
mengkonsumsi kopi 1-2 gelas per hari sebanyak 8 orang (44%) dan terendah > 3
gelas per hari sebanyak 3 orang (17%); sedangkan yang lain tidak pernah sebanyak
7 orang(39%). penderita hipertensi yang mengkonsumsi makanan asin kadang –
kadang 5 orang (33%) dan terendah yang mengkonsumsi makanan asin 3 orang
(17%); sedangkan yang lain sering/setiap hari sebanyak 5 orang(28%) dan jarang
sebanyak 4 orang (22%), kegiatan yang dilakukan saat hipertensi muncul adalah
istirahat/tidur sebanyak 8 orang ( 44,4%) dan terendah adalah lain – lain (poliknik)
sebanyak 2 orang (11,11%), sedangkan yang lain minum obat sebanyak 7 orang dan
berobat kedokter sebanyak 3 orang (16,6%). kebiasaan penderita hipertensi kontrol
TD 1-2 kali per bulan adalah 8 orang (45%), tidak pernah kontrol sebanyak 8
orang(44%)dan terendah 3-4 kali per bulan 2 orang (11%), tertinggi kebiasaan
penderita hipertensi minum obat sesuai dosis adalah 9 orang (50%) dan terendah
kebiasaan penderita hipertensi minum obat 4 orang (22%), sedangkan bila ada
keluhan sebanyak 5 orang (28%) ; kader di RW I sudah pernah mendapatkan
penyuluhan tentang hipertensi dan pelatihan mengukur tekanan darah kurang 9
bulan yang lalu dari mahasiswa praktek. Namun lupa karena hanya sekali saja dan
banyak anggota kader baru yang belum dilatih ; Dari 56 lansia hanya 7 orang yang
hadir dalam posyandu lansia ; masalah yang membebani pikiran penderita
hipertensi adalah 10 orang (56%) dan yang tidak 8 orang (44%) ; pengetahuan
penderita hipertensi tentang pengertian hipertensi karena sering pusing sebanyak 9
orang (50%) dan terendah pengetahuan penderita hipertensi tentang pengertian
hipertensi adalah lain-lain(kesemutan) 1(5,5%) orang, sedangkan yang lain stress
sebanyak 5 (27,7%) orang, tekanan darah > 160/90 mmHg 3 (16,67%)orang ;
pengetahuan penderita hipertensi tentang penyebab hipertensi karena stress
sebanyak 10 orang (55,56%), karena banyak makan zat besi, banyak makan daging
kambing, sering makan – makanan berlemak dan lain–lain masing–masing 2 orang
(11,11%), sedangkan yang lain sebanyak pemarah 8 orang dan banyak makan asin
sebanyak 6 orang(33,33%) ; pengetahuan penderita hipertensi tentang tanda–tanda
hipertensi pusing adalah 14 orang (77,78%) dan terendah lain–lainnya(pandangan
kabur) adalah 1 orang (5,56%)., sedangkan yang lain rasa berat ditengkuk sebanyak

2
13 orang, (72,22%) badan pegal-pegal sebanyak 3 orang (16,67%), pandangan
kabur sebanyak 2 orang (11,11%) ; persepsi penderita hipertensi tidak dapat
disembuhkan sebanyak 12 orang (67%) dapat disembuhkan adalah 6 orang (33%) ;
pandangan penderita tentang hipertensi karena pikiran adalah 11 orang (61,11%),
karena keturunan dan gaya hidup masing-masing adalah 4 orang (22,22%), karena
usia tua sebanyak 7 orang (38,89%) ; keyakinan penderita hipertensi untuk sembuh
10 orang (56%) dan terendah keyakinan penderita hipertensi tidak dapat
disembuhkan 8 orang (44%) ; penderita hipertensi yang pernah mendapatkan
penyuluhan kesehatan tentang hipertensi sebanyak 6 orang (33%) dan yang belum
pernah mendapatkan penyuluhan sebanyak 12 orang (67%) ; penderita hipertensi
kontrol dan berobat di puskesmas sebanyak 11 orang (61,11%), ke rumah sakit 4
orang (22,22%), lain-lain(dokter, perawat, bidan, klinik) sebanyak 10 orang
(55,56%) ; penderita hipertensi yang memilkik kartu jaminan kesehatan sebanyak 8
orang (44%) tidak mempunyai jaminan kesehatan dan terendah adalah 2 orang
(11%) askes, sedangkan yang lain ASKESKIN sebanyak 5 orang(28%),
JAMSOSTEK 3 orang(17%).
Dari data yang didapatkan dirumuskan diagnosa keperawatan yaitu
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif : perawatan hipertensi di RW I Kelurahan
Tinjomoyo berhubungan koping individu tidak efektif, keterbatasan pengetahuan.
Guna menghindari akibat buruk dari hipertensi tersebut maka perlu
diberikannya pendidikan kesehatan mengenai pencegahan dan penanganan
hipertensi pada masyarakat khususnya keluarga.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8 minggu diharapkan terjadi
penurunan angka kesakitan hipertensi di RW I kelurahan Tinjomoyo.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan selama 45 menit warga mampu:
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi.
d. Menjelaskan cara pencegahan dan penanganan hipertensi
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi

3
C. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Sasaran dan Target


Sasaran : Warga RT 03
Target : Bapak-bapak RT 03 RW I
E. Srategi Pelaksanaan
Hari/ Tanggal : Minggu, 23 April 2009
Waktu : 19.00 – 19.30 WIB
Tempat :

F. Kegiatan belajar mengajar


No. Tahap Kegiatan
1. Prainteraksi (5 menit)  Membuka acara dengan salam
 Kontrak waktu
 Menyampaikan tujuan
 Memberikan reinforcement
 Pembacaan susunan acara
2. Interaksi/ penyajian  Menjelaskan pengertian hipertensi.
materi (30 menit)  Menjelaskan penyebab hipertensi
 Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
 Menjelaskan cara pencegahan dan
penanganan hipertensi
 Menjelaskan komplikasi hipertensi
3. Terminasi (10 menit)  Memberi kesempatan kepada warga untuk
bertanya
 Menjawab pertanyaan
 Menyimpulkan materi yang disampaikan
 Mengevaluasi warga tentang hipertensi
 Memberikan reinforcemen positif
 Menutup acara dengan mengucapkan
terimakasih dan mengakhiri pertemuan
salam.

G. Media dan Alat


1. Flipchart

4
2. Leaflet

H. Setting Tempat

E C E

C C

E E

Keterangan: A B D
A : Moderator
B : Penyaji
C : Warga
D : Observer
E: Fasilitator

I. Kriteria Evaluasi
1. Evalusi Struktur
 Tersusunnya Pre-planning 2 hari sebelum pertemuan
 Materi dan media telah dipersiapkan 2 hari sebelum pertemuan
 Waktu, tempat, dan perlengkapan pendidikan kesehatan telah disediakan
2. Evaluasi Proses
 Warga menyambut kedatangan sesuai kontrak yang disepakati
 Penyaji menyampaikan materi dengan tepat waktu
 Penyuluh menyajikan dengan media lembar balik dan leaflet
 Warga antusias mengikuti jalannya acara
 Warga antusias untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi dan tanya jawab
 Warga dapat mengikuti acara sampai selesai
 Acara dapat berjalan sesuai dengan rencana
3. Evaluasi Hasil
 50 % warga RW I dapat menjelaskan pengertian hipertensi
 50 % warga RW I dapat menjelaskan penyebab hipertensi
 50 % warga RW I dapat menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
 50 % warga RW I dapat menjelaskan cara pencegahan dan penanganan
hipertensi

5
 50 % warga RW I dapat menjelaskan komplikasi hipertensi

MATERI

6
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah diatas 140/90 mmHg.
B. Penyebab Hipertensi
Penyebab hipertensi ada 2 macam, yaitu penyebab tetap dan penyebab yang dapat
diubah.
a. Penyebab tetap
Penyebab tetap adalah penyebab yang tak dapat diubah dan terus menetap.
Penyebab tetap antara lain yaitu usia, jenis kelamin dan keturunan.
b. Penyebab yang dapat diubah
Penyebab yang dapat diubah adalah penyebab yang dapat berubah dengn
dipengaruhi oleh banyak hal. Penyebab yang dapat diubah antara lain yaitu gaya
hidup seperti konsumsi alkohol, makanan berlemak dan rokok berlebihan,
kelebihan berat badan, dan gangguan emosi.
C. Tanda Gejala Hipertensi
o Pusing kepala
o Nyeri ditengkuk
o Kadang mual sampai muntah
o Kaki tangan berkeringat dingin dan gemetar
o Pandangan mata berkunang-kunang
o Kesemutan

D. Pencegahan dan Penanganan Hipertensi


o Penurunan berat badan bagi yang memiliki berat badan lebih
o Kurangi penggunaan garam, rokok, kopi dan makanan berlemak
o Hindari konsumsi alkohol.
o Istrirahat dan kegiatan yang teratur
o Latihan relaksasi secara rutin
o Meminum obat hipertensi dengan rutin sesuai dosis

E. Komplikasi Hipertensi
o Gagal jantung

7
o Gagal ginjal
o Stroke

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzanne C & Bare, Brenda G.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai